Anda di halaman 1dari 18

PERIODE 6-20 MARET 2010

BAB 1. PENDAHULUAN
Pemerintah kabupaten Parigi Moutong sebagai peserta USDRP telah mengembangkan rencana tindak
pembaharuan lima tahunan. Agenda reformasi tersebut sementara di godok dan dikonsultasikan
dengan Bupati terpilih terdiri dari tiga reformasi inti tata kelola pemerintahan : Transparansi, Partisipasi
dan Akuntabilitas (TPA), Pengelolaan Keuangan (FM), dan Pengadaan Barang dan Jasa. Ketiga
agenda reformasi tersebut saling melengkapi satu sama lain. Pemerintah kabupaten Parigi Moutong
sebagai peserta USDRP melaksanakan agenda reformasi mereka dengan tahapan kemajuan dan hasil
yang berbeda-beda. Kendati demikian, tingkat keberhasilan dan pelaksanaan dari agenda reformasi
tersebut perlu ditingkatkan dan lajunya perlu untuk dipercepat lagi. Pemerintah kabupaten Parigi
Moutong diharapkan dapat membentuk sebuah tim gugus tugas yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan agenda reformasi TPA.

Pemerintah kabupaten Parigi Moutong sebagai pserta USDRP telah mendapat dukungan untuk
meningkatkan praktik terkini mereka mengenai Transparansi, Partisipasi, dan Akuntabilitas (TPA).
Diharapkan bahwa Pemerintah kabupaten Parigi Moutong akan meningkatkan akses bagi masyarakat
terhadap dokumen publik, menangani keluhan masyarakat secara lebih sistematis, dan akhirnya
menyiapkan peraturan daerah untuk meningkatkan transparansi. Pemerintah kabupaten Parigi Moutong
juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan, seperti dalam
persiapan RPJM dan anggaran tahunan daerah, meningkatkan peran forum perkotaan dengan
membuat mereka lebih bersifat inklusif, dan dengan mengintegrasikan mereka ke dalam proses dan
mekanisme pengambilan keputusan di Pemda, dan akhirnya mengeluarkan peraturan daerah (Perda)
mengenai partisipasi publik dalam pengambilan keputusan. Reformasi transparansi dan partisipasi juga
akan diterapkan di dalam kegiatan yang terkait dengan pengamanan, pengelolaan keuangan, dan
pengadaan atas pelaksanaan subproyek (komponen investasi USDRP.

Tujuan USDRP adalah melaksanakan program yang telah disiapkan oleh Pemerintah Indonesia
bekerjasama dengan World Bank yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan dan perbaikan
pelayanan perkotaan melalui reformasi pembangunan yang mencakup upaya pemberdayaan tata
pemerintahan/kelembagaan yang baik guna mencapai sasaran jangka panjang untuk pengembangan
kota yang mandiri diwilayah kabupaten /kota.

Untuk mencapai sasaran proyek USDRP dalam pembangunan perkotaan mandiri ,terdapat 2 (dua)
komponen pokok USDRP, yaitu :
A. Komponen pendukung kelembagaan dan reformasi perkotaan
B. Komponen investasi perkotaan

1
PERIODE 6-20 MARET 2010

Salah satu dari reformasi dasar USDRP dan salah satu jenis kegiatan UIDP (Program
Pengembangan Kelembangan Perkotaan) adalah Financial Reform (Pembaruan/reformasi Keuangan)
dan Pembaruan Partisipasi Publik dan Transparansi dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian
sudah saatnya dibutuhkan Konsultan Individu bidang Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas (TPA),
untuk mendampingi pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Parigi Moutong.

Urban Sector Development Reform Project (USDRP) adalah program yang disiapkan Pemerintah
Indonesia bekerja sama dengan Bank Dunia (The World Bank) dalam rangka mewujudkan kemandirian
daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perkotaan yang layak huni, berkeadilan sosial,
berbudaya, produktif dan berkelanjutan serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan
pengembangan wilayah.

Peningkatan kapasitas sumberdaya pengelola pembangunan adalah hal mutlak yang harus
dilaksanakan agar aset-aset pemerintah daerah yang telah dibangun dapat memberikan kontribusi
yang signifikan guna membiayai pembangunan berikutnya. Sistem akan berjalan bila masing masing
berjalan pada tugas pokok dan fungsinya. Ibarat sistem tatasurya yang berjalan teratur, dimana masing-
masing planet beredar pada garis orbitnya dan tidak bertabrakan satu dengan yang lain. Untuk itu
diperlukan manajemen pengelolaan aset yang bertumpu pada kemampuan sumberdaya manusia dan
regulasi yang mengatur tatanan tersebut. Selanjutnya diperlukan sebuah proses yang tidak instan
namun setahap demi setahap. Proses ini membutuhkan kerjasama semua pihak yang terlibat dalam
koridor USDRP, yakni Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Donatur (World Bank) dan Konsultan
Individual dalam suatu sistem kendali operasional yang baik.

2
PERIODE 6-20 MARET 2010

BAB 2. DESKRIPSI PELAKSANAAN KEGIATAN


2.1. Proses Kegiatan

Proses pendampingan konsultan individual TPA pada periode 6-20 Maret 2010 meliputi :

 Koordinasi dan Diskusi Rutin

Proses pelaksanaan kegiatan Konsultan Individual TPA periode 6-20 Maret 2010 yaitu salah satunya
adalah diskusi dengan beberapa stakeholder yang berhubungan dengan agenda tindak reformasi di
Kabupaten Parigi Moutong, diantaranya adalah :

 Koordinasi dan diskusi Kepala Bagian Humas tentang pemutahiran nama-nama yang masuk dalam daftar tim
pelayanan publik secara terpadu
 Diskusi dan Konsultasi dengan Wakil Ketua CPMU-USDRP tentang kemajuan laporan dua mingguan
 Koordinasi dan diskusi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum tentang penerbitan Bulletin Bidik
Pembangunan edisi pertama tahun 2010. Kesepakatan bahwa Bulletin segera diterbitkan dan memuat berita-
berita tentang ke PU-an dan lain-lain agar Bulletin tersebut dapat dipamerkan bersamaan dengan Expo
Parigi Moutong pada awal bulan April 2010
 Diskusi dan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Penerangan Publikasi dan Dokumentasi berkaitan
dengan pengajuan draf SK pelayanan publik secara terpadu kepada Bupati. Kesimpulannya adalah
menunggu pelantikan eselon karena ada rencana mutasi pimpinan SKPD dalam bulan Maret 2010
 Diskusi dengan Kepala Bidang Pajak dan Retribusi tentang perkembangan pendataan pedagang pasar
Tagunu yang dilakukan dengan staf kantor pelayanan pasar Tagunu

 Fasilitasi

 Membantu Pemda (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Parigi Moutong)
menganalisis data-data pedagang pasar Tagunu yang telah di inventarisasi
 Penyelesaian penyusunan laporan dokumen RTPP terminal Type B Toboli dan sekaligus dikoordinasikan
dengan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika serta kepala Bidang Angkutan Darat Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
 Konsultasi dengan Satker/PPK Peningkatan Sistem Perencanaan dan Manajemen dan staf di Makassar
tentang sistim dan metode pengajuan INVOICE Konsultan Individual TPA
 Membantu pemda membuat/mendesain dena pasar Tagunu dan pasar sentral Parigi

2.2. Hasil Kemajuan Kegiatan

Koordinasi dan diskusi yang dilakukan konsultan individu bidang Transparansi, Partisipasi dan
Akuntabilitas (TPA) selama periode 6-20 Maret 2010, telah mengarah kesubstansi program. Salah satu

3
PERIODE 6-20 MARET 2010

yang dilakukan adalah identifikasi masalah dan potensi serta faktor pelancar dan faktor penghambat
dalam pencapaian program.

Hasil kegiatan untuk dua minggu terakhir (periode 6-20 Maret 2010) cukup variatif. Hasil kegiatan
tersebut dicapai bersama Pemda Parigi Moutong. Pencapaian suatu program atau kegiatan sulit
terealisasi apabila hanya dikerjakan secara parsial tanpa melibatkan rekan kerja atau stakeholder
lainnya yang berkorelasi dengan bidang masing-masing.
Adapun hasil kemajuan kegiatan periode dua mingguan diantaranya :

 Nama-nama tim pelayanan publik terpadu sudah tersusun dan selanjutnya akan dikoordinasikan dan
diskusikan dengan Buapti dan Wakil Bupati Parigi Moutong untuk memohon persetujuan.
 Dokumen laporan RTPP sudah selesai disusun dan selanjutnya akan digandakan
 Kepala Dinas Pekerjaan Umum merekomendasikan agar segera diterbitkan Bulletin Bidik Pembangunan
edisi pertama tahun 2010 sekaligus bertepatan dengan hari ulang tahun Pemda Parigi Moutong ke-8 pada
bulan April 2010
 Draft SK unit pelayanan publik sudah selesai disusun dan selanjutnya akan diajukan ke Bupati untuk tanda
tangan apabila mutasi eselon selesai dilaksanakan
 Pendataan pedagang pasar Tagunu masih ada yang tersisa dan sementara berlangsung pendataan lanjutan
 Dena Pasar Tagunu dan dena Pasar Sentral Parigi selesai dibuat/didesain

2.3. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


2.3.1. Permasalahan

Permasalahan adalah suatu problema atau kendala yang bisa terjadi dimana dan kapan saja, bahkan
permasalahan bisa terjadi pada diri manusia itu sendri, dan terus diupayakan untuk mengidentifikasinya
sekaligus mencarikan jalan keluar/solusi penyelesaiannya.
Berdasarkan lampiran 2 tentang kegiatan rutin dua mingguan, nampak aktivitas konsultan individual
TPA dan proses kegiatan serta output kegiatan masing-masing item program. Proses kegiatan dan
output yang telah dicapai tentunya ada beberapa permasalahan dan kendala secara umum yang
dihadapi oleh Konsultan Individual TPA dan pemerintah kabupaten Parigi Moutong dalam pencapaian
program agenda reformasi yang telah disepakati diantaranya :

a. Perda transpatansi dan partisipasi belum digodok di DPRD dengan alasan anggaran APBD devisit,
sehingga Konsultan Individual TPA dan Kabag Humas, Ketua PMU serta Wakil Bupati sepakat
untuk membuat peraturan Bupati tentang Transparansi dan Partisiapsi dalam pelaksanaan
pembangunan di Parigi Moutong.

4
PERIODE 6-20 MARET 2010

b. Sarana internet/website masih dikelolah oleh Bappeda, yang seharusnya dapat dikelolah oleh
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika atau Bagian Humas.
c. Anggaran APBD untuk proyek USDRP, khususnya dalam pencapaian agenda reformasi belum
optimal dianggarkan (minim) sehingga ada beberapa angenda reformasi yang membutuhkan biaya
terpaksa terlambat pencapaiannya.

2.3.2. Rencana Tindak Lanjut

Untuk mencapai secara optimal program Urban Institututional Development Program (UIDP) pada
bidang Transparansi, Partisipatori dan Akuntabilitas (TPA) yang telah disepakati bersama dengan
Pemda Parigi Moutong, maka pihak Pemda dan Konsultan Individual harus bersama-sama mencermati
dan berkreasi untuk memenuhi target-target yang ada diantaranya :

a. Apabila Peraturan Bupati tentang Transparansi dan Partisipasi juga tidak bisa, maka diharapkan
DPRD dapat menggunakan hak inisiatifnya untuk mengkawal penerbitan PERDA tersebut.

b. Membantu Pemda Parigi Moutong membuat Rencana Tindak Pemindahan Pedagang (RTPP)
Pasar Tagunu ke Pasar Sentral Parigi.

c. Fasilitasi SK Bupati mengenai dokumen dan informasi publik yang di disseminasikan

d. Mekanisme/SOP memperoleh dokumen publik.

e. Pengkajian terhadap tupoksi dari lembaga yang akan ditugasi

f. Fasilitasi SK Bupati tentang unit yang akan ditugasi

g. SK atau Perbup mengenai penanganan keluhan

h. Petunjuk teknis/SOP mengenai nekanisme penanganan keluhan

i. Mengembangkan kelembagaan untuk sistem pelayanan perizinan terpadu

j. Fasilitasi penyusunan Peraturan Bupati tentang Transparansi dan Partisipasi sebagai embrio Perda

5
PERIODE 6-20 MARET 2010

BAB 3. KAJIAN YANG BERKAITAN DENGAN TPA

Transparansi para pemangku jabatan dalam suatu organisasi atau lembaga pemerintahan merupakan
suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar, dan dambaan semua elemen masyarakat sehingga
diperlukan regulasi yang mengaturnya agar dalam implementasinya tidak simpang siur oleh pengambil
kebijakan.

Pelaksanaan program-program yang melekat di SKPD-SKPD terkait pada prinsipnya sudah mengarah
ke sistim transparansi dan akuntabilitas, apakah itu pengadaan barang dan jasa, pelibatan stakeholder
dalam musawarah penetapan program, penggunaan dana APBD dan lain-lain. Apa yang telah di capai
Pemda Parigi Moutong belum optimal sehingga tentu masih perlu ditingkatkan dengan cara menyusun
regulasi yaitu Bupati Parigi Moutong akan menerbitkan PERATURAN BUPATI tentang
TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI sebagai embrio PERDA TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI
dan merupakan suatu konsekwensi SK Bupati Nomor 100/18498/Bappeda/2009 tentang
PERUBAHAN RENCANA TINDAK INISIATIF UTAMA MENUJU TATA PEMERINTAHAN YANG
BAIK DALAM KERANGKA URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT (USDRP)
Kabupaten Parigi Moutong.

1. Mengembangkan sarana akses informasi dan dokumen publik; Sarana informasi dan dokumen
publik di Kabupaten Parigi Moutong sudah ada, namun masih perlu ditambah dan dibenahi seiring
dengan perkembangan Kabupaten Parigi Moutong yang sudah berumur 7 tahun lebih setelah
memisahkan diri dari kabupaten Donggala. Sarana informasi yang dimaksud adalah salah satunya
yaitu radio milik Pemda (Humas) yang dikelolah oleh Perusahaan Daerah (Perusda), Koran lokal
(Radar Parimo, Radar Sulteng, Suara Parimo, dan lain-lain dan ada beberapa bulletin milik Pemda
diantaranya Parigata (Dinas Pertanian), Bidik Pembangunan (Dinas PU) dan Info Pamong (Bagian
Humas).

Informasi-informasi yang ada di Badan Publik (SKPD terkait), bisa diakses atau diperoleh langsung
masyarakat dengan mendatangi/berkoordinasi dengan SKPD sesuai dengan kebutuhannya dan
tentu sesuai koridor atau aturan yang berlaku di SKPD terkait, karena sampai saat ini belum ada
unit khusus atau central data).

2. Kelengkapan informasi dan dokumen publik; Membahas tentang kelengkapan sarana yang ada
di lingkungan Pemda Parigi Moutong, seyogyanya tidak pernah lengkap dan sempurna karena
dalam suatu pemerintahan terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan
masyarakat (manusia), sehingga kecupukan tidak pernah tercapai. Kenyataan yang ada, bahwa

6
PERIODE 6-20 MARET 2010

informasi-informasi yang ada di SKPD terkait yang berhubungan langsung dengan kebutuhan
publik pada prinsipnya cepat sampai dan diketahui oleh publik dengan adanya sarana informasi,
seperti radio lokal, koran, papan-papan pengumuan, televisi lokal, spanduk, telepon dan sms dan
lain-lain. Hampir semua jenis proyek diumumkan lewat media lokal, setelah terbitnya (bulletin)
media Bidik Pembangunan semua jenis proyek yang dikelolah Dinas Pekerjaan Umum dimuat,
kemudian bulletin tersebut dibagikan secara gratis kepada masyarakat melalui kantor desa dan
kelurahan masing-masing setiap kali terbit. Penyebaran informasi mengenai pembangunan (proyek
fisik dan non fisik) telah diumumkan baik lokasi, besarnya biaya/anggaran, perusahaan pelaksana,
jangka waktu pelaksanaan dan lain-lain.

3. SK mengenai penanganan keluhan; SK Bupati tentang penanganan Keluhan masyarakat


sementara dalam proses dan diharapkan di tahun 2010 dapat terlaksana. Penanganan keluhan
yang selama ini telah banyak ditangani oleh bagian Inspektorat Daerah dan bahkan semua SKPD
terkait telah menanganinya sesuai dengan tugas-tugas dan fungsi yang ada di SKPD tersebut.

Misalnya keluhan kenaikan tarif angkutan, penutupan jalan, penetapan trayek dan lain-lain,
masyarakat dan driver-driver telah menyampaikan keluhannya melalui Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika. Keluhan rusaknya jalan desa, lorong-lorong, kurang berfungsinya
irigasi desa, drainase, kontrak kurang becus menangani proyek, tingginya pembayaran IMB dan
lain-lain, semua ditujukan keluhannya melalui Dinas Pekerjaan Umum, baik melalui SMS, surat dan
juga datang langsung kekantor untuk mengadu dan semuanya telah diselesaikan dengan baik.

Fakta terakhir adalah adanya surat edaran Bupati tentang pengaturan jalur trayek angkutan
pedesaan dan angkutan kota, dimana hampir semua pengusaha oto angkutan pedesaan dan kota
serta driver mendatangi kantor DPRD kabupaten Parigi Moutong untuk memprotes melalui
mekanisme demo beradab, sehingga selanjutnya driver-driver diarahkan untuk berkonsultasi
dengan pihak Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi. Hasilnya adalah surat edaran Bupati
dipending untuk sementara dan dianalisa secara sosial dan ekonomi tentang solusinya untuk
kepentingan kedua belah pihak. Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi sangat transparan
dalam penyampaian kepada pengusaha oto dan driver-driver angkutan pedesaan dan kota tentang
isi dan maksud surat edaran Bupati Parigi Moutong.

4. Pengembangan sistim informasi terpadu untuk penanganan keluhan; Sistim informasi terpadu
dalam penanganan keluhan masyarakat di kabupaten Parigi Moutong terus menerus dibenahi,
karena yang terjadi sampai saat ini adalah masing-masing SKPD terkait menyelenggarakan
penanganan keluahan dan umumnya tidak berpedoman pada Standar Operational Procedure
(SOP) dan penanganan keluhan berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD,

7
PERIODE 6-20 MARET 2010

sehingga menurut analisa dan pantauan Konsultan Indivdual TPA kurang efektif dan kurang
optimal. Hal ini terus dikaji dengan Konsultan Individual TPA bersama Ketua PMU, Inspektorat
Daerah, Bagian Humas dan Bidang Komunikasi dan Informatika dan dalam waktu yang tidak terlalu
lama akan dibahas SKPD apa yang ditunjuk untuk menangani penyebaran informasi dan
penanganan keluhan.

Penanganan keluhan sudah berjalan baik di kabupaten Parigi Moutong dan sudah banyak keluhan
yang diselesaikan dengan baik pula, hanya saja diharapkan agar dalam penanganannya dapat
dilakukan secara terpadu bersama SKPD terkait, agar penyelesaiannya juga dapat selesai dengan
cepat, efektif dan efisien.

5. Petunjuk teknis/SOP mengenai mekanisme partisipasi masyarakat; Defenisi Standart


Operational Procedure (SOP) yaitu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan
sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator
teknis, administrasi dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistim kerja pada
unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang
dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance.

Standart Operational Procedure (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-
prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan dan penggunaan fasilitas pemrosesan
yang dilaksanakan oleh orang-orang didalam suatu lembaga tertentu. Standart Operational
Procedure (SOP) diperlukan dalam pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pelayanan untuk mencapai suatu kepuasan
publik.

Pemerintahan kabupaten Parigi Moutong sudah melibatkan partisipasi masyarakat dalam


pengambilan proses perencanaan pembangunan, dan prakteknya bahwa belum ada Standart
Operational Procedure (SOP) baku yang dapat dipedomani dalam pelibatannya, sehingga melalui
project USDRP dapat membantu Pemda dalam penyusunannya untuk dapat digunakan pada
semua SKPD yang akan melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan dan
pengambilan keputusan.

6. Mengembangkan kelembagaan untuk sistem pelayanan perizinan terpadu (satu atap/sintap);


Kelembagaan merupakan suatu wadah yang terstruktur dan tempat orang-orang mengembangkan
bakat dan sumber daya yang dimiliki untuk memajukan bangsa atau daerah atau apa saja yang
dilakoni dalam lembaga tersebut. Untuk kabupaten Parigi Moutong sementara ini digodok dan

8
PERIODE 6-20 MARET 2010

didiskuasikan dengan pihak DPRD untuk mendirikan satu lembaga yaitu lembaga perizinan satu
atap (sintap) sesuai dengan tuntutan PP nomor 41 tahun 2008. Diharapkan apabila kantor
perisinan satu atap ini beroperasi maka semua jenis perizinan akan dikelolah dalam satu
manajemen berdasarkan SOP yang telah disusun nantinya.

Wacana berkembangan sampai saat ini ada rencana pelantikan kepala Kantor perizinan pada
bulan Februari atau Maret tahun 2010. Lembaga perizinan satu atap ini akan dipimpin oleh pangkat
eselon 2B karena masih berstatus Kantor, bukan Dinas seperti yang dilaporkan periode 6-20
Desember 2009. Munculnya wacana mendirikan kantor perizinan satu atap ini adalah salah satu
hasil diskusi Konsultan USDRP TPA dengan Bupati dan Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana
Kabupaten Parigi Moutong, mengingat pelayanan perizinan yang ada di Pemda Parigi Moutong
sampai saat ini sangat tidak efisien dan efektif karena hampir semua perizinan dikelolah masing-
masing SKPD teknis, sehingga publik yang membutuhkan jasa layanan perizinan terkadang
memerlukan waktu yang cukup lama baru bisa selesai.

7. Website ter update berkala; Website yang ada di Pemda Parigi Moutong pada prinsipnya
sudah ada dan sudah mulai berfungsi, namun belum optimal karena terkendala teknis. Faktor
teknis yang dimaksud adalah belum optimalnya signal karena disebabkan PLN juga yang
kurang maksimal. PLN yang ada di Kabupaten Parigi Moutong masih bersifat terputus-putus
(intermittent = 1:1), artinya satu hari menyala dan satu hari mati lampu.

Sarana internet/website yang melekat di kantor Bappeda masih kekurangan tenaga teknis,
sehingga perlu pelatihan calon tenaga teknis dan diharapkan Pemda Parigi Moutong
(Bappeda, Humas dan Dishubkomimfo) dapat bekerjasama dalam pelaksanaan training
personil dimaksud.

8. SOP atau mekanisme mengenai pelayanan publik; Prosedur penanganan pelayanan


publik bertujuan untuk menerangkan mekanisme penanganan keluhan kepada semua
pengguna jasa di kantor pelayanan yang berhubungan langsung dengan publik yang dapat
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa.

Penanganan keluahan atau pelayanan publik adalah suatu proses yang mencakup
penerimaan keluahan dan pengguna jasa sampai keluhan tersebut diselesaikan dan
memuaskan pengguna jasa (publik)

9
PERIODE 6-20 MARET 2010

BAB 4. KEMAJUAN PENCAPAIAN AGENDA PEMBARUAN BIDANG TPA

a. Penyebaran Dokumen Dan Informasi Publik


Informasi publik yang perlu di diseminasikan dengan Pemda dan stakeholder lainnya adalah informasi
yang berhubungan dengan aspek pembangunan fisik, penggunaan keuangan daerah, rencana
pembangunan kedepan dan hasil-hasil pembangunan atau capain pemda.

Media massa yang digunakan Pemda Parimo untuk mempromosikan dan pelayanan keluhan atau
pengaduan warga yaitu media yang dikelola oleh swasta dan sebagian sudah dimiliki Pemda. Salah
satu media milik swasta (Radar Parimo, Radar Sulteng, Mercusuar, Media Alkhairat dll), sedangkan
media milik Pemda yang digunakan yaitu (Info Pamong milik Bagian Humas, Bidik Pembangunan milik
Dinas PU, Parigata milik Dinas Pertanian dan satu lagi milik Dinas Kehutanan), media massa milik
Pemda semua memiliki personil (Pengarah/penanggung jawab, pimpinan redaksi, sekretaris redaksi,
redaktur pelaksana, staf redaksi dan design/tata laksana).

Kelengkapan Informasi dan dokumen publik ; Dokumen publik sebenarnya sudah ada di masing-masing SKPD
terkait namun belum dipublikasikan secara penuh kepada masyarakat dengan pertimbangan teknis dan politis
serta kerahasiaan negara. Pada prinsipnya penyebaran informasi dan dokumen publik sudah disampaikan
kepada masyarakat tetapi masih terbatas.

Penggunaan media dalam memonitor kegiatan pembangunan;… Website, SMS, Telepon, surat kabar radar
Sulteng, Radar Parimo, Bulletin Info Pamong dan Bulletin Bidik Pembangunan.

b. Penanganan Keluhan
 Kajian teoritis telah dilaksanakan pada beberapa pimpinan dan staf SKPD terkait, (Inspektorat,
Dinas PU, Bagian Humas, dan kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan”
(P2TP2) di bawah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
 Penanganan keluhan sudah berjalan, namun belum dikelolah oleh unit khusus, dan dilakukan
secara menyeluruh dalam satu (1) SKPD.
 SMS/HP dan persuratan langsung sebagai media komunikasi dan informasi yang dominan
berkaitan dengan pembangunan fisik dan media tersebut belum dikelola secara profesional
dan media tersebut mulai diluncurkan sejak tahun 2006 untuk Bupati dan tahun 2007 untuk
Dinas Pekerjaan Umum. Media tersebut ditangani oleh Sekretaris kepala Dina PU dan belum
dikelola oleh unit tersendiri. Nomor Handpone pengaduan dan keluhan masyarakat yang
ditangani oleh Dinas PU yaitu 081342316789 dan HP pengaduan milik Bupati 0811450057.

10
PERIODE 6-20 MARET 2010

Sistem identifikasi usulan dan keluhan serta pengaduan disetiap SKPD belum ada secara khusus
prosedur tetap (PROTAP) SK/peraturan Bupati mengenai mekanisme penanganan keluhan, akan
tetapi hampir semua SKPD yang berhubungan langsung dengan kebutuhan publik telah melakukan
secara manual atau perseorangan (parsial). Mekanisme belum baku dan masih bersifat himbauan
lisan. Kajian mengenai pengembangan pengelolaan keluhan & jenis/kategori keluhan, dilaksanakan
secara terpadu sehingga nantinya masyarakat dan pemerintah dapat bersinergis dalam pelaksanaan
penanganan keluhan.

c. Partisipasi Publik Dalam Penyusunan Peraturan Daerah & Perencanaan Pembangunan


Pemkab Parigi Moutong telah melibatkan masyarakat/ publik sejak dini, (mulai dari desa/kelurahan,
kecamatan dan kabupaten) pada kegiatan Musbangdes dan Musrembang) dengan sebagian metode
PRA (Participatoty Rural Apraisal), dan publik sudah mulai diberikan porsi yang cukup untuk
mengajukan program prioritas di wilayahnya masing-masing.

 Bappeda selaku leding sektor pada semua SKPD menyusun perencanaan penganggaran semua
sektor dan dikolaborasi semua usulan dari masing-masing SKPD setiap tahun.
 Perencanaan penganggaran pembangunan tahunan, Bappeda dan semua SKPD telah mengacu
pada hasil Musbangdes tingkat desa/kelurahan, musrembang tingkat kecamatan dan Musrembang
kabupaten dan hasil perencanaan Bappeda dan SKPD terkait
 Bappeda setiap tahunnya membentuk Forum SKPD yang bertugas memperjuangkan kegiatan
prioritas Rencana Kerja SKPD dalam musrembang kabupaten, membantu tim penyelenggara Forum
SKPD dalam memutahirkan Rancangan Kerja SKPD dan mendiskusikan berita acara hasil Forum
SKPD dengan komisi DPRD yang terkait
 Proses pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaan proyek-proyek sudah mulai mengacu pada
Kepres nomor 80, dimana pelaksanaannya harus dilaksanakan sesuai prosedur, yaitu pengumuman
di media massa, lokal, regional dan nasional, dipapan penguman, namun belum semua SKPD yang
melaksanakannya.
 Pemkab (Dinas PU) telah menganggarkan untuk membentukan dan pelatihan Wakil Pengamat
Masyarakat (WPM) yang akan terlibat dalam pemantauan proses pengadaan barang dan jasa pada
semua SKPD dan akan di SK-kan oleh Bupati

Pemda terus mengkaji dan mengupayakan agar kiranya ada lembaga khusus yang memantau dan
mengontrol pelibatan partisipasi masyarakat. Terbentuknya Wakil Pengamat Masyarakat (WPM) di
enam (6) kecamatan yang akan terlibat dalam pengamatan mulai dari proses tender proyek sampai
pada pelaksanaan kegiatan dilapangan.

11
PERIODE 6-20 MARET 2010

d. Peningkatan Pelayanan Publik/Peningkatan Kinerja Unit Pelayanan Terpadu (Oss)

Pelayanan perijinan daerah dilakukan pada beberapa SKPD, termasuk Dinas Perdagangan dan
Perindustrian menangani izin (SIUP, SITU, dll) sedangkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), izin jasa
konstruksi dll ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Tata Ruang dan Jasa Konstruksi),
sedangkan pusat informasi ditangani masing-masing SKPD sesuai dengan bidang masing-masing, dan
ini media massa cukup membantu untuk menginformasikan kepada publik.

Pemda Parigi Moutong telah berupaya secara maksimal dalam pelayanan publik, baik pelayanan yang
dilakukan dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan (BKKBN), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan,
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan lain-lain. Pelayanan publik tersebut terus dilakukan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dikaitkan dengan kemauan Pemda (Kemampuan finacial dan
kemampuan SDM).

e. Perumusan Perda Transparansi Dan Partisipasi

Penyerapan aspirasi masyarakat telah dilakukan pada dua (2) kecamatan yaitu kecamatan Taopa dan
Tinombo, kaitannya dengan rencana penerbitan Perda Transparansi dan Partisipasi kerjasama dengan
Bagian Hukum dan Perundang-Undangan. Peserta cukup variatif, ada perwakilan masyarakat, LSM
lokal, unsur pemerintah desa, kecamatan dan unsur pemerintah kabupaten.

Selanjutnya yaitu penyusunan Ranperda tentang Transparansi dan Partisipasi sementara disusun dan
dikaji oleh Konsultan Individual TPA dan pembahasan naska akademik, pembahasan ditingkat DPRD
dan pengesahan di DPRD, menunggu anggaran tahun 2010, yang sedianya Bagian Hubungan
Masyarakat (HUMAS) telah mengajukan rencana anggaran tahun 2010 yang dibantu oleh Konsultan
Individual TPA.

f. Meningkatkan Keterbukaan Informasi Dan Komunikasi Publik

Telah ada website yang dikembangkan di kantor Bupati, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas
Pekerjaan Umum, namun belum berjalan dengan baik seringkali trouble dan signal kurang sempurna
(kurang optimal) hal ini terungkap pada saat konsultan akan melakukan pengiriman data (laporan via
email) ternyata signal terputus-putus, hal ini terjadi hampir setiap hari, sehingga sangat mempengaruhi
sistem kinerja aparat pemerintah kabupaten Parigi Moutong. Sistim informasi terpadu antar SKPD
belum terbangun dengan baik jadi sistim arus informasi dilakukan tiap SKPD secara manual yaitu
melakukan kontak langsung dengan Bupati

12
PERIODE 6-20 MARET 2010

Media massa (media lokal) sangat besar perannya dalam pembangunan daerah Parigi Moutong karena
media tersebut merupakan sarana informasi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Jadi pemerintah (Kepala SKPD) tertentu mengundang wartawan untuk melakukan wawancara atau
memberikan naskah untuk dimuat dikoran dengan waktu tertentu dan juga disiarkan oleh radio swasta
yang beritanya sampai pada pelosok desa, kecamatan dan SKPD tertentu sering melakukan dialog
publik dan pantauan wartawan media koran (Radar Sulteng dan koran lokal, Bulletin milik pemda dll).

g. Membantu Pemda menyusun Konsideran Wakil Pengamat Masyarajat (WPM)

Surat Keputusan (SK) Bupati tentang PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN WAKIL PENGAMAT
MASYARAKAT (WPM) DALAM PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH KABUPATEN
PARIGI MOUTONG telah ditandatangani oleh Bupati tanggal 18 November 2009, nomor
031/18474/Dinas PU/2009.

Surat Keputusan (SK) Bupati tersebut akan diberikan masing-masing anggota WPM dan masing-
masing SKPD terkait untuk diketahui keberadaan WPM di Parigi Moutong. Wakil Pengamat Masyarakat
(WPM) mulai efektif bertugas pada tahun anggaran 2010 sebagai konsekwensi dalam transparansi
pengadaan barang dan jasa. Tugas dan fungsi WPM tersebut telah diatur dalam SK Bupati yaitu :

 memantau proses lelang sejak pengumuman lelang, penjelasan lelang (aanwizjing), pemasukan
penawaran dan pengumuman penetapan lelang;
 mencatat dan melaporkan kepada ketua PAU dan ditembuskan ke Bupati apabila dalam proses
lelang terjadi tindakan-tindakan yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan dan
dilengkapi dengan bukti-bukti yang otentik dan jelas;
 menerima dokumen lelang beserta kelengkapannya pada setiap paket yang dilelang;
 berpartisipasi secara sukarela;

Selanjutnya Ketua dan Sekretaris PAU serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Parigi Moutong
akan menindaklanjuti keberadaan Wakil Pengamat Masyarakat (WPM) dalam bentuk undangan untuk
bersosialisasi dengan kalangan SKPD agar implementasi WPM pihak SKPD sudah bersama-sama
mengetahui keberadaan WPM tersebut.

h. Kajian mengenai pengembangan pengelolaan keluhan & jenis/kategori keluhan

Pengkajian secara terpadu tentang pengembangan pengelolaan keluhan masyarakat terus dilakukan
dan pada prinsipnya keluhan masyarakat akan ditindaklanjuti oleh penyedia layanan secara adil dan
berkualitas mestinya menjadi fokus utama para penyedia layanan. Layanan yang prima tersebut tentu

13
PERIODE 6-20 MARET 2010

saja akan menaikkan citra dan kapabilitasnya sebagai penyedia layanan. Bagi penyelenggara layanan,
salah satu faktor penting dalam penilaian kinerja setiap unit layanan masyarakat, apakah pelayanan
keluhan atau pelayanan lain adalah kepuasan pelanggan atau warga penerima layanan. Kepuasan
merupakan wujud dari keberhasilan pemberi layanan.

Prinsip dari layanan keluhan atas hak-hak dasar masyarakat menjadi kewajiban bagi negara, maka
semua orang tanpa kecuali, berhak mendapatkan layanan apa saja kepada masyarakat. Hal ini, tentu
akan mengurangi kesenjangan sosial dan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Layanan dan
pengelolaan keluhan yang adil, memberi kesempatan setiap orang atau warga negara untuk menikmati
jenis layanan yang terbaik untuk perbaikan kehidupannya. Sehingga, apabila masyarakat telah mampu
mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya maka secara tidak langsung akan memberi kesempatan
dalam peningkatan taraf hidupnya di masa depan.

Keluhan ditingkat masyarakat kenyataannya tidak pernah habis atau selesai sehingga pemeritah dan
DPRD harus secara bersama-sama dapat mengantisipasi dan menjemput apa keinginan masyarakat
untuk dapat dibahas dan diselesaikan masalahnya secara adil dan bijaksana sesuai dengan kualitas,
jenis dan tingkatan keluhan yang ada, bila perlu pemerintah atau DPRD turun langsung kelapangan
untuk melihat langsung yang sebenarnya secara objektive, sehingga masyarakat baik yang berada
diperkotaan maupun yang dipedesaan juga merasakan sentuhan dan pelayanan yang prima.

i. Penggunaan media dalam memonitor kegiatan pembangunan

Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyambungkan informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi, apakah media massa yang dapat dilihat langsung
dan didengar lewat tayangan atau media massa yang hanya dapat dilihat dan dibaca. Media massa
yang ada di Kabupaten Parigi Moutong yaitu media massa (koran lokal dan radio). Media massa
tersebut telah bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dalam penyebaran
informasi tentang pembangunan dan perencanaan pembangunan. Selain media massa milik swasta,
juga ada media massa milik Pemda seperti Bulletin Bidik Pembangunan, Info Pamong dan Parigata
secara inten memuat berita-berita pembangunan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong.

Media massa lokal bukan hanya memuat berita-berita pembangunan, namun juga ikut serta dalam
memonitoring jalannya pembangunan dan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat secara umum,
pelayanan yang dimaksud seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan pembuatan KTP,
pelayanan penggunaan air bersih dan lain-lain.

14
PERIODE 6-20 MARET 2010

j. Review SK Bupati nomor 460/52.25/Kimpraswil/2004

Review Surat Keputusan Bupati tentang RENCANA TINDAK INISIATIF UTAMA MENUJU TATA
PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM
PROJECT (USDRP) KABUPATEN PARIGI MOUTONG nomor 460/52.25/Kimpraswil/2004
dilaksanakan pada acara rapat tanggal 17 November 2009 dengan peserta unsur SKPD yang dipandu
oleh Konsultan Individual TPA. Selanjutnya diajukan ke Bupati untuk pengesahan SK review baru
dengan nomor 100/18498, tanggal 20 November 2009. Hasil review yaitu mengkaji agenda tindak
yang telah terealisasi dan yang belum terealisasi kemudian di susun skala prioritas yang harus
dilaksanakan secepatnya.

k. Penerbitan Peraturan Bupati tentang Transparansi dan Partisipasi Masyarakat

Perjalan panjang telah terlewati sejak Desember 2008 sampai Desember 2009 Konsultan Individual
TPA terus mengkaji dan memfasilitasi Pemda Parigi Moutong agar Peraturan daerah (PERDA)
Transparansi dan Partisipasi bisa diterbitkan di Kabupaten Parigi Moutong pada akhirnya sampai saat
ini belum bisa dengan alasan klasik yaitu anggaran untuk pembahasan PERDA Transparansi dan
Partisipasi selalu mengalami devisit. Namun karena UU sudah mengharuskan Kabupaten/Kota harus
menerbitkan Perda tersebut, sehingga Pemda Parigi Moutong dalam hal ini Bappeda, Ketua PMU,
Humas, Wakil Bupati bahkan Bupati sendiri sudah menginstruksikan agar segera menyusun dan
menerbitkan Peraturab Bupati tentang Transparansi dan Partisipasi dalam mengawal dan
mengimplementasikan pembangunan di Parigi Moutong.

Berdasarkan instruksi dan kesepakatan beberapa pihak sehingga Konsultan Individual TPA telah
membantu Pemda (PMU) menyusun draft Perbup Transparansi dan Partisipasi dan sampai saat ini
sudah mulai diverifikasi oleh Bagian Hukum dan Perundang-Undangan.

l. Pendirian Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (SINTAP) ;


Kelembagaan merupakan suatu wadah yang terstruktur dan tempat orang-orang mengembangkan
karier dan pangkat terlebih dalam pelayanan publik, khsusunya pada pelayanan pengurusan perizinan.
DPRD Parigi Moutong telah melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menerbitkan Perda pendirian
kantor perizinan satu atap (sintap) sesuai dengan tuntutan PP nomor 41 tahun 2008. Diharapkan
apabila kantor perisinan satu atap ini beroperasi maka semua jenis perizinan akan dikelolah dalam satu
manajemen berdasarkan SOP yang telah disusun nantinya.

Wacana berkembangan sampai saat ini ada rencana pelantikan kepala Kantor perizinan pada bulan
April tahun 2010. Lembaga perizinan satu atap ini akan dipimpin oleh pangkat eselon IIB atau eselon III

15
PERIODE 6-20 MARET 2010

karena masih berstatus Kantor, bukan Dinas seperti yang dilaporkan periode 6-20 Desember 2009.
Munculnya wacana mendirikan kantor perizinan satu atap ini adalah salah satu hasil diskusi Konsultan
USDRP TPA dengan Bupati dan Kepala Bagian Organisasi Tata Laksana Kabupaten Parigi Moutong,
mengingat pelayanan perizinan yang ada di Pemda Parigi Moutong sampai saat ini sangat tidak efisien
dan efektif karena hampir semua perizinan dikelolah masing-masing SKPD teknis, sehingga publik yang
membutuhkan jasa layanan perizinan terkadang memerlukan waktu yang cukup lama baru bisa selesai.

16
PERIODE 6-20 MARET 2010

BAB 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


5.1. Kesimpulan

 Koordinasi dan diskusi Kepala Bagian Humas tentang pemutahiran nama-nama yang masuk dalam daftar tim
pelayanan publik secara terpadu
 Koordinasi dan diskusi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum tentang penerbitan Bulletin Bidik
Pembangunan edisi pertama tahun 2010. Kesepakatan bahwa Bulletin segera diterbitkan dan memuat berita-
berita tentang ke PU-an dan lain-lain agar Bulletin tersebut dapat dipamerkan bersamaan dengan Expo
Parigi Moutong pada awal bulan April 2010
 Diskusi dan koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Penerangan Publikasi dan Dokumentasi berkaitan
dengan pengajuan draf SK pelayanan publik secara terpadu kepada Bupati. Kesimpulannya adalah
menunggu pelantikan eselon karena ada rencana mutasi pimpinan SKPD dalam bulan Maret 2010
 Nama-nama tim pelayanan publik terpadu sudah tersusun dan selanjutnya akan dikoordinasikan dan
diskusikan dengan Buapti dan Wakil Bupati Parigi Moutong untuk memohon persetujuan.
 Dokumen laporan RTPP terminal type B Toboli sudah selesai disusun dan selanjutnya akan digandakan
 Kepala Dinas Pekerjaan Umum merekomendasikan agar segera diterbitkan Bulletin Bidik Pembangunan
edisi pertama tahun 2010 sekaligus bertepatan dengan hari ulang tahun Pemda Parigi Moutong ke-8 pada
bulan April 2010
 Draft SK unit pelayanan publik sudah selesai disusun dan selanjutnya akan diajukan ke Bupati untuk tanda
tangan apabila mutasi eselon selesai dilaksanakan
 Dena Pasar Tagunu dan dena Pasar Sentral Parigi selesai dibuat/didesain

5.2. Rekomendasi

 Apabila Peraturan Bupati tentang Transparansi dan Partisipasi juga tidak bisa, maka diharapkan
DPRD dapat menggunakan hak inisiatifnya untuk mengkawal penerbitan PERDA tersebut.
 Diharapkan agar dalam waktu yang tidak terlalu lama Bupati Parigi Moutong dapat mengeluarkan
suatu Surat Keputusan (SK) tentang pembentukan unit layanan pengaduan secara terpadu.
 Untuk mencapai agenda yang telah disusun bersama Pemda Parigi Moutong, maka diharapkan
pemda dapat menganggarkan yang memerlukan dana untuk pelaksanaannya.
 Lembaga penanganan keluahan secara terpadu (SMS Center) diharapkan nantinya melekat di
Bagian Humas karena staf/personilnya sudah banyak yang memahami masalah hubungan publik
ketimbang SKPD lain
 Perlu ada pelatihan atau training penanganan internet/website agar sarana yang sudah ada dapat
berfungsi dengan maksimal sehingga data-data yang dianggap penting untuk masyarakat dapat
diakses di website.

17
PERIODE 6-20 MARET 2010

 Diharapkan agar CPMU dan Bank Dunia dapat menerbitkan Nol (No Objection Letter) untuk
pengoperasian terminal type B Toboli dan pasar sentral Parigi

18

Anda mungkin juga menyukai