Anda di halaman 1dari 6

DIODA SEMIKONDUKTOR

Praktikan :
Deasyana R ( 192008017 )
Chandra Prasetyo ( 192008018 )
Yunita Ayu A ( 192008025 )
Asisten : Sigit Sulistyono

Waktu : 16 februari 2011

Abstrak

Dioda dihubungkan dengan sumber tegangan jika di bias forward


dapat mengalirkan arus yang besar tetapi jika dioda di reverse bias
, maka dioda tidak mengalirkan arus atau hanya mengalirkan arus
yang sangat kecil yang disebut arus bocor.

Kata kunci : diode, bias forward, reverse bias

I. Pendahuluan
Dalam beberapa rangkaian elektronik kita sering menjumpai adanya
komponen dioda. Fungsi utama diode adalah menyearahkan arus. Diode
dapat dipasang dengan beberapa metode sehingga menghasilkan fungsi
yang berbeda. Yaitu dengan di bias forward dan reverse bias. Pada paper ini
akan dibahas mulai dari dasar teori tentang diode, pengertian bias forward
dan reverse bias. Kemudian hasil analisa berdasarkan percobaan yang
dilakukan penulis di gedung C laboratorium Fisika Universitas Kristen Satya
Wacana dan terakhir kesimpulan.

II. Dasar Teori


Dioda adalah komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Dioda memiliki fungsi hanya mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda
adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor
dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur
demikian arus hanya akan mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Dioda disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat
garis yang tegak lurus. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai
perwakilan dari cara kerja dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah
disebut juga sebagai anoda (kaki positif = P) dan pada ujung anak panah
disebut sebagai katoda (kaki negative = N).
1
Apabila dioda semikonduktor diberi bias forward, maka arus akan mengalir.
Namun apabila dioda di reverse bias , maka dioda tidak mengalirkan arus.
Sebenarnya tetap ada sedikit arus yang lewat saat diode direverse bias ini di
sebut arus bocor. Arus bocor disebabkan oleh impuritas permukaan yang
mengakibatkan lintasan arus yang memenuhi hokum ohm. Sebagaimana
arus yang dihasilkan secara thermal, arus bocor permukaan nilainya sangat
kecil.

Gambar di atas merupakan gambar karakteristik dioda pada saat diberi bias
maju. Lapisan yang melintang antara sisi P dan sisi N diatas disebut junction,
pada lapisan ini terjadi proses keseimbangan hole dan electron. Secara
sederhana cara kerja dioda pada saat diberi bias maju adalah sebagai
berikut, pada saat dioda diberi bias maju, maka electron akan bergerak dari
kutub negatif batere menuju kutub positif batere (berkebalikan dengan arah
arus listrik). Elektron yang mencapai bagian katoda (sisi N dioda) akan
membuat electron yang ada pada katoda akan bergerak menuju anoda dan
membuat lapisan kosong (depletion layer) akan terisi penuh oleh electron,
sehingga pada kondisi ini dioda bekerja bagai kawat yang tersambung
(saklar)

Berkebalikan dengan bias maju, pada bias mundur electron akan bergerak
dari kutub negatif batere menuju menuju positif. Pada kondisi ini potensial

2
positif yang terhubung dengan katoda akan membuat electron pada katoda
tertarik menjauhi depletion layer, sehingga akan terjadi pengosongan pada
depletion layer dan membuat kedua sisi terpisah. Pada bias mundur ini dioda
bekerja bagaikan kawat yang terputus dan membuat tegangan yang jatuh
pada dioda akan sama dengan tegangan supply.

Grafik antara tegangan diode dan arus diode pada bias forward dan reverse
bias. Nilai 0,7 volt adalah tegangan jatuh pada diode. Sedangkan breakdown
adalah tegangan dadal.

III.Metodologi
i. Alat dan Bahan
Diode 1N4002
Resistor 2K2
LED
Power supply
Multimeter
Kabel

i. Langkah Percobaan
A. Mengukur Dioda dengan Ohmmeter
1. Atur posisi selector pada pengukuran Ohm
2. Pasangkan probe merah (+) pada kaki anoda dioda dan probe hitam (-)
pada kaki katoda diode
3. Perhatikan resistansi dioda yang terbaca pada Ohmmeter

3
4. Tukarkan posisi probe Ohmmeter, probe merah (+) pada kaki katoda
diode dan probe hitam (-) pada kaki anoda diode
5. Baca nilai resistansi diode yang terukur pada Ohmmeter
6. Lakukan percobaan diatas pada dioda yang lain
7. Catat hasil percobaan pada table

Dioda Resistansi (ohm) Resistansi (ohm)


(probe + pd anoda, probe – pd (probe + pd katoda, probe – pd
katoda) anoda)

A. Dioda dengan Forward Bias


1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar di bawah ini (R=1 kΩ)
2. Berikut tegangan mulai dari 0; 0,1; 0,3; 0,5; 0,7; 0,9; 1; 2; 4; 6; 8 dan
10 volt. Ukur besar tegangan dan arus pada diode untuk setiap
tegangan sumber yang diberikan
3. Tuliskan data hasil percobaan pada table seperti di bawah ini
4. Dioda dengan Reverse Bias
5. Balikkan pemasangan arah diode padda gambar diatas
6. Berikan tegangan mulai dari 0; 5; 10 dan 15. Ukur besar tegangan dan
arus pada diode untuk setiap tegangan sumber yang diberikan
7. Catat hasil percobaan pada table.

A. Light Emitting Diode (LED)


1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini (R=1 kΩ)
2. Berikan tegangan sumber sebesar 5 volt. Ukur besar arus yang
mengalir pada rangkaian
3. Perhatikan yang terjadi pada LED
4. Ganti nilai R dengan sesuatu yang lebih besar
5. Perhatikan kembali yang terjadi pada LED
6. Matikan catu daya. Balikkan posisi kaki diode D
7. Lakukan langkah no 2 dan 3

I. Hasil dan Analisa

A. Mengukur Dioda dengan ohm meter.


Dioda Resistansi (ohm) Resistansi (ohm)
(probe + pd anoda, probe – pd (probe + pd katoda, probe – pd
katoda) anoda)

4
B. Mengukur tegangan dan arus dioda dengan Forward Bias menggunakan
Ohmmeter
No V sumber ( Volt ) VD ( Volt ) ID ( Ampere )
.
1 0 0 0
2 0,1 0,1 0
3 0,3 0,35 0
4 0,5 0,4 0,05 x 10-3
5 0,7 0,5 0,15 x 10-3
6 0,9 0,5 0,15 x 10-3
7 1 0,5 0,15 x 10-3
8 2 0,55 0,65 x 10-3
9 4 0,6 1,5 x 10-3
10 6 0,65 2,6 x 10-3
11 8 0,65 3,5 x 10-3
12 10 0,65 4,5 x 10-3
Analisa

Ada arus yang mengalir ketika di beri tegangan. Arus yang di hasilkan
sangat meningkat ketika mendekati 0,7 volt.

C. Mengukur tegangan dan arus dioda dengan Reserve Bias menggunakan


Ohmmeter
No V sumber ( Volt ) VD ( Volt ) ID ( Ampere )
1 0 0 0
2 5 5 0
3 10 10 0
4 15 15 0
Analisa
Tidak ada arus yang ketika di beri tegangan.

Mengukur besar arus yang mengalir pada rangkaian dengan


indikator LED
D. Tabel pengamatan dioda forward bias
No Resistor I ( Ampere ) LED
1 2 1,15 x 10-3 Menyala
2 3 0,35 x 10-3 Menyala
3 8 0,75 x 10-3 Menyala

5
Analisa
Ada arus karena lED menyala. Semakin besar nilai R semakin kecil arusnya.

E. Tabel pengamatan diode reserve bias


No Resistor I ( Ampere ) LED
1 2 0 Tidak Menyala
2 3 0 Tidak Menyala
3 8 0 Tidak Menyala
Analisa
Tidak ada arus karena LED tidak menyala.

I. KESIMPULAN
Diode yang bias forward dapat menghantarkan arus (LED menyala )dan arus
yang mengalir akan meningkat saat mendekati tegangan 0,7 volt yang
merupakan nilai dari tegangan jatuh dioda tersebut. Sedangkan pada
reverse bias tidak ada arus yang lewat / terbaca pada skala multimeter
laboratorium, karena nilai arus bocor sangat kecil.

II. DAFTAR PUSTAKA


Barmawi,Malvino. Prinsip-prinsip Elektonika. 19-30. Erlangga. Jakarta, 1994.

Anda mungkin juga menyukai