Masyarakat pada umumnya selalu mengikuti kebudayaan dan adat istiadat yang sejak
dulu telah dibentuk demi mempertahankan hidup dirinya sendiri ataupun kelangsungan hidup
suku mereka. Apakah kebudayaan itu? Kebudayaan sendiri berasal dari kata budaya (budi dan
daya) yakni sikap hidup yang khas dari sekelompok individu yang dipelajarinya secara turun
temurun. Tetapi sikap hidup ini terkadang malah mengundang risiko bagi timbulnya suatu
penyakit.
Kebudayaan-kebudayaan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya
jika salah seorang anggota keluarga menderita suatu penyakit (misal demam karena masuk
angin) hal yang pertama dilakukan sebelum pergi ke dokter pastilah mencoba untuk
menyembuhkannya. Misal dengan kerokan. Ini adalah ciri dari sebuah kebudayaan yang sangat
erat hubungannya dengan kesehatan. Dimana anggapan masyarakat mengenai demam karena
masuk angin ini akan hilang apabila angin di dalam tubuh keluar. Maka kerokan adalah hal yang
paling masuk akal bagi mereka dan tanpa mereka ketahui pula bahwa kerokan ini memiliki
dampak yang negatif bagi tubuh kita. Karena pori-pori dalam tubuh akan terbuka dan terluka.
Namun dibalik efeknya yang negatif ini tidak bisa kita pungkiri bahwa jasanya sangat besar,
karena terbukti dapat menyembuhkan.
Akibat hal inilah banyak masyarakat yang cenderung memegang kokoh prinsip ini.
Dimana angin yang terlalu banyak di dalam tubuh hanya dapat dikeluarkan dengan kerokan yang
bertujuan membuka pori-pori dan mengeluarkan udara yang mengumpul di dalam tubuh. Selain
kerokan diatas masih banyak lagi contoh-contoh kebudayaan yang memiliki hubungan dengan
kesehatan. Permisalan yang lain dapat kita lihat dalam kehidupan masyarakat yang masih
tradisional. Jika anggota keluarga sakit mereka akan mengunjungi dukun untuk menyembuhkan.
Hal ini dikarenakan keyakinan mereka terhadap si dukun tersebut sangatlah tinggi. Hal lainnya
karena mereka takut dengan dokter. Sebab mereka berpikir jika pergi ke dokter mereka pasti
akan disuntik dengan jarum yang besar. Sebab lainnya yakni karena masih menganggap bahwa
sakit yang mereka derita ada hubungannya dengan hal-hal yang berbau mistis. Untuk
menghindari hal tersebutlah mengapa mereka lebih memilih untuk menggunakan dan
mempercayakan kesehatannya pada dukun tradisional yang notabene belum tentu mengerti
mengenai kesehatan. Contoh lainnya ialah seperti kebudayaan di Bali yang sangat terkenal yakni
megibung. Budaya Karangasem ini menjadi pergunjingan sendiri di dunia kesehatan khususnya
pada kesehatan masyarakat. Dimana megibung ini memiliki arti makan bersama-sama dalam satu
piring. Hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan karena kita tidak bisa
memastikan bagaimana kebersihan tangan-tangan yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Apakah sudah bebas dari kuman dan bakteri yang ada atau belum. Karena jika tidak hal ini tentu
saja akan menimbulkan kerugian bagi mereka seperti terkena diare akibat tangan tidak bersih.
Namun demikian budaya-budaya yang telah mendarah daging ini tidak bisa disalahkan
sepenuhnya. Sebab beberapa diantara kebudayaan-kebudayaan tersebut memang terbukti
kebenarannya. Untuk itu hal-hal yang dapat dilakukan ialah memodifikasi budaya-budaya
tersebut dengan pengalaman-pengalaman dan ilmu pengetahuan yang baru. Dan hal ini juga
memerlukan bantuan dari para pemuka masyarakat, dimana mereka memiliki andil yang besar
dalam mempengaruhi kepercayaan masyarakatnya agar mau menerima hal-hal baru demi
kelangsungan hidup mereka.