Anda di halaman 1dari 20

Oleh : Yuri Hermawan Prasetyo

Recycle ini architecture

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEKERJAAN UMUM
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Jalan Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 40393 - PO.Box 812 Bandung 40008
Indonesia
Telepon : (022) 7798393 (4 Saluran) - Fax : (022) 7798392 e-mail: kapuskim@bdg.centrin.net.id
ARSITEKTUR

H SUSTAINABLE DEVELOPMENT
E
R BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN
A green architecture
R
K BANGUNAN DAUR ULANG
I (RECYCLE / REUSED)
Pendekatan Daur ulang dalam arsitektur
Recycle in architecture

FUNGSIONAL
BAHAN BANGUNAN BANGUNAN
R
A
Rancangan bangunan al : N Fungsi bangunan untuk mendukung
• Pemanfaatan material daur ulang C aktivitas daur ulang dalam bangunan
A (sampah domestik)
• Minimal material waste N
• Identifikasi potensi bongkaran Mis: sirkulsi , pewadahan dll
G
A
N • Kertas
• Plastik
Material runtuhan/ PEMANFAATAN
• Kaca
bongkaran PEMANFAATAN • Logam
bangunan • Air buangan

PENGEPULAN PENGOLAHANP PENGEPULAN PENGOLAHAN


R
PEMILAHAN O PEMILAHAN
S
E
S
PENGANGKUTAN PENGANGKUTAN
MATERI PAPARAN

• FAKTOR – FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI


PEMANFAATAN BAHAN BANGUNAN DAUR ULANG

• JENIS MATERIAL RUNTUHAN/ BONGKARAN DAN


POTENSINYA

• PELAKSANAAN DAUR ULANG

• CONTOH BAHAN BANGUNAN DAUR ULANG dan LIMBAH

• PEMANFAATAN DALAM BANGUNAN RUMAH (interior &


eksterior)
FAKTOR – FAKTOR YANG
MELATARBELAKANGI PENGGUNAAN
BAHAN BANGUNAN DAUR ULANG

1. Perkembangan Kebutuhan rumah


Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % per tahun, maka dibutuhkan
rumah baru sebanyak 800.000 unit per tahun dan yang terpenuhi tidak lebih dari
100.000 unit per tahun. (sekitar 25 % rumah baru)

2. Daya beli rumah baru masyarakat rendah (ekonomi)


Pendapatan per Kapita 2008 Indonesia Rp21,7/ 1.8 per bulan
MAsyarakat MBR sulit membeli rumah baru

3. Lingkungan (pendekatan rancangan)


Konsep Sustainable (minimal komsumsi bahan bakar, mencegah efek negatif
terhadap daya dukung lingkungan, memenuhi kebutuhan manuasia
(Pemanfaatan bahan bangunan daur ulang)
4. Peluang usaha (ekonomi)
Penggangguran di Indonesi 9.4 juta, jual beli bahan bangunan bekas
sebagai alternatif mata pencaharian
Berkembangnya tempat penjualan bahan material bekas (kuantitas dan
varietas)

5. Perkembangan teknologi bahan (penambahan nilai)


Berkembangnya Teknologi Pengolahan bahan bangunan daur ulang/
limbah industri/ perkebunan (organik maupun anorganik) memproduksi
bahan bangunan alternatif

6. Bencana Gempa (darurat)


Rekonstruksi rumah akibat bencana (bantuan pemerintah 10 jt – 30 jt/
KK tidak cukup membangun rumah baru, pemanfaatan bahan runtuhan

7. Gaya hidup/ life style/ budaya


Rumah kayu antik, Rumah kaleng, rumah botol, dll

8. Perkembangan Gaya Arsitektur


JENIS MATERIAL RUNTUHAN/ BONGKARAN
BANGUNAN DAN POTENSINYA

1. Bongkaran komponen struktur ( beton/ beton bertulang)  22 %


- Perubahan struktur bangunan
- Penguatan (strengthtening) atau perbaikan (retrofitting) tidak bisa dilakukan
- Kehancuran struktur (beban/ bencana)

2. Bongkaran pasangan dinding, keramik dan genting 60 %


Bongkaran dinding : Pasangan bata merah, conblock, plesteran dan acian

3. Bongkaran dari bahan kayu  18 %


Rangka atap, kusen, daun jendela/pintu, dinding partisi

4. Bongkaran dari bahan logam tidak selalu ada


Alumunium dan baja (rangka atap, penutup atap, pelapis pintu, kusen)
ALTERNATIF PEMANFAATAN

1. PEMANFAATAN LANGSUNG (REUSED)

Kriteria:
Masih memiliki sifat teknis yang
masih baik (ukuran, bentuk, dan
karakteristik mekaniknya)
misal:
• bata merah dimensi lebih 50 %,
• kayu (PKKI) dan
• Logam, besi, baja.
2. PEMANFAATAN SECARA DAUR ULANG (RECYCLE)
a. KOMPONEN BETON/ BETON BERTULANG  22 %
Besi  daur ulang pabrik
Daur ulang menjadi bahan pengganti agregat kasar
dan halus dengan proses pemecah batu (crusher) dan
ayakan
Agregat halus  lolos ayakan 4.8 mm
Agregat kasar  antara 5mm – 40 mm
Kekuatan 80 – 90 %  K-300 kg/cm2 (1Pc :1 agregat
halus : 1 ½ kerikil) K-100 - 175 kg/cm2 (1Pc: 2
Agregat halus: 3 Agregat kasar)
a. KOMPONEN KAYU  18 %

Kayu olahan : Papan wool kayu,


papan partikel (Particle board), Partikel board

papan chip (chip board)


b. KOMPONEN DINDING (Pasangan bata merah, Conblock,
plesteran, acian) GENTING dan KERAMIK  60 %
Dihasilkan : agregat halus  conblock, paving block, mortal
semen merah  + kapur = campuran mortal
MATERIAL DAUR ULANG DAN APLIKASINYA
JENIS BAHAN MATERIAL PEREKAT TEKNIK APLIKASI
DAUR ULANG
ORGANIK Limbah Argo Hidrolis (Cement) Tempa Dingin Eksterior, Interior
(sekam padi, (non struktural)
jerami, saput
Kimiawi Tempa Panas Interior
kelapa, sawit,
( Poliuretan) (non struktural)
ampas tebu
dll)
Limbah Bahan Hidrolis (Cement) Tempa Dingin Eksterior, Interior
Kayu (non struktural)
Limbah
Kimiawi Tempa Panas Interior
perkebunan
(Poliuretan, Urea (non struktural)
(batang karet)
Formaldehyde)
AN - ORGANIK Agregat daur Hidrolis (Cement) Tempa Dingin Eksterior (non
ulang Adukan struktural/
struktural)
Limbah Hidrolis (Cement) Tempa Dingin Eksterior (non
Industri struktural)
tambang
Logam, besi Peleburan pabrik Ekterior, Interior
(Struktural & non)
CONTOH BAHAN BANGUNAN DARI LIMBAH
DAN DAUR ULANG RUNTUHAN BANGUNAN
Limbah Argo Runtuhan Bangunan

Penel pracetak
PEMANFAATAN BAHAN BANGUNAN DAUR
ULANG (RECYCLE) DALAM BANGUNAN
RUMAH

1. BANGUNAN KONVENSIONAL

2. BANGUNAN PREFAB
Sebagian besar komponen dibuat dipaberik dengan ukuran yang modular
dan dibuat secara masal, karakteristik sama, tinggal merakit dilapangan
(meminimalkan pekerjaan on-site)
Teknologi

RISHA

Rumah Instan Sederhana Sehat


BRIKA
Rumah Fabrikasi
Kayu Olahan
1.20
24
2.00

2.40

55.60
115.6 3

2.40

3
80
3 115.6

2.40
2.40

3
115.6 3

2.40

1.20
55.60
2.00
55.60

115.6 3

2.40
3

3 115.6

2.40
Modul Ruang
Modul rumah prefab kayu dalam kajian ini
mengacu modul RSH (Rumah Sederhana
Sehat) yaitu 3 m x 3 m. Modul ruang tersebut
dapat berkembang ke arah horisontal maupun
vertikal 2 modul.

(Laminated Veneer Lumber)


KOMPONEN RUMAH PREFAB KAYU

14.00

5.00 5.00 5.00 4.00 5.00

5.00
3.50

1.00

5.00 3.50 1.50 4.00 14.00

5.00
UJI KOMPONEN

300

150 150

14
kesimpulan

1. Pemanfaatan bahan bangunan daur ulang merupakan bagian dari konsep


sustainable development (pembangunan yang berkelanjutan)
2. REYCLE IN ARCHITECTURE dapat di lihat dari dua perspektif; yaitu : Bahan
bangunan dan Fungsional Bangunan.
3. Terdapat dua cara dalam pemanfaatan bongkaran/ runtuhan bangunan, yaitu;
Pemanfaatan langsung (reused) dan pemanfaatan daur ulang (recycle)
4. Dalam pemanfaatan daur ulang bangunan terdapat tahapan yaitu; pemilahan;
pengolahan, pencetakan dan pemanfaatan.
5. Tahapan pemilahan dapat dikelompokan menurut karakteristik material, yaitu:
a. Komponen beton/beton bertulang
b. Komponen dinding, genting dan keramik/lantai
c. Komponen Kayu
d. Komponen Logam
6. Daur ulang bahan bangunan yang menggunakan perekan hidrolis diarahkan
aplikasinya untuk eksterior dan yang kimiawi untuk interior
7. Aplikasi bahan bangunan hasil daur ulang lebih tepat digunakan pada
bangunan prefabrikasi, karena melalui proses produksi, jumlah masal,
karakteristik sama dan mempunyai ukuran modular (selain konvensional)
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai