Pemeriksaan Laboratorium
1. Gambaran peningkatan pemecahan :
Bilirubin serum meningkat, tidak terkonjugasi dan terikat pada albumin.
Urobilinogen urin meningkat
Sterkobilinogen feses meningkat
Haptoglobin serum tidak ada (karena haptoglobin menjadi jenuh oleh hemoglobin dan kompleks ini
dikeluarkan oleh sel RE).
2. Gambaran peningkatan produksi eritrosit :
Retikulositosis
Hiperplasia eritroid sumsum tulang
3. Eritrosit yang rusak :
Morfologi : mikroferosit, eliptosit, fragmentosit.
Fragilitas osmotik, autohemolisis
Ketahanan eritrosit memendek (ditunjukkan dari pelabelan 51Cr disertai pemeriksaan lokasi
destruksi)
4. Gambaran hemolisis intravaskular :
Hemoglobinemia dan hemoglobinuria.
Hemosiderinuria
Methemalbuminemia
B. Klasifikasi
Berdasarkan penyebab :
1. Anemia hemolitik herediter
Defek membran
o Sferositosis herediter
o Eliptositosis herediter
o Ovalositosis Asia Tenggara
Kelainan metabolisme eritrosit
o Defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
o Defisiensi glutation dan sindrom lain
o Defek jalur glikolitik (Embden-Meyerhof)
o Defisiensi piruvat kinase
2. Anemia hemolitik didapat
Anemia hemolitik autoimun
o Anemia hemolitik autoimun tipe hangat
o Anemia hemolitik autoimun tipe dingin
Sindrom fragmentasi eritrosit
Infeksi
Agen kimia dan fisika
Anemia hemolitik sekunder
Hemoglubinuria nokturnal paroksismal (PNH)
B. Eliptosis Herediter
1. Definisi
Anemia yang disebabkan kegagalan heterodinner spektrin untuk bergabung dengan dirinya menjadi
heterotetramer.
2. Gambaran klinis dan temuan hematologik
Mirip dengan sferositosis herediter, kecuali pada gambaran sediaan apus darah dan gejala klinisnya lebih
ringan.