SUARA KALBU

Tuk yang pertama kali aku memandangmu

Di kota santri, kau tersenyum manis padaku

Sehingga bayangan wajahmu selalu lekat di mataku

Seakan ia enggan pergi, ingin selalu bersamaku

Khoirunnisa sebuah nama yang indah seindah wajahnya

Tutur kata yang santun, lembut, hiasi kepibadiannya

Khoirunnisa satu kata yang anggun seanggun senyumnya

Gelar hafizhah yang ia sandang menambah pelengkap kesholehaannya

Seiring waktu yang berjalan sering hatiku mengigau

Terkadang deep in my hearth ku sering memanggil namamu

Berharapkan kau kan hadir walau sekejap di hadapanku

Jarak yang jauh tak membuat hati ini surut bahkan kian padu

Kala ku lagi sedih, gersang, hampa dalam kesendirian

Bayangan wajahmulah yang pertama hadir di ingatan

Sering ku alihkan hati dan persaan pada yang lain

Namun ku tak bisa, karna kau lah wanita yang selalu kuharapkan

Ku tak tahu apakah engkau disana juga merasakan

Getaran aneh membakar dada seta rindu yang ku rasakan

Aku juga sadar mengharapkanmu bagai merindu bulan di tengah siang

Namun ku kan terus berjuang agar nanti akulah yang kau harapkan
Mentari pagi sering menjadi saksi bisu kerinduan

Rindu dari seorang insan untuk mu yang ku dambakan

Seringku berazam dalam lantunan doa yang kupanjatkan

Agar asa, impian dan keinginan ini bukanhanya sekedar khayalan

Salahkah aku jika aku mengharapkanmu tuk jadi kekasih hati

Menemani suka duka getirnya kehidupan dunia ini

Membentangkan selimut harapan menambatkan tali suci

Menjalin tali kasih menuju bahtera kehidupan, tuntunan ilahi

Lewat angin yang berhembus ku sampaikan pesan hati

Berharap engkau yang ada diseberang sana merasakan getar ini

Lewat lagu yang ku nyanyikan ku ingin bisikkan nyanyian hati

Agar engkau, engkau yang kuharap mengerti ku disini terus menanti

Walaupun engkau tak disini menemaniku

Engkau akan tetap menjadi langit di hatiku

Langit yang selalu memayungi hatiku hingga terlindung bibit keburukan

Sinar mentarimu akan selalu menerangi hari, dan setiap langkahku