ABDURRAHMAN WAHID Sebuah Critical Review OUTLINES Review: Sejarah Kebijakan Luar Negeri Indonesia Bebas aktif versi Moh Hatta Bebas aktif versi Soekarno Bebas aktif versi Soeharto
Review: Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid
Asia dan Asean Negara-negara Barat Australia Timur Tengah Isu lain-lain
Critics: Intisari dan Tanggapan
SEJARAH KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA Bebas Aktif Versi Moh Hatta
Makna “Bebas dan Aktif”
Bebas aktif didasari “National Interest” Kebijakan “Pragmatis” How To Survive? SEJARAH KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA Bebas Aktif Versi Soekarno
Ideologi “Guided Democracy”
Poros “Jakarta-Beijing” Ganyang Malaysia Nefos dan GANEFO (lawan Olimpiade) SEJARAH KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA Bebas Aktif Versi Soeharto
Stabilisasi Ekonomi Recovery Hubungan International Diktator terselebung Politik Luar Negeri ideal?? Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid Asia dan Asean
Kebijakan “Lihat ke Arah Asia.” Poros Jakarta-India-China
Adanya konflik dengan Malaysia terkait kasus Anwar Ibrahim Blok perdagangan yang terdiri dari Indonesia, india, Rusia, dan Cina, dibantu oleh jepang dan singapura. Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid Negara-negara Barat
Peningkatan Ekonomi; penandatanganan 3 surat penawaran
bersama IMF Menggali dan menemukan sumber daya alam baru Kerjasama dalam bidang militer Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid Australia dan Timor-timur
Hubungan tidak seimbang Indonesia-Australia
Muka dua Australia dalam Referendum Timor-timur Konflik Timor-timur; Pelanggaran HAM di Dili Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid Timur Tengah
Hubungan diplomatik dengan Israel.
Kepentingan personal. Keuntungan Ekonomi Kebijakan Masa Abdurrahman Wahid Isu-isu Lain
Kunjungan ke 26 negara dalam kurun 4 bulan
Demokrasi Liberal ala Barat Lemahnya diplomasi Multilateral (terlalu Bilateral) Peningkatan kekuatan angkatan laut dan udara Integritas Indonesia; Aceh, Ambon, Maluku dan Papua Critical Review Kritik dan Tanggapan
Lemahnya diplomasi Multilateral
Sebelumnya, karena masalah ekonomi Indonesia menjadi korban arogansi negara-negara barat dalam bidang politik; counter dengan poros Indonesia-China-India. Penyelesaian masalah HAM Timor-timur; mahkamah independent. Adanya “Diplomasi Ekonomi” ; menarik investor asing.