c c
cc
cc
|
a |
| |
|
a
| ||
|
a| |
| | a|a
a
||
|
c
ccc
c c c
cc
cc
c | HIPERPcRcIROID
Hiperparatiroid didefenisikan sebagai hiperfungsi kelenjar paratiroid yang
mengakibadkan penigkatan kadar PH dalam darah yang bersirkulasi dan fosfat
PcOFISIOLcI
Hiperparatiroidisme dapat bersifat primer atau skunder ,dimana kasus biasanya
berhubungan dengan gagal ginjal kronis Pada 80% hiperparatiroidisme primer
disebabkan oleh adenomaparatiroid jinak 18% kasus diakibadkan hiperplasia keljar
paratiroid:dan 2% kasus disebapkan oleh karsinoma paratiroid cdenoma atau
karsinoma paratiroid ditandai oleh pembesaran satu kelenjar ,dengan kelenjar lainya
tetap normal
Hiperlasia paratiroid sekunder dapat dibedakan dengan hiperplasia primer , karna
kempat kelenjar membesar secara simetris Perbesaran kelenjar paratiroid dn
hiperfungsinya adalah mekanisme kompensasi yang dicetuskan oleh retensi fosfat dan
hiperkalsemia yang berkaitan dengan penyakit ginjal kronis Osteomalasia yang
disebapkan oleh hipovitaminosis D ,seperti pada reketsia ,dapat mengakibatkan
dampak yang sama
Hiperparatiroidisme ditandai oleh kelebihan PH dalam sirkulasi PH terutama
bekerja pada tulang dan ginjal dalam ginjal Dalam tulang , PH meningkatkan
resopsi tulang dan menigkatkan kalsium dari lumen tubulus ginjal, dengan demikian
mmengurangi ekskresian kalsium dalam urine PH juga menigkatkan pembentukan
nbentuk vitamin D3 aktif dalam ginjal,yang selanjutnya memudahkan pengambilan
kalsium dari makanan dan usus Sehingga hiperkalsemia dan hipofistfatemia
kompensatori adalah abnormalitas biokimia yang dideteksi melalui analisis darah
Konsentrasi PH serum juga menigkat
ejala klinis hiperparatiroidisme behibungan dengan penigkatan aktivitas PH
ulang menunjukan tanda-tanda dekalsifikasi dan rentan terhadap fraktur
Hiperkalsemia mengarah pada penumpukan garam kalsium dalam ginjal dan
pembentukan batu ginjal Mungkin juga terdapat klasifikasi okular dan kulit
Kelebihan kalsium menyebabkan letargi ,kelemahan otot, defeks konduksi pada
jantung
Pengobatan pada hoperparatiroidisme promer mencakup bedah eksplorasi leher dan
reseksi kelenjar yang mengalami hiperfungsi atau tumor Hiperparatiroidisme
sekunder dapat juga diatasi dengan tindakan bedah , namun pada tindakan yang sama
lebih penting u tuk memperbaiki kelainan metabolik yang menyebapkan hipersekresi
PH idak ada perlunya buru-buru melakukan oprasi paratiroid Setelah plantasi
ginjal ,kelenjar akan kembali keukuran normal dan gangguan metabolik akan
menghilang Jika plantasi tidak menormalkan keseimbangan kalsium dan fosfat ,maka
dokter akan menduga bahwa hiperfungsi paratiroid nampaknya trejadi secara
autonomus Kasus demikian, seperti yang disebutkan hiperparatiroidisme tersier
,jarang terjadi
I| PENKcJIcN
idak tedapat manifestasi yang jelas tentang hiperparatiroidisme hiperkalsemia
resultan Klien mungkin menujukan perubahan psikologis , seperti latergi,
mengantuk , penurunan memory, labilitas emosional , semua menivestasi yang
tampak pada hiperkalsemia
1 | Riwayat kesehatan klien
2 | Riwayat kesehatan dalam keluarga
3 | Keluhan utama antara lain:
D| Sakit kepala ,kelemahan , latargi, dan kelelahan otot
D| angguan pencernaan seperti mual,muntah ,anorexia, opstipasi, dan
nyeri lambung yang akan disertai penurunan berat badan
D| Depresi
D| Nyeri tulang dan sendi
4 | Riwayat trauma / fraktur tulang
5 | Riwayat radiasi daerah leher dan kepala
6 | Pemeriksaan fisik yang mencakup:
D| Observasi dan palpasi adanya devormitas tulang
D| cmati wana kulit , apakah tampak pucat
D| Perubahan tingkat kesadaran
Î | Bila kadar kalsium tetap tinggi ,maka akan tanpak tanda psikosis organic
seperti binggung bahkan koma dan bila tidak di tangani kematian akan
mengancam
8 | Pemeriksaan diaknostik termasuk:
D| Pemeriksaan laboratorium: dilakukan untuk mengetahui kadar
kalsium dalam plasma yang merupakan pemeriksaan terpenting
dalam menentukan pemeriksaan terpenting dalam menegakan
kondisi hiperparatiroidisme Hasil pemeriksaan laboratorium pada
hiperparatiroidisme primer akan ditemukan penigkatan kadar
kalsium serum,kadar kalsium posfat anorganik menurun semetara
kadar kalsium dan fosfat urin meningkat
D| Pemeriksaan radiologi: akan tanpak penipisan tulang dan terbentuk
kista dan trabekula pada tulang
II | DIOcNOSc KEPERcccN
Diagnosa keperawatan utama yang dapat dijumpai pada klien dengan
hiperparatiroidisme antara lain:
å| Resiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi
tulang yang mengakibatkan fraktur patologi
å| Perubahan elimainasi urine yang berhubungan dengan keterlibatan
ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfostfatemia
å| Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan anoreksia dan mual
å| Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari
hiperkalsemia pada saluran gastrointestinal
Intervensi keperawatan:
INERVENSI KEPERcccN:
1 | Perbanyak asupan klien sampai 2500 ml- cairan per hari Dehidrasi
merupakan hal yang berbahaya bagi klien dengan hiperparatiroidisme
karena akan menigkatkan kadar kalsium serum dan memudahkan
terbentuknya batu ginjal
2 | Berikan sari buah canbery atau prune untuk membantu agar urine lebih
bersifat asam Keasaman urine yang tinggi membantu mencegah
pembentukan batu ginjal ,karena kalsium lebih mudah larut dalam urine
yang asam ketimbang urine yang basa
DIcKNOSc KEPERcccN:
Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan anoreksia dan mual
ujuan :
Klien akan mendapatkan masukan makanan yang mencukupi , seperti
yang di buktikan oleh tidak adanya mual dan kembali pada atau dapat
mempertahankan berat badan ideal
Itervensi keperawatan:
1 | Berikan dorongan pada klien untuk mengkonsumsi diet rendah
kalsium untuk memperbaiki hiperkelsemia
2 | Jelaskan pada klien bahwa tidak mengkonsumsi susu dan
produk susu dapat menghilangkan sebagian manovestasi
gasrtointestinal yang tidak menyanagkan
3 | Bantu klien untuk mengembangkan diet yang mencakup tinggi
kalori tanpa produk yang mengandung susu
4 | Rujuk klien ke ahli gizi untuk membantu perencanaan diet klien
ü|
Pengobatan definitif hiperparatiroidisme primer adalah bedah pengangkatan
kelenjar atau pengangkatn kelenjar yang menyebabkan hipersekresi PH
Biasanya hanya kelenjar paratiroid yang sakit saja yang diangkat Namun bila
keempat kelenjar mengalami hiperplasia, maka akan diangkat tiga dari
keempat kelenjar tersebut
Komplikasi hiperparatiroidektomi serupa dengan yang terdapat pada
tiroidektomi dan jarang terjadi Hipokalsemia merupakan komplikasi yang
secara potensial mengancam hidup mesti masih tersisa kelenjar paratiroid
yang lain karena edema dapat mengurangi fungsinya Klien juga dapat
mengalami distres pernafasan yang berhubungan baik dengan hemoragi atau
kekambuhan kerusakan saraf laringeal
cngka kesembuhan untuk hiperparatiroidisme primer setelah operasi
pengangkatan adalah 95% cngka keberhasilan yang tinggi ini secara
langsung berkaitan dengan pengalaman ahli bedah dan eksplorasi menyeluruh
leher (Black-Matassarin, 199Î
|
Hipoparatiroidisme terjadi akibat hipofungsi paratiroid atau kehilangan fungsi
kelenjar paratiroid Namun begitu, kondisi ini merupakan kondisi yang langka
yang umumnya terjadi setelah pengangkatan keempat kelenjar secara tidak
sengaja pada operasi tumor leher Penyebab kongenital, genetik atau
autoimun dari hipoparatiroidisme sangat jarang
ejala klinis hipoparatiroidisme mencerminkan gangguan metabolik
yang disebabkan oleh defisiensi PH Defisiensi yang terpenting diantaranya
adalah hipokalsemia, yang mengakibatkan perubahan eksitabilitas
neuromuskular dan kontraksi muskular Otot skeletal cenderung untuk
menjadi spastis (tetani hipokalsemil Kerja jantung menjadi tidal teratur, dan
pada kasus-kasus yang berat, dapat terjadi henti jnatung cktifitas saraf juga
mengalami perubahan, terjadi fluktuasi antara hipereksitabilitas dan depresi
Semua gejala dapat dihilangkan denagn pemberian terapi hormon
substitusional manggunakan PH sintesis
E|
| !
4| Pemeriksaan penunjang
| Pemeriksaan kadar kalsium serum
| Pemeriksaan radiologi
| "
Klien dengan hipoparatiroidisme rentan terhadap hipokalsemia, yang
dapat mengarah pada masalah kolaboratif etani otot yang
berhubungan dengan penurunan kadar kalsium serum Dan karena
kondisi hipoparatiroidisme dapat menjadi kondisi yang kronis, klien
harus dapat melakukan perawatan diri, sehingga membuat diagnosa
keperawatn risiko terhadap infektif penatalaksanaan regimen
terapeutik (individual yang berhubungan dengan regimen diet dan
medikasi menjadi penting untuk klien ini Secara umum diagnosa
keperawatan utama pada klien ini adalah:
1 | Masalah kolaboratif: tetani otot yang berhubungan dengan
penurunan kadar kalsium serum
2 | Risiki terhadap infektif penatalaksanaan regimen terapeutik
(individual yang berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang regimen dien dan medikasi
V
a pola makan
c pla aktivitas
Diaknosa keperawatan utama yang dapat di jumpai pada klien dengan hipotiroidisme antara
lain:
Diagnosa Keperawatan:
ujuan:
Fungsi kardiovaskular tetap optimal yang ditandai dengan tekanan darah, irama jantng
dalam batas normal
Intervensi Keperawatan
1 | Pantau tekanan darah, denyut dan irama jantung setiap 2 jam untuk mengidentivikasi
kemungkinan terjadinya gangguan hemodinamik jantung seperti hipotensi, penurunan
haluaran urine dan perubahan status mental
2 | cnjurkan klien untuk memberitahukan perawat segera bila klien mengalami nyeri
dada, karena pada klien dengan hipotiroidisme kronik dapat berkembang
arterosklerosis arteri koronaria
3 | Kolaborasi pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala-gejala Obat yang sering
digunakan adalah levotyroxine sodium (Synthroid, 4, dan Eltroxin Observasi
dengan ketat adanya nyeri dada dan dispnoe Pada dosis awal pemberian obat biasanya
dokter memberikan dosis minimal yang ditingkatkan secara bertahap setiap 2-3
minggu sampai ditemukan dosis yang tepat untuk pemeliharaan
4 | cjarkan kepada klien dan keluarga cara penggunaan obat serta tanda-tanda yang harus
diwaspadai bila terjadi hipertiroidismr akibat penggunaan obat yang berlebihan
"$
Pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan kelelahan, obesitas dan inaktivitas
ujuan:
Intervensi keperawatan:
"$
angguan proses berfikir yang berhubungan dengan edema jaringan otak dan retensi air
ujuan:
Intervensi Keperawatan:
1 | Observasi dan catat tanda gangguan proses berfikir yang berat seperti:
a | Letargi
b | angguan Memori
c | idak ada perhatian
d | Kesulitan berkomunikasi]
e | Mengantuk
2 | Orientasikan klien kembali dengan lingkungannya baik terhadap orang, tempat, waktu
Biasanya gejala-gejala berkurang dalam waktu 2-3 minggu pengobatan sehingga
mengorientasikan kembali klien terhadap lingkungan nyata yang sangat diperlukan
3 | Beri dorongan pada keluarga agar dapat menerima perubahan perilaku klien dan
mengadaptasinya Jelaskan pula bahwa dengan pengobatan yang teratur gejala-gejala
akan berkurang
Penyuluhan Kesehatan:
Penyuluhan kesehatan sangat penting bagi klien dan keluarga Berikanlah kepada mereka hal-
hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat di rumah dan perawatan klien pada
umumnya Berikan penjelasan tentang:
1 | Cara penggunaan obat, dosis dan waktunya idak meminum obat bersama dengan
obat lain
2 | anda dan gejala bila kelebihan obat atau sebaliknya
3 | Menggunakan selimut tambahan pada waktu tidur, penggunaan baju hangat dan
pakaian yang tebal bila suhu udara dingin s
Hal 68-Î1
Diagnosa keperawatn utama yang dijumpai pada klien dengan goiter non toksik antara lain :
1 | Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan penekanan kelenjar tiroid
terhadap trachea
2 | Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan asupan yang
kurang akibat disfagia
3 | Perubahan citra diri yang berhubungan dengan perubahan bentuk leher
4 | angguan rasa aman: ansietas yang berhubungan dengan kurang informasi tentang
penyakit dan pengobatannya, atau persepsi yang salah tentang penyakit yang diderita
V
Pola nafas yang tidak efektif yang berhubungan dengan penekanan kelenjar tiroid terhadap
trachea
Selama dalam perawatan, pola nafas klien efektif kembali (sambil menunggu tindakan
pembedahan bila diperlukan dengan kriteria sebagai berikut :
V
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan asupan nutrien
kurang akibat disfagia
Nutrisi klien dapat terpenuhi kembali dalam waktu 1-2 minggu dengan kriteria sebagai
berikut:
V
Setelah menjalani perawatan, klien memiliki gambaran diri yang positif kembali dengan
criteria:
1 | Dorong klien mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang bentuk leher yang berubah
2 | Diskusikan upaya-upaya yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi perasaan malu
seperti menggunakan baju yang berkerah tertutup
3 | Beri pujian bila klien dapat melakukan upaya-upaya positif untuk meningkatkan
penampilan diri
4 | Jelaskan penyebab terjadinya perubahan bentuk leher dan jalan keluar yang dapat
dilakukan seperti tindakan operasi
5 | Jalaskan pula setiap resiko yang perlu diantisipasi dari setiap tindakan yang dapat
dilakukan