Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan informasi dan


komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di
Indonesia. Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan
pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan
diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi
disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang
menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14
November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia.
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar
kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh
investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak
perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap
nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa
multimedia lainnya.
• Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia
yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang
antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

• Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan


keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan
Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu
Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah &
DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur
Indonesia.
• PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel,
Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom,
Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
• Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
 Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini
masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
• Data/Internet
1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus
perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band)
menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron,
TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise- INFONET
6. TELKOMLink DINAccess
PENGERTIAN Local Area Network
(LAN)
Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan internal yang terbatas dalam area lokal.
Bila jarak yang harus dijangkau kurang dari 1000 meter untuk komunikasi dalam
jaringan, maka digunakan bentuk LAN. LAN banyak digunakan dalam suatu perusahaan
untuk menghubungkan antara bagian-bagian dalam satu gedung. Beberapa ciri dari LAN :
• jarak antarterminal tidak terlalu jauh
• pada umumnya LAN tersebut milik satu organisasi / perusahaan
• umumnya tidak mempergunakan fasilitas jaringan telepon, sehingga kecepatan
pengiriman data juga ridak bergantung pada jaringan tersebut
• mempergunakan media transmisi berupa kabel yang khusus untuk komunikasi dan
biasanya mempunyai kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi (1 Mbps - 10 Mbps).

GAMBAR JARINGAN LAN

Topologi Jaringan PT.TELKOM :

 Untuk Tipe Topologi jaringan dalam LAN adalah Menggunakan Tipe Ring dan
Mesh.

 Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi umum digunakan dalam jaringan SDH yang memiliki
tingkat kehandalan yang tinggi dengan sistem proteksi self healing ring, dan tingkat
survivabilitas 100%. Komponen perangkat utama dari topologi ini adalah Add Drop
Multiplexer (ADM) pada jaringan SDH dan Optical Add Drop Multiplexer pada teknologi
Jaringan Transport Optik Masa Depan atau DWDM. Dalam konfigurasi ring, perangkat
OADM berfungsi melakukan add/drop sinyal dalam sistem. Konfigurasi ring, seperti juga
pada jaringan SDH, dimaksudkan untuk mengimplementasikan sistem proteksi. Prinsip
dasar OADM (dengan topologi ring) adalah:

• Melakukan multiplexing panjang gelombang.


• Memiliki kemampuan menurunkan panjang gelombang l di suatu titik, di mana
OADM ditempatkan.
• Memiliki kemampuan add/drop panjang gelombang l di titik OADM.
• Memiliki sistem cross connect pada satuan l.

Gambar Topologi DWDM Ring

 Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang didisain untuk memiliki tingkat restorasi
dengan berbagai alternatif rute yang biasanya disiapkan dengan dukungan perangkat
lunak. Komponen utama dalam topologi ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan
lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect yang beragam pada level sinyal
SDH.

Secara umum jaringan mesh dengan DXC Self-Healing dapat ditandai berdasarkan teknik
implementasi yang berbeda-beda sebagai berikut:

1. Skema kontrol self-healing (terpusat dan terdistribusi)

2. Perutean kembali (rerouting) perencanaan kanal (preplanned dan dinamik)

3. Tingkat restorasi sinyal (restorasi saluran/line dan restorasi kanal/path)

Jaringan DXC disebut jaringan self-healing jika dapat memulihkan demand terpengaruh
secara otomatis saat terjadi kesalahan fasilitas serat optik, perangkat atau office. DXC
SDH memberikan kemampuan restorasi jaringan melalui perutean alternatif demand.
Restorasi prioritas melalui penyusunan kembali path dapat diimplementasikan hanya jika
kapasitas spare tersedia dalam jaringan.
Sedangkan kemampuan DWDM dalam hal restorasi dan proteksi pada topologi mesh
adalah sebagai berikut:

a. Sistem DWDM memungkinkan pengimplementasian proteksi elektrik dengan sistem


1:N yang disandingkan dengan proteksi optik 1:1 untuk memberikan sistem proteksi
yang lengkap.

b. Sistem restorasi DWDM memiliki kemampuan untuk menyimpan bundle yang lebih
banyak dari SDH, kecil kemungkinan terjadinya restorasi dan jika terjadi maka waktu
restorasi yang dibutuhkan akan lebih singkat.

Jumlah komponen elektrik yang diproteksi menjadi lebih sedikit.

Keunggulan arsitektur mesh terdiri atas:

 Ukuran jaringan yang bisa lebih besar, yaitu dengan adanya perangkat DXC,
dibandingkan menggunakan arsitektur ring dengan ADM,
 kapasitas spare yang dapat digunakan secara efektif,
 konektivitas jaringan yang tinggi, karena adanya penggunaan bersama kapasitas
spare, dan
 keandalan jaringan, yang relatif lama untuk memasuki masa exchausting.

Dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing, maka penerapan topologi mesh


maupun ring haruslah didekati dari kebutuhan akan jaringan dan jenis proteksi yang akan
dikembangkan agar didapat topologi yang efektif dan esifien dengan orientasi pemenuhan
kebutuhan jangka panjang.
PENGERTIAN WIDE AREA NETWORK
(WAN)

WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup
yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet,
dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem
jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan
biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang
sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan
PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.

 Untuk WAN (Wireless Area Network) menggunakan POIN 2 POIN & point-to-
multipoint.
 Point-to-point
Frekuensi yang digunakan bisa 2.5 G, 5 G, 10 G, 15 G, dst.
Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada penghalang di
antaranya). Boleh ada penghalang di antaranya tetapi tidak boleh masuk dalam
area Jari-jari pertama Fresnel Zone (Fresnel Zone 1). Cara perhitungan Fresnel
Zone, untuk tinggi penghalang dan jarak dua antena dapat dilakukan di

Daya yang digunakan juga harus di sesuaikan, harus ada cadangan power jika
terjadi hujan dan redaman atmosfer. Cadangan power untuk mengantisipasi
redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan antara 2 titik
dengan jarak tertentu disebut Link Budget. Software perhitungan link budget
dapat didownload di :

Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-beda. Disesuaikan


dengan kebutuhan kita. Point-to-point biasanya digunakan untuk jaringan
backbone/trunk atau jaringan akses berkecepatan tinggi.
 point-to-multipoint.
secara garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama dengan point-
to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada yang mampu membentuk
jaringan yang baik walaupun diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not Line
Of Sight). Teknologi yang digunakan adalah OFDM (orthogonal Frequency
Division Multiplexing). Memanfaatkan penghalang/obstacle sebagai media
pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak carrier (multi-carrier) sampai ke
tujuan. sehingga sinyal yg datang dari berbagai arah pantulan sampai di sisi
penerima dibuat saling memperkuat. Jika jarak antar antena tidak ada
penghalang maka jangkauannya akan lebih jauh.

Teknologi wirelss masa depan adalah WiMAX ( Worldwide Interoperability for


Microwave Access ) yang memungkinkan BTS dapat berkomunikasi dengan
berbagai remote/client yang berbeda merk / Multivendor, dengan kecepatan
yang sangat tinggi. Ditujukan untuk membentuk wireless Metropolitan Area
Network(MAN).
Untuk informasi lebih lanjut tentang WiMax dapat di lihat di : dan

Untuk coverage area jaringan point-to-multipoint bergantung pada besar


kecilnya daya pancar BTS (Base Transceiver Station) pada saat pengaturan awal
(commissioning)

Garis besar hubungan Jarak/coverage, Frekuensi , Kecepatan/Bandwidth dan


Harga/Cost
1. Semakin Tinggi Frekuensi, Bandwidth semakin besar, Harga Semakin Mahal,
Coverage Area semakin Kecil.
2. Semkain Rendah Frekuensi, Bandwidth semakin kecil, Harga lebih murah,
Coverage Area lebih jauh.

Untuk Frekuensi yang digunakan, pada umumnya perangkat wireless dapat diset
di frekuensi berapa pun, tergantung regulasi pemerintah masing-masing negara.

 Infrastruktur WAN
(Wide Area Network)

Seperti LAN (Local Area Network), Terdapat sejumlah perangkat yang melewatkan aliran
informasi data dalam sebuah WAN. Penggabungan perangkat tersebut akan menciptakan
infrastruktur WAN. Perangkat-perangkat tersebut adalah :

• Router
• ATM Switch
• Modem and CSU/DSU
• Communication Server
• Multiplexer
• X.25/Frame Relay Switches.

• Router

Router adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router


mampu menunjukkan rute/jalur (route) dan memfilter
informasi pada jaringan yang berbeda. Beberapa
routermampu secara otomatis mendeteksi masalah dan
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.

• Switch ATM

Switch ATM menyediakan transfer data


berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.

• Modem (modulator / demodulator)

Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada


pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam
bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk
dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan
telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem
mengkonversi sinyal ke format digital kembali.

• CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit)

CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format
digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik
yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU.

• Communication Server

Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk
dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.

• Multiplexer

Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa


sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat
mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus),
seperti video,sound, text, dan lain-lain.

• Switch X.25 / Frame Relay

Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan
data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi
kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

KeUnTungan Jaringan WAN (Wide Area Network)

 Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
 Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
 Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat
dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang
dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
 Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada
waktu yang ditentukan.

PSTN (Public Switched Telephone Network)

PSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang
biasa disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh
standar-standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan
E.163/E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon).
Implementasi RBT di PSTN

 Konsep Ring Back Tone

Ring Back Tone (RBT) adalah layanan yang diberikan oleh sistem (dalam hal ini
jaringan PSTN) yang menyediakan nada panggil tertentu dalam bentuk lagu atau nada
khusus yang menunjukan personalisasi pelanggan yang dipanggil kepada pelanggan yang
memanggil, personalisasi nada tersebut dilakukan sebelumnya oleh pelanggan yang
dipanggil. RBT tersebut merupakan nada pengganti dari nada sinyal ring back yang
diberikan sentral kepada pelanggan pemanggil sebagai notifikasi / nada tunggu bahwa
proses Call set up / panggilan sedang dalam state menunggu jawaban dari pelanggan
yang di panggil. Untuk lebih memberikan gambaran yang lebih jelas perbedaan anatara
pelanggan Non RBT dan pelanggan RBT dapat dilihat pada gambar berikut:

Konfigurasi layanan Ring Back Tone :

Fitur dan Pola Akses RBT

 Fitur dari layanan Ring Back Tone meliputi

a. Basic RBT, layanan ini memungkinkan pelanggan yang berlangganan RBT untuk dapat
memperdengarkan content RBT seperti nada dering, rekaman suara dan lain sebagainya
kepada orang lain yang menghubungi nomor telepon dirinya.

b. Gift RBT, layanan ini memungkinkan seseorang yang berlangganan RBT memberikan
content RBT yang dipesannya kepada nomor telepon orang lain, sehingga nomor telepon
orang lain tersebut dapat memperdengarkan content yang telah diberikan ketika nomor
teleponnya dihubungi.
c. Recorded RBT, layanan ini memungkinkan sesorang untuk merekam voice secara
individual untuk kemudian dijadikan sebagai ring back tone ketika nomor teleponnya
dihubungi.

d. Advertizing RBT, layanan ini memungkinkan sebuah RBT berisi klip suara dari sebuah
perusahaan yang dijadikan sebagai ajang kegiatan promosi dari produk material/
jasanya.

 Pola akses yang dapat dilakukan untuk melakukan personalisasi RBT


dapat ditempuh dalam berbagai macam cara sebagai berikut :

a. Akses melalui IVR, calon pelanggan yang akan berlangganan RBT melakukan dialing
ke nomor akses provider RBT selanjutnya melakukan proses subcribe sesuai petunjuk IVR
yang diberikan.

b. Akses melalui SMS, calon pelanggan yang akan berlangganan RBT mengirimkan SMS
ke provider RBT dengan syntax tertentu, selanjutnya sistim RBT secara otomatis
mengaktifkan fitur RBT pada no telepon yang dikehendaki.

c. Akses melalui WEB, calon pelanggan yang akan berlangganan RBT melakukan
pendaftaran fitur RBT melalui petunjuk yang diberikan pada situs WEB provider RBT,
selanjutnya sistim RBT secara otomatis mengaktifkan fitur RBT pada no telepon yang
dikehendaki.

• Untuk menerapkan fitur RBT pada jaringan PSTN beberapa hal yang
menjadi konsideran adalah :

a. Infrastruktur jaringan yang meliputi pemilihan jenis koneksi dan dimensi jaringan
untuk menghubungkan perangkat server dengan sentral. Jenis koneksi direkomendasikan
menggunakan link E1 dengan CCS #7 yang diketahui memiliki kecepatan dalam
melakukan call set up, sementaara dimensi jaringan yang berkaitan dengan kapasitas
user yang akan terhubung dengan RBT menentukan apakah akan dipilih sistim RBT
terpusat (Centralised) atau tersebar (Distributed) dalam hal memberikan service RBT
kepada pelanggan PSTN.

b. Jaringan TCP/IP yang terjamin realibitiy dan securitynya sehingga tidak menjadi
hambatan untuk melakukan monitoring, provisioning dan updating content pada
perangkat RBT server.

c. Pelanggan yang berlangganan ring back tone adalah pelanggan yang terhubung
langsung dengan jaringan PSTN tanpa melalui sentral perantara seperti PABX.

d. Proses inserting RBT pada jaringan PSTN dapat dilihat pada gambar berikut :
 Tipikal konfigurasi implementasi RBT pada jaringan PSTN adalah sebagai berikut :

Tipikal konfigurasi RBT pada jaringan PSTN

Pada koneksi antara Sentral dengan Server RBT yang mempergunakan link E1 CCS #7
terdapat 2 (dua) jenis network yaitu Signalling Network yang bertugas untuk melakukan
pembangunan dan pembubaran hubungan. Hubungan dengan server akan terbentuk
sejak connection path antara caller dan called terbentuk sampai dengan called menjawab
panggilan atau time out state ringing dilampaui. Server RBT secara umum dibagi kedalam
3 (tiga) sub sistem yaitu :
a. RBT Management Server, berfungsi sebagai server pengendali seluruh aktifitas
pelayanan RBT bagi pelanggan yang berlangganan RBT. Pada server ini terhubung
database pelanggan dan data pemakaian RBT (CDR) dari setiap kejadian koneksi
terhadap server.
b. RBT Content akan memainkan lagu, klip suara dan rekaman lainnya secara individual
pada saat pelanggan sedang dihubungi (ringing state).
c. RBT IVR, server yang berisi petunjuk bagi pelanggan yang ingin mengaktifkan fasilitas
RBT pada pesawat teleponnya.
Flow message dari IVR secara umum adala sebagai berikut :
Pada koneksi antara Sentral dengan Server RBT yang mempergunakan link E1
CCS #7 terdapat 2 (dua) jenis network yaitu Signalling Network yang bertugas untuk
melakukan pembangunan dan pembubaran hubungan. Hubungan dengan server akan
terbentuk sejak connection path antara caller dan called terbentuk sampai dengan called
menjawab panggilan atau time out state ringing dilampaui. Server RBT secara umum
dibagi kedalam 3 (tiga) sub sistem yaitu :
a. RBT Management Server, berfungsi sebagai server pengendali seluruh aktifitas
pelayanan RBT bagi pelanggan yang berlangganan RBT. Pada server ini terhubung
database pelanggan dan data pemakaian RBT (CDR) dari setiap kejadian koneksi
terhadap server.
b. RBT Content akan memainkan lagu, klip suara dan rekaman lainnya secara individual
pada saat pelanggan sedang dihubungi (ringing state).
c. RBT IVR, server yang berisi petunjuk bagi pelanggan yang ingin mengaktifkan fasilitas
RBT pada pesawat teleponnya.
 Flow message dari IVR secara umum adalah sebagai berikut :

Flow Messsage IVR RBT


Kesimpulan :
• Dengan diberlakukannya layanan RBT bagi pelanggan PSTN terdapat
beberapa butir yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Konsep layanan RBT untuk pelanggan PSTN dapat diterapkan seperti
halnya pada jaringan selular GSM maupun Flexi.
b. RBT yang berlaku pada saat pelanggan yang dituju sedang di panggil
(ring state) memberikan sumber revenue bagi TELKOM serta
meningkatkan value TELKOM bagi pelanggannya.
c. Layanan RBT dapat membangkitkan gairah bisnis berupa pola kemitraan
dengan pihak ketiga (Content Provider) dalam wujud penyediaan content.
d. Susksesnya layanan RBT ini adalah kontinuitas updating content,
kestabilan jaringan dan charging yang kompetitif.
IMPLEMENTASI RING BACK TONE(RBT)
DI PSTN

DISUSUN OLEH :
SANDRINE (09061001001)
GUNTUR SOEPUTRA (09061001004)
RIAN RAHMANDA (09061001006)

SISTEM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2007-2008

Anda mungkin juga menyukai