Anda di halaman 1dari 67

Frieska Soplantila

Hana Fatmawaty
Arlita Christina
Rosevin Aquinaldi

DISORDERS OF CHILDHOOD
DSM-IV-TR CLASSIFICATION
Disorders Usually first Diagnosed in Infancy, Childhood, or Adolescence
 Mental Retardation
 Learning Disorders
 Motor Skills Disorder
 Communication Disorders
 Pervasive Developmental Disorders
 Attention-Deficit and Disruptive Behavior Disorders
 Feeding and eating Disorders of Infancy or Early Childhood
 TIC Disorders
 Elimination Disorders
 Other Disorders of Infancy, Childhood, or Adolescence

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Klasifikasi Gangguan di Masa Kanak-kanak
 Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas
 Gangguan Tingkah Laku
 Disabilitas Belajar
 Retardasi Mental
 Gangguan Autistik

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Klasifikasi Gangguan di Masa Kanak-kanak
 Ahli diagnostik harus mengetahui apa yang dianggap normal pada usia
tersebut.
 Psikopatologi Perkembangan mengidentifikasi berbagai perilaku yang wajar
pada satu tahap, namun pada tahap yang berbeda dianggap sebagai gangguan.
 Gangguan di masa kanak-kanak dikategorikan: gangguan eksternalisasi dan
gangguan internalisasi.
 Gangguan eksternalisasi ditandai dengan perilaku yang diarahkan ke luar diiri,
seperti agresivitas, ketidakpatuhan, overaktivitas, & impulsivitas, & termasuk
berbagai kategori dalam DSM-IV-TR, yaitu ADHD, gangguan tingkah laku (GTL),
& gangguan sikap menentang (GSM). Konsisten pada anak laki-laki.
 Gangguan internalisasi ditandai dengan pengalaman & perilaku yang lebih terfokus
ke dalam diri seperti depresi, menarik diri dari pergaulan sosial, & kecemasan,
termasuk gangguan anxietas & mood pada masa kanak-kanak. Konsisten pada anak
perempuan.
 Perilaku eksterbalisasi & internalisasi banyak dilakukan di berbagai negara,
termasuk Swiss, Australia, Puerto Rico, Kenya, & Yunani.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Diagnosis yang Dapat Ditegakkan pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Gangguan yang disebabkan zat:
Skizofrenia
Gangguan mood
Gangguan anxietas, seperti fobia spesifik, fobia sosial, gangguan obsesif kompulsif,
gangguan stres pascatrauma, gangguan anxxietas menyeluruh, pasca penganiayaan
seksual pada anak
Gangguan somatoform
Gangguan disosiatif
Gangguan identitas gender
Gangguan makan, seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa
Parasomnia: Perilaku atau peristiwa fisik abnormal yang terjadi dalam kondisi tidur.
Contohnya, gangguan mimpi buruk, gangguan teror tidur, dan gangguan berjalan
sambil tidur.
Sumber: Diadaptasi dari DSM-IV-TR

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Child Psychopathology
 Para ahli dari berbagai bidang dapat memperoleh keuntungan
melalui pemahaman mengenai psikopatologi anak, entah
apakah mereka adalah pihak yang meyediakan layanan terapi
bagi anak ataupun dalam posisi seseorang yang
merekomendasikan anak tersebut untuk diberikan terapi.
 Pemahaman yg baik mengenai prevalensi dan konsekuensi
dari gangguan pada perilaku dan emosional di masa kanak-
kanak dapat meningkatkan usaha untuk menolong anak-anak
yg memiliki gangguan tersebut.
 Banyak isu yang mempengaruhi perkembangan
psikopatologi anak, yang membentuk suatu pengaruh-
pengaruh yang rumit dan unik dalam diri setiap anak.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Isu-isu tersebut dapat berkombinasi dalam mempengaruhi
perkembangan psikopatologi pada seorang anak, pengaruh tersebut
terjadi secara relative dan bervariasi pada masing-masing anak.
 Banyak anak yang memiliki lebih dari satu gangguan. Pada kasus-
kasus tertentu, dua atau lebih gangguan dapat berkembang secara
terpisah, namun kebanyakan gangguan yang satu akan
mempengaruhi gangguan tambahan lainnya.
 Perilaku ataupun emosi yang menjadi simptom dari setiap
gangguan berlangsung selama kurun waktu tertentu.
 Nilai-nilai budaya setempat mempengaruhi bagaimana kita
mendefinisikan mengenai psikopatologi anak.
 Fokus yang paling utama adalah pada anak yang mengalami
gangguan, kemudian keluarga mereka, lalu juga pihak-pihak yang
berinteraksi dengan mereka di dalam komunitas.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas
 Salah satu gangguan eksternalisasi.
 Hiperaktif seorang anak yang selalu bergerak,
mengetuk-ketukan jari, menggoyang-goyangkan kaki,
mendorong tubuh anak lain tanpa alasan yang jelas,
berbicara tanpa henti, dan bergerak gelisah.
 Hiperaktif normal ≠ gangguan yang dapat didiagnosis.
 ADHD: perilaku bersifat ekstrem dalam periode perkembangan
terntentu, terjadi dalam berbagai situasi yang berbeda, dan
berhubungan dengan disabilitas parah dalam fungsi.
 Hiperaktif normal: ribut, aktif, agak mudah teralih
perhatiannya.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD):
 The persisting inability to keep one’s attention focused in a
sustained manner
 An impulsive, hyperactivity-motoric factor.

 ADHD is a neurodevelopmental disorder of childhood that is


characterized by developmentally inappropriate levels of:
 Hiperactivity
 Impulsivity
 Inattention

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Kriteria Gangguan Pemusatan Perhatian /Hiperaktivitas
dalam DSM-IV-TR

 Salah satu dari A atau B:


A. Enam atau lebih wujud kurangnya konsentrasi selama minimal 6 bulan hingga ke tingkat
yang maladaptif dan lebih besar dari yang diharapkan, menilik tingkat perkembangan
orang yang bersangkutan, contohnya, berbagai kesalahan yang sembrono tidak
mendengarkan dengan baik, tidak mengikuti instruksi, mudah teralihkan, mudah lupa
dengan aktivitas sehari-hari
B. Enam atau lebih wujud hiperaktivitas-impulsivitas yang terjadi selama minimal 6 bulan
hingga ke titik yang maladaptif dan lebih besar dari yang diharapkan, menilik tingkat
perkembangan orang yang bersangkutan, contohnya, bergerak tersu dalam posisi duduk,
berlari ke sana ke mari tanpa tujuan (pada orang dewasa, selalu bergerak gelisah),
bertingkah laku seolah “digerakkan oleh sebuah motor,” berbicara tanpa henti
 Beberapa dari karakteristik di atas terjadi sebelum usia 7 tahun
 Terjadi di dua lingkungan atau lebih, a.l., di rumah dan di sekolah atau di tempat
kerja
 Disabilitas yang parah dalam fungsi sosial, akademik, atau pekerjaan
 Tidak terdapat karakteristik gangguan lain seperti skizofrenia, gangguan
anxietas, gangguan mood
Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
Subkategori simtom-simtom ADHD dalam DSM-IV-TR
 Tipe Predominant inatentif: Anak-anak yang masalah
utamanya adalah rendahnya konsentrasi
 Tipe Predominan Hiperaktif-Impulsif: Anak-anak yang
masalahnya terutama diakibatkan oleh perilaku hiperaktif-
impulsif
 Tipe Kombinasi: Anak-anak yang mengalami kedua
rangkaian masalah di atas

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


ADHD vs Gangguan Tingkah Laku (GTL)

ADHD GTL
 Tidak mengerjakan tugas  Lebih agresif

di sekolah  Memiliki orangtua yang

 Kelemahan kognitif antisosial


 Keluarga dengan KDRT
 Rendahnya prestasi
 SES rendah
 Prognosis jangka panjang
 Berisiko melakukan
lebih baik kenakalan dan
penyalahgunaan zat di masa
remaja
Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
Komorbiditas ADHD-GTL
 Perilaku antisosial paling parah
 Paling mungkin ditolak oleh teman-teman seusia merela
 Memiliki prestasi akademik terburuk
 Memiliki prognosis terburuk

 Membentuk kategori tersendiri yang sangat mungkin


berlanjut menjadi pola psikopatik gangguan kepribdian
antisosial ketika dewasa.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
 Anak-anak perempuan yang mengalami ADHD lebih mungkin berstatus sebagai anak adopsi
daripada anak-anak dalam kelompok pembanding.
 Sama dengan temuan pada sampel anak laki-laki, anak-anak perempuan yang mengalami tipe
kombinasi menunjukkan simtom-simtom perilaku yang lebih mengganggu daripada anak-
anak perempuan dengan tipe inatetif.
 Anak-anak perempuan dengan tipe kombinasi lebih mungkin mendapatkan diagnosis
komorbid, yaitu gangguan tingkah laku atau gangguan sikap menentang daripada anak-anak
yang tidak mengalami ADHD.
 Anak-anak perempuan dengan ADHD lebih mungkin mengalami kecemasan dan depresi
yang meningkat daripada anak-anak perempuan dalam kelompok pembanding.
 Anak-anak perempuan dengan tipe kombinasi dinilai secara negatif oleh teman-teman seusia
daripada anak-anak perempuan dengantipe inatetif dan yang tidak mengalami ADHD; anak-
anak perempuan dengan tipe inatetif juga dinilai secara lebih negatif daripada anak-anak
perempuan dalam kelompok pembanding.
 Anak-anak perempuan dengan ADHD menunjukkan sejumlah defisit neuropsikologis,
terutama dalam fungsi pelaksanaan (a.l., menyusun rencana, menyelesaikan masalah),
dibandingkan dengan anak-anak perempuan tanpa ADHD, yang merupakan pengulangan
temuan dalam penelitian lain.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Teori Biologis ADHD
 Faktor Genetik
 Predisposisi genetik terhadap ADHD kemungkinan berperan.
 Orang tua ADHD  anak ADHD
 Struktur otak berbeda (frontal lobe, nukleus kaudat, globus pallidus) lebih
kecil.
 Faktor Perinatal dan Pranatal
 Berat lahir rendah
 Racun Lingkungan
 Keracunan timah dapat memiliki sedikit hubungan dengan simtom-simtom masalah
hiperaktivitas dan atensi
 Nikotin

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Teori Psikologis ADHD
 Psikoanalis anak Bruno Bettelheim (1973): teori diathesis-
stres mengenai ADHD, bahwa hiperaktivitas terjadi bila
suatu predisposisi terhadap gangguan tersebut
dipasangkan dengan pola asuh orang tua yang otoritarian.
 Ross dan Ross (1982): hiperaktivitas dapat merupakan
peniruan perilaku orang tua dan saudara-saudar kandung.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan ADHD
 Pemberian Obat Stimulan
 Metilfenidat, atau Ritalin
 Amfetamin, atau Adderall
 Pemolin, atau Cylert

Obat-obatan yang digunakan untuk menangani ADHD mengurangi


perilaku mengganggu & meningkatkan kemampuan untuk
Berkonsentrasi.

Multimodal Treatment of Children with ADHD:


(1) Pemberian obat saja,
(2) Pemberian obat ditambah dengan penanganan behavioral intensif, melibatkan orang tua
& guru,
(3) Penanganan behavioral saja.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Penanganan dengan pemberian obat saja & penanganan
kombinasi lebih baik dari perawatan berbasis komunitas,
sedangkan hanya dengan terapi behavioral tidak demikian.
 Obat-obatan tersebut tidak dapat meningkatkan prestasi
akademik dengan waktu lama.
 Efek samping: hilangnya nafsu makan untuk sementara
dan masalah tidur.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan ADHD
 Penanganan Psikologis
 Pelatihan bagi orang tua & perubahan manajemen kelas
berdasarkan prinsip-prinsip pengondisian operant.
 Perilaku anak dipantau di rumah & di sekolah, dan diberi penguat
untuk berperilaku sesuai terapan.
 Sistem poin & papan bintang.
 Fokus: meningkatkan karya akademik, menyelesaikan tugas-tugas
rumah, atau belajar keterampilan sosial spesifik, dan bukan
mengurangi tanda hiperaktivita.
 Pembimbingan teman sebaya dalam keterampilan akademik

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Gangguan Tingkah Laku

 Gangguan Tingkah laku dalam DSM-IV-TR: perilaku yang melanggar hak-hak dasar
orang lain & norma-norma sosial utama.
 Tipe perilaku: agresi & kekejian terhadap orang lain atau hewan, merusakkan
kepemilikan, berbohong, & mencuri.
 Perdebatan: apakah GKO adalah gangguan yang berbeda dengan gangguan tingkah
laku, gangguan yang mengawali terjadinya gangguan tingkah laku, atau bentuk
gangguan tingkah laku yang lebih ringan yang terjadi sebelum gangguan tingkah
laku penuh.
 GSM didiagnosis bila seorang anak tidak memenuhi kriteria GTL-yang paling
utama, agresivitas yang ekstrem-namun menunjukkan berbagai perilaku seperti
kehilangan kendali emosinya, bertengkar dengan orang dewasa, berulang kali
menolak mematuhi perintah orang dewasa, sengaja melakukan hal-hal yang
mengganggu orang lain, & mudah marah, kasar, mudah tersinggung, atau
mendendam.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Kriteria Gangguan Tingkah Laku dalam DSM-IV-TR
 Pola perilaku yang berulang & tetap yang melanggar hak-hak dasar
orang lain atau norma-norma sosial konvensional yang terwujud
dalam bentuk tiga atau lebih perilaku di bawah ini dalam 12 bulan
terakhir dan minimal satu di antaranya dalam enam bulan terakhir
A. Agresi terhadap orang lain & hewan, contohnya
mengintimidasi, memulai perkelahian fisik, melakukan kekejaman
fisik kepada orang lain atau hewan, memaksa seseorang
melakukan aktivitas seksual.
B. Menghancurkan kepemilikan (properti), contohnya membakar,
vandalisme

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Kriteria Gangguan Tingkah Laku dalam DSM-IV-TR
C. Berbohong atau mencuri, contohnya, masuk dengan paksa ke
rumah atau mobil milik orang lain, menipu, mengutil
D. Pelanggaran aturan yang serius, contohnya, tidak pulang ke
rumah hingga larut malam sebelum berusia 13 tahun karena
sengaja melanggar peraturan orang tua, sering membolos sekolah
sebelum berusia 13 tahun
• Disabilitas signifikan dalam fungsi sosial, akademik, atau
pekerjaan
• Jika orang yang bersangkutan berusia lebih dari 18 tahun, kriteria
yang ada tidak memenuhi gangguan kepribadian antisosial

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Komorbid
 GSM-ADHD, gangguan  Komorbiditas GTL &
belajar, & gangguan penggunaan zat
komunikasi. memprakirakan akibat yang
 GSM ≠ ADHD dalam hal lebih parah pada anak laki-
perilaku nakal dianggap laki daripada pada anak
tidak ditimbulkan oleh perempuan (Whitmore,
kurangnya konsentrasi atau dkk., 1997)
impulsivitas yang besar.  GTL-Kecemasan & Depresi:
GSM melakukan  Anak perempuan lebih
kegaduhan dengan sengaja. berisiko

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Prognosis
 Robins (1978) “Sebagian besar orang dewasa yang sangat antisosial
juga sangat antisosial semasa masih anak-anak.
 Lebih dari separuh anak yang mengalami GTL tidak lantas menjadi
orang dewasa yang antisosial.
 Moffit (1993) “perlu dibedakan dua perjalanan masalah tingkah laku:
(1) pola perilaku antisosial yang ‘tetap sepanjang hidup’, dengan
masalah tingkah laku yang bermula di usia 3 tahun & berlanjut
menjadi kesalahan perilaku yang serius di masa dewasa. (2) ‘terbatas
di usia remaja’, mengalami masa kanak-kanak yang normal, terlibat
dalam perilaku antisosial dengan tingkat yang tinggi selama masa
remaja, & kembali ke gaya hidup tidak bermasalah di masa dewasa.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Etiologi dan Faktor Risiko GTL
 Faktor Biologis
 Studi terhadap 3000 orang kembar mengindikasikan bahwa hanya ada
sedikit pengaruh genetik dalam perilaku antisosial di masa kanak-kanak;
pengaruh lingkungan keluarga lebih signifikan (Lyons, dkk., 1995).
 Studi terhadap 2600 orang kembar di Australia menemukan pengaruh
genetik yang besar & hampir tidak ada pengaruh lingkungan keluarga
dalam simtom-simtom GTL di masa kanak-kanak (Slutse dkk., 1997)
 Perilaku agresif jelas diturunkan, sedangkan perilaku kanakalan lainnya
kemungkinan tidak demikian.
 Anak-anak yang mengalami GTL di usia yang lebih dini (tipe tetap
sepanjang hidup) diketahui memiliki skor IQ lebih rendah satu deviasi
standar dari anak-anak seusianya yang tidak mengakamai GTL.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Faktor-faktor Psikologis
 Anak dengan GTL seringkali tampak kurang memiliki kesadaran moral, kurang
memiliki rasa penyesalan atas kesalahan perilaku mereka, & menganggap tindakan
antisosial sebagai sesuatu yang menggairahkan & menyenangkan, sebagai suatu hal
sentral bagi konsep diri mereka (Ryall, 1974).
 Bandura & Walters (1963), anak-anak dapat mempelajari agresivitas orang tua yang
berperilaku agresif.
 Cole & Dodge (1994), anak-anak dapat meniru tindakan agresif yang dilihatnya dari
berbagai sumber lain, seperti televisi.
 Moffit (1993) , para remaja yang meniru perilaku anak-anak seusianya yang
berperilaku antisosial secara tetap karena anak-anak tersebut tampak memiliki benda-
benda berstatus tinggi & kesempatan seksual.
 Karakteristik pola asuh seperti disiplin keras & tidak konsisten & kurangnya
pengawasan secara konsisten dihubungkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak.
 Proses kognitif pada anak-anak agresif mengalami bias tertentu (Drodge & Frame,
1982).

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Teori kognitif mengenai agresi dari Dodge

Tindakan ambigu Agresi terhadap


Diinterpretasikan sebagai orang lain

Agresi marah lebihPembalasan


lanjut terhadap dendam dari
orang lain orang lain
Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
 Faktor dari Teman-teman Seusia
(1) Penerimaan atau penolakan dari teman-teman seusia
(2) Afiliasi dengan teman-teman seusia yang berperilaku
menyimpang.
 Faktor-faktor Sosiologis
 Kelas sosial & kehidupan kota besar berhubungan dengan
insiden kenakalan. Tingkat pengangguran tinggi, fasilitas
pendidikan yang rendah, kehidupan keluarga yang terganggu, &
subkultur yang menganggap perilaku kriminal sebagai suatu hal
yang dapat diterima terungkap sebagai faktor-faktor yang
berkontribusi.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan GTL
 Intervensi Keluarga
 Pelatihan Manajemen Pola Asuh (PMP), para orang tua diajari untuk
mengubah berbagai respons terhadap anak-anak mereka sehingga perilaku
prososial & bukannya perilaku antisosial dihargai secara konsisten.
 Head Start: pendidikan prasekolah berbasis komunitas yang memfokuskan
pada pengembangan keterampilan kognitif & sosial sejak dini.
 Penanganan Multisistemik (PMS)
 Pemberian berbagai layanan terapi intensif & komprehensif di dalam
komunitas dengan menargetkan para remaja, keluarga, sekolah, & dalam
beberapa kasus kelompok sebaya.
 Teknik: perilaku kognitif, sistem keluarga, & manajemen kasus.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan GTL
 Pendekatan Kognitif
 Terapi kognitif individual: pelatihan pengendalian kemarahan
 Keterampilan penalaran moral

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Disabilitas Belajar
 Disabilitas belajar merujuk pada kondisi tidak
memadainya perkembangan dalam suatu bidang akademik
tertentu, bahasa, berbicara, atau keterampilan motorik
yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, autisme,
gangguan fisik yang dapat terlihat, atau kurangnya
kesempatan pendidikan.
 Memiliki inteligensi rata-rata atau di atas rata-rata.
 Tidak digunakan dalam DSM-IV-TR, namun untuk
menggabungkan tiga gangguan dalam DSM: gangguan
perkembangan belajar, gangguan berkomunikasi, dan
gangguan keterampilan motorik.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Kriteria Gangguan Perkembangan Belajar dalam DSM-IV-
TR

 Prestasi dalam bidang membaca, berhitung, atau menulis


ekspresif di bawah tingkat yang diharapkan sesuai usia
penderita, pendidikan, dan inteligensi.
 Sangat menghambat performa akademik atau aktivitas
seharo-hari.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Gangguan Perkembangan Belajar
 Anak-anak dengan gangguan membaca, yang
lebih dikenal sebagai disklesia, mengalami
kesulitan besar untuk mengenali kata,
memahami bacaan, serta umumnya juga
menulis ejaan.
Gangguan  Gangguan menulis ekspresif menggambarkan
Perkembangan Belajar hendaya dalam kemampuan untuk menyusun
kata tertulis (termasuk kesalahan ejaan,
kesalahan tata bahasa atau tanda baca, atau
tulisan tangan yang sangat buruk) yang cukup
parah sehingga dapat sangat menghambat
prestasi akademik atau aktivitas sehari-hari
ganggu ganggua ganggu yang memerlukan keterampilan menulis.
an n an  Anak-anak dengan gangguan berhitung dapat
memba menulis berhitu mengalami kesulitan dalam mengingat fakta-
ca ekspresif ng fakta secara cepat dan akurat, menghitung objek
dengan benar dan cepat, atau mengurutkan
angka-angka dan kolom-kolom.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Gangguan Komunikasi
 Kategori :
 Dalam gangguan berbahasa ekspresif, anak mengalami kesulitan
mengekspresikan dirinya dalam berbicara. Si anak tampak sangat ingin
berkomunikasi. Namun mengalami kesulitan luar biasa untuk menemukan
kata-kata yang tepat; contohnya, ia tidak mampu mengucapkan kata mobil
ketika menunjuk sebuah mobil yang melintas di jalan.
 Tidak seperti anak-anak yang mengalami kesulitan untuk menemukan kata
yang tepat, anak-anak yang mengalami gangguan fonetik menguasai dan
mampu menggubakan perbendaharaan kata dalam jumlah besar, namun
pengucapannya tidak jelas; contohnya bitu diucapkan sebagai biu, dan kelinci
terdengar seperti kinci. Mereka tidak menguasai artikulasi suara dari huruf-
huruf yang dikuasai terkemudian, seperti r,s,t,f,z,l, dan c.
 Gangguan komunikasi yang ketiga adalah gagap, yaitu gangguan kefasihan
verbal yang ditandai dengan satu atau lebih pola bicara berikut ini: seringnya
pengulangan atau pemanjangan pengucapan konsonan atauvokal, jeda yang
lama antara pengucapan satu kata dengan kata berikutnya, mengganti kata-
kata yang sulit diucapakan kata yang mudah diucapkan.
Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
Gangguan Keterampilan Motorik
 Disebut juga gangguan koordinasi perkembangan, seorang
anak mengalami hendaya parah dalam perkembangan
koordinasi motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi
mental atau gangguan fisik lain yang dikenal seperti serebral
palsi.
 Mengalami kesulitan mengikat tali sepatu, mengancingkan
baju, bila berusia lebih besar, membuat suatu bangun, bermain
bola, dan menggambar atau menulis. Diagnosis hanya
ditegakkan bila hendaya tersebut sangat menghambat prestasi
akademik atau berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Etiologi Disabilitas Belajar
 Etiologi Disleksia
 Berbagai teori psikologi di masa lalu memfokuskan pada kelemahan
perseeptual sebagai basis disleksia.
 terdapat konsensus yang cukup baik di kalangan para peneliti dewasa ini
bahwa berbagai kelemahan inti yang membentuk disleksia mencakup
berbagai masalah dalam proses-proses visual/pendengaran dan bahasa.
 Berbagai studi yang menggunakan berbagai macam teknik pencitraan otak
selama melakukan tugas-tugas visual, pendengaran, dan bahasa
mengungkap adanya perbedaan dalam aktivasi berbagai bagian tertentu
dalam otak antara para individu disleksik dan yang tidak disleksik.
 Bukti lain juga menunjukkan bahwa abnormalistik otak, yang kemungkinan
bersifat keturunan, kemungkinan bertanggung jawab atas disleksia.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Etiologi Disabilitas Belajar
 Etiologi Gangguan Berhitung
 Terdapat tiga subtipe gangguan berjitung yang diajukan oleh para ahli:
(1) Kelemahan memori verbal semantik (memori mengenai arti kata-kata)
dan memicu timbulnya masalah dalam mengingat fakta-fakta aritmetik,
bahkan setelah melalui latihan ekstensif.
(2) Penggunaan strategi yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan
dalam menyelesaikan soal-soal aritmetik dan seringnya melakukan
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal sederhana.
(3) Hendaya keterampilan visuospasial, yang mengakibatkan kesalahan
dalam mengurutkan angka-angka dalam kolom atau melakukan
kesalahan penempatan angka (meletekkan poin desimal di tempat yang
salah).

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan Disabilitas Belajar
 Penanganan stimulan & penenang
 Latihan motorik
 Pendekatan edukasional
 Mengidentifikasi & menggunakan kekuatan kognitif anak seraya menghindari
kelemahannya; menargetkan keterampilan belajar & strategi organisasional; &
mengajarkan strategi instruksi diri secara verbal.
 Pendekatan linguistik
 Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca & menulis dengan cara yang logis,
berurutan, & multi indrawi.
 Fast ForWord

Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengalami rasa kemampuan dan self-
efficacy.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Mental Retardation

 KRITERIA
 KLASIFIKASI
 PENDEKATAN AAMR
 ETIOLOGI
 PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
MENTAL RETARDATION
 MR merupakan gangguan aksis II
 Kriteria DSM

1. Fungsi intelektual jauh dibawah rata-rata


2. Kurangnya perilaku adaptif
3. Terjadi sebelum usia 18 tahun
KLASIFIKASI
 RETARDASI MENTAL RINGAN
 IQ 50-55 hingga 70
 Usia remaja akhir mereka dapat mempelajari keterampilan
akademik setara dengan anak kelas 6
 Saat dewasa mereka dapat bekerja dengan dibantu orang
lain, mereka bisa menikah dan memiliki anak
KLASIFIKASI cont…

 RETARDASI MENTAL SEDANG


 IQ 35-40 hingga 50-55
 Adanya kerusakan otak dan gangguan patologi
 Memiliki kelemahan fisik dan disfungsi neurologis
 Mampu menjalani fungsi adaptif tetapi melalui banyak
bimbingan dan latihan
KLASIFIKSI cont…

 RETARDASI MENTAL BERAT


 IQ 20-25 hingga 35-40
 Memiliki abnormalitas fisik sejak lahir
 Mampu berkomunikasi secara singkat di level yang sangat
konkret
 Mampu melakukan pekerjaan sederhana dengan
bimbingan orang lain
KLASIFIKASI cont….
 RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT
 IQ dibawah 20-25
 Membutuhkan bimbingan penuh dan seringkali diasuh
sepanjang hidup mereka
 Sebagian besar memilkki abnormalitas fisik berat
PENDEKATAN AMERICAN ASSOCIATION
OF MENTAL RETARDATION

 Fokus : identifikasi kekurangan dan kelebihan


(psikologis,fisik,lingkungan), yang akan mengarahkan
jenis dan intensitas dukungan untuk meningkatkan
keberfungsian
 Pendekatan ini berfokus pada hal-hal apa saja yang dapat
dilakukan individu
ETIOLOGI RETARDASI MENTAL
 Penyebab spesifik yang dapat diidentifikasi umumnya
adlah penyebab biologis
 Etiologi biologis yang dapat diketahui
 Anomali genetik
 sindroma down :

Kromosom ke 21 gagal membelah diri.


MR sedang – parah, tanda fisik khas, tubuh pendek
dan gemuk, mata oval dan condong ke atas, rambut
lurus tipis,
hidung lebar dan datar, lidah besar dan berkerut
serta menjulur ke luar, tangan pendek dan lebar
serta jemari yang pendek
40 persen memiliki masalah jantung, angka
kematian tinggi setelah 40 tahun.
 Sindrom X fragile
Penyebab kedua MR, telinga lebar dan tidak
tumbuh sempurna, wajah tirus panjang, pangkal
hidung lebar. Pada laki-laki, testikel dapat
membesar, mengalami kesulitan dalam
berhubungan sosial
Penyakit gen resesif
Defisiensi enzim hati ( fenilalanin hidroksilase)

 Penyakit infeksi
Penyakit infeksi dapat mempengaruhi
perkembangan otak setelah lahir.
Rubella, citomegalovirus, toksoplasma, herpes
simpleks, sifilis, HIV.
 Kecelakaan
 Bahaya lingkungan

Keracunan polutan (merkuri, timah, kabut asap,


asap kendaraan bermotor/pabrik)
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
RETARDASI MENTAL
 Penanganan residensial
Memberikan layanan pendidikan dan
masyarakat bagi individu, bukan perawatan yang
bersifat pengawasan seperti di RSJ.

 Intervensi behavioral
Anak-anak diajari keterampilan dengan instruksi
sistematis mengenai keterampilan bahasa, motorik
halus dan kasar, perawatan diri dan perkembangan
sosial.
 Intervensi Kognitif
Latihan instruksional diri untuk mengajarkan
pengendalian diri, memusatkan perhatian,
menguasai tugas akademik.

Instruksi dengan bantuan komputer


Dengan bantuan komputer untuk mengajarkan mengeja,
menggunakan uang, aritmatika, membaca, menulis
GANGGUAN AUTISTIK
 Klasifikasi autistik baru ada dalam DSM-III (1980)
 Autistik merupakan salah satu bagian dari gangguan
perkembangan pervasif
 Ada 4 gangguan perkembangan pervasif : gangguan
autistik, gangguan Rett, Gangguan disintegratif pada masa
anak-anak, gangguan Asperger
 Individu autis tidak mampu berhubungan dengan orang
lain secara wajar. Mereka memiliki keterbatasan yang
parah dalam bahasa dan keinginan obsesif yang kuat.
Mereka mengalami ketertarikan dan menciptakan
kelekatan kuat dengan berbagai benda-benda mati dan
berbagai benda mekanis.
KARAKTERISTIK
 Kekurangan komunikasi

 Tindakan repetitif dan ritualistik

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Prognosis Gangguan Autistik
 Berdasarkan kajiannya terhadap semua studi yang dipublikasikan,
Lotter (1978) menyimpulkan bahwa 5 hingga 17 % anak-anak autis
yang dapat melakukan penyesuaian yang relatif baik pada masa
dewasa, menjalani hidup mandiri, namun tetap mengalami beberapa
masalah residual seperti kegugupan sosial. Sebagian besar
menjalani kehidupan yang terbatas dan sekitar separuhnya dirawat
di institusi mental.
 Individu autistik yang tidak mengalami retardasi mental dan
memiliki keberfungsian tinggi mengindikasikan bahwa sebagian
besar tidak membutuhkan perawatan di suati institusi dan beberapa
diantaranya mampu belajar di perguruan tinggi dan membiayai diri
sendiri dengan bekerja (Yirmia & Sigman, 1991). Namun banyak
juga yang mampu berfungsi secara mandiri tetap menunjukkan
hendaya dalam hubungan sosial.
Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood
Etiologi Gangguan Autistik
 Teori psikoanalisis
 Yang paling dikenal adalah teori yang dikemukakan oleh
Bruno Bettelhem (1967) dimana asumsi dasarnya bahwa
autis disebabkan oleh pengalaman masa lalu. Balita dapat
menolak orang tuanya dan mampu merasakan perasaan
negatif mereka. Bayi melihat tindakannya hanya
berdampak kecil pada perilaku orang tua yang tidak
responsif. Maka, si anak kemudian meyakini bahwa ia
tidak memiliki danpak apapun pada dunia, kemudian
menciptakan “benteng kekosongan” autisme untuk
melindungi diri dari penderitaan dan kekecewaan.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Teori Behavioral
 Beberapa teori mengemukakan teori bahwa pengalaman
belajar tertentu di masa kanak-kanak menyebabkan
autisme. Ferster (1961), berpendapat bahwa tidak adanya
perhatian dari orang tua, terutama ibu, mencegah
terbentuknya berbagai asosiasi yang menjadikan manusia
sebagai penguat sosial.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Faktor-Faktor Genetik
 Resiko autisme pada saudara-saudara kandung dari orang-
orang yang mengalami gangguan tersebut sekitar 75 kali
lebih besar dibanding jika kasus indeks tidak mengalami
gangguan autistik (McBride, Anderson, & Shapiro, 1996).
Dalam studi terhadap orang kembar, menemukan 60-91 %
kesesuaian bagi autisme antara kembar identik, dibanding
dengan tingkat kesesuaian 0-20 % pada kembar fraternal
(Bailey dkk.,1995 ; LeCouter dkk.,1996 ; Steffenberg
dkk.,1989).

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


 Faktor-Faktor Neurologis
 Dari berbagai studi EEG, banyak anak autis yang memiliki pola
gelombang otak abnormal, adanya tanda-tanda disfungsi otak.
Abnormalitas neurologis tersebut menunjukkan bahwa dalam
masa perkembangan otak mereka, sel –sel otak gagal menyatu
dengan benar dan tidak membentuk jaringan koneksi seperti
terjadi dalam perkembangan otak secara normal.
 Prevalensi autisme pada anak yang ibunya terinfeksi rubella
semasa hamil hampir 10 kali lebih besar dibanding pada anak-
anak dalam popilasi umum. Pada para individu dengan autisme,
berbagai daerah otak yang berhubungan dengan pemrosesan
ekspresi wajah (lobus temporalis) dan emosi (amigdala) tidak
aktif selama melakukan tugas tersebut (Critchley dkk., 2001).

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan Gangguan Autistik
 Penanganan untuk anak autis biasanya mencoba
mengurangi perilaku mereka yang tidak wajar dan
meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial. Meski
teori biologis labih banyak mendapat dukungan empiris,
intervensi psikologislah yang paling menjanjikan.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Masalah Khusus dalam Menangani Anak
dengan Autis
 Mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik
terhadap perubahan rutinitas dan karakteristik serta
tujuan utama penanganan mencakup perubahan.
 Pengisolasian diri dan gerakan stimulasi diri yang
mereka lakukan dapat menghambat pengajaran yang
efektif.
 Sangat sulit menemukan cara untuk memotivasi anak
dengan autis. Penguat harus eksplisit, konkret dan
sangat menonjol.
 Selektivitas yang berlebihan dalam mengarahkan
perhatian. Jika mereka sudah terfokus pada satu hal
atau benda, yang lain akan terabaikan sama sekali.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan Behavioral Untuk Anak
dengan Autis
 Dengan Modelling dan Pengondisian Operant, para
terapis perilaku mengajari anak-anak autis untuk
berbicara, mengubah bicara ekolalik mereka, mendorong
mereka untuk bermain dengan anak lain, dan membantu
mereka secara umum menjadi lebih responsif kepada
orang dewasa.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan Psikodinamik bagi Anak-
Anak Autis
 Menurut Bruno Bettelheim (1967, 1974), atmosfer yang
hangat dan penuh kasih sayang harus diciptakan untuk
mendorong si anak memasuki dunia. Kesabaran sebagai
penerimaan positif tanpa syarat diyakini merupakan hal
yang perlu dilakukan oleh anak autis untuk memulai
mempercayai orang lain dan untuk mengambil
kesempatan dalam membangun hubungan dengan orang
lain.

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Penanganan dengan Obat-Obatan
 Obat yang paling umum digunakan adalah haloperidol, suatu obat
antipsikotik yang sering digunakan untuk menangani skizofrenia.
Beberapa studi menunjukkan bahwa obat ini mengurangi penarikan diri
dari kehidupan sosial, perilaku motorik stereotipik, dan perilaku
maladaptif, seperti melukai diri sendiri dan agresi.namun, obat ini tidak
menunjukkan efek positif untuk aspek-aspek lain gangguan autistik,
seperti hubungan interpersonal yang abnormal dan hendaya bahasa.
 Para peneliti meneliti suatu antagonis reseptor opioid, neltrakson, dan
menemukan bahwa obat ini mengurangi hiperaktivitas pada anak anak
autis dan cukup meningkatkan perilaku memulai interaksi sosial. Selain
itu juga menunjukkan sedikit peningkatan dalam perilaku memulai
komunikasi. Namun obat tersebut tampaknya tidak berpengaru pada
simtom-simtom utama autisme, dan beberapa bulti menunjukkan bahwa
dalam dosis tertentu obat tersebut dapat meningkatkan perilaku melukai
diri sendiri (Anderson dkk, 1997).

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood


Terima Kasih

Psikologi Abnormal-Disorders of Childhood

Anda mungkin juga menyukai