Anda di halaman 1dari 10

Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat

Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

Kecenderungan Partai Politik di Amerika Serikat dalam Pembahasan


RUU Perubahan Iklim
Komparasi RUU Climate Security Act of 2007 pada Masa Pemerintahan
George W. Bush dan RUU American Clean and Energy Security of 2009 pada
Masa Pemerintahan Barrack Obama

Kebijakan pemerintahan Amerika Serikat dapat dilihat dari siapa presiden yang
berkuasa dan dari partai mana dia berasal serta posisi partai-partai politiknya di
kongres. Amerika Serikat, sebagai negara adi daya masih mempunyai tanggung jawab
yang dapat dikatakan belum terpenuhi dalam isu perubahan lingkungan. Dalam
beberapa tahun terakhir ini, Amerika Serikat selalu dipojokkan negara-negara lain
dalam isu terkait. Rakyat Amerika Serikat menuntut adanya keseriusan dari pemerintah
dalam kasus tersebut. Sentimen ini ditangkap oleh dan dijadikan kampanye politik
presiden terpilih Amerika Serikat, Barrack Obama. Namun, komitmen Obama belum
dapat dilihat signifikansinya hingga saat ini. Penulis berusaha melihat penyebab
kegagalan pengesahan berbagai RUU perubahan iklim dan memperbandingkan
kecenderungan kedua partai dalam menaggapi isu ini. Dalam esai ini, penulis melihat
kecenderungan tersebut dari tingkat partai politik. Essay ini hanya memfokuskan pada
dua partai politik yang paling berpengaruh di Amerika Serikat. Hal tersebut didasari
oleh sistem kepartaian Amerika Serikat yang merupakan sistem dwi partai. Walaupun
mengakui keberadaan partai-partai lain, hanya Partai Republik (Republican Party) dan
Partai Demokrat (Democratic Party) yang mempunyai prospek untuk menominasikan
kandidat dalam kesempatan untuk memenangkan pemilihan presiden1.

Kecenderungan Republik dan Demokrat terhadap Isu-Isu Perubahan Iklim

Partai Republik dikenal sebagai Grand Old Party (GOP) dimana sebagian besar
keputusan dan kebijakannya cenderung konservatif. Hal yang sama terjadi pada isu
perubahan iklim, dimana Republik memandang skeptis isu tersebut. Republikan,

1
N. Bowles, Government & Politics of the United States (London: Macmillan Press, 1998) 18.

1
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

terutama para anggota Tea Party, memandang isu ini sebagai isu ilmiah yang
dipolitisasi2. Isu perubahan iklim dianggap tidak lebih dari kejadian alam biasa, bukan
sebagai kerusakan lingkungan yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Beberapa
Republikan justru percaya bahwa isu perubahan iklim hanya sekedar “hoax”. Sebesar
66% Republikan di tahun 2010 juga menilai bahwa media memegang peranan dalam
membesar-besarkan isu ini3.
Namun menurut platform partai, Republikan menunjukkan bahwa partai ini
mendukung solusi-solusi terbaik untuk menangani isu perubahan iklim. Partai Republik
mendukung teknologi dan solusi yang menurunkan emisi, mengurangi ekses gas rumah
kaca di atmosfer, meningkatkan efisiensi energi, menanggulangi dampak perubahan
iklim, dan memaksimalkan segala manfaat yang ada bagi perekonomian4. Sesuai dengan
platform partai ini pada tahun 2008, Republik mendukung penggunaan energi nol emisi,
seperti nuklir. Namun, Partai Republik lebih menekankan pada tanggung jawab seluruh
warga dunia terhadap isu perubahan iklim. Segala kontribusi dalam menanggulangi isu
perubahan iklim akan menjadi tidak realistis dan kontraproduktif jika hanya
ditanggungkan pada satu negara saja.
Partai Demokrat menggunakan pendekatan yang berbeda dalam memandang isu
perubahan iklim. Dipandang sebagai partai yang liberal, Demokrat menempatkan isu
perubahan iklim sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah. Demokrat percaya
bahwa perubahan iklim terjadi akibat ulah manusia dan hal tersebut dapat dibuktikan
melalui penelitian ilmiah.
Sesuai dengan platform partai ini dalam bidang lingkungan, Demokrat berangkat
dari fakta bahwa Amerika Serikat banyak menggunakan sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui. Ketergantungan Amerika Serikat terhadap minyak asing dan bahan bakar
fosil menempatkan perekonomian, keamanan nasional, dan lingkungan dalam bahaya.

2
Patrick Reis, Climate Change Skeptics Sweeping GOP Senate Primaries, The New York Times, 20 Sep. 2010, 8
Jan. 2011 <http://www.nytimes.com/cwire/2010/09/20/20climatewire-climate-change-skeptics-sweeping-
gop-senate-75251.html>.

3
Jeffrey M. Jones, Conservatives' Doubts About Global Warming Grow, Gallup, 11 Mar. 2010, 7 Jan. 2011
<http://www.gallup.com/poll/126563/conservatives-doubts-global-warming-grow.aspx>.

4
2008 Republican Platform: Environment, Republican National Committee, 2008, 7 Jan. 2011
<http://www.gop.com/2008Platform/Environment.htm>.

2
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

Oleh karena itu, Demokrat bekerja untuk mengembangkan energi komprehensif dan
legislasi perubahan iklim untuk melindungi lingkungan dan menumbukan
perekonomian5.

The Climate Security Act of 2007: Republik dan Isu Perubahan Iklim

S. 2191: The Climate Security Act of 2007 merupakan satu di antara sekian RUU
mengenai perubahan iklim atau energi bersih yang diajukan ke Kongres Amerika
Serikat pada masa pemerintahan Bush Jr.. RUU ini diajukan oleh Senator Joseph
Lieberman (I-CT) dan Senator John Warner (R-VA) sehingga sering disebut sebagai RUU
Lieberman-Warner. RUU yang diajukan pada tanggal 18 Oktober 2007 ini dikenal
karena konsep cap-and-trade-nya yang cukup signifikan pada saat itu. RUU Lieberman-
Warner memberikan secara cuma-cuma carbon credit di awal alih-alih melelangnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi industri-industri untuk
mengikuti peraturan “ramah lingkungan” ini karena baik untuk bisnis mereka. Selain
itu, RUU Lieberman-Warner mengatur pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 63%
dari presentasi emisi tahun 2005 pada tahun 2050.
Sayangnya, rakyat Amerika Serikat ini harus menerima kenyataan bahwa
Republikan, dengan segala daya dan upaya, menghentikan laju legislasi cap-and-trade
ini. Pada 6 Juni 2008, pembahasan lebih lanjut mengenai RUU ini dihentikan dengan
alasan RUU ini dapat membahayakan perekonomian Amerika Serikat.

The American Clean Energy and Security Act of 2009: Close but No Cigar6

House of Representatives meloloskan H.R. 2454: The American Clean Energy and
Security Act of 2009 (RUU ACES), pada 26 Juni 2009 dengan hasil voting 219- 212.
Legislasi komprehensif mengenai iklim dan energi di tingkat nasional ini akan
menetapkan sistem ekonomi, cap-and-trade gas rumah kaca dan ukuran-ukuran penting
yang akan melengkapi dalam mengatasi perubahan iklim serta membangun ekonomi

5
What We Stand For: Environment, Democrats National Committee, 2008, 7 Jan. 2011
<http://www.democrats.org/issues/environment>

6
Idiom Inggris: Usaha yang baik namun tidak diikuti dengan keberhasilan.

3
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

energi bersih. House Energy and Commerce Committee telah melaksanakan voting
dengan hasil 33-25 untuk menyetujui RUU ACES pada 21 Mei 2009. Ketua Komite Henry
Waxman (D-CA) dan Rep. Edward Markey (D-MA), ketua dari sub-komite, mengajukan
RUU ini pada 15 Mei 2009, setelah diskusi draf yang dapat dikatakan mengambang pada
bulan Maret.7 American Clean Energy and Security Act merupakan salah satu dari sekian
banyak RUU yang menjadi pending legislation di periode legislatif yang ke-111 yang
berakhir pada 3 Januari 2011.
RUU ini merupakan legislasi yang paling komprehensif dan ambisius pada saat
ini. RUU ini sering dihubungkan serta dibandingkan dengan RUU cap-and-trade lainnya
seperti RUU Lieberman-Warner (S. 2191: The Climate Security Act of 2007) dan proposal
yang diajukan oleh Presiden Obama karena menawarkan kebijakan yang lebih “ramah
lingkungan”. Seperti RUU Lieberman-Warner, RUU ACES mengajukan konsep cap-and-
trade, namun RUU ini jauh lebih ketat dalam persyaratannya. Mengembangkan RUU
perubahan iklim yang pernah diajukan sebelumnya, RUU ini menyebutkan bahwa
pemerintah akan memberikan sebagian besar carbon credit sebagai inisiasi, melelang
sebagian, dan menggunakan hasil lelang sebagai subsidi untuk beberapa industri –
termasuk batu bara – dan juga industri yang membayar pajak rendah (low tax payers)8
dalam peraturan carbon credit. Selain itu, RUU ini mengatur pengurangan karbon
sebesar 85% lebih rendah dari presentase emisi karbon tahun 2005 pada tahun 2050.
Yang terbaik dari RUU ACES adalah poin pengurangan penggunaan bahan bakar tidak
dapat diperbaharui. RUU ACES mengatur penggunaan bahan bakar dari sumber yang
dapat diperbaharui sebesar 25% dari total energi nasional pada tahun 2025.
Namun, sama dengan apa yang dialami oleh RUU Lieberman-Warner, RUU ACES
harus terhenti pembahasannya. Walaupun RUU ACES sudah diloloskan oleh House of
Representatives, namun RUU ini belum pernah masuk agenda pembahasan Senat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, RUU ACES berstatus pending legislation
sampai berakhirnya periode Kongres Amerika Serikat yang ke-111. Hal ini disebabkan
oleh adanya keputusan bahwa Partai Demokrat, yang sering memposisikan dirinya
7
The American Clean Energy and Security Act (Waxman-Markey Bill), PEW Center on Global Climate Change, 17
Oktober 2010 <http://www.pewclimate.org/acesa>.

8
Patrick Tutwiler, Climate Change Legislation: Where Does It Stand?, GovTrack Insider, 27 April. 2010, 7 Jan.
2011 <http://www.govtrackinsider.com/articles/2010-04-27/climate-change>.

4
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

sebagai environmentalis dengan anggapan bahwa pemerintah bertanggung jawab


terhadap perlindungan iklim dan lingkungan, untuk mengedepankan pengesahan RUU
jaminan sosial dan jaminan kesehatan. Keputusan ini membuat Kongres menetapkan
penundaan pembahasan segala RUU yang berhubungan dengan isu perubahan iklim.
Namun, melihat kenyataan yang ada, kemungkinan pembahasan lanjutan RUU ini
di tingkat Senat sangatlah minim. Pertama, hasil mid-term election yang berlangsung
pada 2 November 2010 telah mengubah peta politik di Amerika Serikat. Republik
memenangkan perebutan kursi di House of Representatives dengan meraih 53 kursi
dan 6 kursi di Senat. Walaupun belum dapat menggeser kepemimpinan Demokrat,
namun partai ini semakin mendominasi Kongres. Mendominasinya Republik di Kongres
menimbulkan suatu kekhawatiran sendiri karena skeptisisme partai ini yang
menganggap isu perubahan iklim sebagai suatu proses alami, bukan kerusakan dan
ancaman antropologis.
Kedua, sistem di Kongres membuat pembahasan lanjutan tentang RUU ini
sangatlah minim. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, setiap RUU yang menjadi
agenda pembahasan Kongres periode sebelumnya akan dihapuskan dari pending
legislation. Pending legislation hanya berlaku di periode kongres yang sama, sehingga
jika sudah melewati masa dua tahun periode kongres, RUU tersebut akan gugur dengan
sendirinya. Anggota kongres dapat mengajukan kembali RUU yang belum selesai
pembahasannya di bawah penomoran yang baru di periode kongres berikutnya9.
Hal ini menarik, karena dengan pola yang hampir sama dengan RUU Lieberman-
Warner, RUU ACES merupakan RUU perubahan iklim yang diajukan oleh anggota
kongres dari Partai Demokrat dan pada masa pemerintahan presiden dari partai yang
sama. Satu hal yang cukup istimewa dari RUU ini, selain isinya yang jauh lebih
komprehensif dan ambisius, ACES merupakan perwujudan janji kampanye Obama yang
menyerukan keseriusan dalam isu perubahan iklim. Kekecewaan rakyat Amerika
Serikat terhadap komitmen pemerintahan sebelumnya terhadap isu perubahan iklim
menjadikan janji kampanye tersebut sebagai angin segar bagi para calon pemilih.

9
H.R.2454:American Clean Energy and Security Act of 2009, GovTrack, 15 Nov. 2010,
<http://www.govtrack.us/congress/bill.xpd?bill=h111-2454 >.

5
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

Namun, hal yang sama terjadi pada RUU ACES, yakni tidak disahkannya RUU ini
karena gagalnya pembahasan di tingkat Senat. Yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah
Demokrat tidak lagi environmentalis?

RUU Perubahan Iklim: Play a waiting game10?

RUU ACES terhenti hanya sampai pada persetujuan dari House of


Representatives, namun yang harus diingat bahwa RUU ini diajukan oleh anggota House
of Representatives. Sedangkan RUU Lieberman-Warner diusulkan pertama kali oleh
anggota Senat. Sehingga jika dilihat dari struktur bikameral Kongres Amerika Serikat,
kedua RUU ini berada di posisi yang sama, masih berada dalam kamar yang sama,
tempat RUU ini pertama kali diusulkan. Namun RUU ACES bernasib sedikit lebih baik,
karena sudah sempat disetujui oleh House of Representative dengan hasil voting 219-
212, walaupun selanjutnya menjadi pending legislation dan diputihkan dari daftar.
Sedangkan RUU Lieberman-Warner hanya sampai pada persetujuan di tingkat komite,
yakni Committee on Environment and Public Works pada tanggal 5 Desember 2007.
RUU Lieberman-Warner belum sempat disetujui Senat, karena pada 6 Juni 2008, segala
pembahasan di tingkat Senat mengenai RUU ini dihentikan oleh Partai Republik.
Yang menarik disini adalah kemiripan kedua RUU ini, baik dari garis besar isi
legislasi maupun hubungan pemerintah yang berkuasa dengan anggota kongres yang
mengusulkan kedua RUU tersebut. RUU Lieberman-Warner merupakan RUU yang
diusulkan oleh anggota kongres Republikan di masa pemerintahan presiden dari partai
ini. Begitu juga dengan RUU ACES, yang merupakan RUU usulan anggota kongres
Demokrat di masa pemerintahan Partai Demokrat.
Dengan melihat kembali penjelasan sebelumnya mengenai kecenderungan
masing-masing partai dalam isu perubahan iklim dan energi bersih, fakta yang terjadi
pada RUU Lieberman-Warner merupakan hal yang sudah dapat diprediksi sebelumnya.
Stance Partai Republik yang cenderung menganggap isu perubahan iklim dan energi
bersih sebagai isu minor membuat RUU ini tidak populer di mata para Republikan
walaupun Kongres periode ke-110, baik House of Representatives dan Senat dikuasai

10
Idiom Inggris: Menunda tindakan atau pengambilan keputusan dan menunggu waktu yang tepat untuk
bertindak dengan efektif nantinya.

6
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

oleh Partai Demokrat. Kelompok kepentingan, terutama industri, juga memainkan


peranan yang penting dalam pembahasan RUU ini karena peraturan yang ada di
dalamnya dapat membahayakan kepentingan para industrialis, yang menurut para
Republikan dapat mempengaruhi perekonomian secara masif.
Partai Demokrat seharusnya mampu meloloskan RUU ACES karena platform
politik partai yang mendukung isu perubahan iklim dan energi bersih. Namun, berbeda
dari RUU Lieberman-Warner yang dihentikan lajunya oleh partai sendiri karena tidak
sesuai dengan platform, RUU ACES justru dikorbankan demi disahkannya RUU lain yang
dianggap mampu mendongkrak, atau setidaknya mempertahankan kedudukan Partai
Demokrat sebagai partai mayoritas di Kongres Amerika Serikat dalam menghadapi
midterm election.
Sayangnya, strategi ini kurang berhasil karena Demokrat mulai tergeser
kedudukannya sebagai partai mayoritas di Kongres karena hasil midterm election
menempatkan Republik sebagai partai mayoritas di House of Representatives.
Walaupun hal yang sama tidak terjadi di Senat, namun dapat dikatakan bahwa
kedudukan Demokrat dan Republik saat ini berimbang. Dengan stance Republik yang
jelas menentang segala mekanisme pengurangan karbon, hampir tidak mungkin RUU
yang membahas perubahan iklim akan dengan mudahnya menembus pengesahan dari
Kongres.
Selain masalah pergeseran peta politik di Kongres Amerika Serikat, Kongres
periode ke-111 pada bulan Juli 2010, setahun setelah disetujuinya RUU ACES oleh
House of Representatives, memutuskan untuk menghentikan seluruh pembahasan RUU
mengenai perubahan iklim. Keputusan ini diambil setelah energi Kongres Amerika
Serikat terkuras untuk membahas RUU jaminan sosial dan tumpahnya minyak di Teluk
Meksiko. Menurut Harry Reid, Senator Nevada dari Demokrat, Kongres akan lebih fokus
pada penanganan Teluk Meksiko daripada terus menerus mengadakan perdebatan
mengenai RUU perubahan iklim yang ditentang oleh sebagian besar Republikan dan
beberapa Demokrat11.

11
Carl Hulse dan David M. Herszenhorn, Democrats Call Off Climate Bill Effort, The New York Times, 22 Jul.
2010, 26 Okt. 2010 <http://www.nytimes.com/2010/07/23/us/politics/23cong.html?_r=2>.

7
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

Sikap Kongres Amerika Serikat yang cenderung tidak memprioritaskan isu-isu


perubahan iklim dan energi bersih didasari oleh adanya kepentingan besar yang
menginginkan tidak ada pembatasan dalan emisi karbon, terutama dari sektor industri.
Sektor industri saat ini menjadi harapan terakhir Amerika Serikat, mengingat besarnya
dampak krisis finansial global yang harus dihadapi oleh Amerika Serikat. Sehingga
kecenderungan Kongres Amerika Serikat ini bukan karena menunggu waktu yang tepat
untuk mengesahkan RUU perubahan iklim, namum karena adanya keengganan untuk
membatasi keleluasaan sektor industri.

8
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

Referensi
Buku
Bowles, N. Government & Politics of the United States. 1998. London: Macmillan Press.
Doherty, Brian dan Marius de Geus (ed.). Democracy & Green Political Thought:
Sustainability, Rights abd Citizenship. 1996. London: Routledge.
Wilson, James Q.. American Government. 2003. Boston: Houghton Mifflin.

Internet
Claussen, Eileen B. The Future of U.S. Climate Policy. Council of Foreign Relations. 12
Aug. 2009. Web. 8 Jan. 2011.
<http://www.cfr.org/publication/20026/future_of_us_climate_policy.html>
Jones, Jeffrey M. Conservatives' Doubts About Global Warming Grow. Gallup, 11 Mar.
2010. Web. 7 Jan. 2011 <http://www.gallup.com/poll/126563/conservatives-
doubts-global-warming-grow.aspx>.
Reis, Patrick. Climate Change Skeptics Sweeping GOP Senate Primaries. The New York
Times. 20 Sep. 2010. Web. 8 Jan. 2011
<http://www.nytimes.com/cwire/2010/09/20/20climatewire-climate-change-
skeptics-sweeping-gop-senate-75251.html>
Tutwiler, Patrick. Climate Change Legislation: Where Does It Stand? GovTrack Insider.
27 April. 2010. Web. 7 Jan. 2011
<http://www.govtrackinsider.com/articles/2010-04-27/climate-change>.
Zabarenko, Deborah. Climate Change becomes a U.S. Republican Issue Too. Reuters. Web.
26 Okt. 2010 <http://www.reuters.com/article/idUSN06271972>
________. 2008 Republican Platform: Environment. Republican National Committee. 2008.
Web. 7 Jan. 2011 http://www.gop.com/2008Platform/Environment.htm
________. American Clean Energy and Security Act of 2009. The Middle Class. Web. 17 Okt.
2010 <http://www.themiddleclass.org/bill/american-clean-energy-and-
security-act-2009>
________. The American Clean Energy and Security Act (Waxman-Markey Bill). PEW
Center on Global Climate Change. Web. 17 Okt. 2010
<http://www.pewclimate.org/acesa>.
_______. Discussion Draft Summary: The American Clean Energy and Security Act of 2009.

9
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914

House Energy and Commerce Committe Republicans. Web. 26 Okt. 2010


<http://energycommerce.house.gov/Press_111/20090331/acesa_summary.pdf
________. The Failed Presidency of Barack Obama, Part 1. Climate Progress.
22 Juli. 2010. Web. 26 Okt. 2010 <http://climateprogress.org/2010/07/22/the-
failed-presidency-of-barack-obama/>
___________. H. R.2454: American Clean Energy and Security Act of 2009. GovTrack. Web. 15 Nov.
2010 <http://www.govtrack.us/congress/bill.xpd?bill=h111-2454>
________. Legislation. The White House. Web. 7 Jan. 2011
<http://www.whitehouse.gov/briefing-room/legislation>
___________. S.2191: Lieberman-Warner Climate Security Act of 2007. GovTrack. Web. 7 Jan 2011.
<http://www.govtrack.us/congress/bill.xpd?bill=s110-2191>
________. What We Stand For: Environment. Democrats National Committee. 2008. Web. 7
Jan. 2011 http://www.democrats.org/issues/environment

10

Anda mungkin juga menyukai