Tugas Metpen 3
Tugas Metpen 3
tata cara membuat laporan tersebut. Contoh laporan ini merupakan bentuk dari
contoh yang berupa kuesioner dari jenis kuesioner untuk lembaga organisasi/
ABA/ Dll. Semoga apa yang saya berikan ini bisa bermafaat atau bisa dengan
cepat mengetahui bagaimana membuat laporan yang berupa data dari kuesioner
tersebut.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan puji serta syukur serta atas rahmat dan hidayah dari Allah SWT yang
telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang tak ternilai harganya dengan
apapun. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita kembali kejalan yang di ridhoi oleh
Allah SAW. Rasa syukur juga kami limpahkan karena telah menyelesaikan
laporan kuesioner (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) yang fungsinya untuk
mengetahui seberapa besar kualitas dan kuantitas ABA YPKK dari pandangan
para Mahasiswa/I (Nama Kampus,,,,,,,,,,) Tak lupa juga ungkapan terima kasih
kepada pudir/Dekan/Purek Bapak ,,,,,,,,,,,,,, dan dukungan dari Direktur ,,,,,,,,,,,,,,
Bapak ,,,,,,,,,,,,,,,, yang telah mengizinkan untuk menyelenggarakan kuesioner
tersebut.
Semoga apa-apa yang telah kita perbuat senantiasa mendapatkan ridhoa dari Allah
SWT, serta bermanfaat bagi kita di kemudian hari. Karena sesuatu yang baik
adalah milik Allah SWT dan sesuatu yang kurang baik senantiasa tak luput dari
kesalahan manusia yang tenpatnya salah dan lupa. Mudah-mudahan hasil ini
memcerminkan kita kearah yang lebih baik lagi dan terus berusaha semampu kita
untuk memberikan yang terbaik. Amin
Wassalamualaikum. Wr. Wb
LATAR BELAKANG
Kualitas dan kuantitas sangat penting dalam sebuah akademi untuk menjadikan
para Mahasiswa/I menjadi lebih berkualitas yang bisa diterapkan baik itu masih
dalam masa Kuliah atau setelah lulus nantinya. Untuk membangun itu semua
tentunya tidaklah mudah bahkan memerlukan waktu yang cukup lama dan harus
sejalan dengan Visi dan Misi Akademi. Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan hal tersebut salah satunya melalui Kuesioner yang berisikan
masukan serta saran dari Mahasiswa/I itu sendiri. Hal ini sangat diperlukan agar
kedepannya sebuah Akademi ini bisa menjadi lebih baik lagi dan untuk
kepentingan bersama. Sebaliknya pihak akademi sangat terbantu dengan adanya
kuesioner dari Mahasiswa/I untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekurangan
di dalam Akademi itu sendiri. Dengan dasar itu kami menyelenggarakan
kuesioner tentang peningkatan kualitas dan kuantitas (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,)yang dinilai dari pandangan Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,) yang selama ini dirasakan.
Kuesioner ini mempunyai tujuan yang sangat baik dan membantu (Nama
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) dalam pelaksanaan perkuliahan dan juga menjadikan
salah satu cara untuk memperbaiki itu semua. Secara umum kuesioner ini sangat
baik untuk dengan segera meningkatkan mutu pembelajaran di (Nama
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Adapun manfaat yang didapat dari Mahasiswa/I yaitu
menjadikan bahan masukan untuk (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) selama
kuliah di (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) dan juga sebagai aspirasi yang selama
ini mereka rasakan dengan kata lain untuk kepentingan bersama dengan hal
tersebut. Sedangkan manfaat bagi (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) merupakan
hal yang sangat baik agar senantiasa meningkatkan mutu pembelajaran dan
pelayanan serta membangun (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) ini menjadi lebih
baik dan berusaha agar menjadi yang terbaik.
SASARAN
Sasaran utama dari kuesioner ini adalah bagaimana cara mengetahui hal-hal apa
saja yang menurut Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) sangat kurang
atau yang menurut mereka perlu peningkatan dan kemajuan yang lebih baik lagi.
Dengan adanya kuesioner ini diupayakan agar terciptanya hal-hal yang positif
untuk membangun A(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)menjadi lebih baik lagi.
Sekaligus menjadikan kualitas dan kuantitas yang senantiasa memberikan yang
terbaik untuk Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) yang nanti setelah
mereka lulus bisa menerapkan keahliannya di kehidupan yang nyata baik dalam
lingkungan rumah maupun dalam dunia kerja, yang umumnya menggunakan
keahlian yang dimiliki. Sasaran ini tertuju pada seberapa baik penilaian tentang
A(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) selama ini dari segi kaca mata Mahasiswa/I
(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) dan juga sebagai tolak ukur akan kualitas dan
kuantitas (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) melalui kuesioner tersebut.
WAKTU PELAKSANAAN
Adapun pelaksanaan kusioner ini yaitu pada hari Senin, 15 Desember 2008 pada
saat hari terakhir dalam Ujian Tengah Semester. Dalam tata pelaksanaannya yaitu
dimulai dari pemberian izin dari (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) untuk
memberikan waktu agar dalam kegiatan ini para dosen yang mengawas jalannya
UTS tidak terganggu dan juga mendapat rekomendasi dari Direktur (Nama
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Dalam pemberian kuesioner ini Mahasiswa/I diberikan
terlebih dahulu kuesionernya dan diserahkan kembali setelah menyelesaikan UTS
terlebih dahulu, baru setelah itu mengisi kuesioner tersebut.
Skala Penilaian
No Pertanyaan / Pernyataan
1 2 3 4
1 Dosen menjelaskan tujuan / sasaran dalam setiap perkuliahan 10% 19% 41% 27%
Dosen memberikan ringkasan materi pembelajaran dalam setiap kali 8% 31% 40% 16%
2
pembahasan materi perkuliahan
3 Dosen memberikan copy dari materi perkuliahan yang akan dibahas 17% 33% 18% 11%
Dosen dapat memberikan materi perkuliahan dengan baik dan mudah 7% 20% 33% 23%
4
dimengerti
5 Dosen memberikan jawaban yang tepat dan memuaskan 5% 10% 42% 28%
Dosen memiliki alternative jawaban terhadap pertanyaan 11% 27% 39% 18%
6
Mahasiswa/I
Dosen sangat antusias dan menarik pada saat memberikan pelajaran 0% 26% 48% 24%
7
kuliah pada umumnya
8 Materi yang diberikan Dosen dapat dengan mudah dipaham 11% 16% 40% 12%
Bahasa yang digunakan Dosen pada saat memberikan pelajaran 7% 4% 48% 22%
9
mudah dimengerti
Cara Dosen memberikan perkuliahan yang dapat merangsang 7% 13% 24% 39%
10
keinginan dan ketertarikan untuk belajar
11 Dosen memberikan feedback pada saat perkuliahan 7% 11% 43% 28%
13 Dosen memberikan contoh aplikatif untuk pemahaman perkuliahan 8% 10% 29% 39%
14 Dosen bersikap ramah dan baik saat mengajar 9% 12% 23% 41%
15 Dosen sangat bergairah dalam mengajar 0% 9% 19% 51%
Dosen memberikan perkuliahan dengan baik dan diselingi humor atau 4% 11% 39% 27%
16
membuat keadaan menjadi tidak membosankan
Dosen memberikan masukan atau pujian saat diantara Mahasiswa/I 10% 17% 40% 25%
17
bisa menjawab pertanyaan dengan baik
18 Dosen menegur Mahasiswa/I yang menggangu jalanya perkuliahan 9% 17% 42% 11%
19 Dosen mengakhiri jam perkuliahan tepat waktu 3% 19% 47% 22%
Dosen selalu memdorong Mahasiswa/I untuk berperan aktif selama 0% 13% 39% 31%
20
perkuliahan
21 Dosen selalu masuk mengajar selama perkuliahan 0% 10% 44% 12%
Bagimanakah perubahan (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) setiap 21% 43% 26%
22 0%
tahunnya
Bagaimanakah pelayanan Front Office (Nama Kampus/Skripsi 0% 10% 51% 24%
23
dll,,,,,,,,,,)
24 Mahasiswa merasa terbantu selama perkuliahan 0% 0% 48% 33%
25 Mahasiswa/I dapat memahami dan mengerti disetiap perkuliahan 0% 0% 55% 32%
Bagaimanakah kualitas pembelajaran dan pengajaran di (Nama 0% 6% 55% 20%
26
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah pelaksanaan perkuliahan di (Nama Kampus/Skripsi 0% 2% 43% 37%
27
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah sistem perkuliahan di(Nama Kampus/Skripsi 0% 5% 62% 20%
28
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah kepekaan Dosen dalam melihat kesulitan bagi 0% 3% 33% 43%
39
Mahasiswa/I yang mengalami kesukaran dalam perkuliahan
Bagaimanakah sikap Dosen dalam mengontrol keadaan di dalam 0% 0% 41% 47%
30
kelas selama perkuliahan
Bagaimanakah sikap dan sifat dosen sewaktu menerima saran dan 0% 0% 28% 51%
31
kritikan dari Mahasiswa/i
Bagaimanakah kemampuan Dosen dalam menyajikan ilustrasi/ 0% 0% 37% 56%
32 memberikan contoh saat Mahasiswa/I mengalami kesulitan mengerti
akan perkuliahan
Bagaimanakah kualitas dan kuantitas Dosen (Nama Kampus/Skripsi 0% 0% 59% 22%
33
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah sistem perkuliahan di (Nama Kampus/Skripsi 0% 5% 62% 20%
34
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah sistem pengajaran perkuliahan di (Nama 0% 0% 51% 32%
35
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah pelayanan all officer/staf dalam melayani 0% 10% 44% 29%
36
Mahasiswa/I
Bagaimanakah kualitas lab bahasa di (Nama Kampus/Skripsi 0% 24% 44% 21%
37
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah kualitas lab computer di (Nama Kampus/Skripsi 0% 21% 49% 23%
38
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah kualitas dan kuantitas fasilitas ruang kelas seperti 0% 20% 50% 21%
39
katersediaan bangku, meja serta jam disetiap kelas
40 Bagaimanakah kebersihan di (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) 0% 19% 56% 20%
Bagaimanakan fasilitas perpustakaan di (Nama Kampus/Skripsi 0% 29% 41% 27%
41
dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah fasilitas pendukung proses perkuliahan di (Nama 0% 0% 39% 32%
42
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
Bagaimanakah sikap dan respon serta keramahan staf (Nama 0% 0% 51% 35%
43
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
44 (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) 0% 0% 50% 41%
Secara umum bagaimakah pandangan anda tentang (Nama 0% 0% 63% 21%
45
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) selama ini
Apakah kriteria (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) sudah meningkat 0% 0% 45% 31%
46
untuk tingkat Akademi
47 Bagaimanakah respon pihak (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) dalam 0% 0% 49% 28%
menghadapi komplain dari Mahasiswa/I
Secara keseluruhan apa yang anda rasakan selama kuliah di (Nama 0% 0% 54% 29%
48
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
49 Sudahkah Kebutuhan Akan Bahasa Inggris Anda terpenuhi 0% 0% 61% 31%
Bagaimanakah prospek (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) untuk masa 0% 0% 69% 25%
50
mendatang
Dari presentase pada table yang berisikan kuesioner pertanyaan dan pernyataan
tentang poin-poin akan kualitas dan kuantitas (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
banyak sekali yang perlu diperhatikan dan dapat dilihat dari rata-rata presentase
ini lebih banyak dibawah 50% hal ini mengartikan bahwa pada umumnya
Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) masih merasa kurang puas akan
kualitas dan kuantitas yang ada di (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,), berdasarkan
hasil dari keseluruhan koresponden dan dilihat secara keseluruhan dan pada
umumnya. Poin-poin dalam kuesioner yang menyatakan nilai sangat buruk poin
pertama (1) menyatakan rata-rata penilaian koresponden 5%, sedangkan ada juga
yang menilai dengan katagori Buruk yang dilihat dari poin dengan nilai (2) yaitu
sebesar 10% jika dilihat dari nilai keseluruhan. Untuk nilai dengan katagori cukup
baik dengan nilai (3) dan berdasarkan penilaian keseluruhan koresponden
menjawab sebesar kurang dari 40% dari total kuesioner di (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,) sedang untuk katagori penilain baik dengan nilai (4) dari seluruh
koresponden menjawab dengan nilai kurang dari 28%, dan untuk katagori dengan
nilai sangat baik yang kami beri dengan poin (5) dari keseluruhan Mahasiswa/I
(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) memberikan penilaian yaitu kurang dari 15%.
Nilai untuk ketidaksesuai mencapai 2% dan menunjukkan bahwa hasil yang
diperoleh 98% valid serta validitas akan nilai kuesioner ini mengimplementasikan
akan dibutuhkannya peningkatan serta mencerminkan hasil yang berdasarkan
kuesioner sangat kurang dari kualitas dan kuantitas di (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,).
EVALUASI
Dalam kuesioner ini banyak hal yang perlu diperbaiki dan terus ditingkatkan agar
apa yang menjadi visi dan misi dari (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) menjadi
terlaksana dan menjadi lebih baik lagi serta bisa menjadi yang terbaik. Hasil rata-
rata dari kuesioner ini membuktikan masih kurangnya kualitas dan kuantitas dari
sebuah lembaga khususnya (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Jelas sekali dari
hasil persentase kuesioner yaitu dibawah 50% semua hasil kuesioner tersebut
yang mengidentifikasikan rasa kurang puas akan kebutuhan secara global yang
dibutuhkan oleh para Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Selain itu
dari kuesioner tersebut banyak juga yang memberikan saran dan kritik didalam
kuesioner tersebut seperti, perlunya peningkatan Dosen pengajar, kekurangan
tenaga pengajar (Dosen), perlunya peningkatan fasilitas perkuliahan, ada juga
yang memberi komentar berupa peningkatan fasilitas lab computer dengan
penambahan fasilitas internet, karena sekarang ini internet sangat penting dalam
proses pembelajaran sebagai contoh bagaimana mencari data untuk tugas-tugas
perkuliahan, serta penggunaan bahasa inggris yang masih sedikit dalam
penyampaian perkuliahan karena bahasa inggris menjadi pilihan utama maka
alangkah baiknya kampus menjadi tempat yang syarat akan bahasa inggris dan
juga kurangnya pemasaran dari (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) sehingga dari
tahun ke tahun Mahasiswa (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) hanya sedikit saja
yang mau kuliah di (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Dari komentar dan saran
tersebut banyak hal yang perlu dicatat oleh (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
untuk terus mengupayakan peningkatan yang berkelanjutan. Peningkatan secara
berkelanjutan bisa memberi harapan akan kemajuan dari (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,) dan mampu memberikan yang terbaik pada saat para Mahasiswa/I
(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) setelah lulus yaitu menjadi lulusan yang
profesional.
KESIMPULAN
Hasil kuesioner ini bisa menjadi acuan (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) untuk
senantiasa terus meningkatkan mutu perkuliahan di (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,), hal ini menjadi penting karena dari data presentase kuesioner ini sangat
membutuhkan perhatian dan tindak lanjut dari hasil ini. Ada indikasi bahwa rasa
kepuasan akan kepentinggan perkuliahan yang terus ditingkatkan, baik itu dari
kualitas materi pembelajaran perkuliahan sampai pada SDM dari dosen yang perlu
penambahan karena idealnya dalam perkuliahan satu mata perkuliahan diajarkan
oleh satu Dosen dan kualitas Dosen yang bisa ditingkatkan dengan memberikan
pelatihanan di luar dari perkuliahan dan bimbingan bagi terwujudnya visi dan misi
(Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Hasil dibawah 50% dari total koresponden
kuesioner tersebut sangatlah hasil yang mengecewakan dan sangat jauh dari
perkiraan selama ini, data 50% diambil berdasarkan keseluruhan hasil kuesioner
dengan penghitungan total dari semua jumlah pada table diatas tersebut.
Poin-poin dalam kuesioner yang menyatakan nilai sangat buruk poin pertama (1)
menyatakan rata-rata penilaian koresponden 5%, sedangkan ada juga yang menilai
dengan katagori Buruk yang dilihat dari poin dengan nilai (2) yaitu sebesar 10%
jika dilihat dari nilai keseluruhan. Poin inilah walaupun nilainya tidak besar akan
tetapi dua katagori tersebut sangatlah menunjukan bahwa selama ini kualitas dan
kuantitas (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) masih jauh dari baik. Jumlah
persentase tersebut memang tidak terlalu besar tapi jika kita perhatikan dengan
adanya hasil kuesioner tersebut maka nilai 5% untuk kategori sangat buruk bisa
mencerminkan adanya hal yang dimata Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,) sangatlah buruk karena merekalah yang melihat dan merasakan dan
untuk poin 10% dengan kategori buruk jelas sekali adanya kekurangan standar
dari apa yang telah ada di (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) dan mohon terus
diperhatikan agar untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi dan hasilnya bisa
langsung dirasakan oleh Mahasiswa/I (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,). Untuk
itu sangat diperlukan perbaikan dan peningkatan kualitas dan kuantitas di (Nama
Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,)
PENUTUP
Demikianlah laporan kuesioner ini disusun dan kiranya bisa menjadi data yang
valid dari apa-apa yang dihasilkan kuesioner tersebut. Diharapkan untuk
kedepanya bisa menjadikan (Nama Kampus/Skripsi dll,,,,,,,,,,) ini terus
berkembang untuk menjadi yang terbaik li tingkat (Nama Kampus/Skripsi
dll,,,,,,,,,,). Segala apa-apa yang kita inginkan untuk kepentingan bersama tentunya
menjadu mimpi dan keinginan kita semua agar bisa terwujud dan terlaksana. Yang
perlu diperhatikan adalah menemukan bagaimana caranya agar bisa memperbaiki
apa yang telah terdata dari hasil kuesioner ini dan bersama-sama bisa
mewujudkannya.
Januari, 2009
Ttd
Rahman Faisal
Boleh percaya atau tidak klo tulisan ini hasil dari penelitian dari berbagai hal.
Mulai dari hasil pengamatan dari lingkungan atau nyata dan hasil pengamatan dari
jejaring sosial yang marak akhir-akhir ini
Alasan mengunduh judul dari “Tingkah Laku Pacaran Anak Muda Sekarang”.
Hal ini dikarenakan memang gaya pacaran anak muda sekarang ini jauh sekali
berbeda dari jaman Sebelum-sebelumnnya.. Nah ini die hasil pengamatan selama
ini..
Umumnya pada saat pertama kali atau pada saat baru Jadian rasa mereka akan
pasangannya sangat TINGGI dan intensifitas kegiatan mereka sangat aktif.
Mau pergi kemana-mana selalu berdua, kata orang mah mirip perangko NEMPEL
terusss euuiiyyy
Dimanapun mereka berada pasti selalu terlihat berdua dan tidak segan-segan
bergandengan tangan tapi ada juga yang klo didepan teman2 yang dikenal mereka
pura2 atau malu2 tapi pas berdua dan tidak ada orang yang dikenal wiiiihhh
actionnya langsung beraksi… Benar tidak …???
Saat menulis status di salah satu jejaring sosial mereka selalu mengumbar rasa
kedekatannya dan juga tidak kenal waktu dalam sehari bisa meng-update itu bisa
puluhan kali dalam sehari.
Akan tetapi ada juga pasangan yang berkomitmen untuk tidak mengumbar
perasaan mereka dijejaring sosial itu karena mereka sudah sepakat untuk tidak
mengumbarnya disana. Ada juga yang 50:50 artinya mereka suka mengumbar
kemesraannya di jejaring sosial tapi tidak terlalu sering hanya pada saat tertentu
saja.
Umumnya status mereka itu selalu penuh dengan rasa yang intim, ups awas
jangan salah kaprah yee intim disini maksudnya beda loch yee…. Kadang baru
bangun tidur saja mereka langsung meng-update status, misalnya “Kangen
ayanggzzz”, Duh baru semalem ketemu kok udah kangen lagi.. dan masih banyak
lagi euiyy…
Tidak sedikit dari mereka diawal masa “Jadian” ada sedikit masalah, yang paling
sering menimpa adalah masalah MANTAN nya yang bisa saja benar sudah jadi
mantan tapi tidak ada rasa sayang seperti dulu dan ada juga yang sudah jadi
mantan tapi masih ada rasa sayang yang sering diungkapkan bahkan
membanding-bandingkan pacar yang sekarang dengan mantannya, apakah anda
pernah mengalaminya..??? Tentu jika Iya, Kan..
Ada pengalaman dari hasil pengamatan bahwa saat sedang PDKT hendaklah
difokuskan satu target, ya walaupun ada baiknya juga kalau punya beberapa target
karna klo yang satu ga dapat masih ada yang lainnya.. TAPIIII… ini kenyataan
dan benar hasil dari pengamatan bahwa.. saat sedang PDKT memang lancar
adanya dan semua sesuai dengan target dan dapat dipastikan saat menyatakan
CINTA kepada incerannya ternyata keduannya menerima perasaan yang
diungkapkan.. Nah kalau begini gimana Hayooo…. Awalnya memang baik2 saja
menjalani keduanya secara bersamaan walaupun tanpa diketahui oleh pasangan
yang satunya tapi SEPANDAI-PANDAINYA TUPAI MELONCAT PASTI
TERJATUH JUGA dan ini terjadi….. dan akhirnya bisa diduga klo tidak mili
salah satunya ya paling tidak kehilangan keduannya dan benar satu memang yang
dipilih tapi setelah berjalan malah keduanya tidak didapat… Upsss benar tidak
yaa… but it’s real kokk…
Ada yang lebih extrem lagi.. padahal masih dalam tahap PACARAN loch..
Ada hal yang lain lagi, disalah satu jejaring sosial kan biasanya ada STATUS, nah
ini juga tidak luput dari pengamatan… HASILNYA: Banyak mereka yang
berpacaran dan menjalin hubungan ada yang benar statusnya hanya
BERPACARAN atau IN RELATIONSHIP with….. tapi tidak sedikit loch yang
mengganti statusnya menjadi Tunangan atau Engaged atau Married padahal belum
sama sekali… Wah motifnya apa ya tapi dari hasil pengamatan yaitu hal ini
merupakan salah satu luapan rasa SAYANG mereka terhadap pasangannya
sehingga begitulah jadinya..
Sekarang memang gaya pacaran anak muda zaman sekarang ini bukan main
euiiyyy.. Nah sebagai orang tua yang memiliki anak harus EXTRA Waspada dan
harus bisa mengatur ANAK mereka tersebut jangan sampai terbawa oleh
pergaulan yang membahayakan dan menjerumus kedalam jurang yang
membahayakan…
Nah segitu dech KILAS BERITA yang aye sampe’in dalam kesempatan yang
indah ini.. Klo ada pihak yang merasa dari tulisan ini hendaklah memaklumi dan
jangan Marah Yeeee… ini untuk peliputan aja kok Jangan diambil Ati yeeee..
Salam,
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembelajaran Biologi menurut Depdikbud (1993: 1), ialah agar siswa mampu
melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami konsep, mampu melakukan
percobaan sederhana untuk memahami konsep dan mengkomunikasikan hasil
percobaan, mampu menginterpretasikan data yang dikumpulkan dan melaporkannya.
Berdasarkan hal ini maka perlu digunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan mempelajari biologi tersebut.
Pencapaian tujuan pendidikan sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan proses
belajar mengajar di kelas. Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran. Guru adalah subjek yang sangat berperan dalam membelajarkan dan
mendidik siswa sedangkan siswa merupakan subjek yang menjadi sasaran pendidikan.
Masalah utama dalam pembelajaran biologi adalah bagaimana menghubungkan fakta
yang pernah dilihat dan dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep
biologi, sehingga menjadikan pengetahuan yang bermakna dalam benak siswa.
Selama ini pemahaman siswa hanya terpaku pada jabaran konsep biologi yang ada
dalam buku, tanpa memahami apa dan bagaimana makna yang terkandung dalam
konsep tersebut.
Di sisi lain lingkungan menyediakan fenomena alam yang menarik dan penuh misteri.
Anak sebagai young scientist (peneliti muda) mempunyai rasa keingintahuan (curiousity)
yang tinggi. Adalah keharusan di dalam pendekatan pembelajaran biologi untuk
memelihara keingintahuan anak tersebut, memotivasinya sehingga mendorong siswa
untuk mengetahui apa, mengapa, dan bagaimana terhadap objek dan peristiwa di alam
(Puskur, 2002).
Kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan keingintahuan anak yang tinggi itu tidak
didukung oleh suatu kondisi yang dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk
dapat lebih berkembang. Masih banyak guru mengajar hanya menggunakan metode
konvensional. Guru merupakan satu-satunya sumber utama pengetahuan. Pembelajaran
cenderung text book oriented dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Siswa kesulitan untuk memahami konsep akademik yang telah diajarkan. Konsep-konsep
tersebut diajarkan menggunakan cara-cara yang abstrak dan metode konvensional,
padahal mereka sangat memerlukan pemahaman konsep-konsep yang berhubungan
dengan lingkungan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, motivasi belajar siswa sulit
ditumbuhkan dan pola belajar mereka cenderung menghafal dan mekanistik.
Dari kenyataan tersebut, dapat dikatakan guru terlalu sering meminta anak untuk
belajar, namun jarang sekali mengajari anak cara belajar, padahal menurut Nur
pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana
mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana memotivasi diri mereka sendiri (Nur,
2002: 9). Melihat salah satu kelemahan yang dimiliki guru ini, peneliti mencoba
menggunakan sebuah strategi pembelajaran, di mana anak diminta untuk menentukan
sendiri keinginan mereka cara belajar yang menarik hati dan memotivasi mereka untuk
belajar. Materi yang diajarkan adalah materi sistem syaraf dan sistem indra. Dalam
materi ini banyak hal yang harus diinformasikan kepada anak, bersifat cukup abstrak,
agak sulit dipahami, namun bisa disampaikan dengan strategi belajar yang bervariasi.
Guru, dalam hal ini peneliti berusaha untuk mencover keinginan anak tersebut dengan
menyerahkan kepada mereka cara belajar yang mereka inginkan, kemudian guru
berusaha membawa dan membimbing mereka dalam kondisi yang diinginkan tadi,
dengan harapan belajar sesuai dengan keinginan siswa akan mampu memotivasi dan
mempercepat pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Ini akan diindikasikan
ndengan tingginya motivasi dan hasil prestasi belajar pada ulangan harian mereka pada
materi sistem syaraf dan sistem indra.
B. Rumusan masalah
Bagaimana motivasi siswa dapat ditingkatkan melalui “Strategy based Student’s
Request?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan motivasi siswa yang tergambar dari aktivitas/ respon dan hasil
belajar siswa dalam PBM melalui “Strategy based Student’s Request”.
D. Manfaat penelitian
Diharapkan melalui “Strategy based Student’s Request” membantu guru meningkatkan
motivasi siswa dalam beraktivitas dan dalam nilai hasil belajar dalam PBM.
A. Kesimpulan
Motivasi siswa dapat meningkat dalam setiap kali pertemuan dengan menggunakan
strategi pembelajaran berdasarkan permintaan mereka (strategy based student’s
request). Hal ini terlihat dari respon/aktivitas positif (+) yang dilakukan siswa dalam
kegiatan PBM, di samping nilai siswa juga dapat lebih diperbaiki.
B. Saran
Memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam perencanaan pelajaran dapat
memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut aktif dalam PBM dan dapat memotivasi
siswa dalam memperoleh nilai yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdikbud.
Arends, R.I. 1997. Classroom Instruction and Management. NewYork: The Mc Graw Hill
Companies, Inc.
Darliana .
Nur, M. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Nur, M. 2001. Pemotivasian Siswa Untuk Belajar. Buku ajar mahasiswa: Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Pusat Kurikulum. 2002. Kurikulum dan Hasil Belajar, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Biologi, SMP dan MTs. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Reed, J.S. Arthea & Bergemann E.V. 1994. A Guide To Observation, Participation, and
Reflection in The Classroom, Ed-4. Toronto, University of North Carolina at Asheville.