Pendahuluan
Lingkup ilmu kedokteran gigi yang berkembang saat ini adalah lingkup yang
seperti otot mastikasi, otot wajah, serta otot kepala dan leher.
Meskipun sebagian besar organ tersebut tidak secara langsung terkait dalam
kegiatan di sekitar mulut dan di dalam mulut, akan tetapi secara timbal balik
gigi rahang atas dan rahang bawah (Boucher,1974). Oklusi akan berjalan
normal apabila didukung oleh gigi-gigi yang berfungsi normal. Oklusi menjadi
tidak normal apabila gigi-gigi tersebut dalam keadaan tidak sehat, atau
disebabkan posisi dan relasi antar gigi dan rahang yang tidak normal.
2. Gigi dan Jaringan periodontal
2.1. Gingiva
Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang menutupi prosesus alveolaris
dari rahang dan mengelilingi leher gigi.
Gingiva terdiri dari free gingiva ( gusi bebas ) dan attached gingiva ( gusi
cekat). Gingiva tersusun dari mukosa yang sangat rapat disebut masticatory mucosa,
yang mengandung epitelial tebal dan sel berkeratin. Mukosa masticatory berguna
untuk menahan trauma dan dalam pengunyahan makanan.
Dasar mulut dibatasi dengan tipe mukosa berbeda yang disebut lining mucosa
(lapisan mukosa). Lining mucosa akan membentuk alveolar mucosa. Lining mucosa
ditutupi oleh epitel yang tipis dan tidak berkeratin. Mukosanya tersusun atas jaringan
pengikat longgar dan serat-serat otot.
Karakteristik gingival dan alveolar mucosa
Tissue Free gingival dan attached
Alveolar mucosa
Characteristic gingiva
Type of mucosa Masticatory Lining
Tone (sifat) Tightly bound Movable and elastic
epithelium Thick epithelia layer Thin epithelial layer
keratinized nonkeratinized
Texture Stippled surface (like an Smooth
orange peel)
Color Light pink Red to bright red
Fiber Collagenous fiber Collagenous fibers and elastic
fibers
Gingival papilla ( papilla gusi ) merupakan gingival bebas yang terletak pada
ruang interdental berbentuk triangular. Puncak gingival papilla pada gigi anterior
sedikit tajam dan lebih tumpul pada gigi posterior. Bentuk gingival papilla sangat
dipengaruhi oleh lokasi dari area kontak pada gigi yang berdekatan, bentuk
permukaan interproksimal pada gigi yang berdekatan, dan CEJ gigi yang berdekatan.
Inflamasi pada gingival papilla mudah dikenali karena daerahnya lebih merah dari
normal dan menunjukkan bengkak.
Batas free gingival yang mengelilingi suatu gigi yang baru erupsi terletak di
sebelah enamel sekitar 0,5-2 mm dari mahkota pada cementoenamel junction. Free
gingival membentuk suatu collar, yaitu pita yang mengelilingi setiap struktur yang
menyerupai leher, yang dipisahkan dengan gigi oleh gingival sulcus. Jaringan epitel
gingival collar terdiri dari 2 struktur daerah yang berbeda
b. Junctional epithelium
e. Circular group. Mengelilingi leher gigi pada lamina propria. Grup ini
bercampur dengan group serat lain dan bersama dengan serat dentogingival,
berperan penting dalam mempertahankan kekuatan gingival collar. Serat-
serat ini disebut juga marginal ligament.
e. Interradicular Group: Serat ini terbentang dari cementum pada area akar
gigi sampai ke puncak inter-radicular bony septum.
1.3. Sementum
Sementum adalah substansi seperti tulang yang menutupi akar, walaupun
akar tidak sepenuhnya tertutup oleh sementum, kekosongannya akan diisi oleh
Sementum merupakan bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian
dari sementum adalah sebagai media untuk pelekatan gigi dengan tulang
alveolar.
menempel pada sementum dan dibentuk oleh fibroblas. Dan juga berasal dari
tahan lama daripada dentin dan email. Sementum cukup tipis pada cervical
Sementum dapat bersifat selular atau aselular. Kedua tipe terbentuk oleh
sementum. Sementum selular menutupi bagian apical pada akar dan kadang
dan bersih dan tanpa adanya struktur, tidak memiliki sel. Dibentuk sebelum
sementum. Sementum aselular selalu menutupi 1/3 servikal dari akar dan
dalamnya. Serat-serat ini dikenal sebagai Sharpey’s fibers. Beberapa tertanam dalam
Sementoenamel junction
a. 5-10% hampir bertemu, jadi di sini dentin terbuka, pada resesi gusi biasanya
Tulang alveolar bersifat tipis yang menutupi tulang padat yang mengelilingi gigi.
Prosesus alveolaris merupakan bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk dan
menyokong soket gigi (alveoli) yang tepat ). Terbentuk pada saat gigi bererupsi
untuk menyediakan tempat perlekatan ligamen periodontal. Prosesus alveolaris
tediri dari:
a. Tulang cortical yang membentuk lempeng eksternal disusun oleh tulang
harvesi ( harvesian bone ) dan lamela tulang padat ( compacted bone
lamellae )
b. Dinding soket bagian dalam , tulang padat yang disebut alveolar bone
proper, yang terlihat sebagai lamina dura dalam radiografi. Secara
histologis, terdapat pembukaan kecil dimana neurovascular berjalan
menghubungkan ligamen periodontal dengan komponen utama dari tulang
alveolar, cancellous bone.
c. Cancellous trabecullae, berada diantara kedua lapisan padat , yang
berfungsi sebagai penyokong tulang alveolar. Banyak terdapat di bagian
interdental dan interadicular, dan dalam jumlah yang sedikit pada
bagian fasial dan lingual.
Sebagai tambahan, tulang rahang terdiri dari basal bone , yang terletak di
bagian apikal tetapi tidak berhubungan dengan gigi. Sebagian besar aspek fasial
dan lingual dari soket dibentuk oleh tulang padat; cancellous bone mengelilingi
lamina dura pada bagian apikal, apicolingual, dan area interdental.
Dinding soket
Dinding soket terdiri dari tulang padat berlamela, beberapa diantaranya diatur
dalam sistem haversi, dan bundle bone. Buundle bone adalah nama yang
diberikan pada tulang yang bersebelahan dengan ligamen periodontal yang
mengandung banyak serabut Sharpey. Bundle bone berada di dalam alveolar
bone proper