Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
Kebijakan pemerintahan Amerika Serikat dapat dilihat dari siapa presiden yang
berkuasa dan dari partai mana dia berasal serta posisi partai-partai politiknya di
kongres. Amerika Serikat, sebagai negara adi daya masih mempunyai tanggung jawab
yang dapat dikatakan belum terpenuhi dalam isu perubahan lingkungan. Dalam
beberapa tahun terakhir ini, Amerika Serikat selalu dipojokkan negara-negara lain
dalam isu terkait. Rakyat Amerika Serikat menuntut adanya keseriusan dari pemerintah
dalam kasus tersebut. Sentimen ini ditangkap oleh dan dijadikan kampanye politik
presiden terpilih Amerika Serikat, Barrack Obama. Namun, komitmen Obama belum
dapat dilihat signifikansinya hingga saat ini. Penulis berusaha melihat penyebab
kegagalan pengesahan berbagai RUU perubahan iklim dan memperbandingkan
kecenderungan kedua partai dalam menaggapi isu ini. Dalam esai ini, penulis melihat
kecenderungan tersebut dari tingkat partai politik. Essay ini hanya memfokuskan pada
dua partai politik yang paling berpengaruh di Amerika Serikat. Hal tersebut didasari
oleh sistem kepartaian Amerika Serikat yang merupakan sistem dwi partai. Walaupun
mengakui keberadaan partai-partai lain, hanya Partai Republik (Republican Party) dan
Partai Demokrat (Democratic Party) yang mempunyai prospek untuk menominasikan
kandidat dalam kesempatan untuk memenangkan pemilihan presiden1.
Partai Republik dikenal sebagai Grand Old Party (GOP) dimana sebagian besar
keputusan dan kebijakannya cenderung konservatif. Hal yang sama terjadi pada isu
perubahan iklim, dimana Republik memandang skeptis isu tersebut. Republikan,
1
N. Bowles, Government & Politics of the United States (London: Macmillan Press, 1998) 18.
1
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
terutama para anggota Tea Party, memandang isu ini sebagai isu ilmiah yang
dipolitisasi2. Isu perubahan iklim dianggap tidak lebih dari kejadian alam biasa, bukan
sebagai kerusakan lingkungan yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Beberapa
Republikan justru percaya bahwa isu perubahan iklim hanya sekedar “hoax”. Sebesar
66% Republikan di tahun 2010 juga menilai bahwa media memegang peranan dalam
membesar-besarkan isu ini3.
Namun menurut platform partai, Republikan menunjukkan bahwa partai ini
mendukung solusi-solusi terbaik untuk menangani isu perubahan iklim. Partai Republik
mendukung teknologi dan solusi yang menurunkan emisi, mengurangi ekses gas rumah
kaca di atmosfer, meningkatkan efisiensi energi, menanggulangi dampak perubahan
iklim, dan memaksimalkan segala manfaat yang ada bagi perekonomian4. Sesuai dengan
platform partai ini pada tahun 2008, Republik mendukung penggunaan energi nol emisi,
seperti nuklir. Namun, Partai Republik lebih menekankan pada tanggung jawab seluruh
warga dunia terhadap isu perubahan iklim. Segala kontribusi dalam menanggulangi isu
perubahan iklim akan menjadi tidak realistis dan kontraproduktif jika hanya
ditanggungkan pada satu negara saja.
Partai Demokrat menggunakan pendekatan yang berbeda dalam memandang isu
perubahan iklim. Dipandang sebagai partai yang liberal, Demokrat menempatkan isu
perubahan iklim sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah. Demokrat percaya
bahwa perubahan iklim terjadi akibat ulah manusia dan hal tersebut dapat dibuktikan
melalui penelitian ilmiah.
Sesuai dengan platform partai ini dalam bidang lingkungan, Demokrat berangkat
dari fakta bahwa Amerika Serikat banyak menggunakan sumber energi yang tidak dapat
diperbaharui. Ketergantungan Amerika Serikat terhadap minyak asing dan bahan bakar
fosil menempatkan perekonomian, keamanan nasional, dan lingkungan dalam bahaya.
2
Patrick Reis, Climate Change Skeptics Sweeping GOP Senate Primaries, The New York Times, 20 Sep. 2010, 8
Jan. 2011 <http://www.nytimes.com/cwire/2010/09/20/20climatewire-climate-change-skeptics-sweeping-
gop-senate-75251.html>.
3
Jeffrey M. Jones, Conservatives' Doubts About Global Warming Grow, Gallup, 11 Mar. 2010, 7 Jan. 2011
<http://www.gallup.com/poll/126563/conservatives-doubts-global-warming-grow.aspx>.
4
2008 Republican Platform: Environment, Republican National Committee, 2008, 7 Jan. 2011
<http://www.gop.com/2008Platform/Environment.htm>.
2
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
Oleh karena itu, Demokrat bekerja untuk mengembangkan energi komprehensif dan
legislasi perubahan iklim untuk melindungi lingkungan dan menumbukan
perekonomian5.
The Climate Security Act of 2007: Republik dan Isu Perubahan Iklim
S. 2191: The Climate Security Act of 2007 merupakan satu di antara sekian RUU
mengenai perubahan iklim atau energi bersih yang diajukan ke Kongres Amerika
Serikat pada masa pemerintahan Bush Jr.. RUU ini diajukan oleh Senator Joseph
Lieberman (I-CT) dan Senator John Warner (R-VA) sehingga sering disebut sebagai RUU
Lieberman-Warner. RUU yang diajukan pada tanggal 18 Oktober 2007 ini dikenal
karena konsep cap-and-trade-nya yang cukup signifikan pada saat itu. RUU Lieberman-
Warner memberikan secara cuma-cuma carbon credit di awal alih-alih melelangnya.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi industri-industri untuk
mengikuti peraturan “ramah lingkungan” ini karena baik untuk bisnis mereka. Selain
itu, RUU Lieberman-Warner mengatur pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 63%
dari presentasi emisi tahun 2005 pada tahun 2050.
Sayangnya, rakyat Amerika Serikat ini harus menerima kenyataan bahwa
Republikan, dengan segala daya dan upaya, menghentikan laju legislasi cap-and-trade
ini. Pada 6 Juni 2008, pembahasan lebih lanjut mengenai RUU ini dihentikan dengan
alasan RUU ini dapat membahayakan perekonomian Amerika Serikat.
The American Clean Energy and Security Act of 2009: Close but No Cigar6
House of Representatives meloloskan H.R. 2454: The American Clean Energy and
Security Act of 2009 (RUU ACES), pada 26 Juni 2009 dengan hasil voting 219- 212.
Legislasi komprehensif mengenai iklim dan energi di tingkat nasional ini akan
menetapkan sistem ekonomi, cap-and-trade gas rumah kaca dan ukuran-ukuran penting
yang akan melengkapi dalam mengatasi perubahan iklim serta membangun ekonomi
5
What We Stand For: Environment, Democrats National Committee, 2008, 7 Jan. 2011
<http://www.democrats.org/issues/environment>
6
Idiom Inggris: Usaha yang baik namun tidak diikuti dengan keberhasilan.
3
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
energi bersih. House Energy and Commerce Committee telah melaksanakan voting
dengan hasil 33-25 untuk menyetujui RUU ACES pada 21 Mei 2009. Ketua Komite Henry
Waxman (D-CA) dan Rep. Edward Markey (D-MA), ketua dari sub-komite, mengajukan
RUU ini pada 15 Mei 2009, setelah diskusi draf yang dapat dikatakan mengambang pada
bulan Maret.7 American Clean Energy and Security Act merupakan salah satu dari sekian
banyak RUU yang menjadi pending legislation di periode legislatif yang ke-111 yang
berakhir pada 3 Januari 2011.
RUU ini merupakan legislasi yang paling komprehensif dan ambisius pada saat
ini. RUU ini sering dihubungkan serta dibandingkan dengan RUU cap-and-trade lainnya
seperti RUU Lieberman-Warner (S. 2191: The Climate Security Act of 2007) dan proposal
yang diajukan oleh Presiden Obama karena menawarkan kebijakan yang lebih “ramah
lingkungan”. Seperti RUU Lieberman-Warner, RUU ACES mengajukan konsep cap-and-
trade, namun RUU ini jauh lebih ketat dalam persyaratannya. Mengembangkan RUU
perubahan iklim yang pernah diajukan sebelumnya, RUU ini menyebutkan bahwa
pemerintah akan memberikan sebagian besar carbon credit sebagai inisiasi, melelang
sebagian, dan menggunakan hasil lelang sebagai subsidi untuk beberapa industri –
termasuk batu bara – dan juga industri yang membayar pajak rendah (low tax payers)8
dalam peraturan carbon credit. Selain itu, RUU ini mengatur pengurangan karbon
sebesar 85% lebih rendah dari presentase emisi karbon tahun 2005 pada tahun 2050.
Yang terbaik dari RUU ACES adalah poin pengurangan penggunaan bahan bakar tidak
dapat diperbaharui. RUU ACES mengatur penggunaan bahan bakar dari sumber yang
dapat diperbaharui sebesar 25% dari total energi nasional pada tahun 2025.
Namun, sama dengan apa yang dialami oleh RUU Lieberman-Warner, RUU ACES
harus terhenti pembahasannya. Walaupun RUU ACES sudah diloloskan oleh House of
Representatives, namun RUU ini belum pernah masuk agenda pembahasan Senat.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, RUU ACES berstatus pending legislation
sampai berakhirnya periode Kongres Amerika Serikat yang ke-111. Hal ini disebabkan
oleh adanya keputusan bahwa Partai Demokrat, yang sering memposisikan dirinya
7
The American Clean Energy and Security Act (Waxman-Markey Bill), PEW Center on Global Climate Change, 17
Oktober 2010 <http://www.pewclimate.org/acesa>.
8
Patrick Tutwiler, Climate Change Legislation: Where Does It Stand?, GovTrack Insider, 27 April. 2010, 7 Jan.
2011 <http://www.govtrackinsider.com/articles/2010-04-27/climate-change>.
4
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
9
H.R.2454:American Clean Energy and Security Act of 2009, GovTrack, 15 Nov. 2010,
<http://www.govtrack.us/congress/bill.xpd?bill=h111-2454 >.
5
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
Namun, hal yang sama terjadi pada RUU ACES, yakni tidak disahkannya RUU ini
karena gagalnya pembahasan di tingkat Senat. Yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah
Demokrat tidak lagi environmentalis?
10
Idiom Inggris: Menunda tindakan atau pengambilan keputusan dan menunggu waktu yang tepat untuk
bertindak dengan efektif nantinya.
6
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
11
Carl Hulse dan David M. Herszenhorn, Democrats Call Off Climate Bill Effort, The New York Times, 22 Jul.
2010, 26 Okt. 2010 <http://www.nytimes.com/2010/07/23/us/politics/23cong.html?_r=2>.
7
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
8
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
Referensi
Buku
Bowles, N. Government & Politics of the United States. 1998. London: Macmillan Press.
Doherty, Brian dan Marius de Geus (ed.). Democracy & Green Political Thought:
Sustainability, Rights abd Citizenship. 1996. London: Routledge.
Wilson, James Q.. American Government. 2003. Boston: Houghton Mifflin.
Internet
Claussen, Eileen B. The Future of U.S. Climate Policy. Council of Foreign Relations. 12
Aug. 2009. Web. 8 Jan. 2011.
<http://www.cfr.org/publication/20026/future_of_us_climate_policy.html>
Jones, Jeffrey M. Conservatives' Doubts About Global Warming Grow. Gallup, 11 Mar.
2010. Web. 7 Jan. 2011 <http://www.gallup.com/poll/126563/conservatives-
doubts-global-warming-grow.aspx>.
Reis, Patrick. Climate Change Skeptics Sweeping GOP Senate Primaries. The New York
Times. 20 Sep. 2010. Web. 8 Jan. 2011
<http://www.nytimes.com/cwire/2010/09/20/20climatewire-climate-change-
skeptics-sweeping-gop-senate-75251.html>
Tutwiler, Patrick. Climate Change Legislation: Where Does It Stand? GovTrack Insider.
27 April. 2010. Web. 7 Jan. 2011
<http://www.govtrackinsider.com/articles/2010-04-27/climate-change>.
Zabarenko, Deborah. Climate Change becomes a U.S. Republican Issue Too. Reuters. Web.
26 Okt. 2010 <http://www.reuters.com/article/idUSN06271972>
________. 2008 Republican Platform: Environment. Republican National Committee. 2008.
Web. 7 Jan. 2011 http://www.gop.com/2008Platform/Environment.htm
________. American Clean Energy and Security Act of 2009. The Middle Class. Web. 17 Okt.
2010 <http://www.themiddleclass.org/bill/american-clean-energy-and-
security-act-2009>
________. The American Clean Energy and Security Act (Waxman-Markey Bill). PEW
Center on Global Climate Change. Web. 17 Okt. 2010
<http://www.pewclimate.org/acesa>.
_______. Discussion Draft Summary: The American Clean Energy and Security Act of 2009.
9
Politik dan Pemerintahan Amerika Serikat
Arin Sandrina
08/267463/SP/22914
10