perbankan pada tahun 1997 telah membuktikan bahwa praktik bunga sangat bertolak
belakang dengan prinsip keadilan.
Praktik bunga tersebut membuat keadaan perbankan di Indonesia pada saat itu semakin
rawan dan sebagai akibatnya perbankan di Indonesia tidak dapat lagi beroperasi secara
normal dan pelanggaran terhadap prinsip – prinsip kehati-hatian pun meningkat.
Bank syariah yang bebas dari praktik bunga dan berdasarkan pada prinsip keadilan
dengan konsep pembagian keuntungan maupun kerugian menjadi pilihan yang tepat.
Tidak ada yang dapat meramalkan secara pasti apa yang akan terjadi pada masa
mendatang, maka dari itu risiko akan muncul dari kondisi ketidakpastian tersebut.
Pada prakteknya semua kegiatan usaha akan berhadapan dengan risiko, khususnya
kegiatan perbankan baik bank konvensional maupun bank syariah.
Good Corporate Governance, yang selanjutnya disebut GCG, adalah suatu tata kelola
Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan
kewajaran (fairness);