Anda di halaman 1dari 4

Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

PENINGKATAN KINERJA PANEL DISTRIBUSI UTAMA TEGANGAN RENDAH


Oleh :
Abdul Hafid
Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN

ABSTRAK
PENINGKATAN KINERJA PANEL DISTRIBUSI UTAMA TEGANGAN RENDAH (Low
Voltage Main Distribution Panel). Sejak tahun 1987, Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah (VMDP) milik
PTRKN-BATAN digunakan secara manual. Karena degradasi unjuk kerja setelah digunakan sekitar 20 tahun,
maka pada tahun 2007 dilakukan perubahan sistem operasi LVMDP dari manual ke semi otomatis, karena
layanan listrik Genset hanya diperlukan jika listrik padam pada saat jam kerja. Perubahan dilakukan dengan
mengganti ACB tipe AEG ME 2000-2000 A Merlin Gerlin ke ACB tipe M20 N 1–IEC 947–2 dan bus bar,
karena adanya perubahan dimensi setelah perubahan ACB dan tambahan sistem motorisasi. Dengan layanan
semi otomatis ini sistem kelistrikan di gedung 80 PTRKN menjadi lebih efisien dan praktis.
Kata Kunci: Peningkatan, kinerja, LVMDP

ABSTRACT
PERFORMANCE IMPROVEMENT OF LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION PANEL
(LVMDP). Since 1987, the Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) PTRKN - BATAN property is used
manually. Due to degradation of its performance after 20 years, in 2007 operating system of LVMDP was
changed to be semi-automatic, because Genset is required only if the electric current is cut off at the office
hours. The change is performed by replacing the ACB from AEG ME 2000-2000 A Merlin Gerlin type to M20
N 1 – IEC 947 – 2 type and replacing bus bar, due to change of dimension after ACB replacement and
installation of motorization system. With semi-automatic system electricity service in building 80 PTRKN
becomes more convenient and efficient.
Key Words: Performance, improvement, LVMDP

PENDAHULUAN demikian, berdasarkan hasil pengamatan, ketika


terjadi kerusakan komponen yang dibutuhkan tidak
Unit pengatur Low Voltage Main dapat diperoleh maka diambilkan dari peralatan
Distribution Panel (LVMDP) gedung 80 lain. Hal ini terlihat dengan tidak berfungsinya
PUSPIPTEK yang dikelola oleh BATAN telah panel box trafo II.
berusia lebih dari 20 tahun. Sebagaimana peralatan Pada bulan April 2007 ditemukan bahwa
keteknikan lain, ketersediaan suku cadang peralatan kondisi pembungkus koil ACB (Air Circuit
tersebut sudah sangat langka. Selain itu, seiring Breaker) dalam keadaan hangus. Selain itu akibat
dengan usianya yang sudah cukup lama maka unjuk kesalahan operasional terjadi kegagalan sistem tuas
kerja pun mulai menurun. Oleh karena itu, pada mekanik. Perbaikan segera dilakukan dengan
saat terjadi kerusakan yaitu sistem tuas pengangkat mengganti koil yang rusak dan memperbaiki sistem
beban mengalami kegagalan maka dilakukan mekanik. Namun demikian, karena perubahan
peningkatan kinerja unit pengatur LVMDP yang cuaca khususnya pada musim hujan, ternyata
semula penyambungan listrik PLN dilakukan perbaikan yang dilakukan tidaklah terlalu efektif
secara manual diganti menjadi semi otomatis. yang ditandai dengan sering padamnya listrik. Hal
Gedung 80 sebagai tempat beroperasinya ini akibat tidak ditemukannya suku cadang yang
LVMDP menditribusikan listrik dari dua trafo yang sesuai dengan ACB yang ada. Oleh karena itu, pada
berkapasitas maksimum masing-masing 1 MW. bulan Oktober 2007 berdasarkan pertimbangan
Namun demikian, karena beberapa alasan teknis di atas dan disesuaikan dengan
sementara kebutuhan maksimal sehari-hari kurang perkembangan kelistrikan saat ini maka diubahlah
dari 1,5 MW maka beban input yang bersumber sistem layanan LVMDP dari manual menjadi semi
dari listrik PLN diturunkan dan saat ini hanya 1,5 otomatis. Dengan perubahan ini diharapkan sistem
MW. Hal ini berlangsung sejak bulan Pebruari pelayanan listrik menjadi lebih mudah, efisien dan
2007. Karena kondisi yang cukup terawat maka praktis.
kerusakan yang dialami relatif kecil. Namun

Vol. 11 No. 3 Agustus 2007 17


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

TATA KERJA coupler di On-kan pada posisi ini listrik gedung


akan menyala dengan sumber listrik dari genset.
Kondisi Sebelum Perubahan Pada situasi seperti ini apabila listrik PLN hidup
posisi tetap tidak tersambung. Hal ini disebabkan
Listrik PLN atau disebut sebagai catu daya tuas ACB 1 tetap posisi Off. Untuk menghidupkan
utama merupakan penyedia energi listrik bagi listrik PLN ke gedung 80 dapat dilakukan dengan
masyarakat termasuk seluruh perkantoran di menurunkan tuas coupler, memutus hubungan
kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan listrik genset ke coupler dengan menurunkan tuas
Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong. Pada ACB genset, lalu menaikkan tuas ACB 1 kemudian
kenyataannya, energi listrik dari Perusahaan Listrik menaikkan tuas coupler.
Negara (PLN), tidak selalu continue dalam ACB 1 yang digunakan adalah ACB manual.
penyalurannya. Pada saat–saat tertentu terjadi Untuk menyambung dan memutus arus listrik ke
pemadaman baik sengaja dengan adanya coupler dilakukan dengan cara memutar tuas pada
pemberitahuan terlebih dahulu maupun tidak posisi On atau Off. ACB ini merek Merlin Gerlin
sengaja dari pihak PLN. Oleh karena itu, pada dengan tipe AEG ME 2000-2000 A, 80 kA 660 V;
instalasi listrik Gedung 80 dilengkapi Genset 50–60 Hz.
dengan daya listrik 500 kVA.
LVMDP (Low Voltage Main Distribution Perubahan Manual ke Semi Otomatis
Panel) menggunakan ACB (Air Circuit Breaker)
untuk listrik masuk dari trafo 1 dan trafo 2, masing- Karena usia operasinya yang sudah cukup
masing trafo dapat dilalui daya listrik maksimal lama maka pada tahun 2006 terjadi kerusakan.
1000 kW. ACB pada trafo 2 dalam keadaan rusak Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh bahwa
sehingga penggunaan listrik dipindahkan pada satu terjadi kerusakan pada isolasi koil, baik pada ACB
panel box sendiri dihubungkan dengan ACB yang 1 maupun coupler. Penggantian koil dilakukan,
digunakan untuk melayani sistem penerangan dan namun dari 3 set koil yang diperlukan hanya ada 2
peralatan pada laboratorium termohidrolika. set yang sama dengan aslinya, satu setnya lagi
Dengan demikian ACB yang aktif untuk pelayanan dimodifikasi. Oleh karena hasil modifikasi kurang
listrik gedung 80 adalah ACB 1 dengan sumber baik, maka apabila terjadi trip diperlukan seorang
listrik dari trafo 1. ACB lain yang digunakan adalah yang cukup memahami bagaimana cara
ACB genset dan ACB coupler. menyambung kembali listrik ke Gedung 80.
Fungsi dari ACB adalah sebagai pengaman Kurangnya data dukung merupakan suatu
terhadap arus hubungan singkat dan beban lebih. kendala yang harus diperbaiki dalam setiap instalasi
ACB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan listrik. Langkah pertama yang dilakukan dalam
dapat disetting sesuai kebutuhan. Pada umumnya mengubah sistem LVMDP milik PTRKN BATAN
spesifikasinya dibagi dalam 3 parameter operasi, adalah membuat single diagram untuk rencana
yaitu: instalasi yang baru. Karena tidak ditemukannya
single diagram sebelumnya, maka dilakukan
• Tegangan kerja (Ue) pada nilai tegangan 250 pembuatan gambar baru dengan
Volt dan 660 Volt. mempertimbangkan bentuk instalasi terpasang
• Arus kerja (Ie) pada nilai arus 40 Amper dengan cara menelusuri rangkaian yang ada. Hasil
hingga 2500 Amper. pembuatan single diagram baru ditunjukkan pada
• Kapasitas arus pemutusan (Icn) pada nilai 12 Gambar 1.
kilo Ampere hingga 2000 kilo Amper. Perubahannya
Perubahan sistem dari manual ke semi
Ketiga parameter tersebut di atas tercantum
otomatis mengakibatkan adanya beberapa
pada label spesifikasi standar pada ACB maupun
komponen yang harus diganti dan ditambahkan.
MCCB.
Komponen yang pertama harus diganti adalah
ACB coupler yang selanjutnya akan disebut
ACB. Pemilihan ACB pengganti dilakukan dengan
sebagai coupler saja dalam tulisan ini merupakan
mempertimbangkan aspek keselamatan kelistrikan.
satu komponen alat yang berfungsi
Langkah pertama yang dilakukan adalah
menghubungkan atau memutus arus listrik dari
menghitung arus listrik masukan dari Genset
listrik PLN atau listrik genset ke Gedung 80.
dengan rumus:
Apabila listrik PLN trip maka tuas pada ACB 1
Daya Genset (kVA)
akan turun sehingga tuas coupler juga akan In genset = (
bergerak turun, akibatnya lampu di Gedung 80 akan 3 VL − L
tetap padam sekalipun listrik PLN hidup kembali. .
Apabila listrik genset akan dihidupkan maka ACB
genset dihubungkan ke coupler dan selanjutnya

18 Vol. 11 No. 3 Agustus 2007


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Gambar 1: Single Diagram LVMDP trafo 1 dan Genset Gedung 80

pembebanan genset ke Gedung 80. Perubahan


Menurut Persyaratan Umum Instalasi Listrik
seluruh komponen dan sistim tersebut di atas
tahun 2000 (PUIL 2000), pada pasal 5.6.1.2.3
selanjutnya dituangkan dalam bentuk gambar
menyatakan “generator yang bekerja pada 65 V
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.
atau kurang dan dijalankan oleh motor tersendiri,
dapat dianggap telah diproteksi oleh gawai proteksi Pemilihan Komponen dan Gambar Baru
arus lebih yang mengamankan motor, bila gawai
Rangkaian LVMDP trafo 1–Genset
proteksi ini bekerja kalau generator
membangkitkan tidak lebih dari 150 persen dari Untuk mengganti ACB tipe lama ke ACB
arus pengenal pada beban penuhnya.” Oleh karena yang baru dengan mempertimbangkan aspek
itu faktor keamanan ACB yang digunakan adalah keselamatan kelistrikan PUIL 2000 berdasarkan
150%, maka arus masuk ACB dihitung dengan arus input dari genset yang digunakan sebesar 430
rumus: (1) kVA dihitung dengan rumus 1 diperoleh nilai
In ACB = 150% x InGenset (2) 0,66547 kA atau sama dengan 665,47 A.
Selanjutnya dengan menggunakan rumus 2
diperoleh besar arus masuk ACB dengan nilai
Dari hasil perhitungan di atas dan dengan
998,2 A. Berdasarkan katalog ACB merek Merlin
menggunakan katalog Merlin Gerlin ACB
Gerlin untuk ACB tipe M20 N 1–IEC 947–2
pengganti dipilih.
memiliki rating arus 500–600–700–800–900–1000-
Penggantian bus bar terjadi akibat perubahan
2000 Amper. Oleh karena itu ACB tipe M20 N 1–
panjang. Oleh karena itu ukuran luas penampang
IEC 947–2 dipilih untuk menggantikan ACB dari
minimum bus bar yang digunakan tetap sama
tipe AEG ME 2000-2000 A, 80 kA 660 V; 50–60
dengan ukuran panjang dan lebar bus bar awal
Hz yang selama ini digunakan.
yaitu 10 x 100 mm.
Selain mengganti ACB dan bus bar agar Langkah selanjutnya adalah membuat gambar
dapat menjadi LVMDP semi otomatis maka perlu lengkap untuk instalasi. Gambar ini merupakan
ditambahkan sistem motorisasi koneksitas antara rujukan kerja selama proses instalasi perubahan
listrik PLN ACB 1 ke coupler untuk menghidupkan dari manual ke semi otomatis. Hasil gambar
listrik secara langsung atau antara listrik PLN ACB sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2
1 ke ACB genset untuk memutuskan hubungan

Vol. 11 No. 3 Agustus 2007 19


Sigma Epsilon ISSN 0853-9103

Gambar 2. Line diagram perubahan LVMDP Gedung 80 semi otomatis.

HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Genset dalam keadaan operasi tiba-tiba listrik


PLN hidup normal kembali. Jika terjadi
Uji Fungsi Hasil Instalasi LVMDP Semi kondisi dimana listrik genset sedang operasi
Otomatis tiba-tiba listrik PLN hidup maka ACB 1 akan
On secara otomatis (motorized) dan ACB
Uji fungsi LVMDP semi otomatis dibagi Genset akan Off secara otomatis pula. Pada
dalam 4 tahap, yaitu keadaan normal, listrik PLN kondisi ini listrik di Gedung 80 masih padam.
padam, ACB coupler dalam keadaan On, dan Listrik akan menyala kembali apabila ACB
genset dalam keadaan operasi tiba-tiba listrik PLN coupler di On-kan kembali secara manual.
hidup normal kembali. Masing-masing kondisi
tersebut adalah sebagai berikut: KESIMPULAN
1. Keadaan Normal adalah apabila listrik PLN Telah dilakukan perubahan panel distribusi
padam maka ACB 1 akan Off secara otomatis utama tegangan rendah dari sistem manual ke semi
(motorized). ACB coupler tidak turun (Off) dan otomatis. Perubahan dilakukan melalui penggantian
tetap pada posisi On hingga listrik PLN normal ACB AEG 2000-2000 yang lama ke ACB M20 N
kembali. 1-IEC 947-2. Dengan perubahan ini maka proses
2. Listrik PLN padam pada keadaan tersebut di penghidupan listrik kembali tanpa bantuan
atas dan diperlukan untuk menghidupkan operator. Dengan demikian diperoleh sistem
Genset maka ACB 1 Off motorized dan ACB kelistrikan yang lebih praktis dan efisien.
coupler harus dipindahkan ke posisi Off secara
manual terlebih dahulu kemudian ACB genset DAFTAR PUSTAKA
di set pada posisi On secara manual.
3. ACB coupler dalam keadaan On. Jika ACB 1. Panitia PUIL 2000, “Persyaratan Umum
coupler dalam keadaan On dan ingin Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)” Yayasan
menghidupkan ACB Genset secara langsung, PUIL. Jakarta, 2004.
maka ACB Genset tidak dapat di On-kan. 2. Katalog ACB Merlin Gerlin, www.
Akan tetapi jika ACB coupler dalam posisi Off Sneider.com
maka ACB Genset akan dengan mudah di On-
kan.

20 Vol. 11 No. 3 Agustus 2007

Anda mungkin juga menyukai