Disusun Oleh:
KANIA SYAFIZA
090200116
FAKULTAS HUKUM
2011
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tugas dan wewenang DPR antara lain dapat dilihat dalam pasal 71
UUD 1945 dan pasal 77 UU No.27 Tahun 2009 menyebutkan tiga hak
DPR.yaitu:
pengkhianatan terhadap
Yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah hak DPR yang akhir-
kasus skandal Bank Century yang terjadi pada tahun 2009 dimana
adanya usulan dari 503 anggota DPR untuk menggunakan hak
Penggunaan hak angket juga sempat santer pada tahun 2008 terkait
Dilihat dari segi defenisi hak angket yang terdapat dalam UU No.27
menemukan fakta dan “bukti” dari suatu kasus yang mereka selidiki,
penyelidik polisi dan jaksa. Menurut Prof Bagir Manan mantan Hakim
Untuk lebih jelasnya mengenai hak angket akan saya terangkan pada
PEMBAHASAN
1. Dalam hal apa hak angket dapat digunakan oleh DPR?
Hak angket dapat digunakan oleh DPR apabila terjadi sesuatu hal
2003
Bank CIC diketahui didera masalah yang diindikasikan dengan adanya
surat-surat berharga valutas asing sekitar Rp2 triliun, yang tidak memiliki
peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan sulit di jual. BI
menyarankan merger untuk mengatasi ketidakberesan bank ini.
2004
Bank CIC merger bersama Bank Danpac dan bank Pikko yang kemudian
berganti nama menjadi Bank Century. Surat-surat berharga valas terus
bercokol di neraca bank hasil merger ini. BI menginstruksikan untuk di
jual, tapi tidak dilakukan pemegang saham. Pemegang saham membuat
perjanjian untuk menjadi surat-surat berharga ini dengan deposito di Bank
Dresdner, Swiss, yang belakangan ternyata sulit ditagih.
2005
BI mendeteksi surat-surat berharga valas di Ban Century sebesar US$210
juta.
13 November 2008
Bank Century gagal kliring karena gagal menyediakan dana (prefund)
17 November 2008
Antaboga Delta Sekuritas yang dimilik Robert Tantutar mulai default
membayar kewajiban atas produk discreationary fund yang di jual Bank
Century sejak akhir 2007.
20 November 2008
BI Mengirim surat kepada Menteri Keuangan yang menentapkan Bank
Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan mengusulkan
langkah penyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di hari
yang sama, Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK) yang beranggotakan
BI, Menteri Keuangan, dan LPS, melakukan rapat.
21 November 2008
Ban Century diambil alih LPS berdasarkan keputusan KKSK dengan surat
Nomor 04.KKSK.03/2008. Robert Tantular, salah satu pemegang saham
Bank Century, bersama tujuh pengurus lainnya di cekal. Pemilik lain, Rafat
Ali Rizvi dan Hesham Al-Warraq menghinglang.
23 November 2008
LPS memutuskan memberikan dana talangan senilai Rp2,78 triliun untuk
mendongkrak CAR menjadi 10%.
5 Desember 2008
LPS menyuntikkan dana Rp2,2 triliun agar Bank Century memenuhi
tingkat kesehatan bank.
9 Desember 2008
Bank Century mulai menghadapi tuntutan ribuan investor Antaboga atas
penggelapan dana investasi senilai Rp1,38 triliun yang mengalir ke Robert
Tantular.
31 Desember 2008
Bank Century mencatat kerugian Rp7,8 triliun pada 2008. Aset-nya
tergerus menjadi Rp5,58 triliun dari Rp14,26 triliun pada 2007.
3 Februari 2009
LPS menyuntikkan dana Rp1,5 triliun.
11 Mei 2009
Bank Century keluar dari pengawasan khusus BI.
3 Juli 2009
Parlemen mulai menggugat karena biaya penyelamatan Bank Century
terlalu besar.
21 Juli 2009
LPS menyuntikkan dana Rp630 miliar.
18 Agustus 2009
Robert Tantular dituntut delapan tahun penjara dan denda Rp50 miliar
subsider lima bulan kurungan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Sebelumnya pada 15 Agustus, manajemen Bank Century menggugatnya
sebesar Rp2,2 triliun.
3 September 2009
Kepala Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat agar terus mengejar aset Robert Tantular sebesar
US$19,25 juta, serta Hesham Al-Warraq dan Rafat Ali Rizvi sebesar
US$1,64 miliar.
10 September 2009
Robert Tantular divonis 4 tahun penjara dan dengan Rp50 miliar.
Dari kronologis diatas dapat kita lihat hak angket dapat digunakan ketika
tidak masuk akal. Sebab, kalaupun Bank Century nanti berhasil diobati
Bayangkan berapa besar kerugian negara untuk bank yang satu ini. Tidak
pihak terkait dalam kasus mengucuran dana talangan Bank Century dinilai
luar biasa. Dana talangan mengalir deras, tetapi entah megalir ke mana, di
ternyata juga dibawa lari oleh pemegang sahamnya yang saat ini sudah
Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk mengusut kasus Bank Century
Bank Century.
2.Bagaimana pelaksanaan hak angket?
Tata cara pelaksanaan hak angket terdapat dalam UU No.27 Tahun 2009
rapat paripurna yang dihadiri lebih dari ½ anggota DPR dan disetujui
oleh lebih dari ½ anggota DPR yang hadir. Apabila DPR tidak menyetujui
angketyang terdiri atas semua unsur fraksi DPR dengan keputusan DPR.
tinggal di Indonesia juga dapat dipanggil oleh panitia hak angket untuk
kembali.
dimintai keterangan oleh pihak angket tidak hadir setelah dipanggil tiga
Daerah.
Tahun 2003 :
3. Usul dinyatakan dalam suatu rumusan secara jelas tentang hal yang
adalah salah satu lembaga perwakilan rakyat. Wajar saja jika dalam
yang maksimal.
kekuasaan dan hak DPR sebagaimana diatur dalam UUD 1945, yang
ini perlu agar DPR tidak melakukan fungsi pengawasan yang menjadi
ketatanegaraan kita, maka melalui hak angket ini DPR tidak dapat
Dan ada baiknya juga apabila Hak angket yang diajukan DPR RI
jabatan per lima tahun.Karena secara logis kita ketahui hak angket
termasuk dalam hak DPR yang berkait dengan fung-si DPR, yaitu
Kesimpulan
diindahkan. Hak angket adalah salah satu hak DPR yang kuat. DPR
liesajustitia.blogspot.com/.../mencermati-hak-angket-dalam-sistem.html
bataviase.co.id/node/201059
www.kema.unpad.ac.id/.../275-rasionalisasi-sikap- hak-angket-pajak-dpr-ri
http://ikrarnusabhakti.wordpress.com/2011/02/22/lagi-soal-hak-angket-dpr/
http://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Khusus_Hak_Angket_Bank_Century
http://gadingmahendradata.wordpress.com/2009/12/15/kronologi-skandal-bank-
century/
id.wikipedia.org/.../Hak_Angket_Dewan_Perwakilan_Rakyat