Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN UMUM PENDAHULUAN Utara

GERAKAN PENINGKATAN PRODUKSI Provinsi/ Peremajaan Rehabilitasi Intensifikasi Total


Kabupaten 2009 - 2009 - 2009 - 2009 -
DAN MUTU KAKAO NASIONAL Latar Belakang 2009
2011
2009
2011
2009
2011
2009
2011
2009-2011 Produktivitas tanaman kakao Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami SULSEL 4.300 15.000 20.900 86.650 23.700 39.350 48.900 141.000
penurunan yang cukup drastis, yaitu dari 1.100 kg/ha/thn menjadi 660 kg/ha/thn, - Bantaeng 200 500 500 2.000 5.000 7.500 5.700 10.000
- Bone 350 1.000 2.000 9.000 3.000 4.100 5.350 14.100
atau sebesar 40%. Penurunan tersebut terutama disebabkan semakin
- Soppeng 500 1.700 1.500 6.000 1.000 2.000 3.000 9.700
meningkatnya tanaman kakao yang rusak akibat tanaman tua serta meluasnya - Wajo 500 1.900 1.500 6.000 1.000 2.000 3.000 9.900
serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK) dan penyakit Vascular Streak - SidRap 200 600 1.500 5.000 1.100 2.300 2.800 7.900
Dieback (VSD). Hingga akhir tahun 2008, tanaman kakao yang rusak telah - Pinrang 700 2.200 2.000 8.000 1.000 2.000 3.700 12.200
mencapai 450.000 ha, terdiri dari rusak berat 70.000
0.000 ha, rusak sedang 235.000 ha - Enrekang 300 1.000 1.000 4.000 1.000 1.950 2.300 6.950
dan rusak ringan 145.000 ha. - Luwu 500 2.000 2.000 9.000 2.000 4.100 4.500 15.100
- Luwu
900 2.700 6.900 28.650 4.600 7.000 12.400 38.350
Walaupun telah dilakukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut but namun Utara
hasilnya belum optimal karena masih dilakukan secara parsial dan dalam skala - Luwu
150 500 2.000 9.000 4.000 6.400 6.150 15.900
Timur
kecil. Oleh karena itu kegiatan perbaikan ini perlu dilakukan secara serentak,
SULTRA 4.000 12.000 11.500 50.000 15.200 37.900 30.700 99.900
terpadu dan menyeluruh melalui suatu GERAKAN yang melibatkan seluruh - Konawe 500 2.100 500 6.000 3.000 5.000 4.000 13.100
pemangku kepentingan maupun sumberdaya yang ada. - KonSel 400 1.400 1.000 3.000 1.000 2.000 2.400 6.400
- Muna 300 1.000 500 2.500 1.000 2.000 1.800 5.500
Definisi - Kolaka 1.500 3.900 5.000 20.000 5.200 14.600 11.700 38.500
Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional adalah upaya - Kolaka
1.300 3.600 4.500 18.500 5.000 14.300 10.800 36.400
percepatan peningkatan produktivitas tanaman dan mutu hasil kakao nasional Utara
dengan memberdayakan/ melibatkan secara optimal seluruh potensi pemangku SULTENG 2.250 6.000 4.000 16.400 4.800 18.100 11.050 40.500
- Donggala 300 750 500 2.000 600 2.400 1.400 5.150
kepentingan serta sumber daya yang ada. Cakupan kegiatan utamanya terdiri dari - Parigi
peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi tanaman kakao rakyat di sentra produksi 300 750 500 3.000 600 2.400 1.400 6.150
Moutong
kakao dengan teknologi terkini. - Poso 300 750 500 1.900 600 2.300 1.400 4.950
- Morowali 300 750 500 1.900 600 2.200 1.400 4.850
Sasaran - Banggai 300 750 500 1.900 600 2.200 1.400 4.850
Sasaran gerakan selama tiga tahun (tahun 2009–2011) adalah sebagai berikut: - Toli-toli 300 750 500 1.900 600 2.200 1.400 4.850
1. Perbaikan pertanaman
rtanaman kakao rakyat seluas 450.000 ha terdiri dari: Peremajan - Buol 250 750 500 1.900 600 2.200 1.350 4.850
- Tojo
70.000 ha, Rehabilitasi 235.000 ha dan Intensifikasi 145.000 ha; Una- una
250 750 500 1.900 600 2.200 1.300 4.850
2. Pemberdayaan petani melalui pelatihan dan pendampingan kepada 450.000 NTT 500 1.500 800 2.500 2.000 6.000 3.300 10.000
petani; - Sikka 250 750 400 1.250 1.000 3.000 1.650 5.000
3. Pengendalian hama dan penyakit tanaman seluas 450.000 ha; - Ende 250 750 400 1.250 1.000 3.000 1.650 5.000
4. Perbaikan mutu kakao sesuai SNI. BALI 1.700 5.000 - - 1.100 3.000 2.800 8.000
- Tabanan 1.000 3.000 - - 7.00 2.000 1.700 5.000
- Jembrana 700 2.000 - - 4.00 1.000 1.100 3.000
PELAKSANAAN MALUKU 1.600 5.000 - - 1.600 5.000 3.200 10.000
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional dilaksanakan selama 3 - SBB 900 2.500 - - 800 2.500 1.600 5.000
- Buru 900 2.500 - - 800 2.500 1.600 5.000
DEPARTEMEN PERTANIAN RI tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dengan kegiatan utama adalah PAPUA
peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi di 9 provinsi dan 40 kabupaten, dengan 300 1.000 - - 1.200 4.000 1.500 5.000
2009 BARAT
rincian sebagai berikut: -Manokwari - - - - 1.000 3.200 1.000 3.200
- Sorong 300 1.000 - - 200 800 500 1.800
Provinsi/ Peremajaan Rehabilitasi Intensifikasi Total
Jl. Harsono RM No. 03 Gd. C Kabupaten 2009 - 2009 - 2009 - 2009 -
PAPUA 1.400 4.600 800 2.200 1.200 3.200 3.400 10.000
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 2009 2009 2009 2009 - Kep.
2011 2011 2011 2011 500 1.500 200 500 300 800 1.000 2.800
Yapen
Telp. 021-7827778, 7815380-4 SULBAR 3.950 19.900 22.000 77.250 14.200 28.450 40.150 125.600
- Sarmi 200 700 200 500 300 800 700 2.000
Fax. 021-7815486 - Mamasa 400 1.000 2.000 4.000 2.000 3.000 4.400 8.000
- PolMan 1.250 8.000 7.000 30.250 4.000 8.000 12.250 46.250
- Keerom 200 700 200 400 200 500 600 1.600
e-mail : gnkakaobun@yahoo.com - Majene 500 2.900 3.000 6.000 1.000 2.000 4.500 10.900 - Jayapura 500 1.700 200 800 400 1.100 1.100 3.600
TOTAL 20.000 70.000 60.000 235.000 65.000 145.000 145.000 450.000
- Mamuju 1.250 5.500 8.000 30.000 500 8.900 14.250 44.400
- Mamuju 550 2.500 2.000 7.000 2.200 6.550 4.750 16.050

Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional
Tahun 2009 – 2011 Tahun 2009 – 2011 Tahun 2009 - 2011
7. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. NTT Rp 22.771.287.000,-
i. Pemurnian dan sertifikasi bahan tanam 8. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Maluku Rp 26.252.994.000,-
Kegiatan Tahun 2009 j. Pengembangan sistem data base teknologi kakao dan peningkatan 9. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Papua Rp 30.114.039.000,-
1. Kegiatan Utama kapabilitas tenaga pengawal pengelolaan sistem data base kakao 10. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Papua Barat Rp 9.171.761.000,-
a. Peremajaan seluas 20.000 ha k. Pemurnian dan sertifikasi bahan tanam
- Penyediaan benih unggul sebanyak 20 juta l. Pengutuhan laboratorium SE
batang
- Penyediaan pupuk dasar 2.000 ton MANFAAT
Organisasi Pelaksanaan
- Pestisida 40.000 liter
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1643/Kpts/OT.160/12/2008
- Bantuan upah kerja RP 1.000.000,- per ha Manfaat yang akan dicapai melalui gerakan ini adalah:
- Penyediaan alat pertanian kecil: chainsaw 200 1. Meningkatnya produktivitas kakao di lokasi gerakan dari 660 kg/ha/thn
unit, handspayer 4.000 unit. menjadi 1.500 kg/ha/thn pada tahun 2013.
MENTERI DIRJEN
b. Rehabilitasi seluas 60.000 ha PERTANIAN PERKEBUNAN 2. Meningkatnya produksi kakao di lokasi gerakan dari 297.000 ton/thn menjadi
- Sambung samping 60 juta pohon; 675.000 ton/thn.
- Penyediaan pupuk awal 12.000 ton; 3. Meningkatnya pendapatan petani dari RP 13.200.000/ha/thn (2009) menjadi
- Pestisida 180.000 liter; Rp 30.000.000/ha/thn (2013)
- Alat pertanian kecil: chainsaw 600 unit, KEPALA DINAS 4. Meningkatnya devisa negara dari US$ 494 juta (2009) menjadi US$ 1.485
LITBANG, PT, GUBERNUR
handspayer 12.000 unit. SWASTA, LSM PERKEBUNAN juta (2013)
c. Intensifikasi seluas 65.000 ha PROPINSI 5. Meningkatnya mutu kakao sesuai SNI sebanyak 675.000 ton/thn (2013)
- Penyediaan pupuk pemeliharaan 13.000 ton;
- Pestisida 195.000 liter;
- Bantuan upah kerja Rp 1.000.000,- per ha;
- Alat pertanian kecil: gunting galah 65.000 unit,
PENUTUP
BUPATI KEPALA DINAS
handsprayer 13.000 unit. PERKEBUNAN
d. Pemberdayaan petani melalui pelatihan petani 7.250 PROVINSI
orang (teknis budidaya, pengendalian hama dan Keberhasilan Gerakan Peningkatan Prosuksi dan Mutu Kakao Nasional
penyakit, pasca panen) ditentukan oleh komitmen, tekad dan kerjasama aktif dari seluruh potensi
e. Perbaikan mutu, melalui sosialisasi perbaikan mutu Keterangan :
UPP pemangku kepentingan (Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten, Petani, dan
dan publikasi 1. : garis komando Swasta).
2. Kegiatan Pendukung 2. : garis koordinasi
a. Penyediaan dan pelatihan Tenaga Pendamping 185 KELOMPOK
orang (sarjana 48 orang dan SLTA 137 orang) TANI
b. Pembangunan 3 substasiun penelitian, pengutuhan 1
substasiun dan pembangunan 4 kebun percontohan,
serta pelatihan petugas substasiun (peneliti dan teknisi)
c. Pembangunan 1 unit dan penguatan 6 unit laboratoium PEMBIAYAAN
lapangan.
d. Pengembangan sistem data base teknologi Untuk pelaksanaan Gerakan tahun 2009, Pemerintah Pusat telah
kakao dan peningkatan kapabilitas tenaga mengalokasikan biaya sebesar Rp 983.699.347.000 dengan
pengawal pengelolaan sistem data base kakao rincian sebagai berikut:
e. Rehabilitasi UPP (48 unit)
f. Penyediaan fasilitas transportasi (185 unit) 1. Pembiayaan kegiatan Pusat Rp 19.117.932.000,-
g. Analisa tanah dan daun dari 3.000 sampel serta 2. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Sulteng Rp 82.936.114.000,-
penyusunan rekomendasi pemupukan 3. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Sulsel Rp 302.869.713.000,-
h. Kerjasama dengan perguruan tinggi dalam 4. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Sultra Rp 195.633.010.000,-
monitoring, evaluasi dan pengkajian manfaat 5. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Sulbar Rp 269.260.185.000,-
gerakan 6. Pembiayaan kegiatan lingkup Prov. Bali Rp 25.572.312.000,-
Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional Gerakan Peningkatan Produksi & Mutu Kakao Nasional
Tahun 2009 – 2011 Tahun 2009 – 2011 Tahun 2009 - 2011

Anda mungkin juga menyukai