Anda di halaman 1dari 3

Tugas Khusus

Aplikasi Motor AC pada Conveyor


Didalam dunia industri yang menggunakan peralatan mesin,
pasti terdapat sebuah konveyor (conveyor). Konveyor ini
berfungsi untuk memindahkan atau mendistribusikan produk
yang dihasilkan oleh industri itu sendiri. Wiring diagram atau
rangkaian kontrol start stop sederhana conveyor dengan satu
motor ditunjukan oleh gambar dibawah ini

Peralatan yang diperlukan untuk rangkaian tersebut antara


lain:
1. Breaker 10 A 1 pc
2. Trafo step down 380 V / 220 V 3 A 1 pc
3. Magnetic Contactor 3P coil 220 V 1 pc
4. Thermal Over load Relay 1 pc
5. Fuse glass 2 A dan 3 A @ 1 pc
6. Pilot lamp 220 V 1 pc
7. Start button 1pc
8. Stop button 1 pc
9. Motor
Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu
stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator
oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4
mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa
berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu
rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang
memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan
statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu
tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh
beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot
yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian
disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
Penerapan dalam Conveyor

Proses berputarnya rotor
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasan g pada kumparan
stator, akan timbul medan putar den gan kecepatan ns = 120
f/P,sehingga Medan putar stator tersebut akan memotong
batang konduktor p ada rotor. Akibatnya pada batang
konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang
konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGLakan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan
magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel
mula yan g dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar
untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena
terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan putar
stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan
adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator
(ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian
tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor
induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau
asinkron.
Daya yang dihasilkan kemudian akan menggerakan rantai
pada konveyor sehingga konveyor bergerak. Konveyor itu
sendiri digerakan dengan motor induksi tiga fasa karena
dengan motor induksi tiga fasa beban lebih mudah dijalankan
dan sistem pengereman secara dinamis mampu membuat

Pengereman Dinamik
Pengereman untuk menghentikan putaran motor induksi dapat
dirancang secara dinamik yaitu menggunakan sistem
pengereman yang dilakukan dengan membuat medan
magnetik motor stasioner. Keadaan tersebut dilaksanakan
dengan menginjeksikan arus DC pada kumparan stator motor
induksi tiga fasa setelah hubungan kumparan stator dilepaskan
dari sumber tegangan suplai AC. Metode pengereman dinamik
(dynamic braking) memiliki keuntungan antara lain
kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor
induksi tiga fasa
Pengereman dinamik digunakan untuk menghentikan putaran
rotor motor induksi. Tegangan pada stator diubah dari sumber
tegangan AC menjadi tegangan DC dalam waktu yang sangat
singkat. Torsi yang dihasilkan dari pengereman tergantung
pada besar arus DC yang diinjeksikan pada belitan stator.

Anda mungkin juga menyukai