Anda di halaman 1dari 6

Diterbitkan pada tanggal 3 - 04 - 2007 | 

40 komentar

Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

Kanker online prescription prostat sangat sering terjadi.


Pemeriksaan mikroskopis terhadap jaringan prostat pasca pembedahan maupun
pada otopsi menunjukkan adanya kanker pada 50% pria berusia diatas 70 tahun dan
pada semua pria yang berusia diatas 90 tahun.
Kebanyakan kanker tersebut tidak menimbulkan gejala karena penyebarannya sangat
lambat.

Apakah penyebab kanker prostat?

Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya


hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron.

Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan
merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun.
Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker prostat adalah pria kulit
hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan kadmium.
Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi

 Stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan
secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
 Stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik
atau tes PSA.
 Stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai
menyebar ke kelenjar getah bening.
 Stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun
bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

Apakah gejala kanker prostat ?

Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala
sampai kanker telah mencapai stadium lanjut.

Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering
berkemih.
Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran
air kemih melalui uretra.

Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung
darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.

Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang
(terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal
ginjal).
Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah
mengalami fraktur (patah tulang).

Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.


Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala
mental atau neurologis lainnya.

Gejala lainnya adalah:

 Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes


 Nyeri ketika berkemih
 Nyeri ketika ejakulasi
 Nyeri punggung bagian bawah
 Nyeri ketika buang air besar
 Nokturia (berkemih pada malam hari)
 Inkontinensia uri (beser)
 Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
 Hematuria (darah dalam air kemih)
 Nyeri perut
 Penurunan berat badan.

Gambar kanker prostat


Bagaimana cara mendiagnosa kanker prostat?

Cara terbaik untuk menyaring kanker prostat adalah melakukan pemeriksaan colok


dubur dan pemeriksaan darah.
Colok dubur pada penderita kanker prostat akan menunjukkan adanya benjolan keras
yang bentuknya tidak beraturan.
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat spesifik (PSA),
yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi juga bisa meningkat
(tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH.

Jika pada pemeriksaan colok dubur ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan
USG.
Dengan melakukan rontgen atau skening tulang, bisa diketahui adanya penyebaran
kanker ke tulang.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan:

 Analisa air kemih


 Sitologi air kemih atau cairan prostat
 Biopsi prostat.

Bagaimana cara pengobatan kanker prostat?

Pengobatan yang tepat untuk kanker prostat masih diperdebatkan.


Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya:
 Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat) dan

terapi penyinaran

 Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal (mengurangi

kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau

kemoterapi.

Pembedahan untuk kanker prostat


1. Prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat).
Seringkali dilakukan pada kanker stadium A dan B.
Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus
menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan inkontinensia uri.
Pada penderita yang kehidupan seksualnya masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing
radical prostatectomy.

2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian).

Pengangkatan kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi


prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.
Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih
murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita
tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit.
Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar.

Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostat

Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C.


Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran.

Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:

1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat
inap.
Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya
kemerahan dan iritasi), cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi
kandung kemih) dan hematuria.
Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8
minggu.

2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan
prostat melalui sayatan kecil.
Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan
kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit.

Pengobatan menggunakan obat


1. Manipulasi hormonal.
Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron.
Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan
dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa
menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah
menyebar.

Obat sintetis yang fungsinya menyerupai LHRH (luteinizing hormone releasing


hormone), semakin banyak digunakan untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut.
Contohnya adalah lupron atau zoladeks.
Obat ini menekan perangsangan testis terhadap pembentukan testosteron (hal seperti
ini disebut pengebirian kimiawi karena memiliki hasil yang sama dengan pengangkatan
testis).
Obat diberikan dalam bentuk suntikan, biasanya setiap 3 bulan sekali.
Efek sampingnya adalah mual dan muntah, wajah kemerahan, anemia, osteoporosis
dan impotensi.

Obat lainnya yang digunakan untuk terapi hormonal adalah zat penghambat androgen
(misalnya flutamid), yang berfungsi mencegah menempelnya testosteron pada sel-sel
prostat.
Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare dan ginekomastia
(pembesaran payudara).

2. Kemoterapi
Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat yang kebal
terhadap pengobatan hormonal.
Biasanya diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan
sel-sel kanker.

Obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:


- Mitoxantron
- Prednisone
- Paclitaxel
- Dosetaxel
- Estramustin
- Adriamycin.
Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.

Pemantauan yang perlu dilakukan untuk kanker prostat


Apapun jenis pengobatan yang dijalaninya, penderita akan dipantau secara ketat
mengenai perkembangan penyakitnya.
Pemantauannya meliputi:
 Pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar PSA (biasanya setiap 3 bulan – 1

tahun).

 Skening dan/atau CT scan tulang untuk mengetahui penyebaran kanker.

 Pemeriksaan darah lengkap untuk memantau tanda-tanda dan gejala anemia.

 Pemantauan tanda dan gejala lainnya yang menunjukkan perkembangan

penyakit (misalnya kelelahan, penurunan berat badan, nyeri yang semakin

hebat, penurunan fungsi usus dan kandung kemih serta kelemahan).

Dokter Sehat

Read more: http://doktersehat.com/2007/04/03/kanker-prostat/#ixzz1La0oHVAH

http://doktersehat.com/2007/04/03/kanker-prostat/

Anda mungkin juga menyukai