Alhamdulillahirabbila’lamin. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan nikmat dan karuniaNya kepada penulis. Karena nikmat dan karuniaNya
itulah penulis dapat menyelesaikan tugas paper dengan judul “BANK ISLAM DAN SDM
PERBANKAN SYARIAH”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini, masih
banyak kekurangannya. Dikarenakan keterbatasan wawasan yang dimiliki, untuk itu saran
dan kritik sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi. Atas segala bimbingan dan arahan
serta rekan-rekan yang membantu baik secara moril maupun materil sehingga tersusunnya
paper ini.Semoga paper ini dapat memberikan manfaat bagi semua.
Penulis
1
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................1
Daftar Isi.........................................................................................................................2
Pendahuluan....................................................................................................................3
Penutup...........................................................................................................................7
Kesimpulan.....................................................................................................................8
Daftar Pustaka.................................................................................................................9
2
PENDAHULUAN
Secara umum tujuan utama bank Islam seharusnya adalah mendorong dan
mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan,
finansial, komersial dan investasi sesuai dengan prinsip islam.
Hingga awal abad ke-20, bank islam hanya merupakan obsesi dan diskusi teoritis
para akademisi baik dari bidang hukum maupun bidang ekonomi. Kesadaran bahwa bank
islam adalah solusi masalah ekonomi untuk mencapai kesejahteraan sosial telah muncul,
namun upaya nyata yang memungkinkan implementasi praktis gagasan tersebut nyaris
tenggelam dalam lautan sistem ekonomi dunia yang tidak bisa melepaskan diri dari bunga.
Walaupun demikian, gagasan tersebut terus berkembang secara perlahan. Beberapa uji-
ciba terus dilakukan mulai dari bentuk proyek yang sederhana hingga kerjasama yang
berskala besar. Dari upaya ini para pemprakarsa bank Islam dapat memikirkan untuk
membuat infrastruktur sistem perbankan bebas bunga
Tujuan-tujuan tersebut dapat dilihat dari kata kunci misi’misi bank Islam yang ada
seperti dibawah ini :
3
FUNGSI DAN PERAN BANK ISLAM
Berdasarkan filiosofis serta tujuan bank Islam maka dirumuskan fungsi dan peran bank
islam yang diantaranya tercantum dalam pembukaan standar akutansi yang dikeluarkan
oleh AAOIFI (accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution).
Fungsi dan peran tersebut yaitu :
Ketika Bank Konvesional memiliki basis konsumen yang besar bagi produk
Syariahnya, maka memungkinkan untuk mengkonversikan banknya ke Bank Islam secara
menyeluruh. Sehingga bank dapat menjangkau lebih luas produk memperkenalkan Bank
Islam kepada sistem perbankan konvesional dan perbankan Syariah daripada melalui unit
Syariah saja. Konversi penuh pun memberi komitmen kepada bank untuk beroperasi sesuai
prinsip Syariah, dan akan meningkatkan kredibilitasnya. Transaksi dari Bank konvesional
ke Bank Islam juga berdampak pada neraca keseimbangan Bank yang berbasis bunga
untuk ditransaksikan kedalam produk Islam (seperti Ijarah, tawwaruq, musyarakah).
4
C. Memperkenalkan institusi dan intrumen keuangan non perbankan
Ada tiga area dimana Bank Islam dapat berpartisipasi dalam produk asuransi(takaful),
investmen funds dan sukuk, dan instrumen derivatif.
1. Tafakul
Timbulnya pasar investasi dan sukuk bergantung kepada kerangka kerja hukum yang
memada. Jika tidak ada,akan memungkinkan terjadi kerja sama dalam pasar asing
untuk mengambil keuntungan dari lingkungan hukum yang menguntungkan.
3. Instrumen Derivatif
Dari sudut pandang hukum islam, pengunaan dan perdagangan dari beberapa derivatif
konvesional masih terjadi kontroversi. Banyak cendikiawan telah menunjukan bahwa
derivatif ini melibatkan :
5
campuran untuk berdampingan dalam periode lama. Kehadiran dual sistem tersebut telah
memberikan kompetisi yang kokoh sebagai pusat keuangan internasional yang baik, serta
menarik bagi investor Islam dan konvesional.
Kegiatan usaha bank secara umum merupakan usaha yang berlandaskan pada
kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu profesionalisme pengelola yang berkecimpung di
dalamya merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Sumber daya manusia
perbankan syariah selain dituntut memiliki kemampuan teknis perbankan juga dituntut
untuk memahami ketentuan dan prinsip syariah dengan baik serta memiliki akhlak dan
moral yang Islami. Kemampuan teknis, pemahaman akan ketentuan dan prinsip syariah,
serta akhlak dan moral merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh pengelola bank syariah.
Secara khusus Bank Indonesia telah mengatur bahwa pimpinan bank syariah
diharuskan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
6
PENUTUP
7
KESIMPULAN
Dengan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai sumber hukum Islam yang mengatur
segala sesuatunya termasuk ekonomi, mengharuskan umat muslim untuk menerapkan
ekonomi Islam secara menyeluruh. Perekonomian Islam, khususnya perbankan dalam hal
pendanaan ,pengelola, produk-produk, maupun sistem akutansinya.
Sehingga, agar bank Islam dapat sesuai dengan prinsip syariah, diperlukan suatu
regulasi, pengawas syariah, anditor, dan infrakstruktur yang mendukung syariah untuk
tetap menjaga perbankan Islam berada dalam koridor Syariah.
Dalam kondisi seperti itu, perbankan Islam akan dapat terus tumbuh dan
berkembang dengan kredibilitas yang sangat baik sehingga investor semakin tertarik untuk
berinvestasi di perbankan Islam.
8
DAFTAR PUSAKA