Anda di halaman 1dari 7

Pengertian, Azas-azas Pemungutan, Fungsi dan Tarif Pajak

● Pengertian Pajak dan Pengertian Hukum Pajak

Pajak pada mulanya merupakan upeti (pemberian secara cuma-cuma) namun sifatnya

merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat

kepada seorang raja atau penguasa. Dengan demikian, pajak adalah sumbangan wajib yang

harus dibayar oleh para wajib pajak kepada negara berdasarkan undang-undang tanpa ada

balas jasa (kontra-prestasi) yang secara langsung diterima oleh pembayar pajak (wajib pajak).

Sedangkan, Hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara

pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar pajak.

● Jenis-jenis Pajak

1. Menurut Sifatnya

Jenis-jenis pajak menurut sifatnya dapat dibagi dua yaitu pajak langsung dan pajak tak

langsung. Pajak Langsung adalah pajak-pajakyang bebannya harus dipikul sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang

pada waktu tertentu, misalnya Pajak Penghasilan. Pajak Tak Langsung adalah pajak yang

bebannya dapat dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal-hal tertentu

atau peristiwa tertentu saja, misalnya Pajak Pertambahan Nilai.

2. Menurut Sasarannya

Menurut sasarannya, jenis pajak dapat dibagi dua yaitu pajak subjektif dan objektif. Pajak

Subjektif adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikan pribadi

Wajib Pajak. Pajak Objektif adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama
memperhatikan objeknya baik berupa keadaan perbuatan atau peristiwa yang menyebabkan

timbulnya kewajiban membayar pajak.

3. Menurut Lembaga Pemungutnya

Menurut lembaga pemungutannya, jenis pajak dapat dibagi dua yaitu pajak pusat dan pajak

daerah. Pajak Pusat adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam

pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan cq, Direktorat Jendral Pajak. Pajak

Daerah adalah jenis pajak yang dipungut pemerintah daerah yang dalam pelaksanaannya

sehari-hari dilakukan oleh Dinas Penadapatan Daerah (Dipenda).

● Teori Pemungutan Pajak


1. Teori Asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh

karena itu rakyat harus membayar pajak diibaratkan sebagai seuatu premi asuransi

karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut.

2. Teori Kepentingan

Pembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan kepada kepentingan (Misalnya

perlindungan) masing-masing orang. Semakin kepentingan seseorang terhadap

negara, makin tinggi pajak yang harus dibayarkan.

3. Teori Daya Pikul

Beban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar

sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul dapat

digunakan 2 pendekatan yaitu:

- Unsur objektif yaitu dengan melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang
dimiliki oleh seseorang.
- Unsur subjektif yaitu memperlihatkan besarnya kebutuhan materil harus dipenuhi.
4. Teori Bakti
Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya

Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa

pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

5. Teori Asas Daya Beli

Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya memungut pajak

berarti menarik daya beli dan rumah tangga mayarakat untuk rumah tanggan negara.

Selanjutnya negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk

pemeliharaan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh

masyarakat lebih diutamakan.

Asas – asas pemungutan pajak

a. Asas Tempat Tinggal

Suatu negara hanya dapat memungut pajak terhadap warganya yang bertempat tinggal

dinegara bersangkutan atas seluruh penghasilan yang diperoleh, tanpa memperhatikan apakah

orang itu warga negaranya atau warga negara asing.

b. Asas Kebangsaan

Suatu negara akan memungut pajak pada setiap orang yang mempunyai kebangsaan atas

negara yang bersangkutan sekalipun orang tersebut tidak bertempat tingggal dinegara yang

bersangkutan.

c. Asas Sumber

Asas pemungutan pajak yang didasarkan pada sumber atau tempat penghasilan berada.

Apabila sumber penghasilan berada disuatu negara maka negara berhak memungut pajak

pada setiap orang yang memperoleh penghasilan ditempat tersebut.

● Stelsel Pajak
- Stelsel nyata (riel stelses)
Pengenaan pajak yang didasari pada objek (penghasilan yang nyata), sehingga

pemungutannya baru dapat dilakukan pada setiap akhir tahun pajak, yakni setelah

penghasilan yang sesungguhnya diketahui. Stelsel nyata mempunyai kelebihan atau kebaikan

dan kekurangan. Kebaikan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih realistis. Sedangkan

kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode (seteleh penghasilan

diketahui).

Stel sel anggapan (fiktivestel sel)

Pengenaan pajak didasari pada suatu anggapanyang diatur oleh undang – undang. Misalnya,
penghasilan satu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak
sudah dapat ditetapkan besarnya pajak karena pada stel sel ini penghasilan pada tahun berikut sama
dengan tahun sebelumnya otomatis tidak usah nunggu sampai akhir tahun pajak.

Stel sel campuran

Stel sel ini merupakan kombinasi antara stel sel nyata dan stel sel anggapan pada awal tahun, besarnya
pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan , kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan
dengan keadaan sebelumnya. Bila besarnya menurut kenyataan lebih besar pada pajak menurut
anggapan, maka wajib pajak harus menambah. Sebaliknya jika lebih kecil kelebihannya dapat diminta
kembali.

Ketentuan Umum
1. Wajib pajak pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan

perundang-undangn ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajak, termasuk pemungut

atau pemotong pajak tertentu.

2. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang kegiatan atau

pekerjaannya menghasilkan, mengimpor, mengekspor barang, melakukan usaha dagang,

melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean.

3. Pengusaha kena pajak adalah pengusaha sebagaimana dimaksud pada point 2 yang

melakukan penyerahan Barang Kena Pajak / Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak

berdasarkan UU PPN tahun 1984 dan perubahannya, tidak termasuk pengusaha kecil yang

batasannya ditetapkan dengan Kep. Mentri Keuangan. Kecuali, pengusaha kecil yang

memilih dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.


4. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberkan kepada Wajib Pajak sebagai

sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau

Identitas Wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

5. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sma dengan 1 bulan takwim atau jangka

waktu yang ditetapkan Kep Mentri Keuangan paling lama 3 bulan takwim.

6. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat , dalam masa pajak,

tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut ketentuan perundang-undangan

perpajakan.

7.Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan atau pembayaran pajak, objek atau bukan objek pajak, atau harta dan
kewajiban, menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan.
8. Surat Setoran Pajak adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan
pembayaran pajak yang terutang ke kas negara melalui kantor pos atau Bank BUMN atau
Bank BUMD atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Mentri Keuangan.
9. Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi: Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, Surat Keetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar,dan Surat
Ketetapan Pajak Nihil.
10. Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
11. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data
atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan
tujuan laindalam rangka melaksanakan ketentuan UU Perpajakan.
12. Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kelengkapan
Penilaian SPT dan lampirannya termasuk penilaian terhadap kebenaran penulisan dan
perhitungannya.
13. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat
ketetapan pajak atau pemotongan oleh pihak ketiga yang diajukan Wajib Pajak.
14. Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap Surat
Keputusan Keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak.
Hak-hak Wajib Pajak
1. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari fiskus.
2. Hak untuk membetulkan Surat Pemberitahuan (SPT)
3. Hak untuk memperpanjang waktu penyampaian SPT
4. Hak memperoleh kembali kelebihan pembayaran pajak
5. Hak mengajukan keberatan
6. Hak mengajukan banding
7. Hak-hak mengadukan pejabat yang membocorkan rahasia Wajib Pajak
8. Hak mengajukan permohonan untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak
9. Hak meminta keterangan mengenai koreksi dalam penerbitan ketetapan pajak
10. Hak memberikan alasan tambahan
11. Hak mengajukan gugatan
12. Hak untuk menunda penagihan pajak
13. Hak memperoleh imbalan bungan
14. Hak mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung
15. hak mengurangi penghasilan kena pajak dengan biaya yang telah dikeluarkan
16. Hak pengurangan berupa Pengahsilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
17. hak menggunakan norma perhitungan penghasilan neto
18. Hak memperoleh fasilitas perpajakan
19. Hak untuk melakukan perkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

Tata Cara Penyelesaian SPT


1. Wajib Pajak harus mengambil sendiri SPT di tempat yang telah ditetapkan oleh Direktur
Jendral Pajak.
2. Wajib Pajak wajib mengisi SPT dengan benar, jelas dan lengkapsesuai petunjuk yang
diberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Wajib Pajak harus menandatangani serta menyampaikannya kembali ke Kantor Direktorat
Jendral Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan.
4. Melampirkan Bukti-bukti wajib dalam SPT antara lain: Keterangan atau dokumen lain
yang harus dilampirkan pada SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan, Wajib Pajak Orang
Pribadi yang melakukan pmbukuan, Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan Pencatatan,
dan Keterangan Masa PPn dan PPn BM.
5. Bagi Wajib Pajak yang telah mendapat izin Mentri Keuangan untuk melakukan
pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah, wajib
menyampaikan SPT dalam Bahasa Indonesia dan mata uang selain rupiah yang diizinkan.

Batas Waktu Penyampaian dan Perpanjangan Penyampaian SPT

a. Untuk SPT Masa, harus disampaikan paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.

b. Untuk SPT Tahunan, disampaikan paling lambat 3 bulan setelah akhir Tahun Pajak.

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT

Tahunan dalam jangka waktu paling lama 6 bulan. Permohonan perpanjangan SPT

disampaikan secara tertulis diserai Surat Pernyataan mengenai perhitungan sementara Pajak

Terutang dalam 1 Tahun Pajak dan bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak terutang.

Apabila SPT terlambat atau tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan

atau batas waktu perpanjangan SPT, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp

50.000,- untuk SPT Masa dan Rp 100.000,- untuk SPT Tahunan. Wajib Pajak yang tidak
menyampaiakan SPT atau menyampaikan SPT yang keterangan isinya tidak benar/ tidaklengkap dengan

sengaja sehingga dapat menimbulkan krugian pada negara, dipidana dengan pidanan penjara selama-lamanya 6

tahun dengan denda setinggi-tingginya 4 kali jumlah pajak yang terutang yang kurang atau yang tidak bayar.

Tata Cara Pembayaran Pajak

a. Pembayaran Masa

Batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk Masa Pajak adalah tidak

boleh melebihi 15 hari setelah saat Masa Pajak Berakhir.

b. Pembayaran Kekurangan Pajak

Pembayaran kekurangan pajak yang terutang berdasarkan SPT Tahunan (PPh Pasal 29) harus

dibayar lunas selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah Tahun Pajak, atau Bagian

Tahun Pajak berakhir, sebelum SPT disampaikan.

c. Pembayaran karena Ketetapan Pajak

Pembayaran karena Ketetapan Pajak yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar

bertambah, dilunasi dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan surat ketetapan.

Anda mungkin juga menyukai