TEORI BELAJAR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia Metode Strategi Belajar PAI
Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Drs. Syaifuddin.Mpd.i
FAKULTAS TARBIYAH
SURABAYA
2010
KATA PENGANTAR
Dengan rasa hormat yang tinggi dan rasa menghargai yang tumbuh dengan
indah penyusun ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam psikologi , teori belajar terdapat banyak sekali teori dan banyak
aliran - aliran didalamnya diantaranya aliran behaviorisme dan aliran kognitif,
dalam kedua aliran tersebuat mempunyai teori belajar yang sangat beragam ,
aliran behaviorisme menekankan aspek mekanis sedangakan aliran kognitif
menekankan unsur – unsur bawaan seperti minat, bakat dan lain – lain dalam diri
siswa.
Dalam amakalah ini akan membahas kedua aliaran tersebuat dan teori –
teori belajar yang diusung oleh kedua aliran tersebut.
B. Rumusn Masalah.
1. Mengetahuai tentang teori belajar menurut aliaran behaviorisme
2. Mengetahui tentang teori belajar menurut aliaran kognitif
C. Tujuan Penulisan
1. Siswa mengetahui tentang teori belajar menurut aliran behaviorisme
serta mengimplentasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Siswa mengetahui tentang teori belajar menurut aliran kognitif serta
mengimplentasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI BELAJAR
Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau
kumpulan prinsip yang saling berkaitan dan merupakan penjelas atas sejumlah
fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Diantara skian
banyaknya teori tang berdasarkan ekperiment terdapat beberapa teori yang paling
menonjol, diantaranya Connectiontism, Classsical Conditioning, dan Operant
Conitioning. Teori – teori tersebut mendorong para ahli untuk melakukan
eksperiment – eksperiment yang lainya untuk menggembangkan teori – teori baru
yang berkaitan dengan belajar seperti Contigious Conditioning, Sign Learning,
Gestalt Theory dan lain – lain.
Keadaan bagian dalam sangkar disebut puzzle box ( peti teka – teki )itu
merupakan situasi stimulus yang merangsang kucing untuk brekasi untuk
melepaskan diri dan mendapatkan makanan.
Berdasarkan ekperiment diatas, thorndike berkesimpulan bahwa belajar
adalah hubungan antara stimulus dan respons itulah sebabnnya bahwa teori
koneksionisme disebut juga teori “ S – R Bond Theory.
1. Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat.
Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka
semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
2. Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari pendayagunaan satuan pengantar
(conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
3. Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan
Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan
semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilatih.1
BAB III
2
Muhibbin Syah, psikologi pendidikan, 105
ALIRAN PSIKOLOGI BELAJAR
1. Aliran Behaviorisme.
3
http://jcruyf77.wordpress.com/2009/11/22/teori-belajar-behavioristik-dan-
aplikasinya/
4
http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-psikologi-kognitif.html
5. Mementingkan masa lalu 5. Mementingkan masa sekarang.5
BAB IV
PENUTUP
5
Prof. Drs. Dakir, Dasar Dasar psikologi, pustaka belajar (Yogyakarta, 1993) 128
A. Kesimpulan
1. Aliran Behaviorisme.
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adannya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain,
belajar metupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuanya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Seseoran dianggap telah belajar sesuatu
jika ia dapat menunjukan perubahan tingkah lakunya.
Adapun teori belajar yang menganut alaran ini diantaranya :
A. Koneksionisme (Connectiontism)
Teori Koneksionisme (Connectiontism) adalah teori yang dikemukakan
dan dikembangkan oleh Edward L. Thondike ( 1874 / 1949 ). Thondike
melakukan eksperiment mengunakan hewan kucing untuk mengetahui
fenomena belajar. Dari eksperiment tersebut menghasilkan hukum belajar :
Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah respons menghasilkan efek yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus - Respons akan semakin kuat.
Sebaliknya, semakin tidak memuaskan efek yang dicapai respons, maka
semakin lemah pula hubungan yang terjadi antara Stimulus- Respons.
Law of Readiness; artinya bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa
kepuasan organisme itu berasal dari pendayagunaan satuan pengantar
(conduction unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Law of Exercise; artinya bahwa hubungan antara Stimulus dengan
Respons akan semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan
semakin berkurang apabila jarang atau tidak dilate
B. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dari eksperimentnya
ter sebut menghasilkan hukum belajar
Psikologi kognitif adalah kajian ilmiah mengenai proses – proses mental atau
pikiran bagaimana informasi tersebut diperoleh, dipresentasikan,
ditramfermasikan, sebagai ilmu pengetahuan. Adapun teori belajar dalam aliran
ini diantaranya :
Aspek perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor;
(2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational.
Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan
tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi
kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh
interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.
Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai
hal dari lingkungan.
Wasalam.
DAFTAR PUSTAKA
http://mathedu-unila.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-psikologi-
kognitif.html