Anda di halaman 1dari 26

DISEDIAKAN OLEH:

MOHAMAD AFIF FAUZAN BIN EMBONG


060100237
IZZATI BINTI WAN MAHARUDDIN
060100331
NURSYAZA HAZIMAH BINTI MOHD ARSYAD
060100339
UMMI AZMIRA AHMAD AZAM
060100349
MOHD UDA BIN MOHD AZMI
060100351
 
Akne Vulgaris –

penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan


menahun folikel pilosebasea dengan ditandai
adanya :
komedo, papul, pustul, nodus, jar. parut
hipertrofik atau hipotrofik
 Goodman – prevalensi umur tertinggi 16-17
tahun
 Catatan kelompok studi kosmetika Indonesia
– 60% (2006) dan 80% (2007)
 Kota Palembang Indonesia (2007) –
prevalensi umum 68,2%, umur terbanyak 15-
16 tahun
 Etiologi pasti masih belum diketahui
 Hormonal
 Herediter
 Ras
 Psikis
 Trauma atau faktor mekanik
 Diit
 Iklim
 Kosmetik
 Belum diketahui pasti tetapi terdapat 4 faktor
utama dalam pembentukan Acne :

1. Produksi sebum meningkat


2. Keratinisasi abnormal
3. Kolonisasi mikroorganisme – P.acne
4. Inflammasi atau peradangan
 Erupsi kulit polimorfi :
komedo, papul, pustul, nodul, kista

 Gejala klinis :
gatal & nyeri, keluhan umum : keluhan estetis

 Tempat prediliksi :
muka, bahu, dada bagian atas, punggung
bagian atas
 Plewig & Kligman (1975)
1. Akne komedonal
2. Akne papulopustul
3. Akne konglobata

Akne Komedonal : 4 gradasi


Akne papulopustul : 4 gradasi
American Academy of Dermatology (1990)

 Grade 1 (ringan) : komedo serta papul


 Grade 2 (sedang) : komedo, papul serta
pustul
 Grade 3 (berat) : komedo, papul, pustul,
nodul, kista
 Grade 4 (sangat berat) : komedo, papul,
pustul, nodul, kista, jaringan parut
 Diagnosa ditegakkan atas :
anamnesis & gambaran klinis

 Histopatologik:
- gambaran tidak spesifik
- sebukan sel radang kronis disekitar folikel
pilosebasea + massa sebum dalam folikel
 Umum :
- mengatasi atau menghindari faktor
predisposisi

 Khusus :
1. Topikal - retinoid, antibiotik, kortikosteroid
2. Sistemik - antibiotik, hormonal, vitamin A
3. Bedah kulit – bedah skapel, bedah listrik,
bedah beku, bedah kimia, demabrasi
 Umumnya baik

 Sembuh sebelum mencapai usia 30-40an


 Nama : AS
 Umur : 22 tahun
 Jenis Kelamin : laki-laki
 Status : belum menikah
 Bangsa/Suku : Indonesia/Batak
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Kegemaran :
 Alamat :
 Keluhan Utama
timbul bintil-bintil merah di pipi kanan dan
kiri sejak 7 tahun yang lalu

 Keluhan Tambahan
- tiada
 7 tahun yang lalu, bintil-bintil merah timbul di pipi.
Bintil-bintil meluas didaerah leher.
 2 tahun kemudian os berobat ke dokter spesialis kulit
kelamin dan keluhannya berkurang.Namun, sejak
pasien menjadi mahasiswa pasien tidak kontrol lagi
dan tidak menggunakan sebarang obat untuk
keluhannya, sehingga bintil-bintil tersebut timbul lagi.
Bintil-bintil yang timbul kembali tersebut sama
seperti dahulu sehingga saat ini.
 Pasien juga menyatakan faktor stress juga
mempengaruhi timbulnya bintil-bintil.
 Riwayat penyakit keluarga :
adik menderita keluhan yang sama

 Riwayat penyakit terdahulu:


tiada
STATUS GENERALISATA

 Keadaan umum  Keadaan spesifik


Kesedaran: CM Kepala:
Gizi: baik Leher:
Suhu badan: Afebris Thoraks:
Nadi: 80x/menit Abdomen:
Tek. Darah: 120/80 mmHg Genitalia:
Pernafasan: 20x/menit Ekstremitas:
 Status Dermatologikus
Lokasi :regio frontalis, regio nasalis(sinistra & dextra)regio
zygomatica(sinistra & dextra),regio temporalis(sinistra &
dextra), regio buccalis (sinistra & dextra), regio
paratideomasaterica (sinistra & dextra), trigonum
submandibula (sinistra & dextra),
Ruam Primer:
- papula: multiple,milier,discreet
-pustul : multiple,milier
-nodul: multiple, mileer,soliter,difus
Ruam Sekunder:
-ekskoriasi: tunggal, milier,soliter
-sikatriks: multiple,milier
-erosi: tunggal, milier,soliter
 Ruam khusus:
 Komedo putih dan hitam:
multiple,milier,berkelompok.
 Seorang laki-laki bangsa indonesia bersuku
batak,berusia 22 tahun datang ke poliklinik kulit
dan kelamin RSHAM dengan keluhan bintil-bintil
merah di pipi kanan dan kiri sejak 7 tahun yang
lalu. 2 tahun kemudian os pernah berobat ke
dokter spesialis kulit kelamin dan keluhannya
berkurang.Namun, os tidak kontrol semenjak
menjadi mahasiswa dan tidak menggunakan
sebarang obat untuk keluhannya, sehingga
bintil-bintil tersebut timbul lagi. Bintil-bintil
yang timbul kembali tersebut sama seperti
dahulu sehingga saat ini.
 Diagnosis banding
1. Akne vulgaris
2. Akne venenata
3. Erupsi akneiformis

 Diagnosis sementara
 Akne vulgaris
 Umum :
 Diet rendah lemak dan karbohidrat
 Melakukan perawatan kulit
 Hidup teratur dan sehat
 Hindari terpacunya kalenjar minyak

 Khusus
 Asam azeleat 20% 2x sehari
 Klindamisin krim 1% 2x sehari topikal
 Doksisiklin 100mg 1x sehari
 Vitamin A 100,000 UI/hari sistemik
 pemeriksaan eskohleasi sebum
 quo ad vitam dubia ad bonam, quo ad
functionam dubia ad bonam, dan quo ad
sanactionam dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai