Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

Ujung dari saluran adalah Sakelar yang menghubungkan Saluran


dengan bagian Instalasi yang lain. Sakelar dapat dibuka dan ditutup
sesuai keperluan operasi.
Pada Jaringan Tegangan Rendah bisa dipakai Sakelar udara biasa.
Tetapi untuk memutus rangkaian listrik dengan tegangan diatas 1000
Volt, timbul kesulitan jika memakai sakelar udara.
Oleh karenanya Sakelar Tegangan Tinggi ( diatas 100 Volt )
memerlukan teknik khusus dalam memutus rangkaian listrik.
Kemampuan memutus arus listrikdengan jumlah arus listrik dengan
jumlah Ampere tertentu pada tegangan operasi tertentu merupakan
salah satu spesifikasi teknik yang harus dipenuhi sebuah Sakelar.
Mengacu kepada ini, dalam instalasi tegangan tinggi ada tiga macam
Sakelar, yaitu :

o Pemutus Tenaga (PMT)


Pemutus Tenaga adalah Sakelar yang mampu memutus arus
gangguan hubung singkat yang terjadi. Pemutus tenaga
dihubungkan pada relay pengaman yang akan memberikan perintah
membuka rangkaian listrik apabila terjadi gangguan hubung
singkat.

o Pemutus Beban (PMB)


Pemutus Beban adalah sakelar yang hanya mampu memutus arus
beban. Operasinya dilakukan secara manual, diperlukan untuk
manuver operasi.
o Pemisah (PMS)
Pemisah adalah sakelar yang hanya boleh dioperasikan tanpa ada
arus. Pemisah harus secara visuil terlihat apakah pisau-pisaunya
membuka atau menutup. PMS ( Pemisah ) dipasang didepan dan
dibelakang PMT ( Pemutus Tenaga ).
Setelah PMT dibuka, tidak ada arus lagi, baru PMS boleh dibuka.
Jangan sekali-kali membuka PMS yang masih berarus yaitu
sebelum PMT dibuka, karena hal ini akan menimbulkan ledakan
dan menimbulkan kecelakaan terhadap mereka yang ada didekat
PMS tersebut.
Apabila instalasi akan disentuh, maka PMS yang bersangkutan
dengan instalasi tersebut harus dibuka setelah terlebih dahulu
PMT-nya dibuka. PMS perlu dibuka untik bisa dilihat bahwa
instalasi yang akan disentuh telah bebas tegangan.
Instalasi mempunyai PMS untuk mentanahkan instalasi. Sebelum
disentuh PMS tanah harus dimasukkan agar potensial yang akan
disentuh sama potensial tanah.

Jaringan Tenaga Listrik


Untuk menyampaikan tenaga listrik yang dibangkitkan Pusat Listrik
sampai ke pelanggan, dibutuhkan Saluran.
Saluran udara berupa konduktor yang dipasang pada isolator,
sedangkan isolator dipasang pada tiang. Isolator ada yang bersifat
menumpu konduktor disebut isolator tumpu, dan menggantung disebut
isolator gantung. Saluran kabel tanah berupa konduktor yang
dibungkus isolasi dan ditanam didalam tanah.

II. PERALATAN
Pemisah bisa disebut juga isolating switch atau disconnecting switch.
Untuk pasangan luar harus dapat dilihat dengan jelas bahwa posisi
kontak-kontak ada dalam keadaan terbuka atau tertutup. Peralatan
pemisah digunakan luas dalam sistem distribusi dengan menggunakan
saluran udara. Peralatan ini hanya mampu memutus arus magnetisasi
transformator. ( Arus yang mengalir dalam transformator dalam
keadaan sisi sekunder tak berbeban ).
Salah satu diantaranya seperti yang terlihat dalam gambar. Ini adalah
sakelar dengan tanduk busur. Tanduk busur berupa batangan logam
yang dipasang pada kontak stasioner dan kontak yang bergerak dalam
gambar a, adalah pemisah dalam posisi tertutup dan tanduk-tanduk
busur saling bersilangan. Ketika kontak yang bergerak meninggalkan
kontak yang diam, tanduk-tanduk busur masih saling berhubungan
sampai saat kontak utamanya berpisah sempurna; tanduk busur masih
saling berhubungan.
Barulah pada saat jarak celah udara menjadi cukup jauh, tanduk-
tanduk busur akan saling melepas dengan cepat dan menimbulkan
busur api. Tetapi karena jarak celah udara semakin jauh busur api
tidak akan padam. Bila tanduk-tanduk itu aus / hangus maka ia dengan
mudah dapat diganti, contoh lain adalah cut out.
Pemisah (PMS) Closed type (kubikel)
Seperti halnya dalam peralatan pemutus, peralatan pemisah
9disconnector), pemutus beban (LBS), pada dewasa ini banyak yang
ditempatkan dalam lemari metal yang tertutup (kubikel) sehingga kita
akan mengenal beberapa kubikel yang mempunyai alat pemisah yang
diantaranya adalah :
- Kubikel pemisah (disconnector) biasanya digunakan untuk
melayani incoming kabel
- Kubikel pemutus beban (LBS) biasanya digunakan untuk
melayani out going kabel
- Kubikel pengaman potensial Transformer (PT) (disconnector
dengan fuse) digunakan sebagai pengaman PT
- Kubikel pengaman trafo distribusi (load break switch dengan
fuse) digunakan sebagai pengaman trafo distribusi dari gangguan
hubung singkat.

III. PENGGUNAAN

Pemilihan jenis pemisah (disconnecting switch) ditentukan oleh


lokasi, tata bangunan luar (outdoor structure) dan sebagainya. Pada
umumnya yang sering dipakai untuk tegangan di atas 72 kV adalah jenis
pemutus tunggal mendatar, jenis pemutus tunggal tegak dan jenis
pemutus ganda (double) mendatar. Disamping itu ada pula jenis
pantograph dan jenis V. Pemilihannya harus dilakukan dengan
memperhatikan tata ril dan kaedaaan sekitarnya secara menyeluruh.
Sebaiknya ada saklar pembumian (grounding switch) yang dipasang pada
pemisah di tempat masuk dan keluarnya saluran transmisi dari gardu
induk. Di tempat masuknya saluran, juga dipasang sela batang (rod gap)
pada pemisah untuk melindungi pemutus beban bila dalam keadaan
terbuka.
Pada umumnya pemisah tidak dapat memutus arus. Meskipun ia dapat
juga memutus arus yang kecil, misalnya arus pembangkit trafo atau arus
pemuatan ril, tetapi pembukaan atau penutupannya harus dilakukan
setelah pemutus tenaga lebih dahulu dibuka. Untuk menjamin bahwa
kesalahan urutan operasi tidak terjadi, maka harus ada keadaan saling
mengunci (interlock), antara pemisah dengan pemutus bebannya. Di
dalam rangkaian kontrolnya, rangkaian interlock akan mencegah
bekerjanya saklar pemisah apabila pemutus tenaganya masih tertutup.
Jika dikerjakan dengan tangan (manual), maka untuk mencegah kesalahn
kerja, dipakai (lampu sebagai) tanda “boleh dikerjakan” di dekat kotak
operasi yan dikontrol. Cara lain adalah dengan menggunakan kunci untuk
masing-masing kotak kontrol atau kunci rangkap (doublet).
 Pemisah berfungsi memisahkan secara fisik satu bagian dengan
bagian lain yang bertegangan.
 Interlock antara pemisah saklar daya (LBS), saklar tanah dan pintu
kubikel.
 Pemisah tidak boleh dibuka dalam keadaan berbeban.
 Pemisah dipakai juga pada kubikel trafo tegangan dan kubikel
sambungan pelanggan tegangan menengah.

Prosedur Pemeliharaan Pemisah :


 Konstruksi kubikel pemisah sama dengan kubikel sakelar beban,
namun tanpa tanki / container pemadam busur api.
 Prosedur pemeliharaan, Pembebasan Tegangan Sakelar Pemisah
sama dengan Prosedur Pemeliharaan kubikel Load Break Switch
(LBS).

IV. PENGUJIAN

Pemisah adalah sakelar yang hanya boleh dioperasikan tanpa ada


arus. Pemisah harus secara visuil terlihat apakah pisau-pisaunya
membuka atau menutup. PMS ( Pemisah ) dipasang didepan dan
dibelakang PMT ( Pemutus Tenaga ).
Pemisah merupakan alat hubung yang mempunyai kemampuan
sangat terbatas. Ia hanya mampu membuka/menutup dalam kondisi
tanpa beban, ia juga mampu memikul arus beban maksimum sebesar
harga yang tertentu dalam arus pengenalnya, sedangkan kemampuan
untuk memikul arus hubung singkat hanya terbatas dalam waktu yang
pendek.
Setelah PMT dibuka, tidak ada arus lagi, baru PMS boleh dibuka.
Jangan sekali-kali membuka PMS yang masih berarus yaitu sebelum
PMt dibuka, karena hal ini akan menimbulkan ledakan dan
menimbulkan kecelakaan terhadap mereka yang ada didekat PMS
tersebut.
Apabila instalasi akan disentuh, maka PMS yang bersangkutan
dengan instalasi tersebut harus dibuka setelah terlebih dahulu PMT-
nya dibuka. PMS perlu dibuka untik bisa dilihat bahwa instalasi yang
akan disentuh telah bebas tegangan.
Instalasi mempunyai PMS untuk mentanahkan instalasi. Sebelum
disentuh PMS tanah harus dimasukkan agar potensial yang akan
disentuh sama potensial tanah.

Pemeliharaan Pemisah (PMS) Open Type


- Beberapa pemisah dari tegangan
- Periksa kembali dengan test tegangan agar yakin
- Bersihkan noda api yang terdapat pada pisau-pisau dan pada
pemegangannya, kemudian beri lapisan vaselin netral secukupnya
- Kencangkan bila terdapat baut-baut pemisah yang kendor
atau terlepas
- Bersihkan Bushing isolatornya dan lakukan pemeriksaan
terhadap keretakan, lakukan penggantian bila ada yang retak
- Periksa pegas-pegas kontaknya dan semua alat mekanisnya,
lakukan pembersihan, dan berikan vaselin atau oli supaya jalannya
lancar
- Keraskan semua baut-baut pada terminalnya
- Periksa dan kencangkan bila terdapat baut-baut sambungan
tanah yang kendor atau yang perlu diganti
- Bersihkan kunci dari karat atau korosi
- Lakukan percobaan pemisah pada posisi masuk dan keluar,
bila pisau-pisau kontaknya kurang sepurna lakukan penyetalan
pada stang penggeraknya
- Periksa peralatan mekanis untuk interlock antara pemisah
peralatan dan pemisah tanahnya, lakukan perbaikan dan berikan
pelicin agar berjalan sempurna
- Bila pekerjaan sudah selesai laporkan pada pengawas dan
pemisah siap untuk operasi kembali

Pemeliharaan Pemisah Closed Type


- Bebaskan kubikel pemisah dari tegangan dengan cara
mengeluarkan PMT di GI atau kubikel AIS digardu sebelum dan
sesudahnya sesuai dengan kemampuannya atau keperluannya
- Periksa kembali dengan test tegangan agar yakin kubikel
yang akan dipelihara tidak bertegangan
- Pasangkan peralatan grounding pengaman pada daerah kerja
mengalami kebocoran tegangan
- Periksa bagian mekanis kubikel bagian luar dan dalam
termasuk bushing, terminal dan relnya
- Periksa dan bersihkan badan kubikel bagian luar dan dalam
termasuk bushing, terminal dan relnya
- Periksa bagian mekanis kubikel dan lakukan pengencangan,
penyetalan pada peralatan mekanis agar dapat berfungsi secara
sempurna, bila perlu beri vaselin atau oli
- Lakukan percobaan kubikel pada posisi masuk dan keluar,
bila kontak-kontaknya kurang sempurna lakukan penyetalan
kembali pada peralatan mekanisnya
- Periksa peralatan interlocknya dan lakukan perbaikan bila
keadaannya kurang sempurna
- Periksa juga pemisah tanahnya
- Periksa pentanahan badan kubikel dan lakukan pengukuran
terhadap tahanan pentanahannya
- Periksa ampu indikator kubikel dan dan lakukan pengetesan
dan perbaikan bila perlu
- Periksa terminasi-terminasi kabel apakah terdapat tanda-
tanda partial discharge pada bagian luar terminasi ataupun tanda-
tanda garis atau hangus, kencangkan mur baut. Periksa juga jarak
bebas fasa-fasa, fasa-tanah
- Periksa heater (kalau ada)
- Periksa kondisi titik sambungan antara busbar, apakan ada
tanda-tanda panas berlebih, kencangkan mur bautnya.

Anda mungkin juga menyukai