Pendahuluan
Nyeri perut adalah salah satu manifestasi gangguan saluran cerna dan organ yang
berada di dalam ronga abdomen. Nyeri perut dapat dikelompokkan berdasar lokasi
nyeri yang dirasakan. Untuk mempermudah, pengelompokkan dibagi menjadi 9
regio. Adapun nyeri di regio epigastrium biasanya disebabkan kelainan pada organ
lambung, duodenum, saluran empedu, dan pankreas.
Selain nyeri, petunjuk adanya kelainan pada saluran cerna ialah diare. Diare
merupakan upaya pertahanan tubuh sebagai respon terhadap adanya kelainan atau
adanya benda asing yang dapat membahayakan saluran cerna tersebut. Namun,
bila tidak terkontrol dan ditangani, diare adalah ancaman bagi tubuh, hal mana
dapat menimbulkan komplikasi diataranya adalah dehidrasi.
Lapisan epitel mukosa lambung terdiri dari sel mukus tanpa sel goblet. Kelenjar
bervariasi strukturnya sesuai dengan bagiannya. Pada bagian cardiac kelenjar
page 1 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
terutama adalah sel mukus. Pada bagian fundus dan corpus kelenjar mengandung
sel parietal yang mensekresi HCl dan faktor intrinsik, dan chief cell mensekresi
pepsinogen. Bagian pilorus mengandung sel G yang mensekresi gastrin
(Chandrasoma, 2006).
Mukosa lambung dilindungi oleh berbagai mekanisme dari efek erosif asam
lambung. Sel mukosa memiliki permukaan apikal spesifik yang mampu menahan
difusi asam ke dalam sel. Mukus dan HCO3 dapat menetralkan asam di daerah
dekat permukaan sel. Prostaglandin E yang dibentuk dan disekresi oleh mukosa
lambung melindungi lambung dan duodenum dengan merangsang peningkatan
sekresi bikarbonat, mukus lambung, aliran darah mukosa, dan kecepatan
regenarasi sel mukosa. Aliran darah mukosa yang bagus, iskemia dapat
mengurangi ketahanan mukosa (Price dan Wilson, 2006).
Usus dimulai pada pilorus dan berakhir pada taut anorectal. Usus dibagi menjadi
intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crasum (usus besar). Usus halus
terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum. Usus besar terdiri dari caecum, colon
ascendens, colon tranversum, colon descendens, colon sigmoideum, dan rectum
(Faradillah, Firman, dan Anita. 2009).
Usus mencerna dan mengabsorpsi komponen penting makanan yang ditelan dan
membuang komponen yang tak berguna saat defekasi. Pencernaan pada usus halus
bagian atas dibantu oleh enzim yang disekresi oleh usus, pankreas, dan empedu
(Guyton, 1997)..
GASTRITIS
page 2 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
Peradangan atau inflamasi mukosa lambung, yang dapat bersifat akut, kronis, difus,
atau lokal. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut,
dan gastritis atrofik kronik (menahun) (Anonim, 2009; Price dan Wilson, 2006).
Etiologi
Gastritis akut biasanya disebabkan oleh lesi sterss pada penderita sakit berat,
obat-obatan (aspirin, NSAID, alkohol, dll.), trauma (pemasangan NGT, endoskopi,
radiasi, dll.), infeksi (sering oleh H. pylori) (Anonim, 2009).
Gastritis kronis dibagi menjadi 2 tipe besar, yaitu tipe A merupakan gastritis
autoimun dan gastritis tipe B disebabkan oleh Helicobacter pylori, merokok, alkohol
(Chandrasoma, 2006).
Patogenesis
Gastritis kronis tipe A disebabkan oleh adanya antibodi terhadap sel parietal
sehingga menurunkan sekresi asam dan meningkatkan sekresi gastrin. Reaksi
autoimun bermanifestasi sebagai sebukan limfoplasmasitik pada mukosa sekitar sel
parietal (Chandrasoma, 2006; Price dan Wilson, 2006).
Gambaran Klinis
page 3 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
Gambaran klinis bervariasi dari keluhan abdomen yang tidak jelas, seperti
anoreksia, bersendawa, mual, sampai gejala yang lebih berat seperti nyeri
epigastrium (nyeri ulu hati), muntah, perdarahan, dan hematemesis.
Diagnosis
Penatalaksanaan
Atasi penyebab, beri antasid, antihistamin, anti emetik, anti muntah, dan analgesik
(Anonim, 2009; David F. 1998).
ULKUS PEPTIKUM
Definisi
Rusaknya atau hilangnya jaringan mukosa sampai lamina propria pada berbagai
page 4 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
Etiologi
Patogenesis
Inti penyebab adalah ketidakseimbangan faktor defensif dan faktor agresif dimana
faktor agresif lebih dominan. Faktor defensif antara lain : lapisan mukus (berfungsi
sebagai lubrikasi, mencegah back diffusion ion H dan pepsin, mempertahankan pH
permukaan sel epitel), sekresi bikarbonat (untuk menetralisir ion H yang menembus
mukus), sirkulasi darah ke dalam mukosa (menjamin kerja sel).
Faktor agresif antara lain : asam lambung (bersifat korosif), pepsin (bersifat
proteolitik), asam empedu, salisilat, etanol, dan asam organik lemah (Anonim,
2009).
Gambaran Klinis
Nyeri epigastrium intermiten kronis, hilang setelah makan, timbul lagi setelah 2-3
jam setelah makan dan saat lambung kosong, mual, muntah, anoreksia, penurunan
berat badan (Chandrasoma, 2006).
Diagnosis
page 5 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
Penatalaksanaan
DIARE
Definisi
Buang air besar lebih dari tiga kali perhari disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah (Soebagyo, 2008).
Etiologi
Klasifikasi
page 6 / 7
suka-suka euy!!! | gastritis, ulkus peptikum, diare
Copyright nina9yuli nina_yuli@webmail.umm.ac.id
http://nina9yuli.student.umm.ac.id/2010/02/11/gastritis-ulkus-peptikum-diare/
Diare osmotik terjadi bila bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam
darah, tertinggal di usus. Keadaan tersebut menyebabkan tekanan osmotik dalam
usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.
Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbulah diare. Diare sekretorik terjadi bila ada rangsangan tertentu
dinding usus misalnya toxin, sehingga terjadi peningkatan air dan elektrolit ke
dalam rongga usus.
Gambaran Klinis
Tergantung penyebab. Gejala gastrointestinal bisa berupa diare, karam perut, dan
muntah. Kehilangan air dan elektrolit akan bertambah pada keadaan muntah
sedangkan kehilangan air meningkat bila ada panas. Keadaan tersebut berakibat
dehidrasi, aidosis metabolik, dan hipokalemia (Anonim, 2009) .
page 7 / 7