Latihan Pliometrik
Latihan Pliometrik adalah satu kaedah latihan yang baru diperkenalkan di Amerika Syarikat pada awal
90-an. Berasal daripada perkataan Greek, ‘plio’ membawa maksud ‘lebih’ atau ‘meningkatkan’ dan
‘metrik’ bererti jarak. Fred Wilt menterjemahkan pliometrik sebagai latihanlatihan
yang menghasilkan pergerakan otot isometrik yang berlebihan yang menyebabkan refleks regangan
dalam otot. Hari ini, pliometrik dirujuk kepada latihan
yang menggunakan pergerakan otot-otot untuk bertindak balas ke atas beban dan menghasilkan kuasa
atau kekuatan eksplosif. Latihan pliometrik hanya diaplikasikan selepas atlit mencapai tahap kekuatan
optimum atau mencukupi
bagi mengelakkan kecederaan terutamanya kepada tendon dan ligamen. Latihan dilakukan pada
penghujung fasa persediaan khusus sehinggalah ke
fasa pra pertandingan. Objektif utama latihan ini adalah bagi meningkatkan
kuasa dan kekuatan eksplosif dan boleh dilakukan dengan menggunakan berat badan sendiri atau alatan
seperti kotak pelbagai ketinggian dan bola segar.
Contoh latihan pliometrik dengan menggunakan berat badan sendiri :
�� Larian lutut tinggi
�� ‘bounding’
�� larian ‘tendang pinggul’ (butt-kick)
�� ‘skip’
�� lompat sebelah kaki
Contoh latihan pliometrik menggunakan bola segar :
�� baling bola segar berpasangan paras dada
dengan menggunakan satu tangan
�� baling bola segar berpasangan paras dada
dengan menggunakan dua tangan
�� baling bola segar berpasangan dari atas kepala
�� baling bola segar berpasangan melalui atas kepala dengan membelakangi pasangan Contoh latihan
pliometrik menggunakan kotak pelbagai ketinggian :
�� susun kotak pelbagai ketinggian dalam satu
litar
�� jarak antara kotak ke kotak yang lain lebih
kurang 10 meter
�� pelaku berlari dalam litar dengan menaiki dan melompat turun dari kotak sepantas mungkin.
�� Jumlah ulangan bergantung kepada preskripsi yang diberi
Selain daripada alatan yang di atas, latihan juga boleh dibuat dengan menggunakan pagar dan bangku.
Latihan – Latihan Pliometrik
Latihan – latihan pliometrik
Latihan pliometrik berikut ini memperkuat otot otot kaki, pinggul, dan perut dan
koordinasinya ketika melakukan pitching. Latihan latihan dapat dilakukan secara
kelompok atau sendiri sendiri. Senantiasa selalu waspada kepada kemungkinan cedera
ketika menjalankan atau menjalani latihan latihan ini.
Terjun
Latihan terjun mengembangkan otot otot kaki, pantat, pinggul, dan punggung bawah.
Jatuhkan diri ke lantai dan mendarat di bagian depan telapak kaki. Dianjurkan agar
tempat jatuh mempunyai permukaan yang lembut. Jangan meloncat – hanya menjatuhkan
diri atau terjun ke depan.
Ketika mendarat, lekukkan kedua lutut untuk meredam kejut ketika mendarat dan
kemudian dengan kedua tangan dipakai untuk menciptakan gaya lebam (momentum)
meloncatlah setinggi tingginya sambil menjulurkan kedua tangan lurus lurus setinggi
tingginya ke atas.
Mulai dengan dua rangkaian latihan yang masing masing terdiri dari 8 sampai 10 kali
pengulangan, dan berangsur angsur naikkan sampai mencapai 6 rangkaian setiap kali
latihan. Beristirahatlah selama 30 sampai 60 detik setiap kali melakukan terjun/ lompat.
Ketika jumlah rangkaian ditambah, tambah juga ketinggian bangku atau landasan terjun.
Lompat split mengembangkan otot kaki, pinggul, pantat, dan punggung bawah.Lompat
split mensimulasikan gerak langkah ketika melempar pitch
Langkahkan sebelah kaki ke depan dengan posisi betis 900 terhadap lantai. Kaki yang
sebelah diluruskan ke belakang. Posisi tubuh harus selalu tegak.
Lompatlah setinggi tingginya dan pada puncak lompatan tukarkan posisi ke dua kaki –
yang tadinya di depan ke belakang dan seba-liknya. Ketika mendarat kembali posisi
seperti ketika mengawali latihan dengan kedua kaki bertukar posisi. Kaki yang mendarat
di depan harus dibengkokkan 900 untuk menyerap kejut pendaratan dan juga melakukan
pra regang otot.
Mulai dengan 1 rangkaian dengan 8 sampai 10 pengulangan untuk setiap kaki, dan
berangsur angsur naikkan menjadi 3 rangkaian. Ber-
istirahatlah selama 30 sampai 60 detik sebelum memulai rangkaian berikut.
Lompatan Samping
Lompatan samping mengembangkan otot kaki, pinggul, pantat dan punggung bawah, dan
terutama sekali, otot otot paha bagian luar (abduktor). Sebagian besar dari gerakan lemparan
pitching dilakukan dengan posisi tubuh menyamping bidang sasaran dan karena itulah otot paha
bagian luar berperan besar dan penting untuk dikembangkan
1. Diperlukan dua buah patok konus plastik seperti yang biasa digunakan untuk pembatas
lalu lintas jalan sementara. Carilah yang ukurannya tak terlalu tinggi (bila perlu potong
terlebih dahulu) sehingga dapat dilompati dengan mudah. Dianjurkan memakai plastik
atau karet ringan sehingga ia akan rubuh ketika disenggol dan tak akan menyebabkan
cedera. Letakkan kedua patok itu dengan antara kira kira satu meter.
2. Berdirilah disamping sebuah patok lalu melompatlah ke samping melampaui satu patok
dan mendarat di antara ke dua patok. Tanpa berhenti langsung melompat lagi melampaui
patok yang kedua dan demikian mendarat ganti melompat melampaui patok yang baru
saja dilompati ke arah yang lain.
Mulailah dengan dua rangkaian latihan masih masing 8 sampai 10 ulangan dan berangsur angsur
ditambah menjadi 6 rangkaian. Satu kali ulangan terdiri dari empat lompatan (masing masing
dua setiap arah).
Lompat vertikal inkremental
Disebut lompat inkremental, karena lompatan berikut seharusnya lebih tinggi dari lompatan
berikutnya secara inkremental. Lompat verti-kal inkremental mengembangkan otot kaki, pinggul,
pantat , dan punggung bawah. Ini sebuah latihan yang baik tidak saja untuk pengembangan otot
tetapi juga menjadi alat mengukur tingginya lompatan
1. Tambatkan salah satu ujung seutas tambang yang panjangnya 5 meter ke sebuah pagar
pada ketinggian kira kira 120 senti. Ujung yang lain diikatkan pada sebuah ban bekas
yang diletakkan mendatar di tanah. Tali harus terpasang kencang membentuk ga-ris lurus.
Pakailah ban yang cukup ringan supaya dapat mudah tergeser jika atlit tersangkut di tali
ketika melompat sehingga ia tak terjatuh
2. Mulailah pada bagian tali yang paling rendah (awal tanjakan). Lompati tali dari kiri ke
kanan dan sebaliknya sambil bergeser ke depan ke tempat dimana posisi tali semakin
meninggi. Ketika titik tertinggi yang dapat dilompati sudah tercapai, rangkaian lompatan
selesai
Pantulan lateral
Latihan pantulan lateral mengembangkan otot kaki, pinggul, pantat, dan punggung bawah. Otot
kaki yang dilatih terutama otot paha ba-gian luar (abduktor) dan paha bagian dalam (adduktor)
yang berpe-ran penting dalam lemparan pitching ketika pitcher mengawali lang-kah kaki ke arah
“plate” ketika melempar