reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan
dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan diinduksi.
Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi listrik.
Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Andaikan potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari potensial
yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink akan mengendap dan tembaga
Gambar 10.6 menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial balik
Gambar 10.6 Electrolisis. Reaksi kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung.
dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia merangkumkan hasil
1. Jumlah zat yang dihasilkan di elektroda sebanding dengan jumlah arus listrik yang melalui
sel.
2. Bila sejumlah tertentu arus listrik melalui sel, jumlah mol zat yang berubah di elektroda
adalah konstan tidak bergantung jenis zat. Misalnya, kuantitas listrik yang diperlukan untuk
mengendapkan 1 mol logam monovalen adalah 96 485 C(Coulomb) tidak bergantung pada jenis
logamnya.
C (Coulomb) adalah satuan muatan listrik, dan 1 C adalah muatan yang dihasilkan bila arus 1 A
(Ampere) mengalir selama 1 s. Tetapan fundamental listrik adalah konstanta Faraday F, 9,65
x104 C, yang didefinisikan sebgai kuantitas listrik yang dibawa oleh 1 mol elektron. Dimungkinkan
untuk menghitung kuantitas mol perubahan kimia yang disebabkan oleh aliran arus listrik yang
Arus sebesar 0,200 A mengalir melalui potensiometer yang dihubungkan secara seri selama 20
menit. Satu potensiometer memiliki elektrode Cu/CuSO4 dan satunya adalah elektrode Pt/
Jawab
1. Reaksi yang terlibat adalah Cu2+ + 2e-–> Cu, maka massa (w) Cu yang diendapkan
2. Karena reaksinya 2H+ + 2e-–> H2, volume hidrogen yang dihasilkan v (cm3) adalah.
sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis digunakan untuk
menghasilkan berbagai logam. Elektrolisis khususnya bermanfaat untuk produksi logam dengan
elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall
(1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang
sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan lelehan Na 3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum
Sebagai syarat berlangsungnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu
cara yang paling jelas agar ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam
air. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam air jelas tidak tepat sebab air lebih
Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Masalahnya Al 2O3 meleleh pada suhu
sangat tinggi 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak realistik. Namun, titik
leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Prosedur
detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit mengandung berbagai oksida logam sebagai pengotor.
Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang
tak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk menghasilkan hidrolisis
Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na 3AlF6 dan kemudian garam lelehnya dielektrolisis.
Reaksi dalam sel elektrolisi rumit. Kemungkinan besar awalnya alumina bereaksi dengan
Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan
prosedur ini kira-kira 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan
dengan logam lain. Sifat aluminum sangat baik dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal.
Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat besar.
Latihan
Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur yang ditandai dengan hurugf tebal dalam senyawa
berikut.
(a) +1 (b) -1 (c) +4 (d) +2 (e) +1 (f) +7 (g) -1 (h) +6 (i) +6 (j) +6
Untuk tiap reaksi berikut, tentukan bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Tentukan oksidan dan
10.2 Jawab
10.3 Jawab
99,5 %
Tentukan potensial sel (pada 25°C) yang reaksi totalnya diberikan dalam persamaan berikut.
1. Mg + 2H+ –> Mg2+ + H2
10.4 Jawab
1. Mg –> Mg2+ +2e-, +2,37 V. 2H+ + 2e-–> H2, 0,00 V; potensial sel: +2,37
V,efektif.
2. Cu2+ + 2e-–> Cu, 0,337 V. Ag–> Ag+ + e-, -0,799 V, potensial sel: -0,46 V,tidak
efektif.
3. Zn2+ + 2e-–> Zn, -0,763 V. 4OH-–> 4e- + O2 + 2H2O, -0.401 V potensial sel: -1,16
Hitung potensial sel (pada 25°C) yang reaksi selnya diberikan di bawah ini.
Cd + Pb2+ –> Cd2+ + Pb
10.5 Jawab
0,30 V
Bismut dihasilkan dengan elektrolisis bijih sesuai dengan persamaan berikut. 5,60 A arus listrik
dialirkan selama 28,3 menit dalam larutan yang mengandung BiO +. Hitung massa bismut yang
didapatkan.
10.6 Jawab
6,86 g
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/oksidasi_dan_reduksi1/elektrolisis/
(12/04/11 ~ 18:07)
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi
kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda danelektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida
atau leburan oksida. Kombinasi antara elektrolit dan elektroda menghasilkan tiga kategori penting
elektrolisis, yaitu:
Elektrolisis 22
Kimia Kelas 2 > Reaksi Redoks Dan Elektrokimia
1. Katoda [elektroda -]
•
Terjadi reaksi reduksi
•
Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) den Alkali tanah (IIA), Al dan Mn
•
Reaksi:
2 H+(aq) + 2e- H2(g)
ion golongan IA/IIA tidak direduksi; penggantinya air
2 H2O() + 2 e- basa + H2(g)
ion-ion lain direduksi
2. Anoda [ektroda +]
• Terjadi reaksi oksidasi
• Jenis logam diperhatikan
senyawa lain.
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/0221%20Kim%202-9i.htm