PENDAHULUAN
1
12/2/2008
Sekarang:
vitamin adalah
1. suatu senyawa organik yang vital, yang ada dalam
diet, bukan karbohidrat, lemak, protein, maupun
mineral, yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berjalannya fungsi tubuh yang normal
2. tidak dapat disintesa oleh tubuh (manusia maupun
sebagian besar hewan) dan harus diperoleh dari
makanan
2
12/2/2008
3
12/2/2008
4
12/2/2008
a. vitamin A1 = retinol 1
rumus molekul C20H29OH
banyak terdapat di hati ikan laut
b. vitamin A2 = retinol 2 = 3 dehidro retinol – 1
rumus molekul C20H27OH
ikatan rangkap A2 > A1
banyak terdapat dalam hati ikan air tawar
aktivitas fisiologi vit A2 = A1
2. precursor / provitamin A
* adalah pigmen-pigmen karotenoid yang disebut
karoten, yang merupakan bagian dari pigmen
tumbuh-tumbuhan berwarna hijau atau kuning
* di dinding usus: karoten diubah menjadi vitamin A
5
12/2/2008
- di sel usus:
* retinol yang telah diabsorbsi diesterifikasi kembali
dengan asam lemak rantai panjang, kemudian
bersama dengan khilomikron masuk ke pembuluh
limfe, lalu ke aliran darah
* hampir semua ester retinil diambil sel hepatosit (sel
hati) dihidrolisa lagi diesterifikasi kembali
sebagai retinil palmitat dan disimpan dalam fraksi
lemak di hati
6
12/2/2008
plant carotene
foods oxygenase
stored as
bile all-trans- all-trans- plasma
salts retinol retinol tissue
(as fatty acid carrier
esters) protein
animal
foods
7
12/2/2008
Fungsi vitamin A:
- β karoten: sebagai anti oksidant lemak pada keadaan
- retinol:
* vitamin A dengan tingkat teroksidasi yang
terendah
* diikat dan ditransport dalam sel oleh cellular
retinol binding protein (CRBP)
* 2 fungsi: dalam reproduksi (sebagai hormon sterol)
dan penglihatan (prazat pigmen penglihatan)
* fungsi retinol dalam penglihatan dapat dibantu oleh
retinal
- retinal:
* vitamin A dengan tingkat teroksidasi lebih lanjut
* merupakan komponen penglihatan rhodopsin pada
sel-sel batang (rod cells)
8
12/2/2008
9
12/2/2008
- retinoid acid:
* asam retinoat yang telah mengalami fosforilasi
menjadi retinoit fosfat berperan pada sintesa
glikoprotein, yaitu sebagai pembawa (carrier) dari
oligosakarida, menerobos “lipid bilayer” membran
sel, dengan jalan isomerisasi trans-cis secara
enzimatik
* Cellular Retinoic Acid Binding Protein (CRABP) tidak
menunjukkan peranan sebagai retinol maupun retinal.
Distribusi CRABP dalam jaringan berbeda dengan
CRBP walaupun struktur proteinnya sama. Kompleks
asam retinoat CRABP tidak mempunyai afinitas pada
inti sel seperti halnya kompleks retinol CRBP.
Defisiensi vitamin A:
Pada manusia menyebabkan:
a. gangguan pertumbuhan
* vitamin A essensial untuk pertumbuhan tulang dan
jaringan lunak
* defisiensi vitamin A juga berakibat gangguan
pertumbuhan gigi yang asalnya dari sel epithel
jaringan dan menurunkan kecepatan pembentukan
tiroksin
10
12/2/2008
b. gangguan penglihatan
* xerophthalmia: keratinisasi pada epithel kornea
sehingga mata menjadi kering dan mudah infeksi
* nyetalopia = night blindness = buta senja: gangguan
adaptasi dalam gelap, merupakan gangguan mata
yang dini pada defisiensi vitamin A
* keratomalacia: infiltrat dan ulkus pada mata
* kebutaan
11
12/2/2008
Hipervitaminosis A:
- karena vitamin A dapat disimpan di hati terjadi
keracunan akut dan kronis
- gejala keracunan pada anak-anak (terutama): nafsu
makan turun, mual, penurunan berat badan, pusing,
luka di sudut mulut, bibir pecah-pecah, rambut rontok
dan nyeri tulang
Sumber vitamin A:
- sayuran dan buah yang berwarna hijau dan kuning (kaya
karoten) sebagai sumber pro vitamin A
- margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal, hati ikan
Penentuan vitamin A:
- kualitatif: reaksi Carr – Price
(vit.A + SbCl3 + CHCl3 biru ungu)
- kuantitatif: reaksi Carr – Price, spektrofotometri,
fluorometri, dll
12
12/2/2008
Kebutuhan vitamin A:
- Laki-laki : 5.000 IU/hr
- Wanita : 4.000 IU/hr
- Anak-anak : 1.400 – 3.500 IU/hr
- Bumil : 6.000 IU/hr
- Buteki : 8.000 IU/hr
1 IU ekivalen dengan aktivitas 0,3 µg retinol
Kadar vitamin A darah: 50 – 200 IU / 100 ml darah
2. Vitamin D
Sifat fisik dan kimiawi:
- vitamin D merupakan sekelompok prohormon dari
senyawa sterol yang merupakan turunan dari
siklopentano perhidrofenantren, terdapat di alam,
terutama pada hewan dan juga pada tumbuh-tumbuhan
dan ragi
- merupakan kristal putih, tidak berbau, larut dalam lemak
dan pelarut-pelarut organik, tidak larut air, stabil
terhadap panas dan tidak mudah dioksidasi
- vitamin D disebut juga vitamin anti rachitic
- bentuk pro vitamin D yang terpenting:
a. ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan ragi)
b. 7-dehidro kholesterol: dari hewan (pada kulit)
13
12/2/2008
Metabolisme:
- setelah diabsorbsi dengan bantuan garam empedu,
vitamin D2 atau D3 (yang berasal dari diet) akan dibawa
oleh α2 globulin ke hati
- dalam mikrosom hati, vitamin D3 akan dihidroksilasi pada
posisis 25 oleh enzim khusus, yakni vit. D3-25
hidroksilase, menjadi 25 hidroksi D3 (25 OH D3)
14
12/2/2008
15
12/2/2008
Fungsi vitamin D:
a. sbg prohormon yang mengatur metabolisme kalsium
* hipokalsemia: kelenjar paratiroid akan mengekskresi
H. paratiroid yang akan mempengaruhi enzim di
ginjal sehingga sintesis 1, 25 di OH D3 meningkat
dan menghambat produksi 24, 25 di OH D3
* 1, 25 di OH D3 akan meningkatkan absorbsi kalsium
di usus dan meningkatkan reabsorbsi kalsium di
ginjal dan tulang sehingga kadar kalsium darah
dapat normal kembali
* pengaturan kadar 1, 25 di OH D3 dan 24, 25 di OH D3
erat berkaitan dengan kadar H. paratiroid, yang
secara tidak langsung berhubungan dengan kadar
kalsium serum
16
12/2/2008
c. 1, 25 di OH D3 berperan:
* pada absorbsi kalsium dan fosfat di usus
* reabsorbsi di ginjal
* pada mineralisasi (deposisi) kalsium dan fosfat pada
tulang dan tulang rawan yang normal dan berperanan
mirip H. steroid pada usus, tulang, ginjal, pankreas
dan gonad
Dalam diet, kalsium dan fosfat ditemui sebagai garam
kalsium fosfat yang kompleks
Defisiensi vitamin D:
- pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses
penulangan / osifikasi sehingga tulang melengkung,
kaki berbentuk X atau O
Hipervitaminosis D:
- karena pemberian vitamin D dalam jumlah besar
- pada umumnya tidak berbahaya, tetapi juga tidak
menguntungkan terutama pada bayi (terjadi gejala
kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-paru dan
ginjal hiperkalsemia), kerapuhan tulang dan batu ginjal
(dapat terjadi pada dewasa)
17
12/2/2008
Sumber vitamin D:
- hati ikan, susu, telur
- penambahan vitamin D dari luar pada diet
- penyinaran makanan yang mengandung provitamin D
Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV
menghasilkan vitamin D
Keunikan vitamin D:
* makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit
jenisnya
* dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan
penyinaran UV (dari lampu atau matahari) pada kulit
Kebutuhan vitamin D:
Anak-anak: 400 – 800 IU/hr
(1 IU = aktivitas 0,025 µg kristal murni vitamin D3)
3. Vitamin E (α-Tocoferol)
Sifat fisik dan kimiawi:
- berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan, phero =
membawa, ol = alkohol
- di alam ada 6 macam tocoferol yang penting:
alfa, beta, gama, delta, eta, zeta
- paling banyak di alam dam mempunyai aktivitas biologis
yang terbesar sebagai vitamin: α-tocoferol (= 5, 7, 8
trimetil tocol) 80%
- merupakan minyak kekuningan yang larut dalam lemak,
tidak larut dalam air, stabil terhadap panas dan asam,
kurang stabil terhadap basa dan mengalami oksidasi
secara lambat
- aktivitasnya dapat dirusak oleh sinar UV
18
12/2/2008
Metabolisme:
- tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus, kemudian
ditransport ke hati dalam khilomikron. Untuk mencapai
jaringan perifer, vitamin E diangkut oleh lipoprotein
- fosfolipid dari mitokondria, endoplasmik retikulum dan
membran plasma mempunyai afinitas yang spesifik
terhadap α-tocoferol
Fungsi vitamin E:
a. pada hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan
untuk kesuburan sehingga disebut vitamin anti
sterilitas atau faktor kesuburan (fertility factor). Pada
manusia, fungsi tersebut di atas belum jelas terbukti
19
12/2/2008
Defisiensi vitamin E:
- gangguan reproduksi (pada hewan percobaan)
- distrofi otot (karena gangguan integritas otot)
- gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)
Hipervitaminosis E:
- vitamin E relatif non toksik pada manusia
- pada dosis yang sangat besar mata kabur dan pusing
Sumber vitamin E:
- tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak kacang,
minyak jagung, minyak biji kapas, kecambah
- hewan: daging, mentega, susu, telur
Kebutuhan vitamin E:
- dewasa: laki-laki = 15 IU
wanita = 12 IU
(kebutuhan bumil & buteki lebih banyak)
- anak-anak: 4 – 15 IU (tergantung umur dan jenis kelamin)
1 IU α tocoferol ~ aktivitas biologis 0,67 mg tocoferol
20
12/2/2008
4. Vitamin K (Filoquinon)
Sifat fisik dan kimiawi:
- disebut vitamin koagulasi
- vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas
dan bahan-bahan pereduksi, peka terhadap sinar
(sehingga botol penyimpanannya harus berwarna
gelap)
- ada 3 macam:
a. vitamin K1 = Filoquinon
pd minyak tumbuhan dan daun berwarna hijau
b. vitamin K2 = Menaquinon (misal: Farnoquinon)
pd jaringan hewan dan dapat disintesa bakteri usus
c. vitamin K3 = Menadion
vitamin K yang diproduksi sintetis dan larut air
Metabolisme:
- gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi vitamin K
- bakteri usus banyak yang mati, sedangkan masukan
vitamin K dari diet kurang defisiensi vitamin K
- filoquinon dan menaquinon hanya diabsorbsi bila ada
garam empedu, kemudian ke pembuluh limfe
- menadion (karena larut dalam air) dapat diabsorbsi tanpa
adanya garam empedu, kemudian ke peredaran darah
umum
- menadion merupakan bentuk vitamin K yang bisa
digunakan untuk pengobatan
- disimpan di hati (>>) dan jaringan perifer (<)
21
12/2/2008
Fungsi vitamin K:
- untuk memelihara kadar normal dari faktor-faktor
pembekuan darah (yakni faktor II, VII, IX, X yang
disintesa di hati dalam bentuk prekursor yang inaktif).
Pengaktifan faktor-faktor tersebut perlu vitamin K
- berperan pada sintesa faktor II (protrombin) di hati, yaitu
pada transisi mRNA protrombin untuk membentuk
molekul protrombin yang fungsional
- sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi
oksidasi
Defisiensi vitamin K:
- jarang terjadi, karena vitamin K banyak dalam makanan
- terjadi karena:
a. kegagalan absorbsi vitamin K karena kurangnya
garam empedu
b. penyakit-penyakit usus
c. pemberian jangka lama obat-obatan yang membunuh
bakteri usus
d. pemberian antagonis vitamin K: heparin, salisilat dan
bishidroksikoumarin
- defisiensi vitamin K menyebabkan:
a. hipoprotrombinemia
b. tendensi perdarahan meningkat akibat penurunan
faktor pembekuan darah
c. pada bayi (karena ususnya steril) dapat terjadi
perdarahan pencegahannya: sebelum persalinan
diberikan pengobatan vitamin K pada ibu
22
12/2/2008
Hipervitaminosis K:
- pemberian dosis menadion berlebihan: pemecahan
eritrosit berlebihan (tidak terjadi pada vitamin K1)
Sumber vitamin K:
- tumbuh-tumbuhan berwarna hijau, tomat
- keju, kuning telur, hati
- disintesa oleh bakteri usus
Kebutuhan vitamin K:
- belum dapat ditentukan dengan pasti karena defisiensi
vitamin K jarang terjadi
23
12/2/2008
A. Vitamin B kompleks
Vitamin Bc yang penting dan terdapat dalam makanan
adalah:
1. B1 = tiamin / aneurin / faktor anti beri-beri
2. B2 = riboflavin / laktoflavin
3. B3 = asam pantotenat
4. B5 = niasin / asam nikotinat / P.P faktor = vitamin G
5. B6 = piridoksin
6. B7 = biotin = vitamin H
7. B9 = asam folat / asam pteroil glutamat
8. B12 = siano kobalamin / anti anemia pernisiosa
1. Tiamin (B1)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan kristal putih yang larut air, sedikit larut
alkohol, bau dan rasanya seperti ragi
- mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom
dipakai untuk penentuan kadar tiamin)
- inaktif bila direduksi atau kena sinar UV
- relatif stabil terhadap asam atau pemanasan kering
sampai 100°C, tetapi mengalami destruksi lambat pada
pemanasan basah
- enzim tiaminase (dalam ikan mentah tertentu) bersifat
tidak tahan panas, dapat membuat tiamin menjadi
inaktif
24
12/2/2008
25
12/2/2008
26
12/2/2008
27
12/2/2008
2. Riboflavin (B2)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut
dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan
- tidak mudah teroksidasi
- stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka terhadap
sinar UV
- terdiri dari struktur “heterotricyclic” yang terikat pada
ribitol
- di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat
atau sebagai penyusun flavoprotein
28
12/2/2008
29
12/2/2008
30
12/2/2008
31
12/2/2008
32
12/2/2008
33
12/2/2008
Hipervitaminosis B5:
- hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin amida)
dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, gangguan
GIT dan penurunan kholesterol darah (mekanisme?)
34
12/2/2008
5. Piridoksin (B6)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan turunan piridin, yang terdiri dari 3 bentuk
yang erat berkaitan:
1. piridoksin
2. piridoksal (bentuk aldehid)
3. piridoksamin (bentuk amin)
- ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal
fosfat
- larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut
lemak
- peka terhadap sinar UV dan alkali
- piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan
piridoksamin tidak
35
12/2/2008
36
12/2/2008
Hipervitaminosis B6:
- dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni saraf
37
12/2/2008
38
12/2/2008
39
12/2/2008
40
12/2/2008
41
12/2/2008
42
12/2/2008
43
12/2/2008
44
12/2/2008
45
12/2/2008
46
12/2/2008
47
12/2/2008
Metabolisme vitamin C:
- mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal
keracunan vitamin C tetapi vitamin C dapat diubah
menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut
sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu
kandung kencing
- pada jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan terdapat
konsentrasi vitamin C yang besar dibandingkan
konsentrasi vitamin larut dalam air lainnya
- vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi
didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun
pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak,
ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C
lebih tinggi
- ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat
(terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat
48
12/2/2008
Fungsi vitamin C:
- pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding
kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang
- metabolisme tirosin, fenilamin, asam folat, kholesterol
- absorbsi besi, pembentukan dan pemotongan Hb
- anti oksidant
- anti stress
Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka vitamin C
sangat diperlukan pada:
- penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb
- keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold)
- reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock)
- periode pertumbuhan
Defisiensi vitamin C:
- disebabkan karena masukan yang kurang
- terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan
dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan
anemi
- bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat
dikosongkan dari tubuh, sehingga 3 – 4 bulan keadaan
makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)
Kadar vitamin C dalam urine, darah dan makanan dapat
diperiksa dengan cat sodium 2,6 dikhlorofenol
indofenol
Normal kadar vitamin C dalam plasma: 0.6 – 2,5 mg/100ml
49
12/2/2008
Sumber vitamin C:
- terutama adalah buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan
sayuran segar berdaun hijau
- asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-
tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata
dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk
merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat. Oleh
karena itu, primata dan marmot perlu asam askorbat
dari makanan
Kebutuhan vitamin C:
- dewasa : 45 mg/hr
- anak-anak : 35 mg/hr
- bumil & buteki : 60 mg/hr
50
12/2/2008
B. Inositol
- adalah senyawa heksa hidro sikloheksan
- yang terpenting: mioinositol
- terdapat pada jaringan otot, jaringan mata dan
eritrosit
- defisiensi: gangguan pertumbuhan badan dan rambut
- sumber: tumbuh-tumbuhan (sayur-sayuran, ragi, susu,
kacang-kacangan)
- asam phytat yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan
merupakan ester heksa fosfat dari inositol
- asam phytat + calcium calcium phytat yang tidak
larut sehingga menurunkan absorbsi calcium dan
dapat menyebabkan Ricketsia
D. Bioflavonoid = vitamin Q
- adalah citrin yang bahan aktifnya adalah hesperidin
- flavanon, flavon dan flavonol merupakan bahan-bahan
dengan aktivitas bioflavonoid
- berperan pada pemeliharaan permeabilitas dan
kerapuhan pembuluh darah, maka disebut vitamin P
(permeabilitas)
51
12/2/2008
E. Asam Lipoat
- merupakan asam lemak yang mengandung S
- diperlukan pada metabolisme karbohidrat, yaitu pada
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan asam α
ketoglutarat, sebagai koenzim atau bagian koenzim
yang disebut LTPP (Lipo Thiamin Pyro Phosphate)
- juga disebut POF (Pyruvate Oxidation Factor)
- terdapat pada jaringan-jaringan aktif
- sumber utama: hati dan ragi
52