Anda di halaman 1dari 5

Analisis Cerpen : Anak Kebanggaan karya AA Navis

1. Tema: Cerpen ini mengungkapkan masalah”Harapan orang tua terhadap anak


yang terlalu berlebihan”.
“Dan salah satunya harus dicapai tanpa peduli kekayaan akan punah. Tapi itu tak
dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan.
Ompi yakin,masa itu pasti akan datang. Dan ia menunggu dengan hati yang
disabar-sabarkankan. Pada suatu hari yang gilang gemilang ,angannya”(hal.16)
“Ketika Ompi membaca surat anaknya yang emberitakan kemajuannya itu,air
mata Ompi berlinang kegembiraaan.”Ah Anakku” katanya pada diri sendiri,”aku
bangga.Anakku”. Baik engkau jadi dokter. Karena orang lebih banyak
memerlukanmu”(hal.17)
“Tak masuk akal ,orang-orang tak menginginkan anaknya,si calon dokter itu.
Lama-lama rasa dendamnya pada mereka bagai membara.”awaslah nanti. Kalau
Indra Budmanku sudah jadi dokter,akan kulludahi mukau semua. Sombong”.
(hal.19)
“Tak usah dibacakan.Takkan sanggup aku endengarnya. Akuakan mati
lemasoleh kebahagiaan yang datang bergulung ini. Aku mau sehat.Mau kuat
duku. Sehingga ledakkkan kegembiraan ini tak membunuhku. Panggilkan dokter.
Panggilkan. Biar aku jadi segar bugar pada waktu anakku.dokter Indra
Budiman,datang.Pergilah.panggilkan dokter”,kata Ompi dengan gembira”.
(hal.25)
2. Latar: Tempat dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen ini penuh
dengan angan-angan yang tidak berujung. Suasananya dibangun dengan
khayal masing-masing tokoh. Tokoh-tokoh ditampilkan dengan penuh angan-
angan bahkan kadang-kadang demi angan-angan berbuat bohong pun
dilakukan.
“Mula-mula anak dinamainya Edwar. Tapi karena raja Inggris itu turun takhta
karena perempuan,ditukarnya nama Edwar jadi Ismail. Sesuai dengan nama raja
Mesir yang pertama. Ketika tersiar kabar,bahwa ada seorang Ismail terhukum
karena maling dan membunuh,Ompi naik pitam. Nama anaknya seolah ikut
tercemar. Dan ia meras terhina.”(hal.15)
“Semenjak Indra Budiman berangkat ke Jakarta,Ompi bertambah yakin,bahwa
setahun demi setahun segala cita-citanya tercapai pasti. Dan benarlah. Ternyata
setiap semester Indra Budiman menirim rapor sekolahnya dengan angka-angk
yang baik sekali.”(hal.17)
Kepda Indra Budiman tak dikatakan kemarahannya itu. Malah sebaliknya.
Dkatakannya,banyak sudah orang yang punya gadis cantik datang meminang.
Tapi semua telah ditolak.”(hal.19)
3. Sudut pandang. Dalam cerpen ini pengarang(AA>Navis) berada di luar
cerita.Beberapa kali ada juga masuk dalam cerita.
“Semua orang,tua-muda,besar kecil,memanggilnya Ompi.Hatinya akan kecil bila
dipanggil lain. Dan semua orang hendak mengecilkan hati orang tua itu.”
“Di waktu mudanya Ompi menjadi klerk di kantor Residen. Maka sempatlah ia
mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya.Semenak istrinya meninggal
dunia dua belas tahun berselang,perhtiannya tetumpah kepada anak
tunggalnya,laki-laki.(hal.15)
“Akan tetapi ketika Ompi tahu akau bakal kawin,dia dapat ilham baru. Diapun
merasa pula,bahwa Indra Budiman sudah patut ditunangkan. “Karen di
kampong kami pihak perempuanlah yang datang meminang.”(hal.19)
“Ketika terakhir aku menemui dokter yang sudah enggan datang,dokter hanya
menggelengkan kepala saja”(hal.23)
4. Tokoh dan Penokohan; Tokoh-tokoh dalam cerpen ini adalah: Ompi.Indra
Budiman,Aku,Dokter dan Pak Pos. Pengarang berhasil mengembangkan watak
tokoh cerita sehingga menyentuh emosi pembaca.
4.1 Ompi wataknya tinggi angan-angan:”Namun dalam hati Ompi mulai
mengangankan nama suatu nama tambahan lagi di muka nama anaknya yang
sekarang. Calon ari nama tabahan itu banyak sekali. Dan salah satunya harus
dicapai tanpa peduli kekayaan akan punah”(hal.16)
Ketika Ompi mulai mengankan naa tambahan itu,diambilnya kertas dan potlot.
Ditulisnya nama anaknya,dr.Indra Budiman. Dan Omp merasa bahagia sekali. Ia
yakinkan kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercaoai itu”.
(hal.16)
4.2 Ompi angkuh dan mudah tersinggung.
“Tapi Ompi tak mau mengerti. Sifat keangkuhannnya mudah tersinggung.
Dan bencinya bukan kepalangkepada orang-orang tua yang mempunyai
anak gadis cantik”(hal.19)
4.3 Indra Budiman tidak menghargai orang tua.
“Budiaman yang bakal jadi dokter.tapi tak pernah lagi mengiriminya
surat”(hal.23)
4.4 Indra Budiman pembohong dan bejat.
“Tak teringat olehnya,bahwa bohonya kepada ayahnya selama ini diketahui
oleh orang kampungnya. Lupa ia bahwa semua mata orsng kampungnya
yang tinggal di Jakarta sealu saja mempercermin hidupnya yang
bejat.”(hal.20)
5. Gaya Bahasa. Brmcama gaya bahasa digunakan pengarang untuk keberhasilan
gagasannya.
5.1 Gaya bahasa asosiasi: seperti calon pengantin yang sedang menunggu
perkawinan (hal. 17) (cuplikan)
5.2 gaya bahasa penegasan: bukan-main, bukan main, indra budiman anakku
itu. Ia memang anak tampan.(hal.20)
5.3 Gaya bahasa metaphor : ia merasa seperti bermimpi dan tubuhnya sering
kapas yang melayang di tiup angin (hal : 21 )

6. Alur :
6.1 Melukiskan peristiwa: pencarian nama anaknya.”Mula-mula si anak
dinamainya Edwar. Tapi karena raja Inggris itu turun takhta karena
perempuan,ditukarnya nama Edwar jadi Ismail”.(hal.15)
6.2 Peristiwa mulai memuncak : Ompi menceritakan keberhasilan anaknya.
“Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan kemajuannya itu,air
ata Ompi berlinang kegembiraan”.(hal.17)
6.3 Klimaks : surat Indra Budiman tidak datang menyebabkan Ompi sakit.
“Semenjak itu seglanya jadi tak baik.Ia jatuh sakit,bahkan sampai mengigau. Dan
Oleh seleranya yang patah,Ompi bertambah menderita jua.(hal.21)
6.4 Penyelesaian : Telegram datang menyatakan Indra Budiman meninggal. “Aku
sobek sampul kuning muda itu dengan tangan yang menggigil.Sekilas saj
tahulah aku,ahwa saat yang paling kritis sudah sampai di puncaknya. Indra
Budiman dikabarkan sudah meninggal.(hal24)Ompi meninggal dengar kejadian
Itu. “Dan telegram itu dibawa ke bibrnyaDiciumnya dengan mesra. Lama
diciumnya serayamatanya memicing. Selama tangannya sampai terkulai dan
atanya terbuka setelah kehilangan cahaya. Dan telegram itu jatuh dan terkapar
di pangkuannya.(hal.26)
TELAAH PROSA

ANALISIS CERPEN “ANAK KEBANGGAAN “ KARYA AA.NAVIS

OLEH

AMRIANI EFFENDI

10.10.010.744.126

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


YAYASAN DHARMA BAKTI - STKIP

LUBUK ALUNG

2001

Anda mungkin juga menyukai