BUDIDAYA
TANAMAN KUBIS
PENDAHULUAN
Tanaman kubis merupakan tanaman sayur-sayuran yang telah banyak
diusahakan para petani di pedesaan Indonesia, karena banyak mengandung
vitamin A 200 IU, B 20 IU dan C 120 IU mgr. Vitamin-vitamin ini sangat berperan
dalam memenuhi kebutuhan manusia.
JENIS-JENIS KUBIS
SYARAT TUMBUH
1. Tanaman kubis tumbuh baik pada tanah gembur, mudah menahan air
(sarang) dan tanah tersebut banyak mengandung humus.
2. Menghendaki iklim dengan suhu relatif rendah, kelembaban tinggi dan
tumbuh baik pada ketinggian 1000 - 2000 dpl serta beberapa jenis misalnya
KK Cross, KY Cross cocok untuk dataran rendah.
PENGOLAHAN TANAH
Pencangkulan tanah dilakukan sebanyak 2 kali, pencangkulan pertama sedalam
30 cm, kemudian dibiarkan dahulu untuk mendapat sinar matahari selama 7 - 10
hari. Baru setelah itu dicangkul untuk kedua kalinya sekaligus diberi pupuk
kandang sebanyak 15 - 20 ton /ha dan dibuatkan bedengan selebar 120 cm,
panjang 3 – 5 meter.
PENANAMAN
1. Tanaman kubis diperbanyak dengan biji. Biji harus disemai terlebih dahulu
dengan ditabur dalam barisan dengan jarak 5 cm. Kebutuhan benih 150 –
300 gr/ha.
2. Bibit kubis yang telah berumur 1 bulan dipindahkan ke bedengan dengan
jarak 50 x 60 cm.
PEMELIHARAAN
1. Pemupukan:
Pada waktu berumur 2 dan 4 minggu setelah tanam diberikan pupuk buatan
urea 225 kg/ha, DS 500 kg/ha dan ZK 170 kg/ha.
2. Gulma:
Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput atau dengan
menggunakan herbisida.
3. H a m a:
Hama ulat kubis (Plutella maculipennis), dikendalikan dengan Diazinon atau
Bayrusil 1-2 cc/1 air dengan frekwensi penyemprotan 1 minggu. Sedangkan
ulat kubis (Crocidolonia binotalis) dikendalikan dengan Bayrusil 13 cc/1 air.
4. Penyakit:
Penyakit busuk akar yang disebabkan Rhizoktonia sp dapat dikendalikan
dengan bubur Bordeaux atau fungisida yang dianjurkan.