Anda di halaman 1dari 6

Terdapat beberapa macam jenis boiler salah satu diantaranya adalah jenis boiler

bertekanan tinggi. Jenis boiler ini bekerja pada tekanan tinggi (diatas 60 kg/cm 2) dan di desain
untuk mengefektifkan proses pertukaran panas, temperature tube boiler, dan sirkulasi panas. Hal
ini dibutuhkan untuk mencapai keadaan proses yang lebih ekonomis. Steam yang dihasilkan
akan meemiliki tekanan yang tinggi pula, dan steam jenis ini sangat banyak dibutuhkan. Hal- hal
yang perlu diperhatikan dari boiler tekanan tinggi:

1. Blowdown control.
Untuk boiler ini harus selalu dilakukan blowdown control , walaupun telah dilakukan
pengolahan air umpan boiler yang sangat baik. Namun frekuensi dilakukannya blowdown
harus sangat dipertimbangkan. Blowdown dilakukan untuk mengurangi kadar padatan
dalam boiler. Akan tetapi, jika terlalu sering dilakukan blowdown maka akan memakan
biaya mahal untuk water treatment. Sebaliknya, jika sedikit dilakukan blowdown akan
mengakibatkan terbentuknya kerak pada boiler dan tentunya akan mengurangi masa
pakai boiler.
2. Pengaturan burner
Pengoperasian yang tepat penting untuk faktor keamanan dan efesiensi pembakaran.
Perubahan suhu dan tekanan bahan bakar akan berpengaruh pada kinerja burner. Hal
yang harus diperhatikan adalah kotoran yang terdapat pada burner akan mempengaruhi
kinerja burner, kemudian warna , besar dari api yang dihasilkan oleh burner harus tetap
konstan selama burner bekerja.
3. Efisiensi yang rendah
Efesiensi dari boiler itu sekitar 80-85 %
4. Pemeliharaan
Seluruh boiler memerlukan peralatan. Untuk boiler tekanan tinggi , diperlukan perawatan
yang rutin dan lebih sering dilakukan dibanding jenis boiler jenis lain.
5. Keselamatan
Boiler harus dioperasikan secara aman dan dilengkapi dengan perangkat keamanan.
Semua perangkat ini harus dikontrol agar pengoperasian boiler dapat dilakukan secara
aman.
6. Terjadinya kerak (deposit)
Hal ini yang sangat harus diperhatikan, karena boiler ini lebih mudah terbentukanya
kerak dibanding jenis boiler lain. Kerak dapat menyebabkan berkurangnya efesiensi
perpindahan panas.
7. Keretakan boiler.
Perlu diperhatikan material pada boiler. Karena boiler harus tahan pada tekanan dan
temperature yang tinggi. Selain itu perlu diperhatikan pula kerusakan tube yang biasanya
disebabkan karena korosi, stress, deposito, atau retak karena terlalu panas.
8. Pengolahan air
Karena boiler ini bekerja pada tekanan yang tinggi , maka temperature yang digunakan
pun sangat tinggi. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus, karena kualitas air umpan
yang digunakan harus baik. Jika hal ini tidak diatasi masalah yang akan terjadi pada
boiler bertekanan tinggi adalah masalah korosi pada tube boiler dan kualitas dari steam.
Korosi pada tube boiler akan mengakibatkan industry terkait harus mengeluarkan biaya
tambahan untuk memperbaiki kondisi boiler. Selain itu , turbin steam yang digunakan
adalah turbin yang memiliki kapasitas tinggi namun perlu dilakukan pengawasan ketat
terhadap kualitas steam untuk menghindari kerusakan pada turbin. Oleh karena itu,
keberhasilan boiler bertekanan tinggi termasuk turbin yang digunakan , memerlukan
perhatian khusus pada tahap proses pengolahan air yang digunakan untuk air umpan
boiler.
Pengolahan air umpan boiler tekanan tinggi sangat perlu diperhatikan. Air umpan yang baik akan
membuat umur dari boiler, dan menghasilkan steam dengan kualitas yang baik. Hal-hal yang
harus diperhatikan pada pengolahan air umpan boiler adalah sebagain berikut :
A. Pengotor dalam air
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisa kandungan pengotor dalam air
yang digunakan sebelum menentukan proses pengolahan air yang digunakan. Pengotor air akan
menyebabkan deposit pada komponen dan permukaan peralatan, dimana hal tersebut
berpengaruh pada proses perpindahan panas dalam boiler, laju alir , dsb. Jika ini terus dibiarkan
dapat juga menyebabkan kerusakan pada alat misalnya korosi atau penurunan kinerja dari boiler.
Jenis-jenis pengotor yang menyebabkan hal tersebut adalah :
 Mineral terlarut (Ca2+, Mg2+)
 Bahan organic
 Gas terlarut (O2)
 Materi tersuspens
 Warna
 MIkroorganisme
Besarnya pengotor tergantung sumber air yang digunakan.

B. Pengolahan air untuk boiler bertekanan tinggi


Pengolahan air ini sangat penting untuk boiler yang beroperasi pada tekanan dan
temperature yang tinggi untuk menghindari peralatan dari korosi ,………….. Pada tekanan yang
tinggi kandungan padatan yang terlarut dan silica harus tetap dijaga pada konsentrasi yang
rendah, agar steam yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Silika adalah senyawa yang
perlu diperhatikan konsentrasinya , jika tidak pada tekanan tinggi silica akan terbawa oleh uap
steam. Misalnya pada boiler yang bekerja pada tekanan 80 kg/cm 2 konsentrasi silica yang perlu
dijaga adalah kurang dari 0.4 ppm. Jika pengotor air tidak dihilangkan maka akan meningkatkan
blowdown dan ini sangat tidak ekonomis. Cara menghilangkan pengotor ini dapat dilakukan
dengan cara demineralisasi , dimana kualitas air demineralisasi dapat diterima sebagai air umpan
untuk boiler jenis ini karena dapat menghilangkan kesadahan , specific electricity conductivity
kurang dari 0.5 mmho/cm, dan konsentrasi silica kurang dari 0.02 ppm. Sedangkan bahan
terlarut, bahan organic, dan kekeruhan dapat dihilangkan dengan pre-treatment yang terdari
klorinasi , koagulasi, clarification dan filtrasi.
C. Mengontrol korosi
Seperti yang diketahui salah satu penyebab korosi adalah terdapatnya adanya kandung
oksigen dalam air boiler yang dapat menyebabkan korosi pada permukaan logam. Kerusakan
yang dihasilkan bisa sangat parah, bahkan pada boiler yang beroperasi pada tekanan rendah.
Oleh karena itu, oksigen harus dipisahkan dari air sebelum masuk boiler. Proses pemisahan dapat
dilakukan dengan mechanical deaerator. Ini merupakan alat yang bekerja pada kondisi vakum.
Berikut ini adalah salah satu bentuk dari alat deaerator:
Sumber : http://blog.beswandjarum.com/awangarjana/2010/06/04/deaerator/
Steam bertekanan rendah (vakum) masuk dibagian bawah bagian tangki pemisah, steam
dimasukan oleh alat steam jet ejector. Kemudian air umpan boiler masuk dari bagian atas masuk
air umpan boiler. Steam akan memaksa keluar padatan terlarut dari air dan akan membawa
oksigen ke bagian atas dari tangki pemisah. Air umpan boiler akan mengalir kebawah menuju
tangki horizhontal (penyimpanan), kemudian didalam tangki ini diberi steam bertekanan rendah
kembali untuk memaksimalkan pemisahan oksigen. Dari tangki horizontal ini terdapat aliran
keluar menuju boiler. Sebelum memasuki deaerator steam diberi oksigen scavenger dengan
bahan baku aktifnya adalah hydrazine dengan rumus molekulnya N2H2 yang berfungsi sebagai
pembantu agar didapat pemisahan yang optimal. Jika proses ini dilakukan dengan baik akan
mengurangi kadar oksigen hingga 7 ppb (part per billion) atau kurang.

Efek dari PH

Reaksi antara air umpan boiler dan baja berlangsung cepat dan spontan pada temperature yang
tinggi. Dan itu terjadi pada boiler yang bertekanan tinggi yang berkerja pada temperature yang
tinggi pula. Satu-satunya alasan boiler dapat berfungsi pada keadaan normal adalah korosi dan
magnetite (Fe3O4) akan membentuk lapisan perlindungan pada permukaan metal yang akan
menghambat laju korosi lebih lanjut. Fungsi dari alkilinitas adalah untuk mempertahankan
lapisan pelindung ini dalam keadaan stabil. Lapisan pelindung ini akan stabil pada pH dibawah 5
dan diatas 13. Sedangkan korosi akan terjadi pada PH 9-11. Walaupun terdapat rentang pH yang
jauh, akan tetapi pengaruh pH pada korosi bukan pada besar pH air umpan yang masuk namun
besar pH pada permukaan metal pada bagian tube. Batas pH yang diijinkan untuk air umpan
boiler yang masuk adalah 8.8 – 9,2 , hal ini dicapai dengan penambahan trisodium fosfat.
Penambahan NaOH sangat tidak dianjurkan karena akan merusak lapisan pelindung ini. Karena ,
walaupun dalam konsentrasi yang tidak besar, NaOH kemungkinanan akan ………… dan akan
menyebabkan korosi. Terbentuknya lapisan dalam metal oxide membuat NaOH membentuk
senyawa yang lebih konsentrat. Sedangkan, telah banyak terbukti jika trisodium fosfat tidak
bereaksi dengan bahan metal dan tentunya tidak akan menyebabkan korosi.
Salah satu metoda lain untuk mengurangu korosi adalalh metoda volatile treatment. Tapi
metoda ini hanya efektif digunakan untuk melindungi permukaan pemanas pre-boiler. Seperti
namanya metoda ini menggunakan senyawa-senyawa volatile seperti ammonia,
cyclohexylamine, dan morpholine. Bahan-bahan ini akan menetralisir asam yang akan
menyebabkan korosi sehingga akan menjaga kondisi tetap basa dan menjaga kondisi lapisan
pelindung agar tetap stabil. Akan tetapi senyawa ini mudah menguap pada tekanan tinggi ,
sehingga pengaruh penambahan senyawa yang seharusnya sebagai buffer (menjaga kestabilan
pH) menjadi tidak terlalu berpengaruh. Sehingga metoda ini kurang cocok untuk diterapkan pada
boiler bertekanan tinggi. Namun , keuntungan yang didapat dari metoda ini adalah kemurnian
steam yang dihasilkan baik.

D. Mengontrol deposit (kerak)


Deposit disebabkan oleh zat pengotor yang terbawa dalam air. Sumbernya adalah air
make-up yang mengandung mineral atau air kondesat yang terkontaminasi (kandungan senyawa
korosi atau kebocoran air pendingin). Pengotor dalam air hasil make-up dapat disebabkan kurang
efektifnya peralatan pre-treatment yang digunakan. Pengotor-pengotor ini akan mengendap pada
temperature tinggi dan akan berakumulasi membentuk deposit pada boiler. Beberapa pengotor
akan keluar dari air karena temperature yang tinggi di boiler jenis ini , akan tetapi padatan
tersuspensi terlaru berat untuk menguap keatas , maka pengotor jenis ini akan mengendap
kebawah. Lapisan deposit ini menyebabkan lapisan isolasi pada permukaan dalam boiler akan
mengurangi besar perpindahan panas, mengurangi konversi bahan bakar menjadi uap (steam),
dan akan membuat perpindahan panas tidak merata (hot spot). Deposit ini juga membuat bahan-
bahan kimia menjadi sangat korosif. Masalah ini dikurangi dengan cara mekanik atau kimia.
Cara mekanik yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan blowdown boiler untung
mengurangi konsentasi pengotor dalam air. Tolak ukur kapan harus dilakukan blowdown adalah
dengan melihat kadar alkalinitas, kandungan padatan, silica, dll. Misalnya pada boiler yang
beroperasi pada tekanan 50-300 psig , American Boiler Manufacture menetapkan kandungan
TDS dalam air boiler sebesar 700 s/d 3500 dan setiap kenaikan tekanan maksimal 60 kg/cm 2
kadar padatan harus berkurang 100 ppm. Blowdown yang dilakukan secara kontinyu dan konstan
akan mempertahakan kadar pengotor dalam boiler , namun perlakuan blowdown tidak cukup
perlu disertai pula perlakuan kimia.

Anda mungkin juga menyukai