1. Rencana Judul
2. Bidang Ilmu
Ilmu Komputer
banyak dikembangkan pada saat sekarang ini karena melihat sifatnya yang sangat
fungsional.
Pada penelitian ini akan dikembangkan underwater robot IUV (integrated
underwater vehicle) dengan menggunakan sistem ROV (remotely operated vehicle).
Secara sederhana cara kerja dari robot berbasis ROV adalah dioperasikan
menggunakan sistem yang dikendalikan oleh pengguna melalui perangkat kontroler.
Sistem kendali robot dan robot itu sendiri dihubungkan dengan media transmisi data
seperti kabel atau gelombang radio (RF=Radio Frequency).
Alasan kenapa pada penelitian ini penulis mengangkat tema robot underwater robot
(IUV), adalah karena robot ini belum banyak dikembangkan dan mungkin kurang
mendapat perhatian, khususnya di Indonesia. Hal ini sangat ironis dan bertolak
belakang dengan kondisi geografis Indonesia, dimana Indonesia adalah negara yang
memiliki perairan yang sangat luas dan mengandung nilai potensi ekonomi yang
sangat besar. Banyak sekali yang belum tergali karena keterbatasan kemampuan
manusia untuk memetakan potensi bawah laut Indonesia terutama untuk kawasan laut
dalam yang belum terjamah. Untuk menggali dan menjaga potensi ini diperlukan
perangkat pendukung yang mampu membantu proses eksplorasi tersebut dan salah
satunya adalah dengan menggunakan robot IUV. Kebanyakan kegiatan eksplorasi
bawah air dilakukan sendiri oleh manusia tanpa bantuan robot, seperti pengamatan
bawah laut. Pengamatan bawah laut yang dilakukan sendiri oleh manusia memiliki
beberapa resiko yaitu adanya area-area yang sulit dijangkau manusia serta ancaman
dari serangan binatang-binatang berbahaya. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan
proses eksplorasi bawah air itu diperlukan alat yang mampu bergerak bebas di dalam
air, aman dan efisien dalam membantu tugas manusia. Dengan latar belakang tersebut
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Perancangan dan
Implementasi Robot IUV dengan Berbasis Sistem ROV sebagai Alat Bantu Survei
Bawah Air”.
3
4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas penelitian ini adalah bagaimana merancang dan
mengimplementasikan robot IUV yang berbasis sistem ROV, serta bagaimana
membuat antarmuka baik secara hardware maupun software untuk keperluan
pengendalian robot.
5. Batasan Masalah
Agar fokus penelitian ini tidak menyimpang dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Sistem yang akan dibangun meliputi robot IUV, perangkat kendali robot
(hardware), dan antarmuka pengendalian robot (software).
2. Implementasi robot IUV dan sistem kontrol menggunakan mikrokontroler
MCS-51 sebagai pemroses utama.
3. Aplikasi bahasa yang digunakan adalah assembler A51 (bahasa assembler
mikrokontroler MCS-51) dan pemrograman antarmuka menggunakan Borland
Delphi 7.
6. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah diperolehnya sebuah prototype robot IUV dengan
berbasis sistem ROV serta perangkat kendalinya menggunakan mikrokontroler
MCS-51.
7. Manfaat Penelitian
8. Tinjauan Pustaka
8.1 Robotika
Istilah robot berasal dari Czech, robota, yang berarti bekerja. Istilah ini diperkenalkan
pertama kali oleh Karel Capek pada tahun 1921 (Budiarto, 2010). Robot adalah
peralatan eletro-mekanik atau bio-mekanik, atau gabungan peralatan yang
menghasilkan gerakan yang otonomi maupun gerakan berdasarkan gerakan yang
diperintahkan (Halim, 2007).
Robot sudah ada sejak zaman yunani kuno sekitar 270 SM, Ctesibus, membuat
organ dan jam air dengan komponen yang dapat dipindahkan. Pada zaman Nabi
Muhammad SAW telah dibuat mesin perang beroda dan dapat melontarkan bom.
Bahkan Al-Jajari (1136-1206), ilmuwan dari dinasti Artuqid, dianggap sebagai
pencipta robot humanoid pertama. Pada tahun 1770, Pierre Jacquet Droz, membuat
boneka yang dapat menulis, memainkan musik, dan menggambar. Pada tahun 1898
Nikola Tesla membuat boat yang dikontrol melalui radio kontrol. Kejayaan robot
dimulai pada tahun 1970 ketika profesor Victor Scheinman dari Universitas Stanford
mendesain lengan standar. Pada tahun 2000, Honda meluncurkan ASIMO dan disusul
oleh Sony dengan robot anjing AIBO (Budiarto, 2010).
Robot didesain dan dibuat sesuai kebutuhan pengguna. Robot, hingga saat ini, secara
umum dibagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Budiarto, 2010) :
1. Robot manipulator
FFFF FFFF
60 KB
Ekstrenal
Memori
64 KB
1000 Ekstrenal
Memori
0FFF
4 KB
Internal
Memori
0000 0000
EA=1 EA=0
(a)
8
(b)
Untuk membuat program (Ayala, 1991 dan Mackenzie, 2007) mikrokotroler MCS-51
digunakan editor dan compiler untuk bahasa assembler A51 (bahasa assembler
mikrokontroler MCS-51). Dalam pembahasan ini editor dan compiler yang digunakan
adalah M-IDE Studio MCS-51. Setelah proses pembuatan dan kompilasi program
selesai dilakukan akan diperoleh file intel hex (*.hex). File ini adalah file yang akan
diprogramkan ke mikrokontroler MCS-51. Pemrograman mikrokontroler dilakukan
dengan menggunakan perangkat ISP (In System Programmer) Flash Programmer
melalui antarmuka port paralel komputer. Gambar 8.5 berikut menunjukkan gambar
rangkaian untuk ISP Programmer (Sumber: http://www.kmitl.ac.th ).
Komunikasi serial adalah salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit
data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu (BiPOM
Electronic, 2005). Hal ini berbeda dengan komunikasi parallel yang umumnya
mengirim data per 8 bit (1 byte). Berdasarkan cara transmisi datanya komunikasi
serial dibedakan atas dua cara transmisi yaitu komunikasi serial sinkron dan asinkron.
Komunikasi serial secara sinkron adalah bentuk komunikasi serial yang memerlukan
sinyal clock untuk sinkronisasi, sedangkan komunikasi asinkron tidak memerlukan
sinyal clock sebagai sinkronisasi.
Port serial MCS-51 bisa dipakai dalam 4 mode kerja yang berbeda. Dari 4 mode
tersebut, 1 mode diantaranya bekerja secara sinkron dan 3 lainnya bekerja secara
asinkron. Register pengendali port serial adalah SFR yaitu SBUF(serial port buffer)
dan SCON (serial port control). SBUF adalah buffer untuk pengiriman dan
penerimaan data serial, sedangkan SCON menyimpan bit status pengiriman dan
penerimaan data dan mengatur mode kerja port serial. Gambar 8.6 dan 8.7
menunjukkan susunan bit pada register SBUF dan SCON (Sumber:
http://mytutorialcafe.com ).
Dalam komunikasi serial secara asinkron dikenal istilah baud rate yang
menunjukkan jumlah data yang dikirim melalui interface serial per detik. Sebagai
pembangkit baud rate pada mikrokontroler MCS-51 dapat digunakan Timer. Pada
pembahasan ini timer yang digunakan adalah Timer 1. Timer diatur oleh register
TMOD (timer mode) dan TCON (timer control). Gambar 8.8 dan 8.9 menunjukkan
susunan bit pada register TMOD dan TCON (Sumber: http://mytutorialcafe.com ).
8.5 Aktuator
Aktuator adalah bagian yang berfungsi sebagai penggerak dari perintah yang
diberikan oleh input (Budiarto, 2010). Aktuator biasanya merupakan peranti
elektromekanik yang menghasilkan gaya gerakan. Aktuator terdiri dari 2 jenis, yaitu:
1. Aktuator elektrik
2. Aktuator pneumatik dan hidrolik.
Pada penelitian ini aktuator yang akan digunakan adalah aktuator elektrik yaitu motor
DC dan motor servo yang akan dijelaskan sebagai berikut:
13
8.5.1 Motor DC
Motor DC adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi listik arus
searah menjadi energi gerak atau energi mekanik (Budiarto, 2010). Motor DC terdiri
dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang berputar atau
armature, berupa koil dimana arus listrik dapat mengalir. Stator adalah bagian yang
tetap dan menghasilkan medan magnet dari koilnya.
Prinsip kerja motor DC adalah jika kumparan dialiri arus listrik maka pada
kedua kumparan akan bekerja gaya Lorentz. Pada gambar 8.10 dapat dilihat prinsip
kerja gaya Lorentz, dimana gaya yang jatuh pada telapak tangan (F), jari yang
direntangkan menunjukan arah medan magnet (B), ibu jari menunjukkan arah arus
listrik(I).
I I
Motor DC biasanya mempunyai kecepatan putar yang cukup tinggi dan sangat
cocok dengan digunakan untuk roda robot yang membutuhkan kecepatan gerak yang
tinggi. Juga dapat digunakan sebagai baling-baling (propeller) pengerak robot. Pada
penelitian ini motor DC digunakan sebagai penggerak utama robot IUV.
Motor servo adalah motor DC yang dilengkapi dengan sistem kontrol. Sistem kontrol
ini akan memberikan umpan balik posisi perputaran motor dari 0 sampai 180 derajat.
Disamping itu motor ini juga memiliki torsi relatif cukup kuat. Gambar 8.12
menunjukkan penampang dan pengkabelan dari motor servo. Sistem pengkabelan
motor servo terdiri atas 3 bagian, yaitu Vcc, Gnd, dan Kontrol (PWM= Pulse Width
Modulation). Pemberian PWM pada motor servo akan membuat servo bergerak pada
posisi tertentu dan kemudian berhenti (kontrol posisi).
15
Prinsip utama dari pengendalian motor servo adalah pemberian nilai PWM pada
kontrolnya. Frekuensi PWM yang digunakan pada pengontrol motor servo selalu 50
Hz sehingga pulsa dihasilkan setiap 20 ms. Lebar pulsa akan menentukan posisi servo
yang dikehendaki. Pemberian lebar pulsa 1,5 ms akan membuat motor servo berputar
ke posisi netral (90 derajat), lebar pulsa 1,75 ms akan membuat motor servo berputar
mendekati posisi 180 derajat, dan dengan lebar pulsa 1,25 ms motor servo akan
bergerak ke posisi 0 derajat. Gambar 8.13 berikut memperlihatkan hubungan antara
lebar pulsa PWM dengan arah putaran motor servo.
Gambar 8.13 Hubungan Lebar Pulsa PWM dengan Arah Putaran Motor Servo
(Sumber: http://aquaticus.info)
16
Adapun sistem yang akan dibangun adalah sebuah robot IUV yang memiliki bagian
utama yaitu Main Board Circuit. Main board ini terdiri dari mikrokontroler MCS-51,
driver servo 555, dan driver motor L298. Main board ini akan mengontrol seluruh
komponen-komponen robot (aktuator/propeller, aktuator kamera, dan lengan robot)
berdasarkan input dari kontroler robot. Sistem ini dihubungkan ke perangkat
komputer yang diperlukan sebagai monitor utama dalam pengendalian robot. Pada
perangkat komputer terdapat software yang akan menampilkan display dari output
kamera robot dan indikator pengendalian robot. Gambar 8.15 menunjukkan gambaran
sistem yang akan dikembangkan. Sedangkan gambar 8.16 (a) dan (b) memperlihatkan
desain robot yang akan dikembangkan.
(a)
(b)
Gambar 8.16 Desain Robot IUV (a) Tampak Belakang dan Atas
(b) Tampak Samping
19
9. Metode Penelitian
6. Implementasi
sistem
7 Penulisan
laporan akhir
8. Pengujian
Sistem
9. Seminar hasil
10. Sidang
meja hijau
Tabel 10.1 Rencana Kegiatan Kerja untuk Tugas Akhir/Skripsi
Disetujui Oleh :
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, W. 2006. Belajar Sendiri Membuat Robot Cerdas. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Http://www.ilmukelautan.com/instrumentasi-dan-hidroakustik/instrumentasi-
kelautan/396-sekilas-tentang-rov. Diakses tanggal 18 Februari, 2011.
Mackenzie, I. S. dan Phan, R. C.-W. 2007. The 8051 Microcontroller. New Jersey:
Pearson Education, Inc.
Rosheim, M. E. 1989. Robot Wrist Actuators. New York: John Wiley & Sons.