Anda di halaman 1dari 2

Bab 2 Teori Sosial (Bandura)

Albert Bandura lahir tanggal 4 Desember 1925 di Mundare Alberta berkebangsaan Kanada. Ia seorang
psikolog yang terkenal dengan teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri. Eksperimennya
yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang menunjukkan anak meniru secara persis perilaku
agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku, sikap orang lain sebagai model merupakan
tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan. Kondisi lingkungan sekitar
individu sangat berpengaruh padapola belajar sosial ini. Misalnya seorang yang hidupnya dan
lingkungannya dibesarkan dilingkungan judi, maka dia cenderung menyenangi judi, atau setidaknya
menganggap bahwa judi itu tidak jelek.
Faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah :
1. Perhatian (Attention), mencakup peristiwa peniruan (adanya kejelasan, keterlibatan perasaan, tingkat
kerumitan, kelaziman, nilai fungsi) dan karakteristik pengamat (kemampuan indera, minat, persepsi,
penguatan sebelumnya)
2. Penyimpanan atau proses mengingat (Retention), mencakup kode pengkodean simbolik,
pengorganisasian pikiran, pengulangan simbol, pengualangan motorik.
3. Reproduksi motorik (Reproduction), mencakup kemampuan fisik, kemampuan meniru, keakuratan
umpan balik.
4. Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaan terhadap diri sendiri (Motivation)
Selain itu juga yang harus diperhatikan bahwa faktor model atau teladan mempunyai prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan
mengulangi perilaku secara simbolik kemudian melakukannya. Proses mengingat akan lebih baik dengan
cara mengkodekan perilaku yang ditiru kedalam kata-kata, tanda atau gambar dari pada hanya observasi
sederhana (hanya melihat saja). Sebagai contoh: belajar gerakan tari dari instruktur membutuhkan
pengamatan dari berbagai sudut yang dibantu cermin dan langsungditirukan oleh siswa pada saat itu juga.
Kemudian proses meniru akan lebih terbantu jika gerakan tadi juga didukung dengan penayangan video,
gambar atau instruksi yang ditulis dalam buku panduan.
2. Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilai yang dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dan dihargai
serta perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat.
Teori belajar sosial dari Bandura ini merupakan gabungan antara teori belajar behavioristik dengan
penguatan dan psikologi kognitif, dengan prinsip modifikasi perilaku. Proses belajar masih berpusat pada
penguatan, hanya terjadi secara langsung dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Teori Bandura menjadi dasar dari perilaku pemodelan yang digunakan dalam berbagai pendidikan secara
massal.
Sebagai contoh: penerapan teori belajar sisial dalam iklan televisi. Iklan selalu menampilkan bintang-
bintang yang popular dan disukai masyarakat, hal ini untuk mendorong konsumen agar membeli sabun
supaya mempunyai kulit seperti para "bintang" atau minum obat masuk anginnya "orang pintar"
Teori belajar dari Bandura ini tampaknya memang bisa berlaku umum dalam semua langkah pendidikan
sosial, komunikasi, informasi dan instruksional, namun karena kondisinya yang umum tadi maka sulit
dilaksanakan dalam sekolah-sekolah formal, sehingga metode belajar sosial dari Bandura ini agak sulit
dilakukan. Hanya dalam situasi sosial dan kemasyarakatanlah banyak terjadi belajar sosial. Peristiwa
sosial juga terjadi di lingkungan sekolah dan pendidikan pada umumnya, namun hal itu tentu saja sangat
khusus dan terbatas, karena suasana dan kondisi yang sudah dirancang secara khusus untuk tujuan yang
khusus pula, yakni untuk yujuan mempermudah terlaksananya proses belajar secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai