Anda di halaman 1dari 6

Alasan DPR ngotot bangun gedung baru......

Mencoba menganalisa alasan Pembangunan Gedung baru DPR :


1. Meneruskan program anggota DPR lama ( Warisan Agung Laksono)
Penjelasan dari Marjuki ali MM. (MM=Mukanya Maho) bahwa dia hanya meneruskan
program yg sudah direncanakan oleh anggota DPR yg lama, sehingga apabila rakyat
bertanya tentunya mereka yg lebih tahu, tentu saja sangat naif penjelasan seperti ini,
apakah semua program lama harus dilanjutkan apalagi kalau dinilai hanya jadi proyek yg
menghambur hamburkan duit negara saja....
2. JUmlah penghuni sekarang kurang lebih 5000 orang sedang gedung lama hanya
dirancang untuk 800 orang.
Sungguh yg jadi pertanyaan adalah kenapa dari 800 orang bisa jadi 5000 orang,?
emangnya DPR perusahaan pribadi apa yg dgn sesuka hati di jadikan tempat penampunga
keluarga yg nganggur.?
Kenapa penghuni membengkak ? jawabnya sebagai berikut :
Quote:

1. Jumlah pengaman khusus anggota DPR meningkat tajam,


dengan tujuan untuk melindungi privasi anggota Dewan atau untuk menjauhkan dari
rakyat.
2. Penambahan staf ahli anggota dewan dari 1 0rang menjadi 5 orang,
untuk apa nambah staf ahli sampai 5 yg mana kesemuanya diserahkan pada
kebijaksanaan anggota Dewan, ini berpotensi menambah beban anggaran negara dan
KKN, karena pemilihan staf ahli tdk ada aturan yang jelas, selama ini yg diangkat adalah
anggota keluarga ato teman2 dekat......Rakyat yang membiayai
3. Jumlah wartawan yg ngepos di DPR bertambah.
4. Privasi anggota DPR kurang.
3. Biaya Pembangunan yg sangat besar berpotensi penyimpangan/ KKN

Kinerja anggota DPR sangat sangat jauh dari kelayakan:


1. Produk Undang Undang sering molor
2. Pengawasan Keuangan negara tidak jalan
3. Pengawasan Hukum lemah
4. Banyak kasus anggotanya yg MOral Hazard.......Nonton Bokep saat sidang, berkata
kasar, korupsi, dll.

Terus...akankah kita diam saja menyaksikan hal tersebut...?

Mari DEmo menentang Pembangunan Gedung Baru


DPR
UPDATE :

Quote:

Jika periode 1997-1999 anggota DPR sebanyak 450 orang, pada periode 1999-2004
bertambanh menjadi 500 orang. Selanjutnya periode 2004-2009 bertambah lagi menjadi
550. Ada pun DPR periode saat ini terdiri dari 560 anggota.

Lebih lanjut mantan pejabat eselon I di Departemen Pertanian itu merinci, penambahan
jumlah anggota ini juga disertai dengan penambahan jumlah staf yang terdiri dari 1
asisten dan 2 Orang staf ahli. Dengan demikian jumlah orang yang melekat pada anggota
saja ditambahkan dengan anggotanya sendiri, telah mencapai 1.680 orang.

Jumlah itu belum ditambah dengan jumlah pegawai sekretariat dan honorer dari sembilan
fraksi dan pegawai Sekretariat Jenderal dari tujuh alat kelengkapan yang juga menempati
gedung nusantara I (Komisi XI, Komisi X, Komisi
IX, Komisi VII, Komisi VI serta Badan Legislasi dan Badan Anggaran). "Jadi diperkirakan
saat ini sekurang-kurangnya gedung nusantara I ditempati oleh 2.000 orang. Artinya
gedung ini sudah over load dan kurang memadai lagi untuk menjadi tempat kerja yang
kondusif," sebutnya.

Jafar menambahkan, nantinya akan ada penambahan staf ahli bagi masing-masing
anggota DPR untuk menunjang optimalisasi
kinerja dewan. Jika saat ini staf ahli hanya dua orang, nantinya akan ditambah menjadi
lima orang. Sehingga, akan ada
penambahan lagi sejumlah 1.680 orang staf dari yang telah ada saat ini.

Ngapain punya staf sampe 5


orang..???????
update :
Quote:

Quote:

Quote:

MOD/MIN ...Tolong dong dikoordinir para Kaskuser yg mau ikut demo..ke DPR?
Quote:

Quote:

Originally Posted by arunamerah


kapan neh i sudah mengklaim bahwa tidak ada
penentangan dari rakyat mayoritas! buktinya adem2 saja
katanya! yang menentang kan cuma LSM2 yang saat ini
terlihat di media???

padahal secara mayoritas kita nentang kan??? berarti


kita ( rakyat ) benar2 ditantang neh gan!!!!

ayo dong segera diagendakan demonya!!! tak bawa


temen2 yang kontra pembangunan gedung baru DPR!!!
to the point aja ya gan
PRESIDEN sama WAKIL PRESIDEN rumahnya mewahan mana??
PRESIDEN kan???

BUPATI sama WAKIL BUPATI rumahnya mewahan mana??


BUPATI kan??

WALIKOTA sama WAKIL WALIKOTA rumahnya mewahan mana??


WALIKOTA KAN??

Nah ini yg anehnya gan...

RAKYAT sama WAKIL RAKYAT rumahnya mewahan mana??


WAKIL RAKYAT???

Harusnya RAKYAT dong??


Iya ga??

Alasan kenapa KETUA DPR ngotot mempertahankan rencana pembangunan gedung


DPR

BURT..quot.Kekeuh.quot..Gedung.Baru.untuk.Rakyat

JAKARTA, KOMPAS.com — "Serangan" terus dilancarkan atas rencana DPR membangun


gedung baru yang memakan anggaran hingga Rp1,6 triliun. Penolakan tak hanya dari luar,
tetapi juga dari internal Dewan.

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), M Arwani Thomafi, bersikukuh


pembangunan gedung ini sangat dibutuhkan. Ia membantah pendapat bahwa gedung itu
hanya untuk memenuhi hasrat kemewahan para wakil rakyat.

Armani mengklaim gedung baru diperuntukkan bagi rakyat. "Kami membantah bahwa DPR
ingin bermewah-mewah. Pembangunan gedung untuk penguatan demokrasi. Gedung baru
DPR juga untuk rakyat," kata Armani dalam diskusi "Gedung Baru Buat Siapa?" di Gedung
DPR, Jakarta, Jumat (3/9/2010).

Menurut Armani, penguatan fungsi dan kinerja Dewan bisa didukung dengan adanya
gedung yang memadai dan memenuhi kebutuhan anggota.

Ke depan, anggota DPR akan mendapatkan tambahan staf ahli hingga 5 orang dan 1
asisten pribadi. Saat ini, setiap anggota didampingi satu staf ahli dan satu asisten pribadi.
"Gedung yang sekarang sudah overcapacity," ujarnya.

Armani juga membantah rumor gedung baru dilengkapi fasilitas spa dan kolam renang. Ia
justru mencurigai ada upaya melemahkan Dewan dengan mementahkan rencana-rencana
pengembangan yang akan dilakukan.

"Gedungnya bukan gedung rekreasi. Saya curiga, apakah ada desain agar setiap ada
rencana DPR dimentahkan dengan sesuatu yang kontroversial. Gedung ini dibangun sesuai
peruntukan gedung parlemen," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

SUMBER: http://nasional.kompas.com/read/2010...u.untuk.Rakyat

----------------------------------------------
Pembangunan Gedung Baru DPR
PKS: BURT Dibubarkan Saja

JAKARTA, KOMPAS.com — Peran dan fungsi Badan Urusan Rumah Tangga (BURT)
dinilai tak terlalu substantif dalam mendukung fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan DPR. Oleh karena itu, badan ini lebih baik dibubarkan saja. Hal ini
disampaikan Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal dalam keterangan pers di ruang
fraksi, Senin (6/9/2010).

Kami mengusulkan mengkaji ulang kedudukan BURT. Bahasa lainnya, dibubarkan.

Usulan ini akan disampaikan Fraksi PKS melalui surat langsung kepada pimpinan Dewan
mengenai penolakan terhadap rencana pembangunan gedung baru DPR. "Kami
mengusulkan mengkaji ulang kedudukan BURT. Bahasa lainnya, dibubarkan. Mungkin
deskripsi kerjanya diperlukan, tapi apakah perlu dilembagakan?" kata Mustafa.

Menurut dia, BURT lebih baik menjadi lembaga ad hoc yang dibentuk berdasarkan
kebutuhan saja. Badan ini, lanjutnya, tak perlu dilembagakan. Kelembagaannya dinilai
hanya membuat badan ini "terlalu kreatif".

"Kalau jadi badan bersifat tetap, itu sepertinya berlebihan. Anggota DPR kan banyak
kerjaan. Sekarang kan anggota jarang masuk karena overlapping kegiatan. Kalau kita
kurangi badan-badan yang tak terlalu penting, akan mengurangi beban kerja dan juga
biaya," ujarnya.

http://nasional.kompas.com/read/2010...ibubarkan.Saja

------------------

BUAT yg ngak tau .... BURT ITU ketuanya sama dengan dpr kita... yaitu marzuki
alie sendiri yg notabene juga ketua dpr kita yg anda tahu sendiri dari kader
mana... jd itu sebenarnya gawean dia... ngak tau terlepas dari niat dia sendiri ato ada
pesanan dari pihak mana...

cuman mau pesan buat direnungkan... kalo memang pemerintah ud lepas tangan ato ngak
bisa ikut campur dalam proses pembangunan ini... setidaknya ketua partai masih dapat
memberikan pertimbangan2 kepada wakil2 partainya yg duduk dalam jajaran
keanggotaan dpr..

dan tau sendiri kan siapa2 yg ketua partai dan pembina2 partai masing...

 
Ingin Gedung Baru, DPR Tak Peduli Suara Rakyat

ndosiar.com, Jakarta - Rencana pembangunan Gedung DPR yang baru terus menjadi
kontroversi. Sejumlah elemen masyarakat, terutama dari kalangan penggiat anti korupsi
terang – terangan mengencam dan menilainya sebagai pemborosan. Kalangan anggota DPR
pun tidak satu suara. Mereka yang menentang, menilai waktu pembangunan tidak tepat,
saat negara masih membutuhkan dana untuk kepentingan lain yang lebih mendesak.

Anggota DPR tak satu suara, itu sudah biasa, karena memang itulah esensi demokrasi.
Dalam memutuskan satu perkara, hampir tak pernah mencapai suara bulat.

Demikian pula ketika muncul rencana, DPR akan membangun gedung baru, untuk
mendukung kerja mereka yang ke depan akan makin berat. Kalangan anggota DPR kembali
terpecah. Sebagian mendukung, sebagian menolak, dan ada juga sebagian lain bersikap
diam, karena tak mengerti masalah.

Ketua DPR Marzuki Ali, yang juga Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR, Rabu dua hari
lalu menjelaskan, perlunya gedung baru karena kapasitas gedung lama DPR sudah
menampung tiga kali kapasitas semestinya. Ke depan, untuk memperkuat fungsi
legislasinya, setiap anggota DPR akan dibantu lima tenaga ahli dan satu staf pribadi,
sehingga satu anggota DPR membutuhkan ruang sekitar 120 meter persegi.

Wakil Ketua BURT DPR Pius Lustrilanang menjelaskan, total dana yang dibutuhkan untuk
pembangunan gedung baru ini sebesar RP. 1,1 triliun, belum termasuk pengadaan jaringan
teknologi informasi, furniture dan sekurity. Pembangunan sendiri akan dimulai Oktober
bulan depan.

Masalahnya, rencana pembangunan ini menuai protes banyak kalangan. Tidak saja dari
masyarakat luar, tapi juga dari kalangan anggota DPR sendiri. Kalangan anggota DPR
menyorot urgensinya yang belum mendesak, saat negara ini sangat membutuhkan dana
untuk kepentingan lain yang jauh lebih mendesak.

Edhi Prabowo, sebagai Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, juga merasa tak habis fikir dengan
langkah anggota fraksinya Pius Lustrilanang yang terlihat sangat ngotot ingin menggoalkan
proyek ini, bahkan tanpa membicarakan dulu dengan fraksi. Apalagi dana negara yang akan
digunakan tidak main-main. 1,2 triliun rupiah.

Ya. Jika di kalangan internal sendiri menilai, pembangunan gedung baru cermin
ketidakpekaan DPR atas penderitaan rakyat, apalagi penilaian kalangan masyarakat di luar
DPR.

Sebelumnya beredar kabar, gedung baru DPR ini akan dilengkapi fasilitas kolam renang dan
spa, kabar yang kemudian dibantah Ketua DPR Marzuki Ali, tapi terlanjur direspon negatif
oleh masyarakat.

Rencana pembangunan gedung baru DPR, memang tidak mendesak, karena gedung
lamapun masih bisa dipakai. Apalagi masih banyaknya kebutuhan lain, yang jauh lebih
mendesak. Ambil contoh di bidang pendidikan. Berapa banyak gedung sekolah yang saat ini
membutuhkan dana perbaikan. Para siswa terpaksa mengungsi, belajar ke tempat lain,
menghindari ambruknya atap sekolah mereka.

Tapi itulah. Pimpinan DPR telah membuat putusan. Pembangunan gedung baru tetap akan
dilaksanakan, Oktober mendatang. Suara mereka yang mencoba menahan, seperti
diabaikan, semata karena alasan memenuhi amanat undang-undang. Alasan yang
sebenarnya bisa diabaikan, atas nama keadilan. (Tim Liputan/Sup)

Anda mungkin juga menyukai