Daya Saing Pemuda
Daya Saing Pemuda
Ê
Era globalisasi kedua, berlangsung dari abad ke-19 sampai akhir abad
ke-20. Faktor pendaya guna utama pada globalisasi kedua itu adalah
penemuan-penemuan di bidang teknologi elektronika dan telekomunikasi.
Pada masa itu, ditemukan telegram dan telepon, yang kemudian berkembang
dengan penemuan satelit, serat optik, dan diakhiri dengan penemuan di
bidang teknologi informatika dengan penemuan
g dan
internet atau . Globalisasi kedua ini diistilahkan dengan
jargon the globe is flat atau dunia mendatar, dalam arti, kemajuan teknologi
elektronika dan telekomunikasi telah memungkinkan jangkauan yang
semakin mudah ke berbagai tempat di penjuru dunia. Pada globalisasi kedua
itu, dominasi bangsa-bangsa Eropa mulai berkurang dan perannya digantikan
oleh dominasi korporasi-perusahaan multinasional (
gg
c
g) yang umumnya menguasai
g di bidang
teknologi elektronika dan telekomunikasi.
^
kompetisi di bidang ekonomi internasional. Pembangunan ekonomi di era
yang semakin mengglobal itu, dicirikan dengan adanya peningkatan
keterhubungan atau gg yang saling mempengaruhi atau
g g. Sebagai contoh, dinamika pasar saham atau g
g di suatu negara, dapat memberikan pengaruh pada dinamika ekonomi
di negara lain. Oleh karena itu membangun ekonomi suatu bangsa tidak
cukup dengan hanya bersandar pada kekuatan tunggal saja. Setiap negara saat
ini, dituntut untuk sanggup mengembangkan daya interaksi dan daya
interkoneksinya dengan negara-negara lain guna memanfaatkan peluang
ekonomi di era globalisasi itu dengan sebaik-baiknya.
dahulu, ketika Dr. Sutomo mendirikan udi Utomo pada usianya yang belum
genap 20 tahun, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara dan Setia
udi mendirikan Indische Partij pada usia dibawah 30 tahun, bahkan
pendirian Perhimpunan Indonesia juga dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa
yang masih muda usianya.
!
À Perubahan nilai-nilai tersebut disebabkan perubahan tata dunia baru (New
World Order) dan kebijakan baru dalam bidang ekonomi dan politik.
Misalnya dalam bidang ekonomi, yaitu ³Pasar bebas ³ tahun 2003 (AFTA)
dan tahun 2020 (APEC).
"# !
a
Ê Ê
Ê $
#"
Menurut asal katanya, kata DglobalisasiD diambil dari kata , yang
maknanya ialah
. Achmad Suparman menyatakan
g
g
g
g
g g Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (
g), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai
suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-
batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
X
internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang , literatur, dan makanan.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun
1985.
"
perkembangannya. Untuk periodisasi perkembangan itu secara psychologis
pedagogis diperlukan pertimbangan-petimbangan yang lain.
Dalam membahas kedudukan pemuda/remaja di tengah-tengah masyarakat
dalam era melenium seperti sekarang ini, pandangan resmi dari pandangan para
ahli psikologi mengenai sifat golongan pemuda (15²35 tahun) itu antara lain
adalah demikian:
³««.manusia mengalami kejadian psychologis yang penting yakni pada
masa transisi manusia meninggalkan masa ke kanak-kanakan dan
mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua. Masa transisi ini terdiri atas
beberapa periode; periode-periode yang terkenal seperti periode Prae-oubertet,
pubertet sebenarnya dan post-pubertet. ´
Sifat-sifat permulaan dalam periode-periode tersebut diatas ialah
munculnya keinginan menunjukkan sikap-sikap berani, ingin diperhatikan orang,
yang sebenarnya sifat-sifat tersebut pada permulaan hanya merupakan sifat yang
demonstratif unuk menyembunyikan kegelisahan-kegelisahan yang belum
dikenalnya.
Sikap-sikap ini dikemudian menjadi sempurna setelah ia dapat menemui
dirinya sendiri, menemui harga kehidupan dan membuat percobaan dengan harga
ini serta hasrat untuk segera masuk ke dalam masyarakat dan mengenal
kebudayaan.
Pada masa ini anak muda berusaha mendapatkan status sebagai manusia;
ada kecenderungan untuk berusaha kearah emansipasi dengan melepaskan taraf ke
kanak-kanakan di mana ia senantiasa harus tunduk kepada kehendak orang tua,
karena dianggap rendah dalam umur, pengalaman dan kecakapan.
Perkembangan yang besar secara physis, intelektual dan emosional
memberikan kepadanya dasar-dasar yang kuat untuk mendapatkan pengalaman
dan pengetahuan dalam banyak lapangan, yang menjadi daya kritis dengan
semakin banyak minat kepada soal-soal teoritis.Semakin berkembang pengertian
serta penghargaan nilai-nilai semakin terbentuklah pandangan hidup serta cita-cita
yang ingin dikejarnya dengan disertai kegiatan-kegiatan sosial, yang kini tidak
lagi terbatas pada lingkungan rumah dan sekolah semata-mata. Dalam periode
x
masa muda, sifat-sifat yang berani bertambah dengan sifat-sifat yang dinamis,
revolusioner, radikal dan kritis. Sifat kepemudaan sudah lebih positif.
Remaja adalah masa kematangan atau kedewasaan. Masa ini merupakan
masa yang paling rawan dalam kehidupan manusia. Anak muda mempunyai
tingkat emosional yang sangat tinggi serta mudah terpengaruh oleh segala sesuatu
yang didengar dan disaksikan. Oleh karena itu, krisis remaja pada saat ini lebih
kompleks dan lebih rawan.
Harapannya adalah pada masa mendatang mereka akan menjadi tiang
masyarakat dan memegang tanggung jawab di dalamnya. Remaja adalah
pemindah warisan dan kejayaan dari generasi tua ke para remaja atau dari bapak
ke cucu. Kalau suatu masyarakat merasa rugi karena generasi mudanya telah
rusak, maka masyarakat itu telah kehilangan eksistensinya.
G
mereka yang telah diajarkan oleh lingkungannya tentang menghadapi
kerasnya hidup yang pernah masalah, dan menyelesaikannya untuk lari
dari masalah mereka ( frustasi ) dan berakibat melakukan aktivitas yang
terlarang, seperti mengkonsumsi minuman keras dan narkoba sebagai
palariannya. Karena mereka terlalu tegar untuk dirapuhkan.
&
$ #+
Persoalan-persoalan yang penting dalam pertumbuhan seorang
pemuda/remaja menjelang dewasa adalah:
c
sendirinya´ dengan norma-norma sosial. Hanya di dalam situasi tertentu di mana
seorang pemuda menghendaki sesuatu bentuk yang menyimpang dari norma
sosial, barulah mulai timbul persoalan yang serius bagi pemuda/remaja itu sendiri.
Keadaan serupa ini dapat menimbulkan situasi konflik yang sangat mempengaruhi
sikap dan perbuatan mereka.
Sikap sebagai sebuah bentuk perkembangan, adalah penting sekali di
dalam menentukan perbuatan seseorang, oleh karena unsur-unsur penting di
dalam sikap mencakup sifat-sifat seperti taraf pengetahuan prasangka, pandangan-
pandangan terpola, kecenderungan-kecenderungan serta perasaan-perasaan
tertentu mengenai setiap hal, baik di dalam arti yang positif maupun
negatif.Prasangka-prasangka yang tertanam sedemikian awal itu nampak
kemudian sangat besar pengaruhnya terhadap proses pembentukan Konsep-Aku
pada pemuda/remaja.
Secara umum, aspek kepribadian di bidang sikap ini dapat dikatakan lebih
bersifat idealistis daripada bersifat realistis. Hal ini menimbulkan kecenderungan
mereka untuk ± bila diperlukan ² tidak mengikuti ³cara´ orang dewasa yang
usang´. Hanya di dalam hal-hal yang bersifat intelektuil nampak bahwa adolesen
lebih mudah berpedoman pada pandangan-pandangan orang dewasa, dan bersedia
untuk mengikuti sebanyak mungkin.
Sikap-sikap penyesuaian diri para pemuda selanjutnya berkaita dengan :
a. Pemuda/remaja dengan Keluarga
b. Pemuda/remaja dengan sesame pemuda
c. Pemuda/remaja dengan masyarakat.
cc
Kejahatan kanak-kanak adalah pengertian juridis, yang menetapkan batas
umur tertentu dimana seorang remaja dihadapkan pada pengadilan kanak-kanak
bila ketahuan berbuat salah. Pengertian ini terbatas sekali sifatnya sebab tidaklah
mempersoalkan kenakalan-kenakalan atau bentuk-bentuk protes yang
dimanifestasikan oleh para pemuda dengan tidak usah merupakan sesuatu
kejahatan (ditinjau dari ketertiban umum). Kenakalan pemuda sebagian besar
adalah persoalan psychologis dan biososial.
Secara populer terdapat pula pendapat bahwa para pemuda yang tergolong
nakal pada umumnya adalah pemuda-pemuda yang bertingkat inteligensi rendah.
Tetapi penyelidikan-penyelidikan tidak membuktikan kebenaran pendapat
tersebut. Kejahatan kanak-kanak terdapat di kalangan pemuda yang berinteligensi
agak rendah maupun di kalangan muda yang memiliki inteligensi cukup tinggi.
Penyelidikan-penyelidikan tersebut selanjutnya tidak dapat membenarkan
pendapat bahwa memang terdapat jenis kelompok manusia tertentu yang
mempunyai sifat-sifat kelompok jahat.Akan tetapi di dalam kenyataan sehari-hari
memang dapat terjadi bahwa kasus-kasus yang dihadapi oleh petugas-petugas
hukum dan oleh para pendidik akan banyak terdiri dari mereka yang tidak
tergolong cerdas.
Di dalam keadaan serupa ini, adalah tugas masyarakat untuk menyusun
rencana-rencana kegiatan ³lingkungan ketiga´ (yaitu di dalam masyarakat sendiri,
sesudah keluarga dan sekolah) yang bernilai edukatif dan rekreatif. anyak
kegiatan sosial yang dapat dilakukan oleh para pemuda, dan yang akan dilakukan
oleh mere-ka dengan kegairahan, bilamana saja penyusunan program itu benar-
benar berorientasi pada tahap-tahap perkembangan pemuda.
!
À Masalah Globalisasi
c^
Globalisasi menawarkan sebuah pusat sistem yang bernama
³sistem global´. Sistem global disini diartikan mencangkup keseluruhan
bidang, termasuk di dalamya yaitu bidang sosial, politik, budaya, dan
ekonomi. Kita seharusnya melihatnya sebagai keuntungan yang
terselubung. Mengapa demikian ? Jika diamati, sistem global sebenarnya
menawarkan sesuatu yang lain. Globalisasi tidak saja sebagai penaklukan
baru, tetapi juga kemerdekaan baru. Artinya, globalisasi juga memberikan
ruang kebebasan bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk mampu
mengambil tenaga serta bahan dari sumber-sumber sistemasi lain. Hal
inilah yang menjadikan Indonesia semakin merdeka dari sebelumnya.
Sebagian besar dari kita merasa takut akan dampak negatif dari
globalisasi. Meskipun pemikiran- pemikiran seperti itu sudah banyak
diterima di semua kalangan, baik kalangan umum, atau pun kalangan
intelektual seperti mahasiswa.dan pemuda Namun, tidak ada seorangpun
yang dapat memastikan masa yang akan datang. Manusia hanya dapat
mengira-ngira dampak dari sesuatu tersebut baik atau buruk hanya dalam
segi teoritis. Dalam prakteknya segi teoritis ini tidaklah mutlak dapat
mengendalikan keadaan sesuai perencanaan di dalamnya.
c
kenyataan era Globalisasi saat ini. Dan rasa takut tersebut langsung atau
tidak langsung akan mempengaruhi choice/ pilihan kita terhadap globalitas
innovation sehingga menimbulkan inovasi terbatas terhadap
perkembangan pembangunan yang berkelanjutan (dalam hal ini
³globalisasi´).
Pada contoh diatas, sebagian dari sumber energi baru yang ditemukan
dapat digolongkan sebagai sumber energi nabati, ternyata juga merupakan sumber
dari bahan baku untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Seperti yang kita tahu,
globalisasi semakin lama semakin meningkat dan cepat. Jika kita berpikir secara
kritis maka dalam contoh dampak positif globalisasi diatas yang berkaitan dengan
iptek tersebut akan dapat menimbulkan masalah di masa yang akan
dating(masalah jangka panjang).
c
Oleh karena itu pokok inti yang patut kita permasalahkan bukan dampak
negatif globalisasi( pengaruh buruk globalisasi yang terlihat), akan tetapi yang
perlu kita pikirkan yaitu mengenai permasalahan globalisasi(semua pengaruh dari
akibat globalisasi yang terlihat). Dan yang patut kita pertanyakan bukanlah cara
mengatasi masalah globalisasi , namun seharusnya pertanyaan kita adalah
³bagaimana cara mengatur dan mengarahkan masalah globalisasi sehingga
menguntungkan bagi kita sebagai bangsa Indonesia ?
ca
Ê Ê
"
Salah satu bentuk sisi positif globalisasi, yaitu kita bisa mengadopsi etos
kerja yang baik dari orang-orang bangsa lain dll. Tapi ingat, bahwa globalisasi
memiliki kekurangan yang menjadi boomerang bagi bangsa sendiri bila tidak
diantisipasi, karena sepanjang ini globalisasi menyebarkan paham yang disebut
liberalisme. Paham liberalisme ini dikhawatirkan bisa mengikis rasa nasionalisme
yang tentunya bisa berhubungan dengan masyarakat yang akan lupa dengan
identitas dirinya sendiri.
cX
Hal yang diwanti-wanti (sangat dikhawatirkan) adalah hilangnya rasa hormat
kepada orang yang lebih tua.
Pemuda harus berkomitmen menjaga tanah air Indonesia yang kita cintai
ini. Salah satu bentuknya bisa berupa kesadaran melakukan advokasi serta
memiliki pendidikan dan impelemtasi konkrit untuk memajukkan bangsa. Hal
tersebut bisa meningkatkan daya saing pemuda di era globalisasi. baik secara
internal di dalam negeri mau pun secara eksternal dengan Negara-negara lain.
$
Dari kajian yang kami lakukan di atas ada beberapa saran yang kami berikan
di akhir makalah ini, terkait dengan Daya Saing Pemuda di Era Globalisasi.
c
c. Pemuda harus mendorong peningkatan sektor produksi dengan cara
meningkatkan aktivitas kewitrausahan sebagai sebuah syarat mutlak
kemajuan perekonomian sebuah Negara di era Globalisasi. Proses ini bisa di
dorong dengan intervensi dari pemerintah untuk memfasilitasi kreativitas
para pemuda dan meningkatkan daya saing mereka secara lokal mau pun
internasional.
d. Di era globalisasi identitas sangat di butuhkan untuk proses daya saing di
dunia Internasional. Pemuda harus menjadi pilar utama sebagai garda depan
untuk proses penegasan identitas kebangsaan dan kebudayaan dalam rangka
menghadapi persaingan di era Globalisasi.
cx
-" ($"
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2253&It
emid=219. Diakses Sabtu, 23 April 2011.
http://kampusbebeck.blogspot.com/2011/01/francis-fukuyama-tentang-akhir-
sejarah.html. Diakses Sabtu, 23 April 2011.
cG