Anda di halaman 1dari 14

I.

Pendahuluan

Lingkup ilmu kedokteran gigi yang berkembang saat ini adalah lingkup yang

meliputi kesatuan organ yang mendukung fungsi pengunyahan, yang dikenal

sebagai sistem stomatognatik.

Definisi sistem stomatognatik tersebut adalah (Marzouk dan Simonton, 1985):

sistem stomatognatik merupakan kesatuan organ yang memiliki fungsi

berkaitan satu sama lain. Organ-organ tersebut meliputi mandibula, maxilla,

sendi temporomandibular, struktur gigi dan struktur pendukung lainnya

seperti otot mastikasi, otot wajah, serta otot kepala dan leher.

Meskipun sebagian besar organ tersebut tidak secara langsung terkait dalam

kegiatan di sekitar mulut dan di dalam mulut, akan tetapi secara timbal balik

mendukung dan memperkuat partisipasi kegiatan sistem pengunyahan, yang

dikendalikan oleh sistem persarafannya (Boucher,1974)

Fungsi utama sistem stomatognatik adalah oklusi (Shillingburg, 1981). Arti

oklusi yang dimaksud adalah berkontaknya permukaan dataran kunyah gigi-

gigi rahang atas dan rahang bawah (Boucher,1974). Oklusi akan berjalan

normal apabila didukung oleh gigi-gigi yang berfungsi normal. Oklusi menjadi

tidak normal apabila gigi-gigi tersebut dalam keadaan tidak sehat, atau

disebabkan posisi dan relasi antar gigi dan rahang yang tidak normal.
2. Gigi dan Jaringan periodontal

Gigi juga merupakan salah satu komponen pendukung dalam sistem


stomatognatik. Fungsi gigi dalam sistem stomatognatik adalah:
a. Fungsi dari gigi bervariasi, tergantung pada bentuknya dan lokasinya pada
rahang. Dapat digunakan untuk memotong, mengiris dan menghaluskan
bahan-bahan makanan pada saat pengunyahan. (Insisivus = cutting tooth,
cuspid =tearing tooth, Bicuspid =grasping tooth, Molar = grinding tooth)
b. Untuk mempertahankan jaringan penyanggah, supaya tetap dalam kondisi
yang baik.
c. Membantu dalam perkembangan dan perlindungan dari jaringan-jaringan
yang menyanggahnya/ jaringan-jaringan penanamnya.

Jaringan periodontal merupakan jaringan-jaringan yang mengelilingi dan


menyokong gigi pada status fungsionalnya yang sehat dan normal, yang terdiri dari :
a. gingival
b. ligamen periodontal
c. sementum
d. tulang alveolar

2.1. Gingiva

Gingiva adalah bagian dari mukosa mulut yang menutupi prosesus alveolaris
dari rahang dan mengelilingi leher gigi.
Gingiva terdiri dari free gingiva ( gusi bebas ) dan attached gingiva ( gusi
cekat). Gingiva tersusun dari mukosa yang sangat rapat disebut masticatory mucosa,
yang mengandung epitelial tebal dan sel berkeratin. Mukosa masticatory berguna
untuk menahan trauma dan dalam pengunyahan makanan.
Dasar mulut dibatasi dengan tipe mukosa berbeda yang disebut lining mucosa
(lapisan mukosa). Lining mucosa akan membentuk alveolar mucosa. Lining mucosa
ditutupi oleh epitel yang tipis dan tidak berkeratin. Mukosanya tersusun atas jaringan
pengikat longgar dan serat-serat otot.
Karakteristik gingival dan alveolar mucosa
Tissue Free gingival dan attached
Alveolar mucosa
Characteristic gingiva
Type of mucosa Masticatory Lining
Tone (sifat) Tightly bound Movable and elastic
epithelium Thick epithelia layer Thin epithelial layer
keratinized nonkeratinized
Texture Stippled surface (like an Smooth
orange peel)
Color Light pink Red to bright red
Fiber Collagenous fiber Collagenous fibers and elastic
fibers

1.1.1. Free gingival


Free gingival merupakan jaringan gusi yang berada dari batas gusi sampai
dasar sulkus gusi. Attached gingival (gusi yang terikat) berada dari dasar sulkus
sampai mucogingival junction. Alveolar mucosa berada di dasar mucogingival
junction dan bersebelahan dengan dinding membran mukosa pipi dan lidah dan dasar
mulut. Free gingival berwarna pink cerah dan kedalamannya rata-rata 0,5-2mm.
Gingival sulcus merupakan ruang antara free gingival dan gigi. Bagian
bawah dari sulkus dipengaruhi oleh lekukan cervical line dari gigi. Sulkus gusi yang
sehat memiliki kedalaman 2,5mm. Bagian gingival sulcus yang lebih dalam dibatasi
oleh epitel yang tidak berkeratin; bagian yang lebih luar merupakan free gingival
yang ditutupi oleh epitel berkeratin. Suatu gingival groove sering terjadi pada bagian
luar free gingival dan lokasinya selevel dengan dasar sulkus. Groove ini tidak selalau
ada tetapi dianggap merupakan bagian normal anatomis.

Gingival papilla ( papilla gusi ) merupakan gingival bebas yang terletak pada
ruang interdental berbentuk triangular. Puncak gingival papilla pada gigi anterior
sedikit tajam dan lebih tumpul pada gigi posterior. Bentuk gingival papilla sangat
dipengaruhi oleh lokasi dari area kontak pada gigi yang berdekatan, bentuk
permukaan interproksimal pada gigi yang berdekatan, dan CEJ gigi yang berdekatan.
Inflamasi pada gingival papilla mudah dikenali karena daerahnya lebih merah dari
normal dan menunjukkan bengkak.
Batas free gingival yang mengelilingi suatu gigi yang baru erupsi terletak di
sebelah enamel sekitar 0,5-2 mm dari mahkota pada cementoenamel junction. Free
gingival membentuk suatu collar, yaitu pita yang mengelilingi setiap struktur yang
menyerupai leher, yang dipisahkan dengan gigi oleh gingival sulcus. Jaringan epitel
gingival collar terdiri dari 2 struktur daerah yang berbeda

a. Crevicular (sulcular) gingival epithelium

Crevicular epithelium merupakan epitel squamosa bertingkat. Selnya


relative kecil dengan sitoplasma yang kecil dan reticulum endoplasma, dan
terpisahkan oleh ruang interselular yang sempit.

b. Junctional epithelium

Merupakan perpanjangan secara apical creviculum epithelium dan melekat


pada permukaan gigi oleh hemidesmosome. Ketebalannya berbeda-beda,
bagian paling tipis terdapat pada ujung cervical dan memiliki tempat
pertemuan yang lurus dengan lamina propria, dari tempat pertemuan
tersebut dipisahkan oleh basal lamina. Terdapat perlekatan hemidesmosomal
yang khusus.
Gingiva fiber merupakan serabut-serabut gusi yang berfungsi untuk menjaga
agar gingival melekat pada permukaan gigi. Serat-serat ini mencegah free gingival
terkelupas dari gigi dan menjaga attached gingival melekat dengan kuat. Serat-serat
ini juga mencegah migrasi apikal pada perlekatan epithelial dan mencegah resesi
gusi. Serat-serat gingiva bergabung dalam 5 kelompok berikut:

a. Dentogingival group. Memanjang dari cervical cementum ke dalam lamina


propria yang mendasari junctional epithelium dan marginal gingival

b. Dentoperiosteal group. Muncul pada sementum dan berjalan melalui bony


alveolar crest untuk memasukkan ke dalam periosteum atau muscle slip
pada dasar mulut atau vestibula

c. Trans-septal group. Muncul dari cervical cementum dan terhubung dengan


gigi yang bersebelahan berakhir pada interdental bony alveolar crest.

d. Alveologingival group. Muncul dari bony alveolar crest dan meluas ke


dalam lamina propria yang mendasari gingival yang bebas dan terikat.

e. Circular group. Mengelilingi leher gigi pada lamina propria. Grup ini
bercampur dengan group serat lain dan bersama dengan serat dentogingival,
berperan penting dalam mempertahankan kekuatan gingival collar. Serat-
serat ini disebut juga marginal ligament.

1.1.2. Attached Gingiva


Attached gingiva merupakan lanjutan dari free gingiva. Attached gingival
meluas secara apikal dari dasar sulkus dan terikat pada tulang dan sementum oleh
serat jaringan kolagen padat.
Stippling ( terbentuknya lekukan-lekukan kecil pada gusi )menjadi bukti
sebelum gigi erupsi dan menjadi lebih terlihat saat dewasa. Attached gingival
berkeratinisasi dan tertutup oleh epitel squamosa bertingkat yang mana formasi rete
peg menjadi bukti. Warna gingival bervariasi dari pink terang sampai gelap dan
mungkin mengandung pigmen, yang berhubungan dengan pigmentasi kulit pada
seseorang. Pada orang berkulit gelap, warna gingivanya lebih gelap dan mengandung
melanin.

1.2. Ligamen periodontal


Ligamen periodontal merupakan jaringan ikat yang mengelilingi akar gigi dan
menghubungkannya dengan tulang alveolar. Elemen yang paling penting dari
ligamen periodontal adalah principal fibers ,yang berbahan dasar kolagen. Bagian
terminal dari principal fiber ini masuk ke dalam sementum dan tulang.. Serat kolagen
ligamen periodontal berliku-liku dari cementum ke tulang. Serat mengalami
pemanjangan jika ada dorongan gaya dari gigi, sehingga terjadi perpindahan yang
kecil dari gigi walaupun kolagen bersifat inelastic. Darah dan substansi ligament
periodontal juga bisa menahan dan menyerap occlusal impact yang kecil. Serabut
tersebut disusun dalam lima kelompok berikut:
a. Alveolar crest group : serabut diperpanjang dengan arah miring dari
sementum yang berada di bawah junctional epithelium menuju
alveolar crest. Serabut ini mencegah tekanan pada gigi dan menahan
pergerakan lateral gigi.
b. Horizontal group : Serat hanya ditemukan pada apical alveolar crest dan
terletak horizontal dari cementum ke tulang alveolar di bawah alveolar crest.
Serat ini secara lateral menekan gigi.
c. Oblique Group /miring: serabut berjalan miring dari sementum ke
tulang. Grup yang paling banyak terdapat pada ligamen periodontal.
Serabut ini berfungsi untuk menahan stres mastikasi-vertikal dan
mengubahnya menjadi tegangan pada tulang alveolar
d. Apical Group : Kelompok ini terdiri dari serat dari
cementum mengelilingi apex pada apical alveolar bone.

e. Interradicular Group: Serat ini terbentang dari cementum pada area akar
gigi sampai ke puncak inter-radicular bony septum.

Selain serat-serat kolagen, ligamen periodontal juga memiliki komponen


lain yaitu:
a. Elemen Seluler
Terdapat empat tipe sel yang terdapat pada ligamen periodontal: sel
jaringan ikat, epithelial rest cell, sel sistem imun, dan sel-sel yang
berhubungan dengan elemen neurovascular.
Sel jaringan ikat termasuk fibroblas, sementoblas, dan osteoblas.
Fibroblas adalah sel yang paling banyak terdapat di ligamen
periodontal, sel ini memproduksi kolagen dan juga dapat mendegradasi
kolagen yang sudah tua. Sedangkan osteoblas dan sementoblas, seperti
halnya osteoklas dan odontoblas, pada permukaan sementum dan
tulang dari ligamen periodontal.
Epithelial rest of Malassez membentuk kisi-kisi pada ligamen
periodontal dan didistribusikan di dekat sementum pada bagian apikal
dan servikal gigi.
Sel sistem imun termasuk neutrofil, limfosit, mast cell, dan eusinofil.
Sel-sel ini, sama dengan sel-sel neurovascular, sama dengan yang
terdapat pada jaringan ikat lain.
b. Substansi dasar
Ligamen periodontal juga memiliki banyak substansi dasar yang
mengisi ruang antara serat dan sel. Terdiri dari dua komponen utama:
glycosaminoglycan dan glycoprotein. Juga memiliki kandungan air
yang tinggi (70%).
Fungsi dari ligamen periodontal, yaitu:
a. Fungsi Fisik (Physical Function)
- Sebagai pelindung jaringan lunak, yaitu untuk menjaga pembuluh darah
dan saraf dari luka yang dikarenakan oleh kekuatan mekanis.
- Untuk meneruskan gaya di oklusal ke tulang
- Sebagai perlekatan gigi dengan tulang
- Sebagai pemelihara jaringan ginggiva pada hubungannya dengan gigi
- Sebagai pertahanan terhadap pengaruh gaya oklusal (shock absorption)
Ada dua teori mengenai mekanisme penyokong gigi :
a. Tensional theory menyatakan bahwa serabut utama
dari ligamen periodontal merupakan faktor utama dalam
pendukung gigi dan akan meneruskan gaya yang didapat ke
tulang. Saat gaya diberikan pada mahkota gigi, serabut
utama membentang dan tegak dan kemudian meneruskan
gaya ke tulang alveolar, menyebabkan perubahan bentuk
yang elastis pada soket tulang. Akhirnya, saat tulang alveolar
mencapai batasnya, beban diteruskan ke tulang basal. Banyak
peneliti mengatakan bahwa teori ini tidak cukup untuk
menjelaskan fakta-fakta yang ada.
b. Viscoelastic system theory menyatakan bahwa
pergerakan gigi sebagian besar dikontrol oleh pergerakan
cairan, di mana serabut hanya berfungsi sebagai peran kedua.
Saat gaya diteruskan ke gigi, cairan ekstraseluler lewat dari
ligamen periodontal ke ruang sumsum tulang melalui
foramina pada lempeng cribiform. Lubang kecil di lempeng
cribiform menghubungkan ligamen periodontal dengan
cancellous portion dari tulang alveolar dan lebih banyak
terdapat pada servikal daripada di tengah dan bagian apikal.
Setelah terjadi penipisan cairan jaringan, bundle dari serabut
mengendur dan mengetat. Hal ini menyebabkan stenosis
pembuluh darah. Tekanan balik dari arteri menyebabkan
membengkaknya pembuluh dan darah diserap ke jaringan,
dengan demikian terjadi pengisian kembali cairan jaringan.
b. Fungsi formatif dan renodeling
sel yang terdapat pada ligamen periodontal berpartisipasi dalam formasi dan
resorpsi sementum dan tulang, pada saat pergerakan gigi yang normal; untuk
mengakomodasi gaya oklusal yang diberikan; dalam perbaikan luka (injury).
c. Fungsi nutrisi dan sensory
Ligamen periodontal menyuplai nutrisi untuk sementum, tulang, dan gusi
melali pembuluh darah dan juga terdapat drainase limfe.
Ligamen periodontal juga disuplai oleh serat-serat saraf sensori yang dapat
menghantarkan sensasi sakit, tekanan,, dan perabaan (tactile) oleh jalur
trigeminal.

1.3. Sementum
Sementum adalah substansi seperti tulang yang menutupi akar, walaupun

akar tidak sepenuhnya tertutup oleh sementum, kekosongannya akan diisi oleh

sebagian kecil dentin.

Sementum merupakan bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian

dari jaringan periodontium karena menghubungkan gigi dengan tulang rahang

dengan jaringan yang terdapat di selaput periodontal sehingga fungsi utama

dari sementum adalah sebagai media untuk pelekatan gigi dengan tulang

alveolar.

Dua sumber serabut kolagen pada sementum adalah serabut Sharpey

(ekstrinsik), yaitu yang principal fiber dari ligamen periodontal yang

menempel pada sementum dan dibentuk oleh fibroblas. Dan juga berasal dari

matriks sementum (intrinsik) yang dihasilkan oleh sementoblas.


Sementum tidak sepadat dan sekeras dentin dan email tetapi lebih padat

dari tulang. Komposisi kimianya adalah 45%-50% komponen anorganik dan

50%-55% komponen oganik. Hal ini menyebabkan sementum lebih tidak

tahan lama daripada dentin dan email. Sementum cukup tipis pada cervical

line dan ketebalannya meningkat sedikit pada apex akar.

Sementum dapat bersifat selular atau aselular. Kedua tipe terbentuk oleh

sementoblas yang terdiri dari:

a. Sementum seluler : dibentuk setelah gigi mencapai taraf oklusal.

melingkupi sepertiga apical dari akar dan memiliki kemampuan untuk

tumbuh kembali. Pada tipe ini sementoblas akan tersimpan di dalam

sementum. Sementum selular menutupi bagian apical pada akar dan kadang

membentuk over acellular cementum. Sementum selular, mirip tulang dalam

sifatnya dan cara tumbuh dan resorbsi.

b. Sementum aseluler : Tipe aselular bebas dari tersimpannya sementoblas

dan bersih dan tanpa adanya struktur, tidak memiliki sel. Dibentuk sebelum

gigi mencapai taraf oklusal. Serabut Sharpey banyak terdapat di aseluler

sementum. Sementum aselular selalu menutupi 1/3 servikal dari akar dan

kadang meluas sampai seluruh akar kecuali apical


Sementum selular dan aselular memiliki serat kolagen yang tertanam di

dalamnya. Serat-serat ini dikenal sebagai Sharpey’s fibers. Beberapa tertanam dalam

sementum dan beberapa lagi dalam tulang.

Sementoenamel junction

Penyatuan antara enamel dengan sementum adalah cementoenammel junction.

Terdapat tiga macam hubungan sementum dengan email, yaitu:

a. 5-10% hampir bertemu, jadi di sini dentin terbuka, pada resesi gusi biasanya

menumbulkan rasa ngilu.

b. 30%-- edge to edge/ tepi bertemu tepi.

c. 60-65% sementum menutupi email.


1.4. Tulang Alveolar

Tulang alveolar bersifat tipis yang menutupi tulang padat yang mengelilingi gigi.
Prosesus alveolaris merupakan bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk dan
menyokong soket gigi (alveoli) yang tepat ). Terbentuk pada saat gigi bererupsi
untuk menyediakan tempat perlekatan ligamen periodontal. Prosesus alveolaris
tediri dari:
a. Tulang cortical yang membentuk lempeng eksternal disusun oleh tulang
harvesi ( harvesian bone ) dan lamela tulang padat ( compacted bone
lamellae )
b. Dinding soket bagian dalam , tulang padat yang disebut alveolar bone
proper, yang terlihat sebagai lamina dura dalam radiografi. Secara
histologis, terdapat pembukaan kecil dimana neurovascular berjalan
menghubungkan ligamen periodontal dengan komponen utama dari tulang
alveolar, cancellous bone.
c. Cancellous trabecullae, berada diantara kedua lapisan padat , yang
berfungsi sebagai penyokong tulang alveolar. Banyak terdapat di bagian
interdental dan interadicular, dan dalam jumlah yang sedikit pada
bagian fasial dan lingual.
Sebagai tambahan, tulang rahang terdiri dari basal bone , yang terletak di
bagian apikal tetapi tidak berhubungan dengan gigi. Sebagian besar aspek fasial
dan lingual dari soket dibentuk oleh tulang padat; cancellous bone mengelilingi
lamina dura pada bagian apikal, apicolingual, dan area interdental.
Dinding soket
Dinding soket terdiri dari tulang padat berlamela, beberapa diantaranya diatur
dalam sistem haversi, dan bundle bone. Buundle bone adalah nama yang
diberikan pada tulang yang bersebelahan dengan ligamen periodontal yang
mengandung banyak serabut Sharpey. Bundle bone berada di dalam alveolar
bone proper

Tulang alveolar yang membentuk alveolus disekitar soket tulang gigi


mengandung Sharpey’s fiber .
Tulang, seperti sementum, terdiri dari matriks organik dan bahan
inorganik. Matriks organik terdiri dari kolagen dan bahan interselular; bahan
tidak organik terdiri dari kristal apatite dari kalsium, fosfat dan karbonat.

Anda mungkin juga menyukai