Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN

BAHASA, SASTRA
INDONESIA

Disusun:
Herlinda Mipur M 061224002
Andreas Heru Jatmiko 061224003
Kanti Rahayu 061224009
Laurentia Erika T 061224012
Bernadetha Devi P 061224024
Theresia Ni Putu T 061224039
Pengertian

a. Abdul Gafur (1982;27)


b. Trianto dalam
www.anrusmath.wordpress.com
c. Toeti Soekanto
Tujuan Instruksional Umum dan Khusus

 Tujuan Instruksional Umum agar para pembaca


memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
adanya berbagai model pengembangan sistem dan
desain instruksional
 Tujuan Instruksional Khusus:
a. Mendefinisikan, mengidentifikasi dan
menjelaskan karakteristik beberapa model
pengembangan sistem dan desain instruksional
b. Menyebutkan proses pengembangan sistem dan
desain instrusional
Penerapan Model Kemp
(Soekamto, 1993)
 Model Kemp dapat dipakai untuk menjawab
tiga pertanyaan yang dianggap sebagai unsur-
unsur penting dalam teknologi
instruksional,yaitu:
1. Apa yang dipelajari? (tujuan belajar)
2. Prosedur dan sumber apakah yang akan
dipakai? (aktivitas dan sumber)
3. Bagaimana dapat diketahui bahwa telah terjadi
proses belajar seperti apa yang diharapkan?
(evaluasi)
Bagan Model Kemp

Tujuan,
evaluasi topik dan Karakter
kegunaa -istik
n siswa

Pelayan- Tujuan
an Revisi belajar
penduku
ng

Aktifitas Isi sublet


belajar/
mengajar Penilaian
,sumber awal
Langkah-langkah Pengembangan
Instruksional Kemp
1. Menentukan tujuan umum, topik, dan kegunaan topik
pembelajaran.
2. Menentukan karakteristik siswa IQ, indeks prestasi rata-
rata, kemampuan membaca, minat,umur,kematangan,dan
kemampuan siswa memperhatikan pelajaran.
3. Menentukan tujuan instruksional khusus
4. Menentukan spesifikasi materi instruksional
5. Melakukan penilaian awal (pretes)
6. Melakukan aktivitas belajar mengajar dan pemilihan sumb
er
7. Menentukan sarana pendukung pembelajaran atau
pemilihan media pembelajaran
8. Evaluasi (formatif maupun sumatif)
Contoh Aplikasi Pembelajaran
Menurut Kemp
Keunggulan dan Kelemahan
Model Kemp
Keunggulan model ini terletak pada
a. adanya konsep bahwa proses perancangan dan
pengembangan dapat dimulai dari mana saja.
b. adanya penekanan pada materi, tujuan dan kegunaan, serta
pemilihan sumber belajar.

Kelemahan utama terletak pada tiadanya kejelasan tentang apa


yang perlu dilakukan berhubungan dengan penentuan
aktivitas belajar mengejar, serta pemilihan dan pemakaian
sumber-sumber belajar.
Abdul Gafur (1982;27)

 Model adalah seperangkat prosedur yang


berurutan untuk mewujudkan suatu proses,
seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan
media dan evaluasi.
Trianto dalam
www.anrusmath.wordpress.com
 Pengembangan perangkat merupakan suatu
lingkaran kontinum. Tiap-tiap langkah
pengembangan berhubungan langsung
dengan aktifitas revisi.
Toeti Soekanto

 Merupakan suatu lingkaran yang bersifat


kontinu. Tiap-tiap langkah pengembangan
verhubungan secara langsung dengan suatu
aktifitas yang dinamakan “refisi”
Tiga pola dasar dalam proses
belajar mengajar
a. Guru mempresentasikan informasi kepada siswa
melalui ceramah, demonstrasi, tulis-tulisan dan
sebagainya.
b. Siswa belajar sendiri dengan jalan membaca teks,
memecahkan masalah, menulis laporan, membaca di
perpustakaan, melakukan percobaan di laboratorium,
dan sebagainya.
c. Interaksi antara guru dan siswa dengan jalan diskusi,
tanya jawab, aktivitas-aktivitas kelompok kecil dan
proyek-proyek.
Guru juga harus memperhatikan
prinsip belajar yang mencakup
antara lain:
a. Persiapan sebelum belajar
b. Motivasi
c. Perbedaan individual
d. Kondisi instruksional
e. Persiapan aktif
f. Keberhasilan
g. Pengetahuan tentang hasil yang diperoleh
h. Praktek
i. Kecepatan mempresentasikan materi
j. Sikap guru yang positif
Daftar pustaka

 Gafur, Abd. 1982. Desain Instruksional. Solo:


Tiga Serangkai
 Kemp, Jerylod. 1977.Instrucsional Design.
Belmont-California: Fearon – Pitman
Publisher
 Soekamto, Toeti. 1993. Perencanaan dan
Pengembangan Sistem Instruksional.
Jakarta:Intermedia.
 www.anrusmath.wordpress.com. diakses 27
Agustus 2008. 
...selesai...

terima kasih

semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai