Anda di halaman 1dari 3

Paper Mata Kuliah Psikologi Komunikasi

ANALISIS KEKUATAN MEDIA


DALAM MEMPENGARUHI KHALAYAK
MENURUT PARADIGMA KRITIS ( KONSEPSI HUMANISTIK )

Oleh : RUDI TRIANTO (2008912036)


Mahasiswa Magister Fikom Unitomo Surabaya

Dalam tinjauan Filsafat, Ilmu Komunikasi mempunyai 3 paradigma atau


perspektif filosofis. Yakni positivistik, interpretatif, dan kritis. Masing-
masing paradigma ini memiliki sudut pandang epistemologi,
ontologi, dan axiologi yang berbeda. Hal ini mengakibatkan
perbedaan bahkan menyebabkan kontradiksi teori satu sama lain.
Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing teori memiliki
kebenarannya sendiri bergantung pada asumsi epistemologi,
ontologi, dan axiologi.
Paradigma positivistik memandang realitas sebagai sesuatu yang sudah teratur,
terpola, dapat diamati, diukur, dan sebagainya. Pandangan ini sejalan dengan filsafat
empiris, bahwa kebenaran (pengetahuan) ada di luar diri manusia. Karenanya dalam
pandangan positivistik, komunikasi bersifat empiris, kausalitas mutlak,
universal, objektif, dan semacamnya. Konsepsi Behavioristik memandang
manusia sebagai makhluk/obyek yang mutlak dikendalikan oleh aspek lingkungan
(Homo Mechanicus). Sehingga konsepsi ini menyatakan bahwa media sangat
berpengaruh terhadap khalayak (powerfull effect).
Paradigma interpretatif memandang realitas sebagai bentukan dari interaksi
manusia yang penuh makna (meaningfull social action). Dengan demikian
realitas itu adalah pemaknaan (meaning) subyektif individu. Pandangan ini
bersesuaian dengan filsafat rasionalis yang memandang bahwa individu (manusia)
dengan rasionalitasnya mampu menemukan kebenaran. Karena dasar itulah maka
komunikasi bersifat subyektif dan tidak universal. Konsepsi Psikoanalisis melukiskan
manusia sebagai subyek yang aktif digerakan oleh keinginan-keinginan terpendam
individu (Homo Vallens). Konsepsi Psikologi Kognitif menyatakan manusia sebagai
makhluk yang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya
(Homo Sapiens). Kedua konsepsi ini menyatakan media tidak mempunyai pengaruh
terhadap khalayak (Limited Effect).
Paradigma kritis (Konsepsi Humanisik)
Paradigma ini berada di antara paradigma positivistik dan paradigma
interpretatif. Dikatakan berada pada paradigma positivistik karena paradigma kritis
mengakui adanya realitas empiris yang sudah tertata (order), terpola (pattern), dan
teratur (fixed). Sedangkan dikatakan juga beririsan dengan paradigma interpretatif,
karena memandang manusia secara komprehensif dan menempatkan manusia sebagai
obyek sekaligus subyek yang aktif, menggambarkan fenomena tertentu yang unik dan
tidak bersifat universal. Manusia dipandang sebagai realitas utuh yang dipengaruhi
oleh kondisi eksternal (lingkungan hidupnya) maupun kondisi internal pribadi yang
ada dalam dirinya.
Dalam konteks kajian ilmu komunikasi, paradigma kritis (konsepsi
Humanistik) mendasari lahirnya komunikasi arus dua langkah atau langkah ganda,
yang populer dengan istilah komunikasi dua arah (two way communication).
Komunikasi dua arah membidani lahirnya model konvergensi komunikasi. Yakni,
proses dialog dua arah atau interaksi individu dalam upaya mencapai saling
pengertian makna dan kesepakatan pemahaman bersama dalam memaknai simbol-
simbol (interaksi simbolik). Gambaran komunikasi tidak lagi bagaikan garis lurus ala
Laswell atau model matematik ala Shannon dan Weaver, tetapi lebih merupakan
lingkaran tiada ujung dan pangkal (circular communication). Dimana komunikan,
penerima, atau khalayak bertindak selain sebagai decoder juga menjadi encoder yakni
sebagai penafsir dan penterjemah kebutuhan riil.
Dari paparan analisis tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa dalam
paradigma kritis (Konsepsi Humanistik), media (komunikator) tidak terlalu
berpengaruh (mempunyai efek terbatas) terhadap khalayak. Khalayak tidak semata-
mata dipengaruhi oleh media secara mutlak, ada faktor lain yang mempengaruhi.
Yakni lingkungan eksternal (kondisi ekonomi, adat budaya etc) dan kondisi internal
berupa kualitas diri individu.

Kepustakaan:
Hamijoyo, Santoso S. Landasan Ilmiah Komunikasi. Surabaya : Pascasarjana Print,__
Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah. Jakarta: Pustaka Firdaus. 1999
http://inherent.brawijaya.ac.id/virtual/learning/management
http://www.fikom.unpad.ac.id
Rakhmat, Jalaludin. Psikologi komunikasi. Bandung : Remaja Rosda karya. 2000

Anda mungkin juga menyukai