Latar Belakang
akuakultur dan sistem hidroponik. Dalam sistem akuakultur, sumber daya air
merupakan hal yang sangat penting. Ketersediaan air secara kuantitatif maupun
menjadi 3 golongkan, yaitu air tawar, air payau, dan air laut. Air tawar memiliki
salinitas 0-5 ppt (part per thousand), air payau 6-29 ppt, dan air laut 30-35 ppt.
konsekuensi yang harus kita hadapi adalah semakin menyusutnya sumber air,
khususnya di daerah perkotaan. Padahal, air menjadi salah satu yang dapat
1
tanaman merupakan produk sampingan yang dapat menambah keuntungan para
peternak ikan.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Batasan Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
Akuakultur
komponen lainnya dan teknologi yang diterapkan pada wadah tersebut serta
bekerja secara sinergis dalam mencapai tujuan akuakultur. Tujuan dari akuakultur
Sistem akuakultur ini juga bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem
air, interaksi antara ikan kultur dengan lingkungan luar sangat kuat dan hampir
milik umum. Pemanfaatan air untuk banyak kepentingan lainnya tentu akan
terdapat air bersifat menggenang (stagnant). Air yang masuk ke dalam kolam ini
hanya untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan (evaporasi) atau
Untuk kolam seluas 1000 m2, debit air yang dibutuhkan untuk mempertahankan
ketinggian air tetap konstan adalah sekitar 0,5 – 5 l/detik, tergantung pada kondisi
pencahayaan matahari dari kolam. Kolam air tenang menggunakan perairan tawar
sebagai sumber airnya, yaitu sungai, saluran irigasi, mata air, hujan, sumur,
3
Parameter
Dalam budidaya ikan (khususnya ikan air tawar), kualitas air dapat diukur
hidrogen yang berada dalam air. Derajat keasaman diukur dengan skala 1-14.
Angka tujuh pada derajat keasaman menandakan keasaman air bersifat netral.
Sementara itu, angka satu menunjukkan air bersifat asam. Sebaliknya, angka 14
kertas lakmus ke dalam air sampel selama beberapa detik hingga tidak terjadi
tertera dalam kemasan kertas lakmus. Supaya hasilnya lebih akurat, ambil dan tes
dicelupkan ujung detektor pH meter yang terbuat dari logam ke dalam air. Secara
pH air yang sesungguhnya. Untuk keakuratan hasil, lakukan 2-3 kali pengukuran
4
Besar-kecilnya angka pH sangat dipengaruhi oleh kandungan
pernapasan ikan yang menghasilkan kandungan CO2 berbeda di siang dan malam
hari. Ketika malam hari, kadar CO2 meningkat sehingga pH air juga naik. Ketika
pagi dan siang hari, kadar CO2 akan turun sehingga pH air pun ikut turun.
Faktor lain yang mempengaruhi pH air adalah sisa pakan dan kotoran ikan.
Jika air jarang diganti, bekas pakan dan kotoran ikan akan semakin menumpuk.
kolam, air harus dikuras terlebih dahulu kemudian dibersihkan dan dikeringkan
kolamnya.
b. Kesadahan (HD)
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan seng (Zn) di dalam air. Jika kandungan unsur
mineral tersebut tinggi, air dianggap bersifat hardness atau keras. Jika kandungan
mineralnya rendah, air dianggap bersifat softness atau lunak. Tinggi rendahnya
kesadahan air sangat dipengaruhi oleh unsur mineral dalam tanah tempat air
tersebut berada.
keterkaitan yang erat. Biasanya air yang ber-pH basa, kesadahan airnya tergolong
5
tinggi. Sebaliknya, air yang ber-pH asam, kesadahannya rendah. Menurunkan
c. Oksigen Terlarut
pertumbuhan ikan adalah 5 mg/l. Meskipun demikian, ikan masih dapat hidup di
yang mampu memutar oksigen dari udara ke dalam air secara cepat dan dalam
pengguna oksigen.
gelisah, selalu berenang di permukaan air, dan frekuensi pernapasan yang lebih
cepat (insang dan mulut membuka dan menutup lebih cepat). Kekurangan oksigen
6
kandungan bahan-bahan organik, kombinasi tanaman air, dan kepadatan yang
terlalu tinggi.
d. Karbondioksida
dan di alam air. Karbondioksida juga sering disebut dengan gas asam arang,
sebagai hasil respirasi makhluk hidup dan proses penguraian bahan organik.
serius pada ikan. Hal ini sering terjadi pada pengiriman ikan. Jumlah
dapat diabaikan.
e. Kandungan Nitrit
penumpukan bahan organik yang dihasilkan dari sisa pakan, kotoran ikan, lumut,
zat amoniak yang bersifat racun dan zat ammonium yang tidak bersifat racun.
Kedua kadar zat tersebut dipengaruhi oleh pH air. Pada air ber-pH rendah
dengan amoniak. Sebaliknya, air yang ber-pH tinggi (di atas 7,2) lebih banyak
Nitrisomonas. Nitrit adalah unsur kimia yang tidak terlalu berbahaya. Namun, jika
tejadi sekresi dan pembusukan bahan organik, sifatnya akan berubah menjadi
sangat berbahaya. Tingginya kadar nitrit di dalam air dapat dilihat secara kasat
7
mata. Indikatornya, warna air berubah menjadi keruh, cara berenang ikan tidak
terarah, pakan yang diberikan tidak disantap karena nafsu makan hilang, dan
f. Temperatur
berubah-ubah dapat menyebabkan stres pada ikan. Pada temperatur yang terlalu
tinggi, ikan akan mengalami kekurangan oksigen dan sistem enzim yang
kondisi seperti ini, penyakit dapat menyerang dengan cepat. Untuk mengatasinya
- Dipasang aerator atau dikurangi populasi ikan dan tanaman air jika
udaranya lancar.
- Air diganti secepatnya jika tiba-tiba air menjadi keruh dan ikan
yang mati, ada kemungkinan ikan terkontaminasi oleh bahan beracun yang
berasal dari insektisida atau pestisida. Jika hal ini terjadi, kolam harus segera
8
g. Pemberian Pakan
Pakan yang harus diberikan berupa pelet. Faktor yang perlu diperhatikan
saat pemberian pakan adalah waktu pemberian pakan dan jumlah pakan. Supaya
pakan tidak tersisa, pemberian pakan harus diatur enam jam sekali. Begitu juga
dengan jumlah pakan, harus disesuaikan dengan bobot ikan yang ditebar.
Sebagai contoh, pada ikan hias black ghost, porsi pakan yang diberikan
adalah 5-10% dari bobot totalnya. Jika di dalam kolam ditebar 4.000 ekor ikan
dengan bobot rata-rata 2,5 g/ekor, dihasilkan bobot total ikan sebesar 10.000 g.
Karena porsi makanan yang diberikan 5-10% dari bobot total, setiap hari rata-rata
dibutuhkan pakan sebanyak 0,5-1 kg. Pakan tersebut diberikan setiap 6 jam sekali
dengan takaran 125-250 g setiap kali pemberian. Selain pakan buatan, pakan
h. Gangguan Parasit
kerugian besar pada petani ikan. Jika serangan parasit sudah terlampau parah,
seluruh ikan di dalam kolam tidak akan tertolong lagi. Secara umum, parasit
Jika kondisi kolam sehat, organisme penyakit yang ada di dalam kolam
dan yang ada di tubuh ikan tidak akan berbahaya, tetapi ketika kondisi ikan
menurun akibat kualitas air yang menurun, parasit akan mudah masuk dalam
tubuh ikan.
9
i. Sumber Air
Air untuk memelihara ikan dapat bersumber dari dalam tanah (air sumur),
- Air Tanah. Air tanah atau air sumur relatif lebih aman. Namun, jika
- Air PAM. Air PAM banyak digunakan di kota-kota besar. Biasanya untuk
memelihara ikan dalam skala kecil di akuarium karena penggunaan air kolam
cukup baik, tetapi perlu diwaspadai adanya kandungan klorin (Cl) yang
penjernihan air.
Hidroponik
menggunakan media tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi
yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bercocok tanam secara hidroponik.
Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic, yang artinya hydro berarti
air dan ponous berarti kerja. Sesuai dengan arti tersebut, bertanam secara
oksigen.
10
Pada budidaya hidroponik, semua kebutuhan nutrisi diupayakan tersedia
dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Perbedaan yang paling
2. Kehilangan setelah panen lebih kecil. Sementara harga lebih tinggi dan relatif
Teknologi Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam bercocok tanam hidroponik, yaitu teknik
yang menggunakan larutan, dan teknik yang menggunakan media. Metode yang
akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik
larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir.
Sedangkan untuk teknik media adalah bergantung pada jenis media yang
11
dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata,
Pada teknik statis telah dikenal sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa
Aztec. Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupa ember
plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkan secara
perlahan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan
dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan
dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan
aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya
setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketingian tertentu bisa diisi
Teknik Larutan alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan
dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar
tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman.
Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara teknik larutan ini adalah teknik
lapisan nutrisi (nutrient film techniquel) atau dikenal sebagai NFT, teknik ini
12
menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis antikarat, dan
sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan
tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga
cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam,
batu bata, dan media lainnya yang disterilkan terlebih dahulu sebelum
nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air
1. Larutan hara
meneruskan larutan atau air yang berlebihan. Hara yang tersedia bagi tanaman
pada pH 5,5 - 7,5 tetapi yang terbaik adalah 6,5 karena pada kondisi ini unsur hara
pertumbuhannya dan jenis tanaman. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan
garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan
13
untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk
tersebut.
2. Media tanam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara
tetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan
harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat
yang beracun bagi tanaman. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai media
tanam dalam hidroponik antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam,
spons, dan sebagainya. Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan
media akan berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai
3. Kualitas air
mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm dan tidak
tanaman.
4. Oksigen
dinding sel semakin sukar ditembus. Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal
ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang
14
tergenang. Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi
larutan hara yang berulang-ulang, mencuci akar yang terekspose dalam larutan
hara dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur
Sistem Irigasi
dalam penyiraman karena jumlah tanaman yang sedikit. Namun, untuk tanaman
hidroponik yang diusahakan di kebun dalam skala luas, pasti tidak efisien bila
harus menyiram tanaman satu per satu. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu sistem
Irigasi tetes atau dikenal juga dengan nama irigasi mikro sangat cocok
diterapkan untuk tanaman hidroponik. Irigasi ini memiliki konsep yang kontinu
dan lamban sehingga mampu menghemat air. Dalam sistem ini air diberikan tetes
demi tetes sesuai dengan kebutuhan tanaman sehingga air yang terbuang sangat
kecil. Walaupun peralatan untuk sistem ini agak rumit dan mahal, tetapi hasil
yang diperoleh dan manfaatnya jauh lebih besar serta dapat dipakai berulang kali.
Irigasi tetes ada dua jenis, yaitu irigasi permukaan dan irigasi bawah tanah.
15
1. Irigasi permukaan (surface irrigation system)
Pada irigasi tetes jenis ini, pipa lateral terletak di permukaan tanah dan air
lebih kecil dari 8 liter/jam untuk keluaran tunggal dan lebih kecil dari 12 liter/jam
untuk line source emitter (pembahasan garis). Keuntungan pada sistem ini mudah
tanah pada zona perakaran. Sistem ini mulai diterima atau dijalankan setelah
diperlukan seorang ahli mekanisasi pertanian, ahli pompa, dan ahli tanaman.
Penggunaan irigasi ini dapat dipertimbangkan bila air dan tenaga kerja mahal,
keterbatasan suplai air, air tersedia, tetapi yang bersifat asam atau payau, topografi
lahan yang ditanami sulit dijangkau, tidak rata, berbukit atau tandus, dalam skala
tanaman dapat memperoleh air sesuai kebutuhan, daun tidak basah sehingga
16
selama irigasi karena hanya sekitar tanaman yang memperoleh pembasmian,
penggunaannya efisien, dan tidak terjadi kehilangan air akibat aliran permukaan
maupun angin.
1. Emitter
menyalurkan air dalam jumlah terbatas. Selain itu, emitter harus murah,
kompak/kecil, dapat diandalkan, tahan cuaca, dan tidak mudah tersumbat. Emitter
dapat dikelompokkan menjadi point source emitter, long path, spiral grouved,
line source emitter double chamber, sprayer, dan bubler. Diameter lubang
pelepasan dari point source emitter berkisar 0,2 – 2 mm. Adapun sprayer dan
2. Pipa Lateral
Pipa lateral merupakan komponen khas irigasi tetes. Umumnya, pipa ini
jalur setiap tanaman dan jaraknya semakin lebar bila jumlah airnya semakin
mengecil, tetapi panjang pipa lateral jarang yang lebih dari 300 m. tekanan pada
17
3. Pipa Utama
Pipa utama membawa air dari bangunan utama ke pipa lateral. Pada
umumnya, pipa utama terbuat dari bahan PVC dan disambungkan dengan bagian
Penggunaan cara lekatan lebih mudah karena selain cepat kering, lem PVC telah
4. Bangunan Utama
menyaring, dan mengatur kandungan kimiawi air seta mengatur tekanan air dan
pengatur tekanan debit, katup pengatur aliran, alat pengukur jumlah aliran, alat
kimiawi/nutrient.
5. Filter
sebagai pengendali agar yang terbawa air tidak lebih besar dari ukuran lubang
emitter yang dipakai. Air dari bangunan utama dialirkan ke areal tanaman melalui
pipa primer. Jika tidak mencukupi, ditambah dengan pipa sekunder. Filter atau
atau menyemprotnya. Saringan filter yang dianjurkan untuk irigasi tetes adalah
18
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
1. Sejarah
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh
memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Ikan nila berasal
dari Sungal Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke
wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik. Ikan nila disukai
oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap
merah.
Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan
adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila
adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur
Jenderal Perikanan.
2. Jenis
Kelas : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
19
Terdapat tiga jenis ikan nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan
nila albino.
3. Habitat
maupun dataran yang tinggi dengan suhu yang rendah. Ia mampu hidup pada suhu
– 29 % sebagai kadar maksimal untuk tumbuh dengan baik. Meski ia bisa hidup di
kadar garam sampai 35% namun ia sudah tidak dapat tumbuh berkembang dengan
baik.
4. Perkembangbiakan
Ikan nila dapat mencapai saat dewasa pada umur 4 – 5 bulan dan ia akan
tahun. Pada saat ia berumur lebih dari 1 tahun kira – kira beratnya mencapai 800
gram dan saat ini ia bisa mengeluarkan 1200 – 1500 larva setiap kali ia memijah.
Dan dapat berlangsung selama 6 – 7 kali dalam setahun. Sebelum memijah ikan
nila jantan selalu membuat sarang di dasar perairan dan daerahnya akan ia jaga
dan merupakan daerah teritorialnya sendiri. Ikan nila jantan menjadi agresif saat
musim ini
5. Kebiasaan makan
Ikan nila termasuk dalam ikan pemakan segala atau Omnivora. Ikan ini
dapat berkembang biak dengan aneka makanan baik hewani maupun nabati. Ikan
20
nila saat ia masih benih, pakannya adalah plankton dan lumut sedangkan jika ia
sudah dewasa ia mampu diberi makanan tambahan seperti pelet dan berbagai
Hal yang harus anda ketahui untuk memelihara ikan nila adalah
pertumbuhan dari ikan ini sangat bergantung dari pengaruh fisika dan kimia serta
interaksinya. Pada saat curah hujan yang tinggi misalnya pertumbuhan berbagai
tanaman air akan berkurang sehingga mengganggu pertumbuhan air dan secara
tidak langsung mengganggu pertumbuhan ikan nila. Ikan nila juga akan lebih
cepat tumbuhnya jika dipelihara di kolam yang dangkal airnya, karena di kolam
yang dalam. Ada yang lain yaitu kolam yang pada saat pembuatannya
pertumbuhan tanaman air lebih baik dan ikan nila juga akan lebih pesat
betina. Ikan jantan memiliki pertumbuhan 40% lebih cepat dibandingkan dengan
yang betina. Terlebih jika dipelihara dalam kolam yang dibedakan. Atau
monoseks.
6. Hama
a. Bebeasan (Notonecta)
21
b. Ucrit (Larva cyrbister)
c. Kodok
d. Ular
e. Lingsang
jebakan berumpun.
f. Burung
Penyakit
Gejalanya pada bagian tertentu berwarna merah, berubah warna dan tubuh
berlendir. Pengendalian:
kemudian.
22
2. direndam dalam Negovon (kaliumpermanganat) selama 3 menit dengan
dosis 2-3,5%.
Gejalanya terlihat pada tutup insang yang bengkak dan lembar insang
Gejalanya terlihat pada perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak gesit.
d) Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi
perkolaman.
23
Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk
Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.
Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek
dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta
mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda
1. Klasifikasi botani
Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Genus : Brassica.
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak
2. Jenis-jenis sawi
Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu
24
a. Sawi putih (Brassica rugosa)
itu disebut juga sawi cina. Disebut sawi putih karena daunnya yang cenderung
kuning pucat dan tangkai daunnya putih. Sawi putih dapat dilihat penggunaannya
pada asinan (diawetkan dalam cairan gula dan garam), pada capcay, atau pada sup
Varietas berdaun besar dan hidup di tanah kering dari tanaman yang sama
ini rasanya lebih tajam. Biasanya sawi hijau banyak dijadikan asinan untuk
Ini adalah suatu varietas berbatang panjang dan berdaun sempit. Tanaman
ini tak tahan terhadap hujan, tak mudah diserang oleh ulat. Sawi ini berbulu dan
di pedalaman.
3. Syarat-syarat tumbuh
a. Iklim
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun
berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran
25
tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di
dataran tinggi.
b. Daerah
dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500
meter dpl.
c. Tanah
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak
mengandung humus, subur, serta memiliki pembuangan air yang baik. Derajat
kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah
antara pH 6 - 7.
d. Cuaca
membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam
suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang
menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir
musim penghujan.
4. Bercocok tanam
26
pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur
bawang, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada
yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu. Berikut
ini akan dibahas mengenai teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan.
a. Benih.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih
yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan
benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak
keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus
mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama
penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga
harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah
dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman
kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil
sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan
dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga memperhatikan proses
b. Pengolahan Tanah
struktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki
27
fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita
gunakan.
rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari daerah
ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh
pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan
saat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita
gunakan.
tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-
kapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).
c. Pembibitan
penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap
panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan
dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram
KCl.
28
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu
ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 –
d. Penanaman
Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran
kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, KCl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam
10 cm.
e. Pemeliharaan
terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah
penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa
berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya
bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi
yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup
sekali sore atau pagi hari. Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan
tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah
29
yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan
penyiangan.
urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok teh sekitar 25 gram dilarutkan
dalam 25 liter air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan benih tidak lebih dari 3
tahun.
Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara
panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan
dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau
30
e. Cacing bulu (cut worm).
f. Busuk daun.
h. Bercak daun.
i. Virus mosaik.
6. Manfaat Sawi
jenis kanker.
pencernaan.
31
7. Kandungan Sawi
dan folat pada sawi tergolong dalam kategori unggul. Mineral pada sawi yang
tergolong dalam kategori unggul adalah mangan dan kalsium. Sawi juga unggul
pembuluh darah oleh faktor timbunan plak kalsium. Vitamin K juga terkait
dengan pengaturan protein tulang dan kalsium di dalam tulang dan darah,
sehingga dapat menjaga tulang dari proses osteoporosis. Selain itu juga digunakan
untuk menangani kanker karena dapat bertindak sebagai racun bagi sel-sel kanker,
Vitamin A berperan menjaga kornea mata agar selalu sehat. Mata yang
protein yang tidak larut dalam air dan bukan mukus. Bila sel-sel epitel
mengeluarkan keratin, sel-sel membran akan kering dan mengeras, dan bila tidak
Kolagen merupakan senyawa protein yang banyak terdapat dalam tulang rawan,
kulit bagian dalam tulang, dentin, dan vascular endothelium. Vitamin C sangat
penting perannya dalam proses hidroksilasi dua asam amino prolin dan lisin
32
komponen kolagen penting. Selain itu, vitamin C sangat berperan dalam
penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stres.
pembentukan dan produksi butir-butir darah merah normal dalam sumsum tulang.
Asam folat juga terlibat dalam proses oksidasi fenilalanin menjadi tirosin.
Kandungan Kalsium yang tinggi pada sawi dapat mengurangi hilangnya bobot
tulang yang biasa terjadi pada usia lanjut. Tekanan darah tinggi juga dapat
kesadaran, persepsi atas rasa sakit, dan pola tidur. Kandungan Vitamin E pada
sawi dapat berfungsi sebagai antioksidan utama di dalam sel.. Selain itu juga
Teknologi Akuaponik
tersebut, air yang telah terpakai digunakan sebagai media penyubur pada bagian
Hal ini mengingat bagian tanaman sayuran yang ternyata juga berfungsi sebagai
filter/ penyaring air yang menyediakan media untuk pertumbuhan ikan yang baik.
33
Kandungan racun yang sering kali dihasilkan dari suatu usaha budidaya
ikan umumnya dalam bentuk ammonia. Ternyata kandungan racun tersebut dapat
direduksi oleh tanaman hingga 90% dari kadar yang ada sehingga air tersebut
34