Anda di halaman 1dari 35

MENTERI KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 196 /PMK.05/2008

TENTANG

TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN


LAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN
PADA BAGIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 69 ayat (4) Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-Lain
pada Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden 20/P Tahun 2005;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang


Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA


PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BELANJA
SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN PADA BAGIAN ANGGARAN
PEMBIAYAAN DAN PERHITUNGAN.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Pertama
Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan:


1. Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP) adalah dana APBN
yang dialokasikan kepada Menteri Keuangan / Bendahara Umum

http://perpbn.multiply.com 1
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Negara sebagai Pengguna Anggaran selain yang dialokasikan untuk
Kementerian Negara/Lembaga, yang dalam pelaksanaannya dapat
diserahkan kepada Kementerian Negara/Lembaga/pihak lain sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Belanja Subsidi adalah pengeluaran pemerintah yang diberikan kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya
produksi agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat dijangkau
oleh masyarakat.
3. Belanja Lain-lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti
penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak
terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.
4. Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disebut ADK, adalah arsip
data berupa disket atau media penyimpanan digital lainnya yang
berisikan data transaksi, data buku besar, dan/atau data lainnya.
5. Bendahara Umum Negara (BUN) adalah pejabat yang diberi tugas
untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara.
6. Dokumen Sumber adalah dokumen yang berhubungan dengan
transaksi keuangan yang digunakan sebagai sumber atau bukti untuk
menghasilkan data akuntansi.
7. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada Entitas Pelaporan.
8. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan
pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
9. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
10. Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan
realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan selama suatu periode.
11. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan
pemerintah yaitu aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
12. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

http://perpbn.multiply.com 2
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.
13. Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang
sah.
14. Pengguna Anggaran (PA) adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran kementerian negara/lembaga/satuan kerja
perangkat daerah.
15. Pengguna Barang (PB) adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan barang milik negara/daerah.
16. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah kuasa yang bertanggung
jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
yang bersangkutan.
17. Kuasa Pengguna Barang (KPB) adalah kepala satuan kerja atau pejabat
yang ditunjuk oleh pengguna barang untuk menggunakan barang
yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
18. Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang
diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda
berdasarkan dokumen sumber yang sama.
19. Reviu adalah prosedur penelusuran angka-angka dalam laporan
keuangan, permintaan keterangan, dan analitik yang harus menjadi
dasar memadai bagi Aparat Pengawas Intern Pemerintah untuk
memberi keyakinan terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang
harus dilakukan atas laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah.
20. Satuan Kerja adalah kuasa pengguna anggaran/kuasa pengguna
barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada
kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa
kegiatan dari suatu program.
21. Pihak Lain adalah instansi/unit organisasi di luar Kementerian
Negara/Lembaga dan berbadan hukum yang menggunakan anggaran
yang bersumber dari APBN dan bukan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) sebagai entitas Pemerintahan Daerah, dan karenanya wajib
menyelenggarakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) sesuai ketentuan
yang berlaku.
22. Standar Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
pemerintah.
23. Kementerian Negara/Lembaga adalah Kementerian Negara/Lembaga

http://perpbn.multiply.com 3
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Pemerintah non Kementerian Negara/Lembaga Negara.
24. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya
disingkat UAKPA, adalah Unit Akuntansi yang melakukan kegiatan
akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
25. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
dan Pihak Lain Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain
yang selanjutnya disingkat UAPA-PBSBL, adalah unit akuntansi pada
Kementerian Negara/Lembaga yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan keuangan atas penggunaan dana belanja
subsidi dan belanja lain-lain dari satuan kerja yang berada di bawah
penguasaannya.
26. Unit Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan
Belanja Lain-lain yang selanjutnya disingkat UAPBUN-BSBL adalah unit
akuntansi pembantu bendahara umum negara yang melakukan kegiatan
penggabungan pelaporan keuangan unit Akuntansi Belanja Subsidi dan
Belanja Lain-lain.

Bagian Kedua
Ruang Lingkup

Pasal 2
Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini
meliputi penyusunan dan penyajian laporan keuangan Belanja Subsidi
dan Belanja Lain-lain.

Pasal 3
(1) Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain merupakan bagian dari
Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan (APP).
(2) Belanja Subsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain
terdiri dari:
1. Belanja Subsidi Lembaga Keuangan;
2. Belanja Subsidi BBM;
3. Belanja Subsidi Non BBM- Harga/Biaya;
4. Belanja Subsidi Non BBM-Bunga Kredit;
5. Belanja Subsidi Non BBM-Pajak;
6. Belanja Subsidi Non Pajak-Lainnya; dan
7. Belanja Subsidi PSO.

(3) Belanja Lain-lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain
terdiri dari :
1. Belanja Cadangan Tunjangan Beras PNS/TNI/POLRI;

http://perpbn.multiply.com 4
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
2. Belanja Cadangan Dana Reboisasi;
3. Jasa Surveyor; dan
4. Pengeluaran Lainnya.
BAB II
PENGGUNA ANGGARAN/BARANG DAN
KUASA PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
Pasal 4
(1) Menteri Keuangan sebagai Pengguna Anggaran (PA) untuk
Belanja Subsidi.
(2) Menteri Keuangan sebagai Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna
Barang (PB) untuk Belanja Lain-lain.
(3) Kewenangan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal
Anggaran.
(4) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Kuasa Pengguna Barang (KPB)
merupakan pejabat pada Kementerian Negara/ Lembaga/Pihak
Lain yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran (PA)/Pengguna
Barang (PB).

BAB III
DOKUMEN SUMBER

Pasal 5
(1) Dokumen Sumber tahun anggaran berjalan yang memiliki tanggal
dokumen dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember merupakan
dokumen yang digunakan dalam proses penyusunan laporan
keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.

(2) Dokumen sumber sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
b. Revisi DIPA;
c. Surat Perintah Membayar (SPM);
d. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
e. Memo Penyesuaian;
f. Bukti Penerimaan Negara;

http://perpbn.multiply.com 5
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

g. Surat Setoran Pengembalian Belanja;


h. Surat Perintah Pembukuan / Pengesahan (SP3) dan/atau Notice of
Disbursement (NoD); dan
i. Berita Acara Serah Terima Aset.

BAB IV
UNIT AKUNTANSI
Pasal 6
(1) Dalam penyusunan Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja
Lain-lain, Direktorat Jenderal Anggaran bertindak sebagai Unit
Akuntansi Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan
Belanja Lain-lain (UAPBUN-BSBL).
(2) Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain membentuk unit
akuntansi yang terdiri dari UAKPA-BSBL dan UAPA-PBSBL.
(3) UAPBUN-BSBL menerima data dari UAKPA-BSBL dan UAPA-
PBSBL.
(4) Pembentukan unit akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), mengacu pada Struktur Unit Akuntansi sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB V
PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Pasal 7
(1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai unit akuntansi wajib
menyusun Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain.
(2) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran;
b. Neraca; dan
c. Catatan atas Laporan Keuangan.
(3) Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan mengacu pada
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan.
(4) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
oleh Entitas Akuntasi kepada Entitas Pelaporan secara periodik dan
berjenjang.

http://perpbn.multiply.com 6
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

(5) Penyusunan dan penyajian:


a. Laporan Realisasi Anggaran, menggunakan format sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini;
b. Neraca, menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini; dan
c. Catatan atas Laporan Keuangan, menggunakan format
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran IV Peraturan Menteri
Keuangan ini.
(6) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Pengguna Anggaran
(PA).
(7) Selanjutnya Pengguna Anggaran (PA) membuat Laporan Keuangan
Konsolidasian berdasarkan Laporan Keuangan yang disampaikan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

BAB VI
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BARANG MILIK NEGARA

Pasal 8
(1) Satuan Kerja sebagai Kuasa Pengguna Barang (KPB) Belanja Lain-lain
wajib mencatat perolehan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal
dari Belanja Lain-lain ke dalam Laporan Barang Milik Negara (BMN).
(2) Satuan Kerja sebagai Kuasa Pengguna Barang (KPB) Belanja Lain-lain
wajib menyampaikan Laporan Barang Milik Negara (BMN) yang
berasal dari Belanja Lain-lain kepada Pengguna Barang (PB) untuk
dilakukan penggabungan.
(3) Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada akhir tahun diserahkan dari Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-
lain kepada satuan kerja Kementerian Negara/ Lembaga/Pihak Lain
yang mengelola Belanja Lain-lain paling lambat tanggal 31 Desember
dan/atau sampai dengan telah selesainya kegiatan dimaksud.
(4) Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan Barang Milik Negara (BMN)
yang berasal dari anggaran Belanja Lain-lain dan penyerahan Barang
Milik Negara (BMN) yang dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST) adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran V

http://perpbn.multiply.com 7
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Peraturan Menteri Keuangan ini.

BAB VII
REKONSILIASI DAN REVIU LAPORAN KEUANGAN
Pasal 9
(1) Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain tingkat
UAKPA dalam bentuk Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan ADK,
harus direkonsiliasi terlebih dahulu setiap bulan dengan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara atau Direktorat Pengelolaan Kas
Negara selaku Kuasa Bendahara Umum Negara.
(2) Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain tingkat
Pengguna Anggaran (PA) dalam bentuk ADK dan Laporan Keuangan
sebelum dikirim kepada Menteri Keuangan cq. Direktur Jenderal
Perbendaharaan, harus dilakukan rekonsiliasi dengan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan c.q Direktorat Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan.
(3) Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR), dengan
menggunakan format Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan ini.

Pasal 10
(1) Sebelum Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain
yang disajikan oleh disampaikan kepada Menteri Keuangan,
Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain dimaksud
wajib direviu oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah sesuai
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Sistem
Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP).
(2) Reviu dilaksanakan secara paralel dengan pelaksanaan anggaran dan
penyusunan Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-
lain.
(3) Hasil reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam
Pernyataan Telah Direviu.
(4) Tata cara penyusunan Pernyataan Telah Direviu diatur dalam
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

BAB VIII

http://perpbn.multiply.com 8
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


(STATEMENT OF RESPONSIBILITY)
Pasal 11
(1) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) selaku entitas akuntansi wajib
membuat Pernyataan Tanggung Jawab.
(2) Penguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain
Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (PA-PBSBL)
selaku entitas pelaporan, membuat Pernyataan Tanggung Jawab
Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Negara/Lembaga dan
Pihak Lain.
(3) Pengguna Anggaran (PA) selaku entitas pelaporan wajib membuat
Pernyataan Tanggung Jawab.
(4) Penyusunan dan penyajian Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of
Responsibility) menggunakan format sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran VII Peraturan Menteri Keuangan ini.
(5) Penyusunan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility)
dibuat dengan melampirkan Pernyataan Telah Direviu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10.

BAB IX
PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pasal 12

Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7), disampaikan oleh Pengguna Anggaran
(PA) kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara disertai
dengan Pernyataan Telah Direviu dan Pernyataan Tanggung Jawab
(Statement of Responsibility).

Pasal 13

Penyampaian Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12


dilakukan setiap semester dan tahunan dalam tahun anggaran berkenaan.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14

http://perpbn.multiply.com 9
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 1 Januari 2008.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman


Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 November 2008
MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

http://perpbn.multiply.com 10
LAMPIRAN l
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
196/PMK.05/2008 TENTANG
BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

KERANGKA UMUM SAI

SAI

Sistem Informasi
Sistem Akuntansi Manajemen dan
Keuangan Akuntansi BMN
(SAK) (SIMAK-BMN)

Hubungan Unit Akuntansi Keuangan dengan Unit Akuntansi Barang pada


Struktur Organisasi Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain.

Dengan adanya pembentukan dan penunjukan unit akuntansi keuangan maupun unit
akuntansi barang pada Kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain, maka hubungan
kerja antara unit organisasi dalam struktur organisasi Kementerian
Negara/Lembaga/Pihak Lain perlu ditetapkan oleh Kementerian Negara/Lembaga/Pihak
Lain itu sendiri.
Berikut diilustrasikan hubungan antara unit akuntansi yang ada pada struktur organisasi
kementerian Negara/Lembaga/Pihak Lain. Pembentukan struktur organisasi unit
akuntansi disesuaikan dengan struktur organisasi pada kementerian
Negara/Lembaga/Pihak Lain.

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN l
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
196/PMK.05/2008 TENTANG
BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

TINGKAT SATUAN KERJA

                   
                       
         Kepala Kantor          
         (SAI)            
                    
                    
                    
                         
  Kasubag Keuangan/          Kasubag TU/   
Pejabat yang menangani  Pejabat yang 
  Keuangan          menangani Barang   

Unit Akuntansi Keuangan  Unit Akuntansi Barang


(SAK)  (SIMAK-BMN)
             
                   
                   
                   
                   

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN l
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
196/PMK.05/2008 TENTANG
BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA


(UAPA-PBSBL)
                       
                           
Menteri/Pimpinan 
Lembaga 
            (UAPA‐PBSBL)            
                      
                        
                        
                           
Pejabat Eselon I Yang 
Membidangi 
        Kesekretariatan         
                           
                        
                                
            
                            
                               
                        
     SATKER            SATKER      

   
                   
                  
                   
                   

   

             
                   
                       

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN l
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
196/PMK.05/2008 TENTANG
BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

TINGKAT PEMBANTU BUN


UNTUK BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN
(UAPBUN-BSBL)
                       
                           
DJA 
(Selaku UAPBUN‐
           BSBL)            
                      
                        
                        
                           
Kementerian 
Negara/Lembaga 
        (Selaku UAPA‐PBSBL)         
                           
                        
                                
                            
                               
     SATKER            SATKER       
                       

   
                   
                   
                           

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDI LAMPIRAN II
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN DAN BUN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-GAB
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDI LAMPIRAN II
BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-KPPN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA X 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA SUBSIDI LAMPIRAN II
BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI BUN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-BUN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA X 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAIN LAMPIRAN II
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN DAN BUN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-GAB
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAIN LAMPIRAN II
BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI KPPN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-KPPN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAPORAN REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA LAIN-LAIN LAMPIRAN II
BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN MELALUI BUN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR XX XXXXXX XXXX /PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
(DALAM RUPIAH)
KODE LAP. : LRPB-BUN
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : (XXX) XXXXXXXX TANGGAL : XX/XX/XXXX
HAL. : XX
PROG. ID : XXXXXXXX

REALISASI PENGEMBALIAN BELANJA


ANGGARAN ANGGARAN JUMLAH SAMPAI JUMLAH SAMPAI % REAL.
KODE URAIAN SISA ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI DENGAN BULAN INI DENGAN ANGG.
BULAN LALU BULAN INI
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA
XX Uraian Sumber Dana
XX Uraian Fungsi
XX Uraian Sub Fungsi
XXXX Uraian Program 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJASUBFUNGSI XX.XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA FUNGSI XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA SUMBER DANA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

II. IKHTISAR MENURUT ESELON I


XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XX Uraian Eselon I 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

III. IKHTISAR MENURUT PUSAT-WILAYAH


XXXX Pusat 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Wilayah 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

IV. IKHTISAR MENURUT JENIS BELANJA - Mata Anggaran


XX Uraian Jenis Belanja
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXX Uraian Jenis Belanja
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
XXXXXX Uraian Mata Anggaran 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XXXX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA XX 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999
JUMLAH PENGEMBALIAN BELANJA 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 99,99 999.999.999.999

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

SISTEM AKUNTANSI BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN


NERACA TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN
PER 31 DESEMBER 200X DAN 20XX
( DALAM RUPIAH )
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA/PIHAK LAIN : XXXXXXXXX KODE LAPORAN :
TANGGAL : XX/XX/XXXX
HALAMAN :X
PROGRAM ID : XXXXXXXX

JUMLAH Kenaikan (Penurunan)


NAMA PERKIRAAN
200X 20XX Jumlah %
1 2 3 4 5

ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran 999,999 999,999 999,999 99,99
Kas di Bendahara Penerimaan 999,999 999,999 999,999 99,99
Kas pada Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
Piutang Pajak 999,999 999,999 999,999 99,99
Piutang Bukan Pajak 999,999 999,999 999,999 99,99
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 999,999 999,999 999,999 99,99
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 999,999 999,999 999,999 99,99
Uang muka belanja 999,999 999,999 999,999 99,99
Piutang dari kegiatan Operasional Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
Piutang dari kegiatan Non Operasional Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
Investasi Jangka Pendek - Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
Piutang Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99
Persediaan 999,999 999,999 999,999 99,99
Persediaan Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH ASET LANCAR 999,999 999,999 999,999 99,99

INVESTASI JANGKA PANJANG


INVESTASI NON PERMANEN
Investasi Non Permanen Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH INVESTASI NON PERMANEN 999,999 999,999 999,999 99,99

INVESTASI PERMANEN
Investasi Permanen Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH INVESTASI PERMANEN 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 999,999 999,999 999,999 99,99

ASET TETAP
Tanah 999,999 999,999 999,999 99,99
Peralatan dan Mesin 999,999 999,999 999,999 99,99
Gedung dan Bangunan 999,999 999,999 999,999 99,99
Jalan, Irigasi dan Jaringan 999,999 999,999 999,999 99,99
Aset Tetap Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99
Konstruksi Dalam Pengerjaan 999,999 999,999 999,999 99,99
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH ASET TETAP 999,999 999,999 999,999 99,99

ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan Angsuran 999,999 999,999 999,999 99,99
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi 999,999 999,999 999,999 99,99
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 999,999 999,999 999,999 99,99
Aset Tak Berwujud 999,999 999,999 999,999 99,99
Aset Tak Berwujud-Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
Aset Lain-lain 999,999 999,999 999,999 99,99
Dana Penjaminan 999,999 999,999 999,999 99,99
Aset Lain-lain-Badan Layanan Umum 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH ASET LAINNYA 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH ASET 999,999 999,999 999,999 99,99

http://perpbn.multiply.com
JUMLAH Kenaikan (Penurunan)
NAMA PERKIRAAN
200X 20XX Jumlah %
1 2 3 4 5

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga 999,999 999,999 999,999 99,99
Utang Kelebihan Pembayaran Pendapatan 999,999 999,999 999,999 99,99
Uang Muka dari Rekening Khusus 999,999 999,999 999,999 99,99
Uang Muka dari BUN 999,999 999,999 999,999 99,99
Uang Muka dari KPPN 999,999 999,999 999,999 99,99
Pendapatan yang Ditangguhkan 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH KEWAJIBAN 999,999 999,999 999,999 99,99

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Cadangan Piutang 999,999 999,999 999,999 99,99
Cadangan Persediaan 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 999,999 999,999 999,999 99,99

EKUITAS DANA INVESTAS


Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 999,999 999,999 999,999 99,99
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH EKUITAS DANA INVESTAS 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH EKUITAS DANA 999,999 999,999 999,999 99,99
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 999,999 999,999 999,999 99,99

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN BELANJA SUBSIDI DAN BELANJA LAIN-LAIN

Laporan keuangan tahunan ini kami sajikan secara lengkap sebagai bentuk
transparansi dan akuntabilitas, dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik
(good governance). Sedangkan tujuan pembuatan Catatan atas Laporan Keuangan
adalah menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos Laporan Keuangan dalam
rangka pengungkapan yang memadai.

I. PENDAHULUAN
I.1. DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara
• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002
Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat.

I.2. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan Bagian Anggaran
Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (Bagian Anggaran XXX) ............................
yang berasal dari dana APBN sebesar Rp................... Jumlah satuan kerja yang
berada pada Bagian Anggaran ..................... berjumlah ......... unit yang tersebar
dalam ....... wilayah. Laporan Keuangan Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan
Belanja Lain-lain terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan
atas Laporan Keuangan, yang disusun secara desentralisasi dan berjenjang
dimulai dari tingkat satuan kerja sampai dengan tingkat Direktorat Jenderal
Anggaran (DJA) dengan menggunakan Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan
Belanja Lain-lain (SA-BSBL).

Laporan keuangan ini telah direviu sebelumnya oleh Aparat Pengawasan Intern.

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

II. KEBIJAKAN AKUNTANSI


Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Bagian Anggaran
Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain yaitu basis kas untuk pengakuan belanja.

(1) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana
lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi
pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara
pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara.

III. RINGKASAN LAPORAN

Selama periode/tahun anggaran......, Bagian Anggaran Belanja Subsidi dan


Belanja Lain-lain (XXX) ............ menerima anggaran belanja sebesar
Rp...................... yang digunakan untuk membiayai kegiatan Belanja Subsidi
dan Belanja Lain-lain, yang terdiri dari anggaran satuan kerja sebesar
Rp............... Dari anggaran tersebut, terealisasi sebesar Rp.............. atau ...%
dari total anggaran dengan perincian:
- Realisasi satuan kerja Rp............................. (.....%)

IV. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Belanja
Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan
efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga.
Belanja meliputi (i) belanja subsidi, dan (ii) belanja lain-lain.

Realisasi belanja subsidi berjumlah Rp........... atau ......% dari pagu


Realisasi belanja lain-lain berjumlah Rp........... atau ......% dari pagu

LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

http://perpbn.multiply.com
Pengembalian belanja subsidi yang terjadi pada periode ini sebesar
Rp………….., pengembalian belanja lain-lain yang terjadi pada periode ini
sebesar Rp………….. dan dibukukan sebagai kontra pos belanja pada periode
yang sama. Sedangkan pengembalian belanja dari periode terdahulu sebesar
Rp……………… dibukukan sebagai pendapatan lain-lain.

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

PENCATATAN DAN PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA (BMN)

Dalam hal realisasi anggaran Belanja Lain-lain menghasilkan BMN, maka wajib
dilakukan pencatatan dan pelaporan atas BMN tersebut dengan prosedur sebagai berikut:
1. Perolehan BMN oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) selaku Pembantu
Pengguna Anggaran (PA)/Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain diakui
dan dicatat ke dalam Buku Besar pada Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) melalui
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi BMN (SIMAK-BMN), sehingga nilai
BMN tersebut disajikan di dalam Neraca DJA.
2. Selain disajikan di dalam Neraca, BMN tersebut juga harus diungkapkan/dijelaskan
di dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Pengungkapan di dalam CaLK
harus dilampiri dengan Daftar BMN yang setidak-tidaknya meliputi jenis, merk/type,
tanggal perolehan, kuantitas, harga satuan, mata anggaran yang terbebani, dan asal
perolehan.
3. Penyerahan BMN dari Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain kepada
Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga diperlakukan sebagai Transfer Keluar.
4. Penyerahan BMN dari Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja Lain-lain kepada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diperlakukan sebagai Hibah.
5. Serah terima BMN sebagaimana dimaksud pada butir 3 (tiga) dan 4 (empat)
dituangkan di dalam Berita Acara Serah Terima (BAST) yang ditandatangani oleh
Pembantu Pengguna Barang (PB) Belanja lain-lain dan Satuan Kerja Penerima
BMN. Format BAST terlampir.
6. BAST harus dilampiri Daftar BMN yang berisi informasi seluruh BMN yang diperoleh.
Daftar BMN tersebut setidak-tidaknya menyajikan informasi mengenai: jenis,
merk/type/spesifikasi, tanggal perolehan, kuantitas, harga satuan, kondisi, asal
perolehan dan keterangan lain yang dianggap penting. Lampiran Daftar BMN
tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari BAST dan ditandatangani
oleh kedua belah pihak.
7. Berdasarkan BAST sebagaimana dimaksud pada butir 6 (enam), Pembantu
Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain menghapus BMN dari Buku Besar.
Penyerahan BMN tersebut juga harus diungkapkan di dalam CaLK Pembantu
Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain.
8. Berdasarkan BAST sebagaimana dimaksud pada butir 6 (enam), Satuan Kerja
Kementerian Negara / Lembaga mencatat BMN tersebut di dalam SIMAK-BMN
sebagai Transfer Masuk.
9. Pencatatan BMN yang diperoleh dari Belanja Lain-lain tersaji di dalam pos-pos
Neraca Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga Penerima BMN. Selain
disajikan di dalam Neraca, BMN juga harus diungkapkan dalam CaLK.
10. Penerimaan BMN, pembuatan Berita Acara Serah Terima dan pencatatan Transfer
Masuk oleh Satuan Kerja Kementerian Negara / Lembaga Penerima BMN, dilakukan
selambat-lambatnya tanggal 31 Desember pada tahun diterimanya BMN dimaksud.
11. Terhadap BMN yang diperoleh dari realisasi anggaran Belanja Lain-lain sebelum
tahun anggaran 2008, dibuat BAST sebagai bukti serah terima BMN dari Pembantu
Pengguna Anggaran Belanja Lain-lain kepada Satuan Kerja Penerima BMN.

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN
Kepala Surat
…(1)…

BERITA ACARA SERAH TERIMA


No. ……(2)……….

Pada hari ini, …(3)… , kami yang bertanda tangan di bawah ini:

I. Nama : …………(4)……………..
NIP : …………(5)……………..
Pangkat/Gol/Ruang : …………(6)……………..
Jabatan : …………(7)……………..
bertindak untuk dan atas nama ………………..…………(8)……………………….…., untuk
selanjutnya disebut dengan pihak Pertama.

II. Nama : …………(9)……………..


NIP : …………(10)……………
Pangkat/Gol/Ruang : …………(11)……………
Jabatan : …………(12)……………
bertindak untuk dan atas nama ………………..………(13)………………………….…, untuk
selanjutnya disebut dengan pihak Kedua.

Pasal 1
Bahwa pihak Pertama telah menyerahkan haknya atas BMN dengan jumlah, nilai dan
spesifikasi per satuan sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini
kepada pihak kedua.

Pasal 2
Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima ini maka tanggung jawab atas
pengurusan dan pengelolaan BMN sebagaimana tersebut dalam lampiran ini beralih
kepada pihak kedua.

Pasal 3
Berita Acara Serah Terima BMN ini dibuat rangkap dua dengan materai secukupnya.

Pihak Kedua Pihak Pertama

Materai
Rp. 6000

……(15)……. ……(14)……

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

Cara Pengisian Contoh Berita Acara Serah Terima

(1). Diisi dengan nama Unit Organisasi/Direktorat Jenderal/Badan Hukum yang


menyerahkan BMN.
(2). Diisi dengan nomor BAST.
(3). Diisi dengan nama hari, tanggal, bulan dan tahun dengan huruf, saat penyerahan
BMN.
(4). Diisi dengan nama pihak pertama yang menyerahkan.
(5). Diisi dengan Nomor Induk Pegawai.
(6). Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang.
(7). Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Kepala Subdit/Direktur/Direktur Jenderal.
(8). Diisi dengan nama unit organisasi/badan hukum yang menyerahkan BMN, misalnya
Direktorat Jenderal / Direktorat.
(9). Diisi dengan nama pihak kedua yang menerima.
(10). Diisi dengan Nomor Induk Pegawai.
(11). Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang.
(12). Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Kepala Subdit/Direktur/Direktur Jenderal.
(13). Diisi dengan nama satuan kerja, misalnya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Pasuruan .
(14). Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pihak yang menyerahkan.
(15). Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pihak yang menerima.

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

Format Berita Acara Rekonsiliasi Tingkat KPPN


antara KPPN dan Satker (UAKPA) :

Berita Acara Rekonsiliasi

Pada hari ini ……… tanggal …... bulan ....…. tahun....... telah diselenggarakan
rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran antara satuan kerja......................................... kode
(............), yang selanjutnya disebut Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dengan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)............................................ kode (..........), yang
selanjutnya disebut Kuasa Bendahara Umum Negara.
Kuasa Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai
bahan rekonsiliasi, berupa:
1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja periode....... tahun anggaran........
2. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja periode......... tahun
anggaran..........
3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan periode...... tahun anggaran........
4. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan periode............
tahun anggaran...........
Pada tanggal......... bulan....... tahun........
Selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan
Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran yang diproses berdasarkan Sistem Akuntansi Umum.

Rekonsiliasi dilaksanakan secara bersama-sama dengan melakukan proses


pencocokan data dengan hasil sebagai berikut:
1. DIPA
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
2. LRA

http://perpbn.multiply.com
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
NERACA
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
yang secara rinci tertuang dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi. Laporan Hasil Rekonsiliasi
dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)
ini.
Kesalahan/ketidakcocokan data yang tertuang dalam BAR dan Laporan Hasil
Rekonsiliasi, menjadi dasar dilakukannya perbaikan terhadap data dan laporan Kuasa
Pengguna Anggaran dan Kuasa Bendahara Umum Negara

Demikian berita acara ini dibuat untuk dilaksanakan.

a.n Kuasa Bendahara Umum Negara, a.n Kuasa Pengguna Anggaran

( ) ( )
NIP.................... NIP....................

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

Format Berita Acara Rekonsiliasi tingkat Pusat antara


Dit. APK dengan DJA :

Berita Acara Rekonsiliasi

Pada hari ini ……… tanggal …... bulan ....…. tahun....... telah diselenggarakan
rekonsiliasi Laporan Realisasi Anggaran antara Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), yang
selanjutnya disebut Pengguna Anggaran (PA) Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain, dengan
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, yang
selanjutnya disebut Bendahara Umum Negara.

Pengguna Anggaran menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran sebagai bahan


rekonsiliasi, berupa:

1. Laporan Realisasi Anggaran Belanja periode....... tahun anggaran........

2. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Belanja periode......... tahun


anggaran..........

3. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan periode...... tahun anggaran........

4. Laporan Realisasi Anggaran Pengembalian Pendapatan periode............


tahun anggaran...........

Pada tanggal......... bulan....... tahun........


Selanjutnya Kuasa Bendahara Umum Negara menyediakan data transaksi dan
Laporan Realisasi Anggaran berdasarkan SPM/SP2D/SSBP/SSPB yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran yang diproses berdasarkan Sistem Akuntansi Umum.
Rekonsiliasi dilaksanakan secara bersama-sama dengan melakukan proses
pencocokan data dengan hasil sebagai berikut:
1. DIPA
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
2. LRA

http://perpbn.multiply.com
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
3. NERACA
Terdapat perbedaan..............................................antara data SAU dengan data SAI
dengan nilai sebesar Rp...............................(sebutkan seluruh unsur-unsur yang
berbeda)
yang secara rinci tertuang dalam Laporan Hasil Rekonsiliasi. Laporan Hasil Rekonsiliasi
dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara Rekonsiliasi (BAR)
ini.
Kesalahan/ketidakcocokan data yang tertuang dalam BAR dan Laporan Hasil
Rekonsiliasi, menjadi dasar dilakukannya perbaikan terhadap data dan laporan Pengguna
Anggaran dan Bendahara Umum Negara.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dilaksanakan.
a.n Bendahara Umum Negara, a.n Pengguna Anggaran
Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain

( ) ( )
NIP.................... NIP....................

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN VlI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


(Statement of Responsibility)
I. Tingkat Satuan Kerja

Pernyataan Tanggung Jawab

Isi Laporan Keuangan Satuan Kerja ………………. yang terdiri dari (i) Laporan Realisasi
Anggaran, (ii) Neraca, dan (iii) Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana terlampir adalah
merupakan tanggung jawab kami.

Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan

(nama tempat),
Kepala ……………… ,

( )

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN VlI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

II. Tingkat Pengguna Dana Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (Kementerian
Negara/Lembaga)

Pernyataan Tanggung Jawab

Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga selaku Entitas Pelaporan


Pengguna Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pihak Lain Pengguna Dana Belanja
Subsidi dan Belanja lain-lain (UAPA-PBSBL) yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran
(b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran.... sebagaimana terlampir
adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

(nama tempat)

Menteri /Pimpinan Lembaga

(.......................................)

http://perpbn.multiply.com
LAMPIRAN VlI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
/PMK.05/2008 TENTANG BELANJA SUBSIDI DAN
BELANJA LAIN-LAIN

III. Tingkat Pengguna Anggaran Belanja Subsidi dan Belanja lain-lain (Direktorat
Jenderal Anggaran)

Pernyataan Tanggung Jawab

Isi Laporan Keuangan Direktur Jenderal Anggaran (DJA) selaku Unit Akuntansi
Pembantu Bendahara Umum Negara Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (UAPBUN-BSBL),
yang terdiri dari (i) Laporan Realisasi Anggaran, (ii) Neraca, dan (iii) Catatan atas Laporan
Keuangan sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan

Jakarta,
Direktur Jenderal Anggaran,

( )

http://perpbn.multiply.com

Anda mungkin juga menyukai