Anda di halaman 1dari 1

Bila mengingat kembali krisis ekonomi di Indonesia yang diawali dengan adanya krisis

perbankan pada tahun 1997 telah membuktikan bahwa praktik bunga sangat bertolak
belakang dengan prinsip keadilan.
Praktik bunga tersebut membuat keadaan perbankan di Indonesia pada saat itu semakin
rawan dan sebagai akibatnya perbankan di Indonesia tidak dapat lagi beroperasi secara
normal dan pelanggaran terhadap prinsip – prinsip kehati-hatian pun meningkat.
Bank syariah yang bebas dari praktik bunga dan berdasarkan pada prinsip keadilan
dengan konsep pembagian keuntungan maupun kerugian menjadi pilihan yang tepat.
Tidak ada yang dapat meramalkan secara pasti apa yang akan terjadi pada masa
mendatang, maka dari itu risiko akan muncul dari kondisi ketidakpastian tersebut.

Pada prakteknya semua kegiatan usaha akan berhadapan dengan risiko, khususnya
kegiatan perbankan baik bank konvensional maupun bank syariah.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/33/PBI/2009 TENTANG


PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM
SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Good Corporate Governance, yang selanjutnya disebut GCG, adalah suatu tata kelola
Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan
kewajaran (fairness);

Sebagai pengganti dari PBI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006

Anda mungkin juga menyukai