Anda di halaman 1dari 2

Seperti halnya kaum pria, wanita pun seringkali meremehkan kemampuan mereka sendiri,

khususnya dalam hal karier. Tanpa sadar, ini justru akhirnya akan merugikan diri mereka sendiri.
Coba teliti, apakah Anda termasuk orang-orang yang "hobi" menyabotase karier Anda sendiri,
dengan menyimak beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan wanita seperti di bawah ini:

1. TERLALU RENDAH MEMATOK STANDAR


Kaum wanita seringkali memasang standar yang kelewat rendah, sehingga akhirnya merugikan
diri sendiri. Bahkan dengan kemampuan kerja yang sangat baik pun, seringkali mereka justru
menempat-kan diri mereka terlalu rendah. Contohnya, Wati yang sangat jago komputer, tapi
enggan menawarkan posisi yang berkaitan dengan keahliannya itu. Ia lebih suka duduk di meja
staf administrasi misalnya, ketimbang mengisi posisi di bagian teknologi informasi.
2. TIDAK MEMINTA TOLONG
Perempuan adalah makhluk yang paling suka meminta tolong. Lihat saja, ketika salah jalan,
mereka akan dengan getol bertanya kepada siapa pun yang mereka jumpai, sementara pria lebih
suka mencoba mencari jalan sendiri. Anehnya, ketika mereka sedang mencari pekerjaan,
perempuan lebih suka membungkam mulut. Sementara kaum pria justru doyan bercerita pada
setiap orang bahwa mereka sedang mencari pekerjaan. 3. LUPA CANTUMKAN
KELEBIHAN
Seringkali para wanita tidak menerangkan dengan jelas kemampuan mereka pada bidang yang
mereka geluti. Sementara kaum lelaki justru seringkali membesar-besarkan kemampuan yang
sebenarnya hanya mereka kuasai sedikit. Ingat, ada perbedaaan yang jelas antara melakukan
sesuatu lebih dari yang bisa dilakukan dengan tidak menuliskan kemampuan yang sebenarnya
memang Anda miliki 4. PESIMIS
Kaum hawa seringkali tidak secara maksimal mempelajari sesuatu. Sementara kaum adam lebih
bersemangat dan hampir selalu mengatakan "Ya, kami sanggup." Bukan berarti kaum laki-laki
berbohong, lho. Optimisme ternyata memang lebih penting daripada apa yang sudah didapat dari
pengalaman. Manakah yang akan Anda pilih, seorang yang opimis atau seorang yang pesimis?
5. MEMILIH PASIF
Memilih ditelepon daripada menelepon duluan hanya berlaku untuk hubungan yang tidak
bersifat profesional. Menunggu diajak kencan seorang pria memang baik, tetapi jika Anda
sedang melamar pekerjaan atau tengah mengincar klien baru, tak ada salahnya menelepon lebih
dulu, sekedar untuk mengetahui perkembangan berikutnya. Ini juga menunjukkan seberapa besar
semangat dan minat Anda pada bidang kerja itu. 6. MENJADI SI “SERBA BISA” SAAT
INTERVIEW
Terkadang, saking semangatnya, kita melakukan hal-hal yang kelewat banyak saat wawancara.
Memang betul, pada saat wawancara, si pewawancara ingin mengetahui sebanyak mungkin
tentang diri Anda. Namun, Anda tetap harus jelas mengutarakan kemampuan dan keinginan
Anda pada pekerjaan yang Anda minati tersebut. 7. JANGAN RAGU BERNEGOSIASI
Tentu saja, perusahaan yang sedang membuka lowongan mempunyai patokan gaji dan budget
untuk karyawan baru. Tetapi tetap terbuka kemungkinan bagi Anda untuk mengajukan tawaran
mengenai gaji yang Anda inginkan. Kenyataannya, hampir tidak ada perusahaan yang tiba-tiba
membatalkan tawaran lowongannya hanya karena calon pegawai perempuannya meminta gaji
yang lebih tinggi dari yang ditawarkan, bukan?
8. TIDAK MEMANFAATKAN KESEMPATAN
Seandainya Anda akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, sementara Anda sebetulnya
sangat ingin bekerja pada perusahaan atau proyek tertentu, tak ada salahnya meminta
kesempatan di mana Anda dapat bekerja magang alias tidak dibayar. Kesempatan ini harus Anda
manfaatkan untuk memperlihatkan kemampuan dan bakatbakat yang Anda miliki. 9. TIDAK
TAHU ALASAN
Apa yang Anda lakukan ketika Anda gagal masuk seleksi penerimaan karyawan baru? Jika yang
Anda lakukan adalah menelepon dan mencari tahu penyebab kegagalan Anda, maka langkah
itusangat tepat. Paling tidak, Anda tahu kekurangan dan kelebihan Anda, sehingga bisa lebih
mempersiapkan diri jika suatu ketika mengikuti tes masuk di perusahaan lain. Jadi, setiap kali
usai diwawancara, tanyakan atau sampaikan kepada si pewawancara apakah Anda boleh tahu
alasan kegagalan Anda.
10. TAKUT MENGULANG KEGAGALAN
Banyak di antara kaum wanita yang sering merasa terpukul ketika gagal menjalani wawancara,
bahkan takut mengulangnya kembali. Padahal, mengulang-ngulang kegagalan dan terus-menerus
mengingatnya justru akan semakin mengasah keterampilan Anda menghadapi tes masuk kerja.
Jika Anda merasa telah melakukan kesalahan, belajarlah dari kesalahan itu. Tetapi jangan
mengulang-ngulang kesalahan itu hanya untuk menyesali diri. Jika Anda merasa sudah
melakukan yang terbaik, katakan pada diri Anda bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik 11.
TINGGAL DI RUMAH BUKANLAH PEKERJAAN
Tugas sebagai seorang ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan. Pendapat seperti itu sama sekali
tidak benar, apalagi bahwa tinggal di rumah sebagai ibu dianggap tidak bisa meningkatkan
kemampuan sebagai individu. Tahukah Anda bahwa sebagian besar ibu-ibu yang tinggal di
rumah justru merasa selalu harus belajar dan menambah ilmunya? Anda juga harus sadar bahwa
profesi seorang ibu sebenarnya juga merangkap sebagai manajer keuangan, karena harus
mengatur budget rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai