Di Susun Oleh
Nim : H 16.08.0033
2011
POLIVINILIDENA KLORIDA
Jenis plastik
Sifat fisikanya
o Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak
lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE),
polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
o Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-
ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan
molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin,
urea-formaldehida
Kinerja dan penggunaanya
o Plastik komoditas
sifat mekanik tidak terlalu bagus
tidak tahan panas
Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan,
botol minuman
o Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
Sifat mekanik bagus
Contohnya: PA, POM, PC, PBT
Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
o Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 °C
Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500
Kgf/cm²)
Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
Aplikasi: komponen pesawat
Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
o 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
o 5 ~ 11 Cair (bensin)
o 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
o 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
o 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
o 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
Berdasarkan sumbernya
o Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
o Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen,
polistiren
Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan
dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara
radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
Injection molding
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
diinjeksikan ke dalam cetakan.
Ekstrusi
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang
yang kontinyu.
Thermoforming
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas
secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam
cetakan.
Pembuatan Polyacetilen
Polyacetilen bentuk trans dibuat dengan kondisi temperatur yang berbeda. Katalis
Ti(O-n-C4H9)4-(C2H5)3Al.
Bila klorin ditambahkan pada film, ternyata tidak menghasilkan spektrum garis, tetapi
reaksi adisi klorin menghasilkan spektrum polyacetilen yang jelas. Sekarang dikenal
doping-induced pita IR yang disusun dari 3 pita yaitu pada 1397, 1288 dan 888 cm-1,
absorbsi kuat jelas dibanding undoped polymer.
Industri
Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka
adalah polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate,
polystyrene, dan polycarbonate. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan
plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer
tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.
Sekilas
Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer
sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan
kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah
digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida
yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein
dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.
Bungkus plastik pertama kali dibut dari polivinil klorida (PVC) yang sampai
sekarang tetap menjadi bahan yang paling umum digunakan, tapi berbagai alternatif
non-PVC kini dijual karena adanya kekhawatiran risiko dalam transfer pemlastis
(peliat) dari PVC ke makanan. Polimerisasi bahan yang sepenuhnya bisa saja
mengandung sisa-sisa monomer vinil klorida. Untuk berbagai aplikasi jasa boga
makanan, PVC adalah yang paling umum digunakan. Untuk pemakaian rumah tangga,
LDPE yang sering digunakan sebab diakui lebih aman.
Permukaan Glad Press'n Seal ditutupi dengan lesung pipit profil (shaped dimple),
yang menahan perekat agar tidak bersentuhan dengan permukaan. Saat sedang
ditangani, bungkus tidak lengket, tapi saat tekanan diaplikasikan maka lesung pipit
dipipihkan dan perekat didorong menjauhi permukaan.[3] Jenis perekat yang
digunakan dapat dimakan dan mirip dengan permen karet.[4]
PVdC memiliki sifat-sifat sebagai perintang yang lebih baik daripada LDPE yang
lebih bisa ditembus, sehingga mengurangi risiko bakar sejuk beku (mutung beku) bagi
makanan yang dibungkus di dalamnya. Namun, LDPE lebih murah dan lebih mudah
dibuat. Untuk mencapai kekuatan rekat yang diinginkan, polimer tertentu yang bobot
molekulnya lebih rendah harus ditambahkan, yang paling umum dipakai adalah
poliisobutena (PIB) dan polietilena-vinilasetat (EVA) kopolimer. Rantai mereka siap
berinteraksi satu sama lain dan bobot molekul yang rendah membuat keduanya lebih
banyak bergerak di dalam matriks polimer inang.[5]