Anda di halaman 1dari 2

c 

  

c 
c   
 Udang sebagai salah satu komoditi ekspor terbagi atas tiga macam, yaitu
(1)produk yang terdiri dari bagian badan dan kepala secara utuh, (2) badan tanpa
kepaladan (3) dagingnya saja. Pengolahan produksi udang berdasarkan ketiga
macam produktersebut, menyebabkan terdapat bagian-bagian udang yang
terbuang seperti kepala, ekordan kulitnya. Bagian tersebut merupakan limbah
industri pengolahan udang beku yangdisebut limbah udang (Abun 2009).
Ekspor Udang Indonesia sampai saat ini masih sangat mengandalkan pasar
Jepang dengan nilai ekspor US$ 635.174.000 dan kontribusinya sebesar 62,9%
dari total ekspor udang Indonesia di tahun 1998. Walaupun Jepang merupakan
pasar utama udang dunia, tetapi pasar Eropa, Asia dan Amerika Serikat yang
masih terus tumbuh merupakan pasar yang menarik dan dapat dikembangkan
dalam jangka panjang. Ekspor Udang Indonesia merupakan 12,1% dari total
ekspor udang dunia dengan permintaan pasar dunia senilai US$ 11 milyar setahun
(Putra 2006).
Industri Udang Indonesia sangat didominasi oleh nelayan penangkap
udang di laut, petambak udang rakyat dan pengusaha kecil tambak udang, dengan
total produksi sebesar 394.198 ton ditahun 1997 dan 53,8% dari total produksi
merupakan hasil tangkapan udang ini di laut. Potensi pengembangan Industri
Udang Indonesia berada dibudidaya tambak udang dengan potensi tambak yang
belum digarap sebesar 830.900 ha (Putra 2006).
Industri pengasinan udang di Indonesia masih jauh tertinggal dengan
pengasinan di negara maju seperti Jepang. Beberapa kendala tersebut adalah dari
segi prasarana dan sarana yang masih sangat sederhana. Kendala lainnya yaitu
dari segi kemunduran mutu udang sendiri. Udang yang baru dipanen akan cepat
sekali mengalami penurunan mutu yang menjurus ke arah penguraian dan
pembusukan. Penyebab utama kemunduran mutu adalh aksi enzimatik, kimiawi,
dan bakterial yang sangat dipengaruhi oleh faktor suhu. Setelah udang ditangkap,
kualitas udang akan segera menurun berupa mutu kesegaran karena perubahan
organoleptik, yaitu penampakan, citarasa, dan tekstur (Ilyas 1993).
V   
Abun. 2009. Pengolahan Limbah Udang Windu Secara Kimiawi dengan NaOH
dan H2SO4 terhadap Protein dan Mineral Terlarut. [Ö r. Jurusan Nutrisi
dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Jatinagor: Universitas
Padjajaran.
Ilyas. 1993. Teknologi Refrigasi Hasil Perikanan. Jilid II Teknik Pembekuan Ikan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan, Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
Putra, Adam. 2006. Industri dan Ekspor Udang Indonesia. [terhubung berkalar.
www.lontar.ui.ac.id(23 April 2011)

Anda mungkin juga menyukai