1. Kaki mikroskop
Merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian mikroskop,
bentuknya ada yang bulat dan ada yang seperti tapal kuda (U). Pada
mikroskop tipe Bausch & Lomb, kaki mikroskop juga digunakan untuk
menempatkan cermin. Pada tipe Olympus, kaki mikroskop sebagai
tempat lampu halogen sebagai sumber cahaya pengganti cermin.
2. Cermin : terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, untuk
menangkap dan meneruskan cahaya ke dalam sistem optik dalam
mikroskop.
Cermin cekung dapat menerima sinar lebih banyak yang datang dari
sumber sinar yang baur, kemudian dipantulkan terkonsentrasi ke satu
titik, sehingga menghasilkan sinar yang lebih terang.
2. Substage Unit
Bagian-bagiannya : Polarisator atau “lower nicol”, Diafragma Iris,
dan Kondensor.
• Polarisator (“lower nicol”)
Merupakan suatu bagian yang terdiri dari suatu lembaran
polaroid, berfungsi untuk menyerap cahaya secara terpilih
(selective absorbtion), sehingga hanya cahaya yang bergetar
pada satu arah bidang getar saja yang bisa diteruskan. Dalam
mikroskop lembaran ini diletakkan sedemikian hingga arah
getaran sinarnya sejajar dengan salah satu benang silang pada
arah N-S atau E-W.
• Diafragma Iris
Terdapat di atas polarisator, alat ini berfungsi untuk mengatur
jumlah cahaya yang diteruskan dengan cara mengurangi atau
menambah besarnya apertur/bukaan diafragma. Hal ini
merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas cahaya
yang diterima oleh mata pengamat, karena kemampuan
akomodasi mata tiap-tiap orang relatif berbeda. Fungsi penting
lainnya adalah untuk menetapkan besarnya daerah pada
peraga yang ingin diterangi, juga dalam penentuan relief, di
mana cahaya harus dikurangi sekecil mungkin untuk
pengamatan “garis becke”.
• Kondensor
Terletak pada bagian paling atas dari “substage unit”.
Kondensor berupa lensa cembung yang berfungsi untuk
memberikan cahaya memusat yang datang dari cermin di
bawahnya. Lensa kondensor dapat diputar/diayun keluar dari
jalan cahaya apabila tidak digunakan/difungsikan.
3. Meja Objek
Bentuknya berupa piringan yang berlubang di bagian tengahnya
sebagai jalan masuknya cahaya. Meja objek ini berfungsi sebagai
tempat menjepit preparat/peraga. Meja objek ini dapat berputar pada
sumbunya yang vertikal, dan dilengkapi dengan skala sudut dalam
derajat dari 0o sampai 360o. Pada bagian tepi meja terdapat tiga buah
sekerup pemusat untuk memusatkan perputaran meja pada sumbunya
(centering).
4. Tubus Mikroskop
Bagian ini terletak di atas meja objek dan berfungsi sebagai unit
teropong, yang terdiri atas beberapa bagian antara lain lensa objektif,
lubang kompensator, analisator, lensa amici bertrand dan lensa okuler.
Lensa objektif
Merupakan bagian paling bawah dari tubus mikroskop,
berfungsi untuk menangkap dan memperbesar bayangan
sayatan mineral dari meja objek. Biasanya pada mikroskop
polarisasi terdapat tiga buah lensa objektif dengan perbesaran
yang berbeda, tergantung keinginan pengamat, dan biasanya
perbesaran yang digunakan adalah 4x, 10x dan 40x, kadang
ada yang 100x
Lubang kompensator
Adalah suatu lubang pipih pada tubus sebagai tempat
memasukkan kompensator, suatu bagian yang digunakan
untuk menentukan warna interferensi. Kompensator berupa baji
kuarsa atau gips yang menipis ke arah depan, sehingga pada
saat dimasukkan lubang akan menghasilkan perubahan war na
interferensi pada mineral.
Analisator
Adalah bagian dari mikroskop yang fungsinya hampir sama
dengan polarisator, dan terbuat dari bahan yang sama juga,
hanya saja arah getarannya bisa dibuat searah getaran
polarisator (nikol sejajar) dan tegak lurus arah getaran
polarisator (nikol bersilang)
Lensa Amici Bertrand
Lensa ini difungsikan dalam pengamatan konoskopik saja,
untuk memperbesar gambar interferensi yang terbentuk pada
bidang fokus balik (back focal plane) pada lensa objektif, dan
memfokuskan pada lensa okuler.
Lensa okuler
Terdapat pada bagian paling atas dari tubus mikroskop,
berfungsi untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai
tempat kita mengamati medan pandang. Pada lensa ini
biasanya terdapat benang silang, sebagai pemandu dalam
pengamatan dan pemusatan objek pengamatan.
SIFAT OPTIK
ROCK FORMING MINERALS
1. KUARSA
Sifat Optik Yang Khas :
Warna kehijauan/kecoklatan,
relief tinggi,
pleokroisme kuat (dikroik/trikroik),
belahan 1 arah atau 2 arah 120o,
bentuk prismatik (biasanya memanjang),
gelapan miring 12-30o
Contoh Kenampakan Hornblende Secara Optik :
3. OLIVIN
Sifat Optik Yang Khas :
4. BIOTIT
Sifat Optik Yang Khas :
6. SANIDINE
Sifat Optik Yang Khas :
Warna colorless
Bentuk tabular
Relief rendah
Gelapan miring 5o – 15o
Tidak terdapat pleokroisme
Umumnya teralterasi dengan mineral – mineral lempung dan
sericite
Gambar Kenampakan Sanidine Secara Optik :
7. PLAGIOKLAS
Sifat Optik Yang Khas :
8. MUSCOVIT
Sifat Optik Yang Khas :
Warna colorless
Biaxial negatif
Warna colorless
Bentuk berlembar
Pleokroisme kuat
Gelapan sejajar
Bentuk dan sifat optik lain mirip biotit
Gambar Kenampakan Muskovit Secara Optik :
9. DIOPSID
Sifat Optik Yang Khas :
10. AUGIT
Sifat Optik Yang Khas :