Anda di halaman 1dari 21

Page 1 Page 1

66

BAB II CHAPTER II

TINJAUAN PUSTAKA LITERATURE REVIEW

A. A. Kepatuhan Diit Hipertensi Compliance Hypertension diet

1. 1. Kepatuhan Obedience

a. a. Pengertian Definition

Kepatuhan adalah tingkat seseorang dalam melaksanakan suatu aturan Compliance is the level of
someone in executing a rule

dan perilaku yang disarankan (Smet, 1994). and the recommended behavior (Smet, 1994).

Kepatuhan dapat dibedakan dua yaitu : Compliance can be distinguished two namely:

1) Kepatuhan penuh (total compliance) 1) Full Compliance (total compliance)

Pada keadaan ini penderita patuh secara sungguh-sungguh terhadap diit In this situation the patient is
truly obedient to the diet

pada hipertensi. in hypertension.

2) Penderita yang tidak patuh (non compliance) 2) Patients who do not comply (non compliance)

Pada keadaan ini penderita tidak melakukan diit terhadap hipertensi In this situation people do not do
diet on hypertension

(Azwar, 1996). (Azwar, 1996).

b. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan Factors affecting compliance

1) Faktor predisposisi 1) Predisposing factors

a) Kepercayaan atau agama yang dianut a) The belief or religious affiliation

Kepercayaan atau agama merupakan dimensi spiritual yang Belief or religion is a spiritual dimension

dapat menjalani kehidupan. can go through life. Penderita yang berpegang teguh Patients who cling

terhadap agamanya akan memiliki jiwa yang tabah dan tidak against his religion would have a tough life
and not
mudah putus asa serta dapat menerima keadaannya, demikian easy to despair and to accept the
situation, thus

juga cara akan lebih baik. also how to be better. Kemauan untuk melakukan kontrol Willingness to
perform control

penyakitnya dapat dipengaruhi oleh kepercayaan penderita, illness can be influenced by patient beliefs,

Page 2 Page 2

77

dimana penderita memiliki kepercayaan yang kuat akan lebih where patients have a strong belief will be
more

baik tabah terhadap anjuran dan larangan kalau tahu akibatnya good advice and steadfast against the
ban if they knew the result

(Notoadmojo, 1993). (Notoadmojo, 1993).

b) Faktor geografi (lingkungan yang jauh atau jarak) b) geographic factors (environmental remote or
distance)

Lingkungan yang jauh atau jarak dari pelayanan kesehatan yang Environmental far or distance from
health services

memberikan kontribusi rendahnya kepatuhan (Rich MV, Etal, contribute to low compliance (Rich MV, et
al,

1995). 1995).

c) Individu c) Individual

1). 1). Sikap atau motivasi individu ingin sembuh Attitude or motivation of individuals to recover

Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri Motivation or attitude is in itself the most
powerful

individu individual

sendiri. own.

Motivasi Motivation

individu individual

ingin want
tetap fixed

mempertahankan kesehatannya sangat berpengaruh terhadap maintain their health affects

faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penderita factors related to patient behavior

dalam kontrol penyakitnya (Hawari, 1996). in disease control (Hawari, 1996).

2). 2). Pengetahuan Knowledge

Menurut Schere dan Bruce (2001), mengikuti bahwa According Schere and Bruce (2001), follows that

pengetahuan mempengaruhi kompetensi perasaan dalam knowledge affects the feeling of competence
in

mengatur gejala. set of symptoms. Penelitian lain juga dilaporkan bahwa Other studies also reported
that

penderita dengan kepatuhan rendah adalah mereka yang tidak patients with low compliance are those
who do not

teridentifikasi mempunyai gejala batuk dan sakit, mereka identified to have symptoms of cough and
pain, they

berfikir bahwa mereka sudah merasa sembuh sehat sehingga think that they already feel healthy
recovery so

menghentikan minum obat sebelum waktunya (Hawari, stop taking medication prematurely (Hawari,

1996). 1996).

Page 3 Page 3

88

2) Faktor reinforcing 2) reinforcing factors

a) Dukungan petugas a) Support staff

Dukungan dari petugas sangatlah besar artinya bagi penderita, Support from officers is of great
significance for the patient,

sebab petugas adalah pengelola penderita yang paling sering because the officer is a manager of people
with the most frequent

berinteraksi sehingga pemahaman terhadap kondisi fisik maupun interact so that an understanding of
the physical condition or
psikis lebih baik, dengan sering berinteraksi, sangatlah Psychic better, with frequent interaction, it is

mempengaruhi rasa percaya dan menerima kehadiran petugas affect the trust and accept the presence
of officers

kesehatan dapat ditumbuhkan dalam diri penderita maka anjuran, health patients can be grown in the
recommendation,

perintah yang diberikan petugas akan dapat diterima oleh orders given by officers will be accepted

penderita dengan baik, begitu juga motivasi atgau dukungan yang patients with both, as well as
motivational support atgau

diberikan petugas sangat besar artinya terhadap kepatuhan pasien officers are given very great
significance of patient adherence

untuk melakukan kontrol terhadap penyakit yang diderita to control the illness

(Friedman, 1998). (Friedman, 1998).

b) Dukungan sosial keluarga b) family social support

Selain dukungan petugas, dukungan keluarga sangatlah tidak In addition to staff support, family support
is not

kalah pentingnya, karena keluarga merupakan bagian dari Equally important, because the family is part
of

penderita yang paling dekat dan tidak dapat dipisahkan. people with the closest and can not be
separated.

Penderita akan merasa senang dan tentram apabila mendapat Patients will feel happy and at ease when
getting

perhatian dan dukungan dari keluarganya, karena dengan attention and support from her family,
because with

dukungan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya untuk such support will lead to trust himself
to

menghadapi atau mengelola penyakitnya dengan lebih baik, serta deal with or manage the disease
better, and

penderita mau menuruti saran-saran yang diberikan oleh keluarga people want to follow the
suggestions given by the family

untuk penunjang pengelolaan penyakitnya (Friedman, 1998). to support the management of the disease
(Friedman, 1998).
Page 4 Page 4

99

3) Faktor enabling 3) enabling factors

Fasilitas kesehatan merupakan sarana penting dalam memberikan Health facilities are an important tool
in providing

penyuluhan terhadap penderita diharapkan penderita menerima counseling to patients expected to


receive patient

penjelasan dari tenaga kesehatan yang meliputi : jumlah tenaga explanation of health workers that
includes: the number of personnel

kesehatan, gedung serba guna untuk penyuluhan dan lain-lain health, multi-purpose building for
counseling and other

(Notoadmojo, 2002). (Notoadmojo, 2002).

2. 2. Diit hipertensi Hypertension diet

Diit hipertensi adalah salah satu cara untuk mengatasi hipertensi tanpa Hypertension diet is one way to
deal with hypertension without

efek yang serius, karena metode pengendaliannya yang alami (Purwati, serious effect, because the
natural control method (Purwati,

1997). 1997). Hanya saja banyak orang yang menganggap diet hipertensi sebagai It's just that many
people consider a diet hypertension as

sesuatu yang merepotkan dan tidak menyenangkan. something that is inconvenient and unpleasant.
Banyak makanan Many foods

kesukaan bisa masuk daftar terlarang, misalnya garam penyedap, pop corn preferences could enter the
forbidden list, for example salt flavoring, pop corn

asin, dan kentang. salt, and potatoes.

1). 1). Tujuan diet hipertensi menurut Purwati, 1997) sebagai berikut: The purpose of hypertension by
dietary Purwati, 1997) as follows:

a. a. Mengurangi asupan garam Reduce salt intake

Mengurangi garam sering juga diimbangi dengan asupan lebih banyak Reducing salt intake is often
balanced with more
kalsium, magnesium, dan kalium. calcium, magnesium, and potassium. Puasa garam untuk kasus
tertentu Fasting salt to a particular case

dapat menurunkan tekanan darah secara nyata. can lower blood pressure significantly.

Umumnya kita Generally we

mengkonsumsi lebih banyak garam daripada yang dibutuhkan tubuh. consume more salt than your body
needs.

Idealnya kita cukup menggunakan sekitar satu sendok teh saja atau Ideally we will just use about a
teaspoon or

sekitar 5 gram per hari. about 5 grams per day.

b. b. Memperbanyak serat Increase the fiber

Mengkonsumsi lebih banyak sayur yang mengandung banyak serat akan Eat more vegetables that
contain lots of fiber would

memperlancar buang air besar dan menahan sebagian asupan natrium. smooth bowel movements and
keep back part of sodium intake.

Page 5 Page 5

10 10

Sebaiknya penderita hipertensi menghindari makanan kalengan dan Should patients with hypertension
avoid canned foods and

makanan siap saji dari restoran, yang dikhawatirkan mengandung fast food from the restaurant, which is
feared containing

banyak pengawet dan kurang serat, misalnya semangkuk sereal many preservatives and less fiber, such
as a bowl of cereal

mengandung sekitar 7 gr serat. contains about 7 grams of fiber.

c. c. Menghentikan kebiasaan buruk Stopping bad habits

Menghentikan rokok, kopi, dan alkohol dapat mengurangi beban Stopping smoking, coffee, and alcohol
can reduce the burden

jantung, sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. heart, so the heart to work properly. Rokok dapat
Cigarettes can
meningkatkan resiko kerusakan pembuluh darah dengan mengendapkan increase the risk of damage to
blood vessels with a precipitate

kolesterol pada pembuluh darah jantung koroner, sehingga jantung cholesterol on coronary heart blood
vessels, so that the heart

bekerja lebih keras. work harder. Sedangkan alkohol dapat memacu tekanan darah. While alcohol can
boost blood pressure.

Selain itu, kopi dapat memacu detak jantung. In addition, the coffee can boost heart rate. Menghentikan
kopi berarti Stopping the coffee means

menyayangi jantung agar tidak terbebani lebih berat. loving heart so as not to burden heavier.

d. d. Perbanyak asupan kalium Increase potassium intake

Penelitian menunjukkan dengan mengkonsumsi 3500 mg kalium dapat Research shows by taking 3500
mg of potassium can

membantu mengatasi kelebihan natrium, sehingga dengan volume darah help overcome the excess
sodium, so that the blood volume

ideal yang dapat dicapai kembali tekanan darah yang normal. ideal that can be achieved return of
normal blood pressure. Makanan Food

yang banyak mengandung kalium misalnya pisang, sari jeruk, jagung, that contain lots of potassium such
as bananas, orange juice, corn,

dan brokoli. and broccoli.

e. e. Penuhi kebutuhan magnesium Meet the needs magnesium

Penelitian menunjukkan bahwa asupan magnesium yang tinggi yaitu Research shows that high
magnesium intake is

menurut RDA (Recommended Dietary Allowance) adalah sekitar 3500 according to the RDA
(Recommended Dietary Allowance) is about 3500

mg dapat mengurangi tekanan darah pada seseorang yang mengalami mg can reduce blood pressure in
someone who has

Page 6 Page 6

11 11
hipertensi. hypertension. Sumber makanan yang banyak mengandung magnesium Food sources that
contain lots of magnesium

misalnya kacang tanah, bayam, kacang polong, dan makanan laut. eg peanuts, spinach, peas, and
seafood.

f. f. Lengkapi kebutuhan kalsium Complete the calcium requirement

Kandungan kalsium yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu The content of calcium is
needed in everyday life is

800 mg yang setara dengan tiga gelas susu dapat mencegah terjadinya 800 mg is equivalent to three
glasses of milk to prevent the occurrence of

komplikasi pada penyakit hipertensi. complications of hypertension.

Makanan yang banyak Foods that many

mengandung kalsium misalnya keju rendah lemak dan ikan seperti ikan containing calcium eg low-fat
cheese and fish such as fish

salmon. salmon.

g. g. Manfaatkan sayuran dan bumbu dapur Make the vegetables and herbs

Sayuran dan bumbu dapur yang bermanfaat untuk pengontrolan tekanan Vegetables and herbs that are
useful for controlling pressure

darah, seperti : tomat, wortel, seledri, bawang putih dan kunyit. blood, such as: tomatoes, carrots,
celery, garlic and turmeric.

2). 2). Macam diet rendah garam menurut Ignatius sebgai berikut: Low-salt diets by Ignatius sebgai
follows:

a). a). Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na) Low Salt Diet I (200-400 mg Na)

Diet Garam Rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites Low Salt Diet I provided to the
patient with edema, ascites

dan atau hipertensi berat. and / or severe hypertension. pada pengolahan makanan tidak in food
processing is not

ditambahkan garam. added salt. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar Avoided foods that are high
in

natriumnya. sodium.

b). b). Diet Garam Rendah II (600-1200 mg Na) Low Salt Diet II (600-1200 mg Na)
Diet Garam Rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites, Low Salt Diet II given to patients
with edema, ascites,

dan atau hipertensi tidak terlalu berat. and / or hypertension are not too heavy. pemberian makanan
sehari daily feeding

sama dengan diet garam rendah I. together with a low salt diet I. Pada pengolahan makanan boleh In
the food processing may

menggunakan ½ sdt garam dapur (2g). use ½ teaspoon salt (2g). Dihindari bahan makanan Avoided food

yang tinggi kadar natriumnya. High levels of sodium.

Page 7 Page 7

12 12

c). c). Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na) Low Salt Diet III (1000-1200 mg Na)

Diet Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan Low Salt Diet III is given to patients
with edema and

atau hipertensi ringan .pemberian makanan sehari sama dengan diet or mild hypertension. a day
feeding the same diet

Garam Rendah I. Low salt I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan In the food processing
may use

1 sdt (4) garam dapur. 1 teaspoon (4) of table salt.

B. B. Dukungan sosial keluarga Family support

1. 1. Keluarga Family

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien The family as the smallest unit in
society is the client

keperawatan atau sebagai asuhan keperawatan, keluarga sangat berperan as nursing or nursing care,
family plays an essential role

dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga sangat in determining how care is
required of family members

berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga role in determining how
care is required of family members
yang sakit. the sick. Bila dalam keluarga tersebut salah satu anggotanya mengalami When the family is
experiencing one of its members

masalah kesehatan maka sistem dalam keluarga akan terpengaruhi (Marilyn, health problems in the
family then the system will be affected (Marilyn,

1998). 1998).

2. 2. Fungsi keluarga menurut Model Friedman : Model family function according to Friedman:

a. a. Fungsi afektif Affective function

Gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam Self-image of family members, a
feeling of belonging and held in

keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain, saling family, family support to other
family members, mutual

menghargai dan kehangatan di dalam keluarga. respect and warmth in the family.

b. b. Fungsi sosialisasi The function of socialization

Interaksi atau hubungan dalam keluarga, bagaimana keluarga belajar Interaction or relationship within
the family, how family learning

disiplin, norma, budaya dan perilaku. discipline, norms, culture and behavior.

Page 8 Page 8

13 13

c. c. Fungsi kesehatan Health function

Sejauh mana keluarga menyediakan pangan, perlindungan dan merawat The extent to which families
provide food, protection and care

anggota yang sakit, sejauh mana pengetahuan tentang masalah kesehatan, members who are sick, the
extent of knowledge about health issues,

kemampuan keluarga untuk melakukan 5 tugas kesehatan dalam keluarga family ability to perform five
tasks in family health

serta kemauan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang sedang and the willingness of families
to cope with health problems that are

dihadapi : faced:
1) Mengenal masalah kesehatan 1) Know the health problem

Keluarga mengetahui pengertian, gejala, tanda, dan faktor penyebab, Families find understanding,
symptom, sign, and the causes,

serta persepsi keluarga terhadap masalah. and family perception of the problem.

2) Mengambil keputusan 2) Taking a decision

Keluarga mengetahui masalah yang dirasakan keluarga, keluarga The family knows the perceived
problem families, families

merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit. fear will result from the action of disease.

3) Merawat anggota keluarga yang sakit 3) Caring for a sick family member

Keluarga mengetahui keadaan penyakit, mengetahui sifat dan Families know the state of the disease,
knowing the nature and

perawatan yang dibutuhkan, mengetahui keberadaan falisitas treatment is needed, knowing the
existence falisitas

pelayanan kesehatan, mengetahui sumber-sumber yang ada dalam health services, knowing the
resources available in

keluarga, sikap keluarga terhadap yang sakit. family, family attitudes toward the sick.

4) Memelihara rumah yang sehat 4) Maintain a healthy home

Sumber-sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat The sources of family-owned, profit /


benefit

pemeliharaan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas maintenance, the benefits can be obtained
and facilities

kekompakan antar anggota keluarga. cohesiveness among family members.

Page 9 Page 9

14 14

5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada, keberadaan fasilitas 5) Use of existing health facilities, the
existence of facilities

kesehatan, keuntungan yang dapat diperoleh dan fasilitas kesehatan, health, the benefits to be gained
and health facilities,
terjangkau oleh keluarga. affordable by the family.

d. d. Fungsi ekonomi Economic Functions

Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, keluarga Families meet the needs of food,
clothing, shelter, family

memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan utilizing existing resources at
the community in improving

status kesehatan keluarga. family health status.

Yang termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota Which include family support system
is the number of members

keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk healthy family, the facilities owned by
the family for

menunjang kesehatan. support health. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas Facilities include
physical facilities, facilities

psikologis atau dukungan dari masyarakat setempat (Marilyn, 1998). psychological or support from local
people (Marilyn, 1998).

Dalam perubahan perilaku kesehatan, perlu suatu dukungan yang In health behavior change, need a
support

dilakukan oleh anggota keluarga. performed by family members. Untuk merubah perilaku seseorang
perlu To change a person's behavior need

ada faktor dukungan yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga penderita. there are factors that
support can be done by family members of patients.

Dukungan dari anggota keluarga adalah merupakan aset kesehatan dan juga Support from family
members is an asset to the health and well

merupakan hubungan sosial yang dapat mempertinggi derajat kesehatan is a social relationship that can
enhance the health status

(Utami, 2003). (Utami, 2003).

3. 3. Jenis dukungan sosial keluarga Type of family social support

Terdapat empat jenis atau dimensi dukungan yaitu : There are four types or dimensions of support are:

a. a. Dukungan emosional Emotional support


Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan The family as a safe and
peaceful place to rest and

pemilihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. elections and to help cope with the emotions.

Meliputi Cover

ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap anggota keluarga expression of empathy, concern
and attention to family members

Page 10 Page 10

15 15

yang menderita hipertensi (misalnya umpan balik penegasan) (Marilyn, who suffer from hypertension
(eg feedback of confirmation) (Marilyn,

1998). 1998).

b. b. Dukungan penghargaan (penilaian) Support Award (rating)

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing The family acts as a feedback
guidance, guide

dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator and mediate the problem solving
and as a source and validator

indentitas anggota. identity of members. Terjadi lewat ungkapan hormat (penghormatan) Occurs via
expression of respect (respect)

positif untuk penderita hipertensi, dorongan maju atau persetujuan dengan positive for patients with
hypertension, push forward or approval by

gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif penderita ideas or feelings of individuals and a
positive comparison patients

hipertensi dengan yang lain seperti misalnya orang-orang yang kurang hypertension with others such as
people who are less

mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri) able or worse off (increase self-
esteem)

Marilyn, 1998). Marilyn, 1998).

c. c. Dukungan instrumental Instrumental support


Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. The family is a source of practical and
concrete help. Mencakup Cover

bantuan langsung seperti dalam bentuk uang, peralatan, waktu, modifikasi such direct assistance in the
form of money, equipment, time, modification

lingkungan maupun menolong dengan pekerjaan waktu mengalami stress environment and help with
job stress time

(Marilyn, 1998). (Marilyn, 1998).

d. d. Dukungan informatif Support informative

Keluarga berfungsi sebuah sarana kolektor dan disseminator (penyebar) Family functioning of a tool
collector and disseminator (spreaders)

informasi tentang dunia. information about the world. Mencakup memberi nasehat, petunjuk-petunjuk,
Include giving advice, instructions,

sarana-sarana atau umpan balik. the means or feedback.

Bentuk dukungan yang diberikan oleh keluarga adalah dorongan Forms of support provided by families
is a boost

semangat, pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari- spirit, giving advice or
oversee on a day-diet

hari dan pengobatan. day and treatment. Dukungan keluarga juga merupakan perasaan Family support
is also a feeling

individu yang mendapat perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk individual attention, liked,
appreciated and included

bagian dari masyarakat (Utami, 2003). part of the community (Utami, 2003).

Page 11 Page 11

16 16

C. C. Hubungan dukungan sosial keluarga dengan pengetahuan diit pasien The relationship of social
support the family with knowledge of patient diet

hipertensi hypertension

Keluarga harus dilibatkan dalam program pendidikan dan penyuluhan agar Families should be involved
in educational programs and counseling for
mereka mampu mendukung usaha pasien dalam patuh terhada diit yang they are able to support the
efforts of patients in the diet are obedient terhada

dianjurkan untuk mengontrol hipertensi. recommended to control hypertension. Dukungan sosial


keluarga merupakan Family support is

faktor penting dalam kepatuhan terhadap program medis. important factor in adherence to medical
programs. Dukungan sosial Social support

keluarga meliputi dukungan emosional berupa ungkapan, empati, dan family includes emotional support
in the form of expression, empathy, and

kepedulian, dukungan penghargaan berupa bimbingan dan pemecahan masalah, care, support awards
in the form of guidance and problem solving,

dukungan instrumental berupa uang, peralatan dan modifikasi lingkungan, instrumental support in the
form of money, equipment and environmental modifications,

dukungan informatif berupa memberi nasehat, petunjuk, dan saran-saran. informative support in the
form of giving advice, guidance, and suggestions.

Dukungan sosial keluarga secara terus-menerus biasanya diperlukan agar Family social support on an
ongoing basis is usually required for

penderita hipertensi tersebut mampu melaksanakan rencana yang dapat diterima hypertensive patients
are able to implement a plan acceptable

untuk bertahan hidup dengan hipertensi dan mematuhi aturan terapinya to survive with its treatment of
hypertension and abide by the rules

(kepatuhan terhadap diit). (Adherence to diet). Keluarga selalu dilibatkan dalam program pendidikan
The family was always involved in education programs

sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pasien, mendukung kepatuhan so that they can meet the
needs of patients, supporting compliance

terhadap diit dan mengetahui kapan harus mencari pertolongan dari profesional of diet and knowing
when to seek help from professionals

kesehatan, keluarga juga harus memperingatkan bahwa diit yang tidak dilakukan health, the family also
must warn that the diet is not done

pada pasien hipertensi dapat menimbulkan masalah yaitu tekanan darahnya akan in patients with
hypertension can cause blood pressure problems which will

semakin meningkat sehingga akan menjadi stroke (Brunner dan Suddarth, has increased so it will be a
stroke (Brunner and Suddarth,
2001). 2001).

Page 12 Page 12

17 17

D. D. Kerangka Teori Theory Framework

Gambar 1. Figure 1. Kerangka teori Lawrence Green, 1980 dalam Notoadmojo, 2003 Theoretical
framework Lawrence Green, 1980 in Notoadmojo, 2003

E. E. Kerangka Konsep Framework Concept

Gambar 2. Figure 2. Kerangka konsep penelitian Conceptual framework of research

F. F. Hipotesis Hypothesis

Ha : Ada hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diit pasien Ha: There is a relationship of
social support for families with diet adherence of patients

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Candi Semarang Selatan. hypertension in the Work Area Candi
Semarang Health Center South.

Faktor predisposisi : Predisposing factors:

- Kepercayaan - Trust

- Geografi - Geography

- Individu - Individuals

Faktor reinforcing : Reinforcing factors:

- Dukungan petugas - Support staff

- Dukungan sosial - Social support

Faktor enabling : Enabling factors:

- Fasilitas kesehatan - Health facilities

Perilaku kepatuhan Behavioral compliance

diit dalam hipertensi diet in hypertension

Variabel independen Independent Variables

Variabel dependen Dependent variable


Dukungan sosial Social support

keluarga family

Kepatuhan diit Compliance diet

hipertensi hypertension

Anda mungkin juga menyukai