PENDAHULUAN
Dalam melakukan aktifitas, kita akan memerlukan energi baik itu berupa
aktifitas fisik maupupun psiologik. Energi yang ada pada manusia sebagian
besar dan hampir seluruhnya berasal dari glukosa yang dikomsumsi dan
metabolisme tersebut.
ini, penderita akan kekurangan energi sehingga penderita mudah lelah dan
berat badan terus menurun. Kadar glukosa yang berlebih akan dikeluarkan
melalui ginjal dan dikeluarkan bersama urin. Gula bersifat menarik air,
dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang bersifat menahun ( kronis )
glukosa darah.
Tujuan dari percobaan ini adalah mangamati efek antidiabetes dari obat
dan forbrtes® )dan ekstrak teh hijau (Camellie sinensis ), serta Na CMC
yang terlebih dahulu diinduksi dengan glukosa 10%, kemudian diukur kadar
glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer pada menit 30, 60 dan
90
TINJAUAN PUSTAKA
pangkreas yang disebut sesuai dengan namanya. Tahun 1889 von Mering
atau Minkowski dapat menunjukkan pada anjing suatu kondisi penyakit yang
terdiri dari 51 asam amino tersusun dalam dua rantai, rantai A terdiri dari 21
asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino. Antara rantai A dan B
terdapat 2 jembatan disulfide yaitu antara A-7 dengan B-7 dan A-20 dengan B-
19. Selain iu masih terdapat jembatan disulfide antara asam amino ke-6 dan
ke-11 pada rantai AKarena insulin babi lebih mirip insulin insani maka dengan
bahan insulin babi mudah dibuat insulin insani semisintetik. Disamping itu juga
(Ganiswarna,dkk,1995).
(Ganiswarna,dkk, 1995).
sempurna menjadi CO2 dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-
40% diubah menjai lemak. Pada diabetes mellitus seua proses tersebut
terganggu, glukosa tidak dapat masuk kedalam sel, sehingga energi terutama
sendiri relativ tidak berbahaya, kecuai bila hebat sekai hingga darah darah
penderita diabetes yang tidak diobati. Karena adanya dehidrasi, maka badan
kalori untuk setiap gram glukosa yang diekskresi. Polifagia timbul karena
tinggi dari 110 mg/dl. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan hamper
semuanya diabsorpsi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma
tidak melebihi 160-180 mg/dl. Jika konsentrasi tubulus naik melebihi kadar ini,
glukosa tersebut akan keluar bersama urine, dan keadaan ini disebut sebagai
glikosuria (Katzung,2002).
tetap dalam batas-batas normal dapat ditentukan melalui tes (1) kadar glukosa
serum puasa, dan (2) respons glukosa seru terhadap pemberian glukosa
(Mycek,dkk,2001).
usus, glukosa lalu diserap kedalam darah dan diangkut ke sel-sel tubuh. Untuk
sebagai “kunci untuk pintu sel”. Sesudah masuk kedalam sel, glukosa lantas
Sekresi insulin diatur tudak hanya oleh kadar glukosa darah tetapi juga
oleh hormon lain dan mediator autonomic. Sekresi insulin umummnya dipacu
(Mycek,dkk,2001).
yang dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sekresi insulin diatur tidak hanya
diatur oleh kadar glukosa darah tetapi juga hormon lain dan mediator
autonomik. Sekresi insulin umumnya dipacu oleh ambilan glukosa darah yang
tinggi dan difosforilasi dalam sel pankreas. Insulin umumnya diisolasi dari
pankreas sapi dan babi, namun insulin manusia juga dapat menggantikan
hormon hewan untuk terapi. Insulin manusia diproduksi oleh strain khusus E.
Coli yang telah diubah secara genetik. mengandung gen untuk insulin
reaksi samping yang paling umum dan serius dari kelebihan dosis insulin.
ialah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin relatif maupun
dan air, 5% diubah menjadi glikogen dan kira-kira 30-40% diubah menjadi
intrasel. Yang nyata berbahaya ialah gliosuria yang timbul, karena glukosa
dan hilangnya elektrolit pada penderita diabetes yang tidak diobati. Karena
minum (polidipsia). Badan kehilangan 4 kalori untuk setiap hari gram glukosa
kemih sangat meningkat dan pasien harus kencing, merasa amat haus, berat
(Tan,dkk,2002).
darah yang disebabkan oleh defisiensi insullin relatif atau absolut. Pelepasan
insullin yang tidak adekuat diperberat oleh glukagon yang berlebihan. Diabetes
tergantung insullin (IDDM atau tipe I) dan diabetes melitus tidak tergantung
insullin (NIDDM atau tipe II). Kira-kira satu sampai dua juta pasien menderita
hati. Organ ini terdiri dari 98% sel-sel dengan sekresi ekstren, yang
2. Sel beta, dengan banyak granul berdekatan membran selnya, yang berisi
aliran darah diangkat kehati. Kira-kira 50% hormon ini dirombak disini,
pada empedu.
karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis, maka diabetes melitus
ringan (gangguan glukosa puasa dan gangguan toleransi glukosa) dapat tepat
Empat kategori agen anti diabetik yang kini tersedia di Amerika Serikat :
paling lama dan secara tradisional merupakan pilihan pengobatan awal untuk
diabetes tipe II. Golongan insulin sekretagog dengan kerja cepat yang baru,
perkembangan sejak awal tahun 1980-an, adalah agen yang sangat efektif
Empat kategori agen anti diabetik yang kini tersedia di Amerika Serikat :
paling lama dan secara tradisional merupakan pilihan pengobatan awal untuk
diabetes tipe II. Golongan insulin sekretagog dengan kerja cepat yang baru,
perkembangan sejak awal tahun 1980-an, adalah agen yang sangat efektif
dalam pengobatan daibetes. Insulin ialah sebuah protein yang dapat turut
dicerna oleh enzim-enzim pencerna protein dan karena itu tidak diberikan
kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan dalam hal kekurangan
hiperglikemia yaitu kadar gula darah yang tinggi, turunnya berat bedan, lelah
dan poliuria (sering buang air kecil), disertai haus, lapar, kulit kering, mulut dan
dapat terjadi akibat kelebihan dosis insulin , atau karena pasien tidak makan
2006).
disekresi usus halus. Dalam bentuk aktifnya, tripsin mengubah pepton dan
2. Amilase mengubah zat pati, baik yang masak dan tidak masak menjadi
3. Lipase mengubah lemak manjadi asam lemak dan gliserol setelah empedu
Kingdom : Animalia
Phylum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
- betina : 25-40 g
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Theales
Familia : Theaceae
Genus : Camellia
maupun subtropis. Tumbuhan ini merupakan perdu atau pohon kecil yang
dengan 7 hingga 8 petal. Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5
cm. Daun segar mengandung kafein sekitar 4%[1]. Daun muda yang
berwarna hijau muda lebih disukai untuk produksi teh; daun-daun itu
RM/BM : C2H5OH/46,07
tidak berasap.
RM/BM : H2O/18,02
RM/BM : C6H12O6.H2O/198,17
Rumus bangun :
CH2OH
O
OH OH + H2O
HO
OH
JUMASNI ADNAN SISKA NURYANTI S.Si APT
150 280 052
Pemerian : Hablur tidakberwarna, serbuk hablur atau serbuk
5. Betadine
mencegah infeksi
RM / BM : C4H11N5.HCl / 165,6
230oC.
Kelarutan : Larut dalam air atau alkohol, praktis tidak larut dalam
hendaknya jangan
RM/BM : C23H28ClN3O5S/494,00
Rumus bangun :
Cl
CO.NH.CH2.CH2 SO2.NH.CO.NH
OCH3
(Tjay, 2002).
Efek samping : efek samping yang dapat terjadi ialah gatal dan
muntah.
d. Teh hijau
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Theales
Familia : Theaceae
Genus : Camellia
Camellia sinensis berasal dari daratan Asia Selatan dan Tenggara, namun
subtropis. Tumbuhan ini merupakan perdu atau pohon kecil yang biasanya
7 hingga 8 petal. Daunnya memiliki panjang 4–15 cm dan lebar 2–5 cm.
Daun segar mengandung kafein sekitar 4%[1]. Daun muda yang berwarna
JUMASNI ADNAN SISKA NURYANTI S.Si APT
150 280 052
hijau muda lebih disukai untuk produksi teh; daun-daun itu mempunyai
lebih gelap. Daun dengan umur yang berbeda menghasilkan kualitas teh
menghambat aterosklerosis.
METODE KERJA
a. Batang pengaduk
b. Gelas kimia
c. Gelas ukur
d. Glukometer
e. Kanula
f. Kertas Timbang
g. Spoit 1 ml
h. Sendok tanduk
i. Timbangan Analitik
a. Aquadest
b. Betadine
c. Alkohol 70%
g. Na.CMC
h. Renabetic® (Glibenclamid)
1. Penyiapan Hewan
d) Diberikan tanda pada bagian tertentu dari hewan coba untuk menyatakan
2. Penyiapan Bahan
a) Penyiapan sampel
sebanyak 100 ml
b) Penyiapan Obat
1. Glibenklamid
Na-CMC 1% hingga 10 ml
2. Metformin
Na-CMC 1% hingga 10 ml
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
23 0,76 68 110 56 23 23
®
Renabetic 24 0,8 51 109 47 39 39
22 0,73 27 132 60 39 39
Forbetes® 23 0,76 61 102 113 89 87
25 0,83 53 107 60 47 47
PEMBAHASAN
Percobaan kali ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan efek dari
(renabetic®) dan golongan biguanid yaitu Metformin (forbetes ®), dan Glukovance
serta teh hijau (Camellia sinensis) dengan konsentrasi 1% dan Na CMC sebagai
Diabetes melitus adalah suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin
relativ yang terjadi jika produksi indulin tidak sesuai dengan kebutuhannya maupun
defisiensi absolute yang terjadi jika pancreas tidak berfungsi lagi dalam
mensekresi insulin.
Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu kelainan yang paling sering
terjadi. Salah satu kelenjar endokrin yaitu pankreas sebagai insulin tidak normal.
ginjal. Karena sel batu pada langerhans rusak maka pasien membutuhkan
injeksi insulin.
Gejala – gejala penyakit diabetes melitus adalah Polyuria yaitu volume urin
yang banyak atau sering buang air kecil,Polidipsia yaitu kurangnya cairan dalam
mg/dl. Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi
dari 110 mg/dl. Glukosa difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan hamper semuanya
diabsorpsi oleh tubulus ginjal selama kadar glukosa dalam plasma tidak melebihi
160-180 mg/dl. Jika konsentrasi tubulus naik melebihi kadar ini, glukosa tersebut
akan keluar bersama urine, dan keadaan ini disebut sebagai glikosuria.
Pada praktikum ini digunakan hewan uji yaitu mencit jantan, hal ini
disebabkan karena mencit betina mengalami fase estrus dimana pada fase ini
hewan tidak dapat dihilangkan sehingga faktor ini relatif dapat mempengaruhi
hasil.
Untuk mengukur kadar glukosa dari hewan uji digunakan alat yaitu
seperangkat alat ukur yang terdiri dari glukometer dan strip pembaca glukosa
darah yang terpasang pada bagian atas glukometer . Dalam strip terdapat enzim
JUMASNI ADNAN SISKA NURYANTI S.Si APT
150 280 052
glukooksigenase yang mana jika sampel darah mengenai strip maka akan
dengan glukosa 10 % hal ini bertujuan agar kadar glukosa hewan uji meningkat
sehingga mudah diuji dengan obat-obat antidiabetes dan dapat dilihat efek terapi
spesifik yang dapat mengikat glukosa dan memberi respon dengan gejala
hewan coba diukur kadar glukosa DM kemudian diberi obat dimana kelompok
diberi Renabetic® , kelompok 4 diberi Forbetes® dan kelompok 5 diberi ekstrak teh
hijau.
khasiat hipoglikemisnya yang kira-kira 100 kali lebih kuat daripada tolbutamida.
Pola kerjanya berlainan dengan sulfonilurea lainnya, yaitu dengan single-dose pagi
dari sel beta pulau langerhans,sedangkan pada pengobatan jangka panajang efek
tergantung pada adanya fungsi pankreatik sel-sel B. Glukosa tidak menurun pada
subjek normal setelah puasa satu malam,tetapi kadar glukosa darah pasca
glukosa menjadi laktat oleh enterosit dan penurunan kadar glukagon plasma.
glukosa di hepar dan meningkatkan sensivitas jaringan otot dan adipose terhadap
insulin.
JUMASNI ADNAN SISKA NURYANTI S.Si APT
150 280 052
Teh adalah salah satu bahan minuman alami yang sangat populer di
aterosklerosis. Pemberian sari seduhan daun teh hijau dosis 25 x dosis manusia
(1,35 g/200 gbb) yang diberikan per oral pada tikus normal yang diberi diet glukosa
memperlihatkan efek hipoglikemik pada 1/2 jam dan 1 jam setelah perlakuan.
membantu menurunkan level gula darah dengan cara meningkatkan fungsi insulin
dalam tubuh dan kandungan epigalokatekin galat pada teh hijau bekerja dengan
memberikan efek yang lebih cepat bila dibandingkan dengan obat golongan
biguanid yaitu Metformin (forbetes). Glukovance memberikan efek lebih cepat dari
pada obat lain karena merupakan kombinasi glibenklamid dan metformin sehingga
gula darah. Hal ini dapat dilihat dari penurunan kadar glukosa darah mencit dari
Hal ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa penurunan kadar
masih mampu merangsang sekresi insulin. Itulah sebabnya mengapa obat-obat ini
pada mencit dan tidak sempurnanya suatu obat masuk kedalam tubuh mencit
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah :Obat anti diabetik
yang efek kerja obatnya yang paling cepat dalam menurunkan kadar glukosa
VI.2 Saran
Ganiswarna,S.G,Setiabudy.R,Suyatna F.D,Purwantyastuti,Nafrialdi.,1995,
Farmakologi dan Terapi, Universitas Indonesia, Jakarta
Hardjasaputra,P.S.L,Budipranoto,G,Sembiring,SU,Kamil,I.,2002,Data Obat di
Indonesia edisi 10,Grafidian Medipress,Jakarta
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Mencit
Induksi glukosa 10 %
Data Pengamatan
Kesimpulan
LAMPIRAN
1. Volume pemberian
30
22 x 1 ml = 0,73 ml
30
23 x 1 ml = 0,76 ml
30
- untuk mencit 24 mg
24 x 1 ml = 0,8 ml
30
25 x 1 ml = 0,83 ml
30
- untuk mencit 24 mg
27 x 1 ml = 0,9 ml
30
2. Perhitungan dosis
a. Glibenklamid® tablet
Dosis lazim = 5 mg
JUMASNI ADNAN SISKA NURYANTI S.Si APT
150 280 052
Berat etiket = 5 mg
b. Metformin tablet
50 mg 10 ml (50mg/10ml)
1 ml 10 ml (5mg/10ml)
x ml 10 ml (0,02mg/10ml)
x ml X 5 mg = 0,02 mg
10ml
Stok 10 ml
1 ml
5 mg
50 mg 10 ml (50mg/10ml)
1 ml 10 ml (5mg/10ml)
x ml 10 ml (1,95mg/10ml)
x ml X 5 mg = 1,95 mg
10ml
x = 3,9 ml
1 ml
500 mg