KOTA SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
KOTA SAMARINDA
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda mengalami
perkembangan kegiatan dan fungsi perkotaan, bahkan menjadi salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi sekaligus pusat kegiatan bagi kawasan Timur Pulau
Kalimantan.
Pemandangan kala malam, jauh berbeda dengan pemandangan siang hari. Di siang
hari, kesemrawutan dan kemacetan tampak mewarnai jalan-jalan kota. Seperti halnya
kota-kota yang dilewati sungai, pemukiman penduduk pun sebagian besar berada di
tepi sungai. Namun, karena pertumbuhan penduduk dan migrasi dari luar daerah yang
tidak terkendali mengakibatkan daerah di sepanjang bantaran sungai padat dan
kumuh.
Visi Kota Samarinda adalah mewujudkan Kota Samarinda sebagai Kota Jasa,
Perdagangan dan Permukiman yang berwawasan lingkungan pada tahun 2005.
Orientasi Wilayah
Secara geografis, Kota Samarinda terletak pada posisi 116 15 36 -117 24 16 BT dan 0
21 18 -1 09 16 LS. Kota ini terbelah oleh Sungai Mahakam, dan memiliki wilayah
dengan luas total 71.800 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Batas utara : Kec.Muara Badak dan Tenggarong
Batas timur : Kec. Anggana
Batas selatan : Kec.Sanga-Sanga dan Loa Janan
Batas barat : Kec. Loa Kulu dan Tenggarong
Dilihat dari garis ketinggiannya, Kota Samarinda memiliki topografi yang cenderung
mendatar dan terletak di dataran rendah, terbelah oleh Sungai Mahakam. Berdasarkan
tabel kelas ketinggian serta luas wilayahnya, terlihat bahwa 42,77% luas daratan Kota
Samarinda terletak pada ketinggian 7-25 meter dari permukaan laut.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa luas kawasan terbangun perkotaan (17.898 Ha)
mencapai 24,9% dari luas keseluruhan Kota Samarinda. Mayoritas penggunaan lahan
adalah areal terbangun non-perkotaan atau kawasan persawahan, ladang, serta
perkebunan ini tercatat memiliki luas 26.049 Ha atau 36,28% dari total luas wilayah.
Selanjutnya, Kawasan Lindung Ringan merupakan bagian dari ruang terbuka yang
sudah mulai diiolah oleh rakyat, dengan luas 4.597 Ha atau 6,4% luas total. Secara
keseluruhan, luas ruang terbuka Kota Samarinda mencapai 26.853 ha atau sekitar
37,4% total luas wilayah.
PENDUDUK
Kecamatan Samarinda Utara memiliki luas terbesar, 20.520 Ha, atau 28,58% dari total
luas kota. Demikian pula dengan jumlah penduduknya, 118.606 jiwa. Namun tingkat
kepadatan tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Samarinda Ulu dengan 31,35
Jiwa/Ha. Kecamatan dengan luas paling kecil ini, 2.987 Ha atau sekitar 4,16% dari luas
kota, memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di Samarinda, 93.643 jiwa. Sementara
Kecamatan Palaran dengan luas ke-2 terbesar di Samarinda, 20.437 Ha atau 28,46%
dari luas kota, jumlah penduduknya justru paling rendah dibanding kecamatan lainnya,
34.592 jiwa sehingga kepadatannya hanya 1,69 jiwa/Ha.
EKONOMI
Kota Samarinda sebagai ibukota Propinsi merupakan salah satu pusat perekonomian
wilayah Kalimantan Timur. Aktifitas perdagangan di kota ini menghasilkan sumbangan
bagi PDRB dengan nilai yang mencapai 29,38 % pada tahun 1999 (berdasarkan harga
konstan).
1. Perusahaan Dagang
Meski jumlah perusahaan sempat mengalami penurunan seiring dengan terjadinya
krisis ekonomi di lndonesia, namun sejak tahun 1999 kegiatan ekonomi mulai
menggeliat kembali. Berdasarkan data tahun 1999, dipat dilihat jumlah unit usaha
perdagangan berdasarkan bentuk perusahaannya sebagaimana tabel tersebut.
Fasilitas Pendidikan
Kemajuan bidang pendidikan di kota Samarinda telah menjadi prioritas perhatian
Pemerintah Kota, sebagaimana tercantum dalam PROPEDA Kota Samarinda Tahun
2000. Tingkat partisipasi penduduk dalam program pendidikan dasar dan menengah
cukup menggembirakan, dimana secara keseluruhan terdapat 152.269 siswa. Bila
dibandingkan dengan usia rata-rata pelajar di Kota Samarinda (5-19 tahun) yang
berjurrlah 161.874, maka tingkat partisipasi kasarnya mencapai 94%. Data
ketersediaan sarana pendidikan dasar dan menengah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel V. 7. JUMLAH FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KOTA SAMARINDA, 2000
No Tingkatan Sekolah Jumlah Jumlah Siswa Jumlah
Sekolah Guru
1 Dasar SD 218 70.421 2.707
Ml 14 20.402 103
2 Menengah SLTP 71 30.012 1.710
MTsn 25 4.849 334
3 Menengah SMU 28 11.641 765
Lanjutan SMK 22 12.450 742
MA 8 2.494 187
Sumber: Properda Kota Samarinda, 2000
Fasilitas Kesehatan
Sarana pelayanan kesehatan di Kota Samarinda terdiri dari Rumah Sakit (RS) dengan
jumlah total 7 buah, serta Puskesmas yang totalnya berjumlah 60 buah. Puskesmas
Type A melayani konsultasi dengan dokter ahli, secara berkala. Jumlahnya di Kota
Samarinda terbatas, 3 buah. Sementara Puskesmas Type B hanya memiliki pelayanan
dokter umum. Jumlahnya 13 buah. Untuk Puskesmas Type C atau Puskesmas
Pembantu, pelayanan diberikan oleh tenaga perawat atau bidan, serta layanan dokter
umum secara berkala. Jumlahnya mencapai 44 buah, tersebar di seluruh wilayah Kota
Samarinda.
Tabel V. 10. BANYAKNYA PELANGGAN AIR MINUM YANG DISALURKAN PDAM KOTA SAMARINDA, 1999
No Jenis Konsumen Jumlah Jumlah Air Minum
Pelanggan Tersalurkan (m³)
1 Rumah Tinggal 48.327 11.293.271
2 Hotel/Obyek Wisata 11 74.164
3 RS, badan Sosial, Tempat Ibadah 381 378.647
4 Sarana Umum/MCK 323 258.226
5 Pertokoan dan Industri 2.494 916.168
6 Instansi pemerintah 136 220.390
7 Pelabuhan 3 1.268
8 Tangki Air - 18.519
Jumlah 51.675 13.140.653
Sumber: PDAM Kota Samarinda,2000
Sumber : Analisis
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Samarinda dengan jumlah penduduk 562.575
jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 75.947.625 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari
jumlah penduduk x 135 liter/orang/hari. Namun PDAM Kota Samarinda baru dapat
memproduksi sebanyak 66.787.200 liter/hari. Sehingga masih dibutuhkan kapasitas
produksi sebanyak 9.160.425 liter/hari, atau 108,2 liter/detik.
Komponen Persampahan
Sesuai data jumlah penduduk Kota Samarinda Tahun 2003 sebanyak ± 562.575 jiwa
(BPS Juli Tahun 2003). Pelayanan kegiatan yang telah dilakukan KKKP dapat
digambarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel V. 14. TIMBULAN SAMPAH PER KECAMATAN PER HARI
Timbulan Sampah
No Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Jiwa
Per hari (m3) Per Tahun (m3)
1. Samarinda Ilir 13.073 103.916 260 94.900
2. Samarinda Ulu 2.987 102.279 255 93.075
3. Samarinda Utara 8.420 87.998 356 129.940
4. Samarinda Seberang 20.487 142.426 220 80.300
5. Sungai Kunjuang 6.399 85.270 213 77.745
6. Palaran 20.437 40.686 102 37.230
71.803 562.575 1.406 513.190
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Samarinda 2003
Tabel V. 17. JENIS KENDARAAN / ARMADA OPERASIONAL ANGKUTAN SAMPAH, PASIR, BREM DAN
SAPUAN JALAN
Kondisi
No. Jenis Armada Jumlah Unit Keterangan
Baik Rusak
1. Dump truck 50 50 -
2. Arm roll 16 15 1
3. Pick Up 13 13 -
4. Truk tangki 9 9 -
5. Station Wagon 4 4 -
6. Truk Bak Kayu 5 5 -
Sumber: Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Samarinda 2003
Pembuangan akhir dari hasil angkutan timbulan sampah dilaksanakan di TPA Bukit
Pinang Desa Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu dengan jarak ± 15 Km dari pusat
kota.
Lokasi TPA seluas 5 Ha berupa jurang dengan kedalaman ± 15 s/d 30 meter,
sedangkan untuk wilayah Samarinda Seberang menggunakan fasilitas TPA Palaran.
Kegiatan pembuangan akhir dilaksanakan secara open dumping yaitu sampah
dibongkar dari truk ditimbun di bibir jurang kemudian didorong dengan traktor untuk
diratakan (control landfill).
Untuk mengantisipasi misi ke depan yang mana hal ini terkait dengan jumlah penduduk
yang semakin bertambah serta perkembangan Kota Samarinda. Untuk itu Pemkot
pada tahun anggaran 2001 telah membebaskan tanah untuk TPA yang berlokasi di
daerah Sambutan dan (Simpang Pasir).
Sumber : Analisis
Sesuai dengan standar kota Besar, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3,25
liter/orang/hari, Kota Samarinda dengan jumlah penduduk 562.575 jiwa, menghasilkan
1.828,36 m3 timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x
3,25/1000. Namun Kota Samarinda baru dapat mengelola sebanyak 1.283 m3.
Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 545,36 m3 atau 29%.
Pengelolaan limbah dilayani dengan fasilitas pengelolaan setempat (on site system)
dan fasilitas pengelolaan terpusat (off site system) . Fasilitas on site system terdiri dari
fasilitas on site dan fasilitas komunal. Sedangkan fasilitas off site system
menggunakan IPLT.
Tabel V. 20. KONDISI PEMILIKAN JAMBAN DAN SISTEM PEMBUANGAN TINJA TAHUN 2000
Keterangan Jumlah
1. Jumlah Penduduk Perkotaan Tahun 2000
Jiwa 506.707
KK 112.610
2. Pemilikan Fasilitas Sanitasi (%)
a. Jamban Pribadi
Tangki Septik 57,00
Cubluk 36,00
b. Jamban Umum
Fas umum MCK 5,00
Ke Lain-lain 2,00
Ke Perairan Terbuka 4,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kota 2000
Komponen Drainase
Menurut hasil studi dan analisis bersama pihak Bappeda Kota Samarinda, penduduk
Kota Samarinda dalam menyalurkan pembuangan akhirnya banyak memanfaatkan
beberapa anak sungai yang membelah Kota Samarinda dan bermuara di Sungai
Mahakam.
Tabel V. 23. JENIS SALURAN DRAINASE BERDASARKAN PANJANG
No Saluran Panjang drainase
1. Primer 5,00 %
2. Sekunder 47,00 %
3. Tersier 48,00 %
Total 812.455 m
Berikut sedikit gambaran mengenai instansi air bersih, sanitasi, dan jalan kota
Samarinda:
Komponen Jalan
Pengembangan jaringan jalan darat di Kota Samarinda diarahkan pada poros jalan
Trans-Kalimantan guna membuka dan mengembangkan daerah-daerah potensial serta
membuka isolasi daerah pinggiran. Sarnpai akhir tahun 2003, panjang jalan yang ada
di Kota Samarinda secara total mencapai 782,65 Km yang umumnya berstatus Jalan
Kota. Kondisi jalan kota dapat dilihat pada tabel berikut :
SAMARINDA