Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Step 1
1. Kelenjar
Organ tubuh yang mensitesis suatu zat untuk dikeluarkan. Misal: kelenjar
endokrin (sekresinya dimasukkan dalam darah), dan eksokrin (sekresinya ke
rongga tubuh), parakrin (?), autokrin (?)
2. Metabolisme
Sejumlah proses pembentukan atau penguraian baik fisik atau kimia dalam
tubuh // pembentukan dan penyimpanan anabolisme; penguraian
katabolisme //
3. Hormone
Dari bahasa yunani, artinya membuat gerakan atau membangkitkan // Zat
kimia yang dihasilkan oleh endokrin // zat kimia yg dihasilkan kelenjar yg
punya organ target spesifik yg mempengaruhi kerja organ target
4. Umpan balik
Sejumlah hormone yg dikeluarkan dr kelenjar yg dikeluarkan sesuai
kebutuhan yg dipengaruhi oleh umpan balik negative (membatasi sejumlah
hormone yg dikeluarkan agar tidak berlebihan) dan umpan balik positive
5. Hypothalamus
Bagian di encephalon dan bagian dr dinding lateral ventrical ketiga
6. Hipofise
Kelenjar yg mengawasi keteraturan aktivitas kelenjar lainnya dimana getah
hormone itu berguna untuk pertumbuhan
7. Organ target
Organ spesifik yg dituju oleh sekresi hormone tertentu
8. Sekresi
Proses pengeluaran zat yg masih bermanfaat bagi tubuh (ex: hormone)
9. Ekskresi
Proses pengeluaran zat yg tidak dibutuhkan tubuh (ex: feses, urin, keringat)
1
STEP 2
STEP 3
4. Penggolongan hormone?
a. Berdasarkan radius aksi
Endokrin, parakrin, autokrin
b. Berdasarkan komposisi kimia
Amine, polypeptide, steroid
c. Berdasar sifat kelarutan molekul hormone
lipofilik (larut dlm lemak) ex: ketokolamin dan steroid; dan hidrofilik
(larut dalam air)
d. Berdasar lokasi reseptor hormone
a. Hormone yg berikatan dg reseptor intraseluler
b. Hormone yg berikatan dg reseptor permukaan sel/plasma membrane
(glucagon, TSH, antipiuretic hormone). Macam messenger cGMP,
cAMP, kalsium, fosfatidilinositol.
e. Berdasar sel sasaran
Tropic (fungsi utama mengatur kelenjar endokrin lain) dan non tropic
(menimbulkan pengaruh pada jaringan sasaran yg non endokrin)
3
6. Hormone hipofise dan hipotalamus, organ yg dipengaruhi apa saja?
a. Hipofise
- P prolaktin anterior
Organ : kelenjar mamae
fungsi : memicu produksi asi, perkembangan glandula mamae
- A ACTH anterior
Organ: zona fasikulata dan retikularis korteks adrenal
Fungsi: merangsang sekresi kortisol
ADH posterior
Organ: ginjal dan arteri
Fungsi: meningkatkan reabsorpsi H2O, menimbulkan vasokontriksi
- T TSH
Organ: sel folikel tiroid
Fungsi: merangsang triodotironin dan tetraiodotironin
- O oksitosin posterior
Organ: glandula mamae
Fungsi: peningkatan sekresi asi
- F FSH anterior
Organ:
Fungsi: menimbulkan pertumbuhan folikel di ovarium dan
pematangan sperma di sel setori testis
- I
- S
- I
- O
- L LH anterior
Organ: folikel ovarium dan corpus luteum (wanita), sel interstitium
leydig di testis (pria)
Fungsi: menstimulasi sel leydig dan memproduksi testosterone,
menyebabkan ovulasi dan membentuk corpus luteum dan ovarium,
4
merangsang produksi estrogen dan progesterone oleh ovarium,
merangsang produksi testosterone oleh testis
- O
- G GH anterior
Organ: tulang ; jaringan lunak, hati
Fungsi: @tulang : merangsang pertumbuhan tulang dan jaringan
lunak, anabolisme protein, mofilisise lemak dan konversi glukosa.
@hati: merangsang sekresi somastostatin
Intermedien :
MSH
Fungsi: memacu melanosit menghasilkan pigmen
Organ: melanosit
b. Hipotalamus
- TRH (tirotropin releasing hormone)
- CRH (corticotrophin releasing hormone)
- GnRH (gonadotropin releasing hormone)
- GHRH (growth hormone releasing hormone)
- GHIH (growth hormone inhibitor hormone)
- PRH (prolactine releasing hormone)
- PIH (prolactin inhibitor hormone)
Organ sasaran : daerah hipofise anterior
Fungsi : Mengontrol pengeluaran hipofise anterior
b. Metabolisme kalsium
- Kalsitonin menurunkan kalsium dalam darah
- Parathormone mengatur konsentrasi ion Ca2+ dalam cairan
ekstraseluler
STEP 4
MAPING
STEP 5
6
STEP 6
9. Kelenjar apa saja yg ditubuh yg menghasilkan hormone?
Kelenjar-kelenjar sistem endokrin, yaitu:
a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior
b. Kelenjar tiroid
c. Kelenjar paratiroid
d. Dua kelenjar adrenal
e. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
f. Dua ovarium
g. Dua testis
h. Kelenjar pineal
i. Kelenjar timus
Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.
7
a. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior
Melekat di bagian dasar infundibulum (batang hipotalamus), terletak pada lekukakan
berbentuk pelana di tulang sfenoid (sella tursica) dan terbungkus dalam
perpanjangan dura mater.
b. Kelenjar tiroid
8
Terletak di anterior cartilago thyroidea di bawah laring setinggi vertebra cervicalis 5
sampai vertebra thorakalis 1.
c. Kelenjar paratiroid
Terletak di permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid
oleh kapsul-kapsul jaringan ikat.
9
e. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
Terletak di belakang dan sedikit di bawah lambung dalam abdomen (epigastrium,
kuadran kiri atas)
10
f. Dua ovarium
terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii.
g. Dua testis
testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di
dalam skrotum. diantara daerah inguinal atau supra pubis; di dalam skrotum, sebuah
kantung di antara lipatan paha atas.
h. Kelenjar pineal (epifisis serebri)
Terletak di langit-langit ventrikel ketiga otak.
i. Kelenjar timus
Terletak di bagian posterior toraks terhadap sternum dan melapisi bagian atas
jantung
(http://medicastore.com/penyakit/9/Biologi_Sistem_Pencernaan.html / diakses 04
Oktober 2010 Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sirregar, Haris., 1995. Fisiologi Gastrointestinal. Fakultas Kedokteran UNHAS.
Makassar.
Anatomi Pisiologi untuk Mahasiswa keperawatan \penulis, Syaifudin;editor Monika
ester,-Edisi3-Jakarta:EGC.2006)
(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA Davish Company)
11
2. Mengubah permiabilitas membran
http://fpk.unair.ac.id/webo/kuliah-pdf/HORMON-15%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasikan
aktivitas tubuh, seperti:
a. Reproduksi dan laktasi
b. Proses sistem kekebalan tubuh
c. Keseimbangan asam basa
d. Asupan cairan, keseimbangan volume cairan intravaskular dan ekstravaskular
e. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat
f. Digesti, absorpsi, dan distribusi nutrien
g. Tekanan darah
h. Tahanan tekanan
i. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan
(Sloane, Ethel. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC. 2003.)
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduksi pada janin yang sedang berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduksi
Memelihara lingkungan internal optimal
12
(Ismail, S.Kep, Ns. M. Kes, FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN)
13
Steroid: terbuat dari kolesterol; Contohnya steroid sex dari testis dan ovarium
(testosterone, estrogen, dan progesterone) dan kortikosteroid yang dihasilkan kelenjar
medulla adrenal.
Peptida: rangkaian dari 3-200 atau lebih asam amino. Contohnya oksitosin dan ADH
yang dihasilkan oleh neurohipofisis serta seluruh hormone yang disekresikan
hipotalamus selain dopamine. Proses sintesisnya sama seperti sintesis protein, yaitu
dimulai dengan transkripsi, translasi, dan penyusunan rangkaian asam amino sesuai
kodon yang ada. Rangkaian yang masih inaktif ini disebut preprohormon yang memiliki
sinyal peptida hydrophobic yang dibawa ke RE kasar. Di sini sinyal peptide tadi dipotong
dan tersisa prohormone. Prohormon dibawa ke badan golgi yang kemudian ‘dibungkus’
dan siap disekresikan. Contoh: insulin
14
1.
Badan golgi memotong bagian yang bernama C peptide sebelum menjadi insulin yang
termasuk ke dalam jenis polypeptide (51 asam amino).
Monoamine: mencakup neurotransmitter, contohnya: epinefrin, norepinefrin,
dopamine, melatonin, dan hormone tiroid.
15
Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone:
1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air
. Berdasarkan lokasi reseptor hormone:
1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel : kelompok
16
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,
Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3541/1/biokimia-mutiara2.pdf
17
Hormon non-tropik adalah hormon yang berfungsi
mempengaruhi jaringan sasaran (sel target) yang bersifat non
endokrin.
(Nunuk Mulandari, ENDOKRINOLOGI)
13. Bagaimana sintesis, pelepasan, transport, metabolisme, eliminasi, dan inaktivasi, serta
pengaturan hormone?
Cara pelepasan hormone dibagi menjadi 2 golongan :
1. Yang disimpan dalam vesikel membrane
Hormon-hormon ini dilepaskan dari 1 sel endokrin oleh fusi / bersatunya vesikel
membrane dengan membrane plasma, sebagai respon terhadap rangsangan untuk
sekresi. Contoh: Hormon polypeptide
2. Yang disekresi segera setelah disintesis dengan cara tidak diantarai oleh fusi vesikel
membrane. Contoh: Hormon steroid.
Transport
Hormon yang larut air (peptide dan katekolamin) terlarut dalam plasma dan dibawa
dari tempat sintesisnya ke jaringan target, tempat hormone tersebut berdifusi
keluar dari kapiler, ke dalam cairan interstisial, dan akhirnya ke jaringan target.
Sebaliknya , hormone steroid dan tiroid beredar dalam darah terutama dalam
bentuk ikatan dengan protein plasma. Biasanya kurang dari 10 persen hormone
tiroid atau steroid , terdapat dalam bentuk bebas dalam darah. Contohnya , lebih
dari 99% tiroksin dalam darah terikat pada protein plasma. Akan tetapi , hormone
yang terikat pada protein tidak dapat berdifusi dengan mudah menyeberangi kapiler
dan mencapai jaringan targetnya dan karenanya, tidak memiliki aktivitas biologis
sampai hormone tersebut berdisosiasi dari protein plasma.
Sejumlah besar hormon yang terikat pada protein bertindak sebagai cadangan, yang
akan menggantikan konsentrasi hormone bebas ketika hormon tersebut terikat pada
reseptor target atau hilang dari sirkulasi. Pengikatan hormon pada protein plasma
akan sangat memperlambat bersihannya dari plasma
18
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)
Mekanisme
Reseptor hormon dan aktivitasinya
Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon pada reseptor
spesifik di sel target. Sel yang tidak memiliki reseptor untuk hormone tersebut
tidak akan berespons. Reseptor untuk beberapa hormone terletak pada
membrane sel target, sedangkan reseptor hormone terletak di sitoplasma atau
di nukleus. Ketika hormone terikat pada reseptornya ,hal tersebut biasanya akan
menginisiasi serangkaian reaksi dalam sel , dengan setiap tahap reaksi yang
semakin teraktivitasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi hormone bahkan dapat
mempunyai pengaruh yang besar.
Lokasi berbagai jenis reseptor hormone secara garis besar adalah :
Di dalam permukaan atau pada permukaan membrane sel
Di dalam sitoplasma sel
Di dalam nukleus sel
o
19
(Guyton Arthur C.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC)
Inaktivasi
20
Membuat kontraksi uterus selama proses
persalinan,membantu pengeluaran
bayi;membuat sel2 mieloepitelial dlm
Oksitosin payudara kontraksi shg mengeluarkan air
susu saat bayi menghisapnya.
21
Testosteron kelamin pria,jg meningkatkan
perkembangan sifat2 kelamin sekunder
pria.
22
Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum endoplasma
dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140
asam amino tirosin.1, 2
Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid
peroksidase. Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan
diodotirosin (DIT). Dua molekul DIT kemudian mengalami suatu kondensasi
oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4). Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk
melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil reverse triiodotironin (rT3) juga
terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT. Dalam thyroid manusia
normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33 % DIT, 35 % T4
dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang sangat
sedikit.1, 2, 3, 11
MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya sudah
dibebasakan sebagai akibat dari kerja intraselular iodotirosin dehalogenase. Hasil
dari reaksi enzimatik ini adalah iodium dan tirosin. Iodium digunakan kembali oleh
kelenjar dan secara normal menyediakan iodium dua kali lipat dibandingkan dengan
yang dihasilkan oleh pompa iodium.1, 2, 11
23
spesifik. Selain itu, tiroksin mempunyai afinitas yang lebih besar terhadap protein
pengikat ini dibandingkan dengan triiodotironin. Akibatnya triiodotironin lebih
mudah berpindah ke jaringan sasaran. Faktor ini yang merupakan alasan mengapa
aktifitas metabolik triiodotironin lebih besar.1, 2, 12
Perubahan konsentrasi TBG dapat menyebabkan perubahan kadar tiroksin total
dalam sirkulasi. Peningkatan TBG, seperti pada kehamilan, pemakaian pil
kontrasepsi, hepatitis, sirosis primer kandung empedu dan karsinoma hepatoselular
dapat mengakibatkan peningkatan kadar tiroksin yang terikat pada protein.
Sebaliknya, penurunan TBG, misalnya pada sindrom nefrotik, pemberian
glukokortikoid dosis tinggi, androgen dan steroid anabolik dapat menyebabkan
penurunan kadar tiroksin yang terikat pada protein.12
Hormon-hormon thyroid diubah secara kimia sebelum diekskresi. Perubahan yang
penting adalah deiodinasi yang bertanggung jawab atas ekskresi 70 % hormon yang
disekresi. 30 % lainnya hilang dalam feses melalui ekskresi empedu sebagai
glukuronida atau persenyawaan sulfat. Akibat deiodinasi, 80 % T4 dapat diubah
menjadi 3,5,3’-triiodotironin, sedangkan 20 % sisanya diubah menjadi reverse
3,3’,5’-triiodotironin (rT3) yang merupakan hormon metabolik yang tidak aktif.12
24
daripada T4. Hal ini disebabkan karena ikatan T3 dengan protein plasma kurang
erat, tetapi terikat lebih erat pada reseptor hormon thyroid.1, 12
25
jantung. Pada pengobatan dengan hormon thyroid, terjadi peningkatan kadar
myosin heavy chain-α (MHC-α), sehingga meningkatkan kecepatan kontraksi otot
jantung.1, 2
• Efek Hormon Thyroid pada Otot Rangka
Pada sebagian besar penderita hipertiroidisme terjadi kelemahan otot (miopati
tirotoksisitas). Kelemahan otot mungkin disebabkan oleh peningkatan katabolisme
protein. Hormon thyroid mempengaruhi ekspresi gen-gen myosin heavy chain
(MHC) baik di otot rangka maupun otot jantung. Namun , efek yang ditimbulkan
bersifat kompleks dan kaitannya dengan miopati masih belum jelas.1,2
• Efek Hormon Thyroid dalam Sintesis Protein
Peranan hormon thyroid dalam peningkatan sintesis protein dapat dijelaskan
sebagai berikut: (1) Hormon thyroid memasuki inti sel, kemudian berikatan dengan
reseptor hormon thyroid. (2) Kompleks hormon-reseptor kemudian berikatan
dengan DNA dan meningkatkan transkripsi mRNA serta sintesis protein.1, 2, 12
• Efek Hormon Thyroid pada Metabolisme Karbohidrat
Hormon thyroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat,
termasuk ambilan glukosa yang cepat oleh sel-sel, meningkatkan glikolisis,
meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan kecepatan absorbsi dari traktus
gastrointestinalis dan juga meningkatkan sekresi insulin dengan efek sekunder yang
dihasilkan atas metabolisme karbohidrat.2
• Efek Hormon Thyroid pada Metabolisme Kolesterol
Hormon thyroid menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol plasma
turun sebelum kecepatan metabolisme meningkat, yang menunjukkan bahwa efek
ini tidak bergantung pada stimulasi konsumsi O2. Penurunan konsentrasi kolesterol
plasma disebabkan oleh peningkatan pembentukan reseptor LDL di hati, yang
menyebabkan peningkatan penyingkiran kolesterol oleh hati dari sirkulasi.1
• Efek Hormon Thyroid pada Pertumbuhan
Hormon thyroid penting untuk pertumbuhan dan pematangan tulang yang normal.
Pada anak dengan hipotiroid, pertumbuhan tulang melambat dan penutupan epifisis
tertunda. Tanpa adanya hormon thyroid, sekresi hormon pertumbuhan juga
terhambat, dan hormon thyroid memperkuat efek hormon pertumbuhan pada
jaringan.1
Pengaturan Sekresi Hormon Thyroid
Fungsi thyroid diatur terutama oleh kadar TSH hipofisis dalam darah. Efek spesifik
TSH pada kelenjar thyroid adalah:
• Meningkatkan proteolisis tiroglobulin dalam folikel
• Meningkatkan aktifitas pompa iodida
• Meningkatkan iodinasi tirosin
• Meningkatkan ukuran dan aktifitas sel-sel thyroid
26
• Meningkatkan jumlah sel-sel thyroid.1, 2
Sekresi TSH meningkat oleh hormon hipotalamus, thyrotropin releasing hormone
(TRH) yang disekresi oleh ujung-ujung saraf pada eminensia media hipotalamus.
TRH mempunyai efek langsung pada sel kelenjar hipofisis anterior untuk
meningkatkan pengeluaran TRHnya.2, 14
Salah satu rangsang yang paling dikenal untuk meningkatkan kecepatan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior adalah pemaparan dengan hawa dingin. Berbagai reaksi emosi
juga dapat mempengaruhi pengeluaran TRH dan TSH sehingga secara tidak
langsung dapat mempengaruhi sekresi hormon thyroid.2 , 14
Peningkatan hormon thyroid dalam cairan tubuh akan menurunkan sekresi TSH
oleh hipofisis anterior. Bila kecepatan sekresi hormon thyroid meningkat sekitar 1,75
kali dari normal, maka kecepatan sekresi TSH akan turun sampai nol. Penekanan
sekresi TSH akibat peningkatan sekresi hormon thyroid terjadi melalui dua jalan,
yaitu efek langsung pada hipofisis anterior sendiri dan efek yang lebih lemah yang
bekerja melalui hipotalamus.2, 14
DAFTAR PUSTAKA
1. Ganong, William. Kelenjar Thyroid, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi kedua puluh. Jakarta,
McGraw-Hill & EGC. 2003.
2. Guyton, Arthur C. Hormon Thyroid, Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, edisi ketiga. Jakarta,
EGC. 1995.
3. Geneser, Finn. Kelenjar Thyroid, Buku Teks Histologi, jilid 2, edisi pertama. Jakarta, Binarupa
Aksara.1994.
4. Sadler, T. W. Glandula Thyroidea, Embriologi Kedokteran Langman, edisi ketujuh. Jakarta, EGC.
2000.
5. Sabiston, David C. Glandula Thyroidea, Buku Ajar Ilmu Bedah, jilid 1. Jakarta, EGC. 1995.
6. Sloane, Ethel. Kelenjar Thyroid, Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula, edisi pertama. Jakarta,
EGC.2004.
7. Guibson, John. Kelenjar Thyroid, Fisiologi & Anatomi untuk Perawat, edisi kedua. Jakarta, EGC. 2003.
8. Moore, Keith L. and Anne M. R. Agur. Glandula Thyroidea, Anatomi Klinis Dasar. Jakarta, Hipokrates.
2002.
27
9. Putz, R. and R. Pabst. Neck, Sobotta, Atlas of Human Anatomy, part 1, 12th edition. Los Angeles,
Williams & Wilkins. 1999.
10. Kierszenbaum, Abraham L. Endocrine System, Histology and Cell Biology, an Introduction to
Pathology, 1st edition. Philadelphia, Mosby, Inc. 2002.
11. Junqueira, L. Carlos, et al. Tiroid, Histologi Dasar, edisi kedelapan. Jakarta, EGC. 1998.
12. Price, Sylvia Anderson, et. al. Gangguan Kelenjar Thyroid, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, edisi keenam. Jakarta, EGC. 2006.
13. Syaifuddin. Kelenjar Thyroid. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia, edisi pertama. Jakarta,
Widya Medika. 2002.
14. Schwartz, Seymour I., et. al. Tiroid dan Paratiroid, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, edisi keenam.
Jakarta, EGC. 2000.
15. Thomson, A. D., et. al. Penyakit Kelenjar Endokrin, Catatan Kuliah Patologi, edisi ketiga. Jakarta,
EGC.1997
d. Kelenjar paratiroid
e. Dua kelenjar adrenal
f. Pulau-pulau Langerhans pada pankreas endokrin
g. Dua ovarium
28
h. Dua testis
i. Kelenjar pineal
j. Kelenjar timus
29
14. Hormone hipofise dan hipotalamus (organ yg dipengaruhi apa saja?)
- TSH (thyrotropin) disekresikan bagian thyroid yang bernama
sel thyrotropes.
30
menstimulasi pertumbuhan kelenjar tiroid,sekresi,sintesis
hormon dari kelenjar tiroid (tiroksin (T4) dan triidotironin (T3))
Fungsi : merangsang oksidasi,dan mengatur
penggunaan O2 dan CO2, memacu pengendapan
kalsium dalam tulang; T3 dan T4 >> meningkatkan
metabolisme tubuh >> meningkatkan konsumsi
oksigen >> untuk oksidasi >> calorigenic effect >>
menaikkan produksi panas tubuh >> kompensasi
panas tubuh yang hilang saat udara dingin.
Untuk memastikan kecukupan metabolisme yang
dibutuhkan >> detak jantung naik >> Respiration
rate naik >> semakin oksigen terdistribusi >>
katabolisme karbohidrat, lemak dan protein sebagai
bahan bakar semakin lancar >> menimbulkan rasa
lapar di udara dingin.
Hormone yg disekresi
T3 & T4 meningkatkan kecepatan reaksi kimia
shg meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh
Kalsitonin dihasilkan oleh sel parafolikel,
disekresikan saat kalsium darah tinggi, penting
dalam masa kanak-kanak >> memicu pengendapan
kalsium dalam tulang dan menurunkan kalsium
dalam darah.
31
retensi Na+ dan eksresi K+ >> menjaga tekanan
darah tetap seimbang.
2. Zona Fasciculata: Glucocorticoid “Cortisol
(Hydrocortisone)” >> katabolisme protein dan
lemak, gluconeogenesis, pelepasan FFA dan
glukosa ke darah untuk perbaikan kerusakan sel
akibat stress. Juga memiliki efek antiinflamasi
sehingga sering digunakan sebagai obat alergi.
3. Zona Retikularis: Sex Steroids “Androgen,
Estrogen dan testosterone tambahan.” Androgen
untuk ciri kelammin sekunder baik pria dan
wanita (lebih dominan di pria) seperti
pertumbuhan rambut pubic dan ketiak,
perkembangan kelenjar apokrin saat pubertas,
dan libido.
Estrogen yang dihasilkan zuna retikularis
menoloong wanita yang telah menopause dalam
rangka menyediakan estrogen bagi tubuhnya
untuk keperluan kesehatan tulang misalnya.
Medulla; memanjang dari neural crest, tidak
terbentuk sempurna sampai genap berusia 3
tahun; terdiri dari ganglion-ganglion sympathetic
yang tersusun oleh chromaffin cell (neuron yang
telah mengalami modifikasi).
Sekresi epinefrin dan norepinefrin (keduanya
disebut catecholamine) dimana epinefrin
mendominasi hampir ¾ jumlah keseluruhan
eksresinya.
Kedua hormone bekerja bersamaan secara
sinergi; merupakan suplemen dari system saraf,
berfungsi mempersiapkan tubuh untuk untuk
aktivitas fisik dalam beberapa hal seperti:
menaikkan tekanan darah, menaikkan sirkulasi
ke otot-otot rangka, meningkatkan intensitas
pernapasan, dan menghentikan beberapa
kegiatan tubuh yang dirasa tidak terlalu penting
untuk keadaan seperti itu, seperti pencernaan
dan pembentukan urin; memicu glycogenolysis
32
dan gluconeogenesis sehingga menaikkan gula
darah, menghambat sekresi insulin untuk
memastikan otak, saraf, dan otot rangka
mendapatkan nutrisi glukosa yang mencukupi.
Epinefrin memiliki efek hemat-glukosa karena
memisahkan pemakaian glukosa dari organ dan
sel-sel lain yang bisa memanfaatkan bahan bakar
lain lewat gluconeogenesis.
Stressor aktivasi saraf simpatik medulla
adrenal sekresi catecholamine (epinefrin dan
norepinefrin) stimulasi kortek sekresi kortisol.
33
Keterangan
34
penting dalam masa pertumbuhan tulang anak-anak (di bagian epiphyseal). Pada
dewasa, IGF-1 membantu menjaga ketebalan struktur tulang.
35
menimbulkan folikel di ovarium dan pematangan di sel
sertoli testis
- LH (luteinizing hormone) disekresikan oleh gonadotropes;
pada wanita memicu corpus luteum (yellow body sisa dari
folikel setelah ovulasi) mensekresikan Estrogen dan
Progesteron yang penting dalam masa kehamilan.
Pada pria menstimulasi sintesis testosterone di sel leydig
testis,
Betalipoprotein
fungsinya blm jelas
- Hormone perangsang melanosit (MSH)
mempertahankan sensitifitas adrenal
36
anteriornya; terbagi menjadi median eminence (perpanjangan
hypothalamus), tangkai hypothalamus-hipofisis (stalk), dan pars
nervosa; bukan merupakan suatu kelenjar sesungguhnya, hanya
terdiri dari rangkaian neuroglia dan neurofiber. Neurofiber
memanjang dari hipotalamus sampai ke hipofisis posterior yang
disebut ‘hypothalamus-hypophiseal tract’. Neron di
hypothalamus mensisntesis hormone, membawanya menuruni
hypothalamus sampai ke hipofisis posterior dan menyimpannya
di sana sampai ada rangsangan dan baru disekresikan (ex.:
dehidrasi untuk ADH, hisapan mulut bayipada putting susu ibu
yang mendorong keluarnya oksitosin atau bahkan hanya suara
tangisan bayi saja)
- Vaso pressin/ADH
Dinamakan vasopressin karena menimbulkan efek
vasokontriksi dalam konsentrasi tinggi.
menyebabkan ginjal menahan air dan meningkatkan
reabsorpsi sehingga jumlah air meningkat di dalam tubuh
maka menyebabkan penyepitan di pembuluh darah serta
meningkatkan tekanan darah; biasanya saat kekadaan
dehidrasi.
- Oksitosin
Pada wanita merangsang aktivitas mioepitel sehingga
terjadi rangsangan ejeksi air susu oleh kelenjar acini dan
kontraksi rahim untuk memudahkan mendorong bayi ke jalan
lahir sat persalinan.
Pada pria dan wanita berperan dalam hubungan seksual
saat orgasme, pendorongan ejeksi cairan semen pada
alat kelalmin pria, kontraksi uterine wanita yang
berperan dalam transportasi sperma sampai ke alat
kelamin wanita, dan perasaan kepuasan setelah
hubungan intim.
37
(Scanlon.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Philadelphia: FA Davish Company)
THALAMUS
Hormon yg disekresikan :
TRH (Tytotropin Releasing Hormon) berfungsi menstimulasi TSH dan
prolaktin.
CRH ( Cortoicotropin Releasing Hormon) berfungsi menstimulasi
sekresi ACTH.
GHRH (Growth Hormon Releasing Hormon) berfungsi menstimulasi
sekresi GH
GHIH (Growth Hormon Inhibitor Hormon) berfungsi menghambat
sekresi GH
GnRH( Gonodtropin Releasing Hormon) berfungsi menimbulkan
pelepasan LH dan FSH
PIF (Prolaktin Inhibiting Factor) berfungsi menghambat pelepasan
prolaktin
Semua hormone target organnya ke hipofisis
Berfungsi menstimulasi hipofisis ( dengan member rangsangan kpd hipofisis)
dan menghambat hormone yang disekresikan oleh hipofisis.
Nomor 3
38
39
15. Pengaruh hormon terhadap fungsi metabolisme tubuh?
40
Marks, Dawn B, Biokomia Kedokteran Dasar. EGC. 2000.
41
17.
Gbr. 65-3 aksis hormon hipotalamus-hipofisi-testis. ICHRH, hormon
pelepas-hormon sel intersisial; FSHRH, hormon pelepas-hormon
perangsang folikel; ICSH, hormon perangsang-sel intersisial; FSH,
hormon perangsang-folikel.
42
43
44
45
46
47
Gambar 2.1
48