Anda di halaman 1dari 15

• Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka

biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4
atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari
komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
• Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global.
IANA bekerja bekerja
• Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah
komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet
Protocol untuk komunikasi antara node-nya.
• Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar
memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan
2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).

Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan
menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk
tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork.
Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya,
208.77.188.166/24.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

* IP versi 4 (IPv4)
* IP versi 6 (IPv6)

Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan
komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan
alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.

Alamat jaringan digunakan oleh router untuk mencari jaringan tempat sebuah komputer lokal
berada, semantara alamat komputer lokal digunakan untuk mengenali sebuah komputer pada
jaringan lokal.

1. Alamat IP versi 4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut
didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai
maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol
sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host.
sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6
atau IPv6.

Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.


Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan
yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi
point-to-point atau one-to-one. Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas
alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya.

Dalam RFC 791 alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet
pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4
adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order
bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan
representasi desimal.
Kelas Alamat IP Oktet pertamaTemplate:Br(desimal) Oktet pertamaTemplate:Br(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 1xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala
besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat
percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
Kelas A

Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di
dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk
melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga
oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126
jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar.
Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14
bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier.
16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki
16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam
oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi
tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet
terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih
jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan
biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.
Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host
Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan;
eksperimen Dicadangkan; eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP
sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6
yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat
tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

2.Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-
everyone.

Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data “satu-untuk-


semua”. Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat
broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima
paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast,
alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat
digunakan sebagai alamat sumber.

Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-
subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut,
paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan
alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai
contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke
alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.

a.Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit
host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah,
dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network
broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam
sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan
dengan alamat network broadcast.

b.Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host
menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh,
dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah
dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket
yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.

Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas
alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
tidak menggunakan kelas alamat IP.

c.All-subnets-directed broadcast

Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke
semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang
asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-
subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini
adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam
contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default
memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.

Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang
asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.

Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.
d.Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi
1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika
sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah
jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah
ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP)
atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah
klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga
server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.

Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini
hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.

3.Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau
beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan
dalam komunikasi one-to-many.

Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4,
sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap
lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC
1112.

Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang
berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA
Alamat IP lainnya

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika
koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak
langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan
di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

1.Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan
alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai
lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih
terkoneksi dengan internet.

2.Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke


internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik
yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk
menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat
mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi
lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut
juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

3.Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork
IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan
membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan
internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke
internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya
tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node
tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke
internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak
saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan
tidak pula sebaliknya.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:

* 10.0.0.0/8
* 172.16.0.0/12
* 192.168.0.0/16

a.10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang
mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network
10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah
organisasi privat.

b.172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network
identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting
di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-
alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

c.192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network
identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting
apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat
mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

d.169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA
mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private
Internet Protocol Addressing (APIPA)).

Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet
Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai
alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut
di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh
karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus
mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki
sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator
(NAT) sebelum dikirimkan ke internet.

Format Paket IPv4

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP
terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk
memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP,
dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang
dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan “dibungkus” (encapsulation)
dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame
jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki fungsi tersendiri dan
memiliki informasi yang berbeda – beda. Pada gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari
paket IPv4

Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:

a. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan

b. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP.

c. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah
datagram IP.

d. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan
muatannya.

e. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan


difragmentasi..

f. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi
atau tidak.

* · Bit 0 = reserved, diisi 0.


* · Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi.
* · Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi.

g. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang


bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
h. Time to Live. Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana
sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut.

i. Protocol. Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang
dikandung oleh muatan IP.

J.Header Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan

integritas terhadap header IP.

k. Source IP Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP
tersebut.

l. Destination IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan


disampaikan,
Alamat IP versi 6

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun
total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada
beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x
1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang
tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang
disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat
otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6,
konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan
stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6
juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda
pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada
subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.

Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan
heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang
digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4
yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

00100001110110100000000011010011000000000000000000101111001110110000001010101
010000000001111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner


di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011


0000001010101010 0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil
konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Penyederhanaan bentuk alamat

Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok
yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka
0, alamat di atas disederhanakan menjadi:

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A

Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni
dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah
alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan
menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan
alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena
kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang
direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2 FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002 FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua
titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok
yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka
tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2 hanya mengandung dua blok
alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.

Format Prefix

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan
menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka
prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau
bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6
direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/
[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar paling kiri yang
membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan
sebagai berikut:

3FFE:2900:D005:F28B::/64

Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat,
sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.

Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

* Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara
dua host dalam sebuah jaringan.
* Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke banyak
host yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.
* Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota terdekat
dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many. Alamat ini juga
digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan diberikan hanya kepada router,
bukan kepada host-host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat
berikut:

* Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.
* Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar dapat
berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.
* Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet IPv6.

Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.


Unicast Address

Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni:

* Alamat unicast global


* Alamat unicast site-local
* Alamat unicast link-local
* Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
* Alamat unicast loopback
* Alamat Unicast 6to4
* Alamat Unicast ISATAP

Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagai
Aggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara
global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga
mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi
tiga level (Public, Site, dan Node).
Field Panjang Keterangan
001 3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat
IPv6 Unicast Global.
Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam
hierarki routing. TLA ID diatur oleh Internet Assigned Name Authority (IANA), yang
mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA
ID ke sebuah ISP global.
Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk
memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik
situs (site) kustomer tertentu.
Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet
dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah
bagian alamat ini.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik
(yang ditentukan oleh SLA ID).

Unicast site-local addresses

Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi.
Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin.
Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
111111101100000000000000000000000000000000000000 48 bit Nilai ketetapan alamat
unicast site-local
Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur
subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-
order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis.
Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang
spesifik.

Unicast link-local address

Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing)
dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet
yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi.
Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery.
Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Field Panjang Keterangan
1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000 64 bit
Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.

Unicast unspecified address

Alamat Unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang
administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini
sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).

Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess
communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.

Unicast 6to4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet
IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat
publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan tambahan 32 bit
dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format
2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi dalam notasi colon-
decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik IPv4. Sebagai
contoh alamat 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi 2002:9D3C:5B7B::/48.

Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

Unicast ISATAP Address


Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6
dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks
alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa
prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu
diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang
digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat
menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan
alamat publik IPv4.

Multicast Address

Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali
oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.
Field Panjang Keterangan
1111 1111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau
bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada
alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah
alamat transient.
Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnya
interface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast

Anycast Address

Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan
dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan
oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast
menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.

IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda.
IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface
terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast,
yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan
paket kepada salah satu dari banyak penerima.

Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.
Kriteria Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 6
Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host (teoritis) 232=±4 miliar host 2128
Menggunakan kelas alamat Ya, kelas A, B, C, D, dan E. Template:BrBelakangan tidak
digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang
pesat. Tidak
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4 Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8
Alamat broadcast Ada
Tidak ada
Alamat yang belum ditentukan 0.0.0.0 ::
Alamat loopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)
Alamat IPv6 unicast global
Alamat IP pribadi Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet
Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat otomatis Ya (APIPA) Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)
Representasi tekstual Dotted decimal format notation Colon hexadecimal format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
Resolusi alamat DNS
A Resource Record (Single A) AAAA Resource Record (Quad A)

Anda mungkin juga menyukai