Anda di halaman 1dari 3

Dari sudut pandang ke-Islam-an, ternyata Valentine adalah sebuah perayaan yang harus dijauhi oleh para muda-

mudi dan anak-anak muslim dan muslimah, dan sebaiknya para orang tua memberikan informasi kepada anak-
anaknya bahwa Valentine bertentangan dengan nilai-nilai ke-Islam-an, memang bukan merupakan hal yang mudah
karena sesungguhnya kita berhadapan dengan arus modernisme yang telah mengglobal dan salah kaprah. Opini
tidak ketinggalan zaman dan tidak gaul bila tidak merayakan Valentine adalah salah satu kendalanya, namun
dengan cara yang baik dan informasi yang akurat, Insya Allah informasi tersebut akan menjadi nasehat yang akan
mudah untuk diikuti dan ditaati.Untuk itu dalam kajian ini, akan dikupas tentang Valentine sedikit panjang lebar
agar kita mendapatkan informasi yang komprehensif1 dan akurat sehingga kita dapat mensikapi hiruk-pikuk
Valentine yang tahun-demi-tahun harus kita akui memang telah bertambah intensitasnya.

Sejarah Valentine
Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir ?Islam :
Syuhada- oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-
orang Kristen.
Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 – 270 M) mempunyai kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya
untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan
potensial dalam berperang.
Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap
menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang
rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa
hukuman mati.
Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine
berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga
menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan kepada
gadis kenalannya, yang isinya :
‘ From Your Valentine ‘
Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan
merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi
setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai
hari Velentine. Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati dua orang suci
Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.
Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya
untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga
meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.
Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno
dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan
kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai,
setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian
mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.

Valentine dan Barat


Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah
berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser
menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa
Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.
Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal
dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan
ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan
kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.
Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai
bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.
Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang
ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat
sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu
sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta
valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, galmour yang semuanya
itu mengarah ke peradaban Barat.
Ketika Al-Islah mengadakan survey via telepon terhadap beberapa masyarakat kota, ada seorang koresponden
yang pernah berada di luar negeri memberikan pandangannya bahwa Valentine telah menjadi media Barat untuk
memasarkan produknya, merebaknya Valentine di kalangan muda-mudi, menjadikan mereka ramah dan permisif
terhadap produk-produk Barat, antara lain fashion, kafe, hotel, film, seks pranikah, dan lain sebagainya.
Namun kalau kita mau jeli dan teliti, Valentine memang bisa menjadikan seseorang merasa tidak ketinggalan
zaman, gaul, fashionable dan segudang simbol peradaban Barat lainnya, salah satu faktor besarnya daya jual
produk-produk Barat adalah terbangunnya opini tersebut dikalangan muda-mudi, contoh, orang ingin mengganti
Hp-nya dengan HP baru hanya dengan satu alasan saja yaitu ?model baru lebih trendy atau fashionable yang lama
telah ketinggalan jaman dan memalukan? , opini semacam itulah yang ingin dibangun barat melaui acara-acara
Valentine.

Survey Membuktikan
Dari wawancara dengan beberapa koresponden yang ada diwilayah pinggiran kota via telepone ketika diajukan
pertanyaan apakah Valentine itu ? didapatkan hasil rata-rata para koresponden dari kalangan remaja memberikan
jawaban bahwa Valentine adalah hari kasih sayang walaupun sebagian besar dari mereka tidak mengetahui sejarah
Valentine. Dan ketika mereka ditanya apakah ingin merayakan Valentine?, sebagian besar menjawab ya dan ingin
merayakan bersama sang kekasih, sebagian yang lainnya menjawab tidak perlu dengan alasan kasih sayang itu
bukan hanya satu hari itu saja tetapi sepanjang tahun, dan ada juga yang memberikan alasan karena Valentine
adalah budaya Barat yang memiliki efek negatif dan merusak. Yang cukup mengejutkan ada seorang anak SD yang
tahu tentang hari Valentine dan ingin merayakan dengan memberi hadiah kepada teman spesial.

Dan dari wawancara dengan korespeonden yang sudah berumah tangga dengan kisaran umur antara 30 tahun
hingga 50 tahun memberikan hasil bahwa ketika mereka dalam usia remaja mereka sebagian besar tidak tahu
tentang Valentine walaupun pernah mendengar kata Valentine, sebagian kecil mengatakan ketika masih remaja
mereka telah tahu tentang Valentine tetapi tidak pernah merayakannya. Dan ketika diberi pertanyaan lanjutan
apakah akan memberikan izin kepada anaknya untuk merayakan Valentine, sebagian besar menjawab tidak
masalah asal tidak kebablasan, dan sebagian yang lain mengizinkan tetapi dengan memberikan pengarahan dan
sebagian yang lainnya lagi akan melarang karena mengetahui bahwa Valentine adalah budaya Barat dan
bertentangan dengan agama Islam.Dari wawancara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang opini dan sikap
masyarakat mengenai Valentine ?walaupun kurang akurat-:

Pertama, kalangan muda-mudi hampir 100% telah mengenal Valentine padahal para orang-tua mereka hampir
100% tidak mengenal Valentine pada masa remajanya berarti Valentine telah berkembang pesat dalam satu
generasi.
Kedua, hanya sebagian kecil remaja yang menentang Valentine dan hampir 100% yang tidak mengetahui tentang
sejarah Valentine.
Dan sekarang mari kita tinjau pandangan Islam tentang Valentine dan bagaimana semestinya umat Islam harus
bersikap.

PANDANGAN ISLAM TENTANG VALENTINE


Dari uraian sejarah Valentine dan hubungannya dengan peradaban Barat saat ini dapat diringkas bahwa Valentine
merupakan :

1. Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius untuk mengenang orang suci
Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
2. Ritual orang-orang Romawi kuno yang pagan (penyembah berhala) untuk memperingati dewi Juno yaitu
ratu dari segala dewa-dewi bagi perempuan dan perkawinan ( dewi cinta).
3. Ritual bangsa Eropa pada abad pertengahan untuk mencari jodoh.
4. Media Barat untuk mengkokohkan cengkraman peradaban Barat.,
Dari keempat jatidiri Valentine tersebut, tidak satupun yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam,
alasannya :
Pertama, Valentine merupakan ritual keagamaan yaitu agama Kristen, sehingga Valentine merupakan ibadah bagi
agama Kristen, bukti bahwa Valentine sebagai ritual agama Kristen adalah ritual Valentine tersebut dikukuhkan
oleh seorang Paus yaitu Paus Galasius untuk memperingati dua orang yang diberi gelar orang suci oleh orang-
orang Kristen. Bagi Muslim mengikuti Valentine tersebut adalah sama dengan mengikuti peribadatan orang
Kristen, di samping itu ada bahaya yang lain yaitu sinkretisasi antara agama Islam dan Kristen, Allah I telah
memerintahkan kita untuk tidak mencampuradukkan ajaran agama Islam dengan ajaran agama manapun
termasuk Kristen :
Bagimu agamamu, bagiku agamakU QS. 109:1-6

Kedua, Valentine untuk memperingati/memuja dewi Juno adalah ritual yang dilakukan oleh orang-orang romawi
Kuno yang menyembah berhala/dewa, sehingga mengikuti ritual ini dapat bernilai kesyirikan seperti yang dilakukan
oleh orang-orang Romawi Kuno yang menyembah berhala.
Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik. HR. Bukhari-Muslim

Ketiga, Valentine sebagai sarana untuk mencari jodoh oleh orang-orang Eropa, mereka bertahayul bahwa kasih
sayang akan mulai bersemi pada tanggal 14 Pebruari, tahayul adalah salah satu bentuk kesyirikan, sehingga haram
hukumnya bagi umat Islam untuk mengikutinya.

Keempat, Valentine sebagai media barat telah diakui daya rusaknya terhadap tatanan masyarakat timur apalagi
Islam, mengiktui Valentine bukan saja sekedar pesta untuk menyatakan kasih sayang, tetapi juga pesta yang mau-
tidak-mau harus mengikutkan budaya yang lainnya, pergaulan bebas, fashion, pakaian minim, ciuman antara laki-
laki dan perempuan yang bukan muhrimnya, hidup glamour, materialistis, dansa-dansa, mengumbar nafsu dan lain-
lain.
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, ia akan termasuk golongan mereka. HR. Ahmad

Tidak dapat dipungkiri lagi, Valentine adalah salah satu pintu masuk untuk menjadi sama dengan mereka.

Itulah jatidiri Valentine dan kedudukannya terhadap agama Islam, banyak para muda-mudi yang mengikuti
Valentine hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengetahui apa dan bagaimana Valentine yang sesungguhnya,
mereka ikut hanya karena pernah melihat ada yang jualan kartu Valentine atau menerima kartu valentine, atau
karena pernah diajak temannya ikut acara Valentine, atau karena pernah melihat propaganda Valentine di majalah-
majalah, tv, film dan lain sebagainya, terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa yang tidak
diketahuinya, Allah SWT telah memberikan peringatan :

Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. QS. 17:36

Padahal para muda-mudi gaul sering berkata untuk memberi kesan/nilai negatif kepada temannya dengan
perkataan ?sok tahu lu? ternyata mereka sendiri terhadap Valentine juga sok tahu. Wallahu a?lam.

Anda mungkin juga menyukai