Anda di halaman 1dari 52

12/2/2008

PENDAHULUAN

Thn 1880: pelaut Jepang kena beri-beri


Takaki diet dengan daging, susu, makan nabati
Scurvy: pelaut Inggris + jeruk sembuh

Kesimpulan: manusia perlu vitamin, selain karbohidrat,


protein, lemak, mineral dan air dalam makanannya

Istilah vitamin: thn 1911 oleh Casimir Funk vita =


hidup/vital, amine = senyawa amine/amina

Thn 1914: berhasil diisolasi 14 macam kristal vitamin


yang berbeda

1
12/2/2008

Sekarang:
vitamin adalah
1. suatu senyawa organik yang vital, yang ada dalam
diet, bukan karbohidrat, lemak, protein, maupun
mineral, yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk
berjalannya fungsi tubuh yang normal
2. tidak dapat disintesa oleh tubuh (manusia maupun
sebagian besar hewan) dan harus diperoleh dari
makanan

Tumbuh-tumbuhan dan mikroorganisme dapat


mensintesa vitamin

Defisiensi vitamin (avitaminosis) terjadi secara:

1. Primer: disebabkan oleh kurangnya masukan


misal: - kurangnya vitamin dalam diet
- alkoholisme kronis
- dsb
2. Sekunder: diakibatkan oleh gangguan lainnya
yaitu: - gangguan saluran pencernaan
- gangguan pada gigi
- pengeluaran yang berlebihan
- malabsorbsi
- alergi
- dsb

2
12/2/2008

Akibat avitaminosis secara bertahap terjadi:


1. Penurunan vitamin dalam jaringan
2. Lesi biokimia (misal: penurunan kadar enzim)
3. Lesi anatomis
4. Perubahan patologis dan penyakit

Fungsi selengkapnya vitamin dalam tubuh masih belum


seluruhnya diketahui

Penggolongan vitamin berdasarkan kelarutannya:


1. Vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K
2. Vitamin yang larut dalam air: B complex, C
3. Faktor nutrisi essensial lainnya: kholin, inositol,
PABA, bioflavonoid, asam lipoat

VITAMIN YANG LARUT DALAM LEMAK

Merupakan molekul-molekul hidrofobik apolar dan


turunan isopren

Dalam GIT diperlakukan sama seperti lemak makanan

Steatorhea dan gangguan sistim empedu dapat


mengganggu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak

Setelah diabsorbsi, vitamin ADEK dibawa ke hepar dalam


bentuk khilomikron, kemudian disimpan di hati (ADK)
dan jaringan lemak/adiposa (E)

3
12/2/2008

Dalam darah diangkut oleh lipoprotein atau protein


pengikat yang spesifik karena vitamin tersebut tidak
langsung larut dalam air plasma

Karena tidak larut dalam air, maka tidak diekskresi melalui


urine, tetapi melalui faeces

Dapat terjadi keracunan vitamin karena dapat disimpan


secara berlebihan

Vitamin D adalah hormon yang erat hubungannya dengan


metabolisme calsium dan fosfat

1. Vitamin A (retinoid): retinol, retinal, asam retinoat


Sifat fisik dan kimiawi:
- adalah poli iso prenoid yang mengandung cincin
sikloheksenil
- stabil pada temperatur yang agak tinggi
- bagi manusia, vitamin A tersedia dalam bentuk:
1. vitamin A sendiri
* didapat pada diet hewani
* sebagai ester retinol dengan asam lemak rantai
panjang
* ditimbun di berbagai jaringan hewan (ginjal, paru,
hati)
* bentuk isomer yang penting:

4
12/2/2008

a. vitamin A1 = retinol 1
rumus molekul C20H29OH
banyak terdapat di hati ikan laut
b. vitamin A2 = retinol 2 = 3 dehidro retinol – 1
rumus molekul C20H27OH
ikatan rangkap A2 > A1
banyak terdapat dalam hati ikan air tawar
aktivitas fisiologi vit A2 = A1
2. precursor / provitamin A
* adalah pigmen-pigmen karotenoid yang disebut
karoten, yang merupakan bagian dari pigmen
tumbuh-tumbuhan berwarna hijau atau kuning
* di dinding usus: karoten diubah menjadi vitamin A

* karotenoid sendiri tidak mempunyai aktivitas


sebagai vitamin A
* sumber vitamin A yang aktif: dari hewan
* yang penting untuk pembentukan vitamin A: α, β,
γ karoten dan kriptosantin (terutama β karoten)
* diet nabati: vitamin A terutama sebagai β karoten
pada pigmen yang kuning
Metabolisme:
- di lumen usus:
* ester retinol dari diet hewani dihidrolisa oleh esterase
dari pankreas, kemudian diabsorbsi langsung dalam
bentuk retinol proses absorbsi butuh garam
empedu

5
12/2/2008

* β karoten (dari diet nabati) dioksidasi oleh karoten


dioksigenase menghasilkan 2 molekul retinaldehid (=
retinal = vitamin A aldehid) perlu O2 dan garam
empedu (serta lesitin in vitro)
- di mukosa usus:
* retinaldehid direduksi oleh retinaldehid reduktase
menjadi retinol perlu NADPH
* sebagian kecil retinaldehid (berasal dari β karoten)
dioksidasi menjadi asam retinoat, kemudian
diabsorbsi melalui sistim porta
* asam retinoat (tidak disimpan) dimetabolisir menjadi
epoksid (lebih polar), kemudian diekskresi melalui
urine atau empedu

- di sel usus:
* retinol yang telah diabsorbsi diesterifikasi kembali
dengan asam lemak rantai panjang, kemudian
bersama dengan khilomikron masuk ke pembuluh
limfe, lalu ke aliran darah
* hampir semua ester retinil diambil sel hepatosit (sel
hati) dihidrolisa lagi diesterifikasi kembali
sebagai retinil palmitat dan disimpan dalam fraksi
lemak di hati

- kerusakan hati (karena alkohol) terjadi defisiensi


vitamin A
- 90% vitamin A dalam tubuh disimpan oleh hati

6
12/2/2008

- bila diperlukan simpanan retinol (di hati) dikeluarkan


dengan jalan dihidrolisa esternya dulu, kemudian
diikatkan pada protein yang diproduksi oleh sel
hepatosit (aporetinol binding protein) kompleks dari
hasil pengikatan disebut holoretinol binding protein
masuk peredaran darah dan melepaskan retinol ke
jaringan yang dituju
- ABP dapat mengikat retinal dan asam retinoat (walaupun
asam retinoat dalam transport terutama diikat oleh
albumin serum)
- HBP punya afinitas tinggi terhadap prealbumin
- hampir semua sel sasaran vitamin A mampu
memetabolisme retinol menjadi retinal dan asam
retinoat

- di lingkungan sel, asam retinoat tidak dapat direduksi


kembali menjadi retinal atau retinol
- retinol dapat memenuhi semua kebutuhan vitamin A,
tetapi asam retinoat hanya mempunyai aktivitas
biologis seperti vitamin A yang selektif
- bagan metabolisme vitamin A (retinol):

plant carotene
foods oxygenase
stored as
bile all-trans- all-trans- plasma
salts retinol retinol tissue
(as fatty acid carrier
esters) protein
animal
foods

mucosal cell liver


intest-epithelium

7
12/2/2008

Fungsi vitamin A:
- β karoten: sebagai anti oksidant lemak pada keadaan

- retinol:
* vitamin A dengan tingkat teroksidasi yang
terendah
* diikat dan ditransport dalam sel oleh cellular
retinol binding protein (CRBP)
* 2 fungsi: dalam reproduksi (sebagai hormon sterol)
dan penglihatan (prazat pigmen penglihatan)
* fungsi retinol dalam penglihatan dapat dibantu oleh
retinal

* hewan percobaan: diberi asam retinoat sebagai satu


satunya sumber retinoid jadi buta dan steril
* retina: sel-sel batang (rod cells) dan sel-sel kerucut
(cone cells)

- retinal:
* vitamin A dengan tingkat teroksidasi lebih lanjut
* merupakan komponen penglihatan rhodopsin pada
sel-sel batang (rod cells)

8
12/2/2008

SIKLUS PENGLIHATAN PADA ROD CELLS DI RETINA:

* di dalam sel batang, 11-cis-retinal yang merupakan


isomer dari all-trans-retinal, secara spontan dan
spesifik akan terikat pada opsin (suatu protein
penglihatan) membentuk rhodopsin (dalam gelap).
Bila rhodopsin kena sinar akan berdisosiasi pada saat
memucat, membentuk all-trans-retinal dan opsin
kembali. Reaksi ini disertai perubahan yang
menginduksi jalur ion kalsium pada membran sel-sel
rod, sehingga merangsang saraf mata dan sinar dapat
diterima otak. All-trans-retinal yang dihasilkan dari
rhodopsin dengan bantuan sinar, tidak semuanya
diubah menjadi 11-cis-retinal sehingga diperlukan
suplai all-trans-retinal yang konstan dari diet

9
12/2/2008

- retinoid acid:
* asam retinoat yang telah mengalami fosforilasi
menjadi retinoit fosfat berperan pada sintesa
glikoprotein, yaitu sebagai pembawa (carrier) dari
oligosakarida, menerobos “lipid bilayer” membran
sel, dengan jalan isomerisasi trans-cis secara
enzimatik
* Cellular Retinoic Acid Binding Protein (CRABP) tidak
menunjukkan peranan sebagai retinol maupun retinal.
Distribusi CRABP dalam jaringan berbeda dengan
CRBP walaupun struktur proteinnya sama. Kompleks
asam retinoat CRABP tidak mempunyai afinitas pada
inti sel seperti halnya kompleks retinol CRBP.

* asam retinoat diperlukan untuk pertumbuhan, yaitu


menimbulkan respon penambahan jumlah reseptor
faktor pertumbuhan epidermal pada permukaan sel
dan diferensiasi epitel. Juga merangsang diferensiasi
sel Ca embrional dan secara reversibel menghambat
pertumbuhan sel kanker buah dada manusia.

Defisiensi vitamin A:
Pada manusia menyebabkan:
a. gangguan pertumbuhan
* vitamin A essensial untuk pertumbuhan tulang dan
jaringan lunak
* defisiensi vitamin A juga berakibat gangguan
pertumbuhan gigi yang asalnya dari sel epithel
jaringan dan menurunkan kecepatan pembentukan
tiroksin

10
12/2/2008

b. gangguan penglihatan
* xerophthalmia: keratinisasi pada epithel kornea
sehingga mata menjadi kering dan mudah infeksi
* nyetalopia = night blindness = buta senja: gangguan
adaptasi dalam gelap, merupakan gangguan mata
yang dini pada defisiensi vitamin A
* keratomalacia: infiltrat dan ulkus pada mata
* kebutaan

c. gangguan pada sel-sel epithel dan sekresi mukus


* fungsi vitamin A terhadap sel-sel epithel berkaitan
dengan fungsi sel-sel epithel jaringan untuk
pertahanan primer dari tubuh terhadap infeksi

* kurang vitamin A menyebabkan sel epithel kering dan


datar mengeras membentuk sisik dan
mengelupas disebut keratinisasi (keratin: protein
yang berbentuk kering, misal: rambut dan kuku)
* akibat keratinisasi:
mata: terjadi xerophthalmia, kebutaan dan kekeringan
kelenjar air mata
saluran pernafasan: terjadi kekeringan silia epithel
sehingga mudah infeksi
saluran pencernaan: mengganggu fungsi sekresi
sehingga mempengaruhi pencernaan dan absorbsi
saluran urogenital: mudah infeksi dan terbentuk batu
kulit: menjadi kering dan bersisik, berbintil-bintil
keras, lebih gelap dan mengelupas

11
12/2/2008

Defisiensi vitamin A dapat terjadi karena:


* masukan yang tidak adekuat
* gangguan absorbsi ( gangguan permukaan sel
maupun kekurangan empedu)
* perubahan karoten yang tidak adekuat ( akibat
penyakit liver atau usus)

Hipervitaminosis A:
- karena vitamin A dapat disimpan di hati terjadi
keracunan akut dan kronis
- gejala keracunan pada anak-anak (terutama): nafsu
makan turun, mual, penurunan berat badan, pusing,
luka di sudut mulut, bibir pecah-pecah, rambut rontok
dan nyeri tulang

- masukan berlebihan dari provitamin A (β karoten)


tumbuhan: kulit berwarna kuning karena β karoten
harus dimetabolisme dulu dan keaktifan β karoten jauh
lebih rendah dibandingkan dengan vitamin A

Sumber vitamin A:
- sayuran dan buah yang berwarna hijau dan kuning (kaya
karoten) sebagai sumber pro vitamin A
- margarin, susu, kuning telur, keju, ginjal, hati ikan

Penentuan vitamin A:
- kualitatif: reaksi Carr – Price
(vit.A + SbCl3 + CHCl3 biru ungu)
- kuantitatif: reaksi Carr – Price, spektrofotometri,
fluorometri, dll

12
12/2/2008

Kebutuhan vitamin A:
- Laki-laki : 5.000 IU/hr
- Wanita : 4.000 IU/hr
- Anak-anak : 1.400 – 3.500 IU/hr
- Bumil : 6.000 IU/hr
- Buteki : 8.000 IU/hr
1 IU ekivalen dengan aktivitas 0,3 µg retinol
Kadar vitamin A darah: 50 – 200 IU / 100 ml darah

2. Vitamin D
Sifat fisik dan kimiawi:
- vitamin D merupakan sekelompok prohormon dari
senyawa sterol yang merupakan turunan dari
siklopentano perhidrofenantren, terdapat di alam,
terutama pada hewan dan juga pada tumbuh-tumbuhan
dan ragi
- merupakan kristal putih, tidak berbau, larut dalam lemak
dan pelarut-pelarut organik, tidak larut air, stabil
terhadap panas dan tidak mudah dioksidasi
- vitamin D disebut juga vitamin anti rachitic
- bentuk pro vitamin D yang terpenting:
a. ergosterol: dari tumbuh-tumbuhan (ergot dan ragi)
b. 7-dehidro kholesterol: dari hewan (pada kulit)

13
12/2/2008

- penyinaran langsung oleh sinar UV pada:


a. ergosterol: menghasilkan ergokalsiferol = vit.D2
b. 7-dehidro kholesterol: menghasilkan kholekalsiferol =
vit.D3
- ergokalsiferol dan kholekalsiferol mempunyai potensi =
vitamin D

Metabolisme:
- setelah diabsorbsi dengan bantuan garam empedu,
vitamin D2 atau D3 (yang berasal dari diet) akan dibawa
oleh α2 globulin ke hati
- dalam mikrosom hati, vitamin D3 akan dihidroksilasi pada
posisis 25 oleh enzim khusus, yakni vit. D3-25
hidroksilase, menjadi 25 hidroksi D3 (25 OH D3)

- 25 OH D3 belum dapat langsung berfungsi sebagai


vitamin D3, merupakan bentuk utama dalam sirkulasi
dan bentuk simpanan vitamin D3
- selanjutnya 25 OH D3 akan mengalami hidroksilasi
menjadi:
a. 1α, 25 dihidroksi D3 (1α, 25 di OH D3) yang merupakan
metabolit vitamin D yang sangat poten.
Pembentukannya diatur ketat oleh H. paratiroid,
serum fosfat dan kadar 1α, 25 di OH D3 sendiri.
Proses hidroksilasi berlangsung di tubulus ginjal,
tulang dan plasenta, dikatalisa oleh enzim 25 OH D3 –
1α, hidroksilase dari mitokondria.

14
12/2/2008

1α, 25 di OH D3 adalah satu-satunya bentuk vitamin D


yang terdapat di alam, yang dalam jumlah fisiologis
dapat mempertahankan kadar kalsium serum normal
pada hewan tanpa ginjal maupun tanpa kelenjar
paratiroid
b. 24, 25 dihidroksi D3 (24, 25 di OH D3)
Proses hidroksilasi terjadi di tubulus ginjal, tulang
rawan, usus dan placenta, dikatalisa oleh enzim 25
OH D3 - 24 hidroksilase dari mitokondria. Dalam
serum, kadar 24, 25 di OH D3 berbanding terbalik
dengan kadar 1α, 25 di OH D3.

- pada keadaan kadar Ca++ normal dalam serum: kadar 1α,


25 di OH D3 (disebut 1, 25 di OH vitamin D3) dan 24, 25 di
OH D3 kurang lebih sama
- vitamin D diekskresi dari darah melalui empedu
- metabolisme kholekalsiferol (vitamin D3):

15
12/2/2008

Fungsi vitamin D:
a. sbg prohormon yang mengatur metabolisme kalsium
* hipokalsemia: kelenjar paratiroid akan mengekskresi
H. paratiroid yang akan mempengaruhi enzim di
ginjal sehingga sintesis 1, 25 di OH D3 meningkat
dan menghambat produksi 24, 25 di OH D3
* 1, 25 di OH D3 akan meningkatkan absorbsi kalsium
di usus dan meningkatkan reabsorbsi kalsium di
ginjal dan tulang sehingga kadar kalsium darah
dapat normal kembali
* pengaturan kadar 1, 25 di OH D3 dan 24, 25 di OH D3
erat berkaitan dengan kadar H. paratiroid, yang
secara tidak langsung berhubungan dengan kadar
kalsium serum

b. sbg prohormon yang mengatur metabolisme fosfat


* hipofosfatemia: secara langsung merangsang sintesa
1, 25 di OH D3
* H. paratiroid: menghambat 24, 25 di OH D3
* 1, 25 di OH D3 meningkatkan absorbsi fosfat di usus
(mekanisme?)
* bila H. paratiroid – : 1, 25 di OH D3 akan meningkatkan
absorbsi fosfat di tubulus ginjal, walaupun efek
reabsorbsi fosfat di tubulus ginjal ini sering tertutup
oleh penghambatan reabsorbsi fosfat oleh H.
paratiroid

16
12/2/2008

c. 1, 25 di OH D3 berperan:
* pada absorbsi kalsium dan fosfat di usus
* reabsorbsi di ginjal
* pada mineralisasi (deposisi) kalsium dan fosfat pada
tulang dan tulang rawan yang normal dan berperanan
mirip H. steroid pada usus, tulang, ginjal, pankreas
dan gonad
Dalam diet, kalsium dan fosfat ditemui sebagai garam
kalsium fosfat yang kompleks

Defisiensi vitamin D:
- pada anak-anak: Ricketsia (gangguan proses
penulangan / osifikasi sehingga tulang melengkung,
kaki berbentuk X atau O

- pada dewasa: osteomalacia (tulang rapuh, kadar Ca


darah menurun sehingga terjadi perubahan ratio Ca / P
karena ekskresi kalsium lebih besar dari ekskresi fosfat

Hipervitaminosis D:
- karena pemberian vitamin D dalam jumlah besar
- pada umumnya tidak berbahaya, tetapi juga tidak
menguntungkan terutama pada bayi (terjadi gejala
kalsifikasi jaringan-jaringan lunak seperti paru-paru dan
ginjal hiperkalsemia), kerapuhan tulang dan batu ginjal
(dapat terjadi pada dewasa)

17
12/2/2008

Sumber vitamin D:
- hati ikan, susu, telur
- penambahan vitamin D dari luar pada diet
- penyinaran makanan yang mengandung provitamin D
Pada manusia, penyinaran kulit oleh sinar UV
menghasilkan vitamin D
Keunikan vitamin D:
* makanan yang mengandung vitamin D hanya sedikit
jenisnya
* dapat dibentuk sendiri oleh tubuh, yaitu dengan
penyinaran UV (dari lampu atau matahari) pada kulit
Kebutuhan vitamin D:
Anak-anak: 400 – 800 IU/hr
(1 IU = aktivitas 0,025 µg kristal murni vitamin D3)

3. Vitamin E (α-Tocoferol)
Sifat fisik dan kimiawi:
- berasal dari bahasa Yunani: tokos = melahirkan, phero =
membawa, ol = alkohol
- di alam ada 6 macam tocoferol yang penting:
alfa, beta, gama, delta, eta, zeta
- paling banyak di alam dam mempunyai aktivitas biologis
yang terbesar sebagai vitamin: α-tocoferol (= 5, 7, 8
trimetil tocol) 80%
- merupakan minyak kekuningan yang larut dalam lemak,
tidak larut dalam air, stabil terhadap panas dan asam,
kurang stabil terhadap basa dan mengalami oksidasi
secara lambat
- aktivitasnya dapat dirusak oleh sinar UV

18
12/2/2008

Metabolisme:
- tocoferol mudah diabsorbsi di usus halus, kemudian
ditransport ke hati dalam khilomikron. Untuk mencapai
jaringan perifer, vitamin E diangkut oleh lipoprotein
- fosfolipid dari mitokondria, endoplasmik retikulum dan
membran plasma mempunyai afinitas yang spesifik
terhadap α-tocoferol

Fungsi vitamin E:
a. pada hewan tingkat tinggi (unggas, sapi): diperlukan
untuk kesuburan sehingga disebut vitamin anti
sterilitas atau faktor kesuburan (fertility factor). Pada
manusia, fungsi tersebut di atas belum jelas terbukti

b. sebagai antioksidant yang potent untuk lemak, sangat


efektif pada konsentrasi O2 yang tinggi, misal: pada
membran eritrosit dan saluran pernafasan
c. sebagai kofaktor dalam transfer elektron pada respirasi
sel dan membran eritrosit
d. ikut mempertahankan integritas otot-otot, jaringan hati
dan sel darah merah
e. sebagai efek “sparring action” terhadap vitamin A dan
karoten
Kadar vitamin E pada lipoprotein dalam plasma dan
fosfolipid organel, tergantung pada faktor-faktor:
* jumlah α-tocoferol yang dikonsumsi
* kadar pro oksidant dan anti oksidant pada diet
* kadar selenium dalam diet
* masukan asam amino yang mengandung S dalam diet

19
12/2/2008

Fungsi biokimiawi vitamin E dan selenium adalah


mencegah kerusakan elemen-elemen seluler dan
subseluler oleh peroksidase
Vitamin E dan selenium saling menurunkan kebutuhan
masing-masing

Defisiensi vitamin E:
- gangguan reproduksi (pada hewan percobaan)
- distrofi otot (karena gangguan integritas otot)
- gangguan eritrosit (mudah terhemolisis)

Hipervitaminosis E:
- vitamin E relatif non toksik pada manusia
- pada dosis yang sangat besar mata kabur dan pusing

Sumber vitamin E:
- tumbuh-tumbuhan: bibit gandum, padi, minyak kacang,
minyak jagung, minyak biji kapas, kecambah
- hewan: daging, mentega, susu, telur

Kebutuhan vitamin E:
- dewasa: laki-laki = 15 IU
wanita = 12 IU
(kebutuhan bumil & buteki lebih banyak)
- anak-anak: 4 – 15 IU (tergantung umur dan jenis kelamin)
1 IU α tocoferol ~ aktivitas biologis 0,67 mg tocoferol

20
12/2/2008

4. Vitamin K (Filoquinon)
Sifat fisik dan kimiawi:
- disebut vitamin koagulasi
- vitamin yang larut dalam lemak, stabil terhadap panas
dan bahan-bahan pereduksi, peka terhadap sinar
(sehingga botol penyimpanannya harus berwarna
gelap)
- ada 3 macam:
a. vitamin K1 = Filoquinon
pd minyak tumbuhan dan daun berwarna hijau
b. vitamin K2 = Menaquinon (misal: Farnoquinon)
pd jaringan hewan dan dapat disintesa bakteri usus
c. vitamin K3 = Menadion
vitamin K yang diproduksi sintetis dan larut air

Metabolisme:
- gangguan absorbsi lemak terjadi defisiensi vitamin K
- bakteri usus banyak yang mati, sedangkan masukan
vitamin K dari diet kurang defisiensi vitamin K
- filoquinon dan menaquinon hanya diabsorbsi bila ada
garam empedu, kemudian ke pembuluh limfe
- menadion (karena larut dalam air) dapat diabsorbsi tanpa
adanya garam empedu, kemudian ke peredaran darah
umum
- menadion merupakan bentuk vitamin K yang bisa
digunakan untuk pengobatan
- disimpan di hati (>>) dan jaringan perifer (<)

21
12/2/2008

Fungsi vitamin K:
- untuk memelihara kadar normal dari faktor-faktor
pembekuan darah (yakni faktor II, VII, IX, X yang
disintesa di hati dalam bentuk prekursor yang inaktif).
Pengaktifan faktor-faktor tersebut perlu vitamin K
- berperan pada sintesa faktor II (protrombin) di hati, yaitu
pada transisi mRNA protrombin untuk membentuk
molekul protrombin yang fungsional
- sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi
oksidasi

Defisiensi vitamin K:
- jarang terjadi, karena vitamin K banyak dalam makanan

- terjadi karena:
a. kegagalan absorbsi vitamin K karena kurangnya
garam empedu
b. penyakit-penyakit usus
c. pemberian jangka lama obat-obatan yang membunuh
bakteri usus
d. pemberian antagonis vitamin K: heparin, salisilat dan
bishidroksikoumarin
- defisiensi vitamin K menyebabkan:
a. hipoprotrombinemia
b. tendensi perdarahan meningkat akibat penurunan
faktor pembekuan darah
c. pada bayi (karena ususnya steril) dapat terjadi
perdarahan pencegahannya: sebelum persalinan
diberikan pengobatan vitamin K pada ibu

22
12/2/2008

Hipervitaminosis K:
- pemberian dosis menadion berlebihan: pemecahan
eritrosit berlebihan (tidak terjadi pada vitamin K1)

Sumber vitamin K:
- tumbuh-tumbuhan berwarna hijau, tomat
- keju, kuning telur, hati
- disintesa oleh bakteri usus

Kebutuhan vitamin K:
- belum dapat ditentukan dengan pasti karena defisiensi
vitamin K jarang terjadi

VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR


Mempunyai struktur kimia yang bermacam-macam dan
mempunyai bagian molekul yang polar yang larut dalam
air
Dpt disintesa oleh tumbuh-tumbuhan (kecuali vitamin B12):
kacang-kacangan, padi-padian, tumbuhan berdaun
hijau. Juga terdapat di sel ragi, daging dan susu
Terdiri dari: a. vitamin B complex
b. vitamin C
Karena larut dalam air, maka tidak stabil dalam
penyimpanan sehingga harus selalu ada dalam diet
(kecuali vitamin B12 yang dapat disimpan beberapa
tahun di hati manusia normal sehingga hati dapat
menyuplai vitamin B12)
Berperan sebagai koenzim adatu kofaktor pada reaksi
enzimatik, dapat diekskresi melalui urine dan jarang
menumpuk sampai menyebabkan keracunan

23
12/2/2008

A. Vitamin B kompleks
Vitamin Bc yang penting dan terdapat dalam makanan
adalah:
1. B1 = tiamin / aneurin / faktor anti beri-beri
2. B2 = riboflavin / laktoflavin
3. B3 = asam pantotenat
4. B5 = niasin / asam nikotinat / P.P faktor = vitamin G
5. B6 = piridoksin
6. B7 = biotin = vitamin H
7. B9 = asam folat / asam pteroil glutamat
8. B12 = siano kobalamin / anti anemia pernisiosa

1. Tiamin (B1)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan kristal putih yang larut air, sedikit larut
alkohol, bau dan rasanya seperti ragi
- mudah dioksidir sehingga terjadi tiokhrom (tiokhrom
dipakai untuk penentuan kadar tiamin)
- inaktif bila direduksi atau kena sinar UV
- relatif stabil terhadap asam atau pemanasan kering
sampai 100°C, tetapi mengalami destruksi lambat pada
pemanasan basah
- enzim tiaminase (dalam ikan mentah tertentu) bersifat
tidak tahan panas, dapat membuat tiamin menjadi
inaktif

24
12/2/2008

- pada hewan percobaan dengan diet mengandung ikan


mentah 10% atau lebih akan terjadi paralisis “chastek”
yang disebabkan defisiensi tiamin
- terdiri dari cincin pirimidin dan tiasol
- di alam bebas terdapat dalam bentuk tiamin HCl

Metabolisme vitamin B1:


- tiamin dapat disintesa tumbuhan dan jasad renik
(termasuk bakteri dalam usus manusia walaupun
kurang berarti karena disintesa dalam bentuk terikat)
- dalam bentuk bebas mudah diabsorbsi di usus dan tidak
dapat disimpan tubuh dalam jumlah besar
- kelebihan tiamin akan diekskresi melalui urine sehingga
tidak sampai terjadi keracunan

- setelah diabsorbsi di otak dan hati, tiamin mengalami


fosforilasi menjadi bentuk aktifnya, yaitu tiamin piro
phosphat (TPP)
- fosforilasi terjadi atas bantuan enzim tiamin
pirofosfotransferase (tiamin pirofosfokinase) yang
prosesnya butuh ATP
- enzim fosfatase yang ada dalam bahan makanan, saluran
pencernaan dan jaringan manusia lainnya sanggup
melepaskan pirofosfat ini dari tiamin

Fungsi vitamin B1:


- terutama diperlukan dalam metabolisme karbohidrat
- berfungsi sebagai koenzim dalam bentuk TPP atau
disebut TDP (tiamin diphosphate) pada:

25
12/2/2008

* reaksi dekarboksilasi oksidatif dari asam piruvat,


dimana dalam kompleks enzim piruvat
dehidrogenase, hidroksi-etil TPP berperan sebagai
bagian dari kompleks enzim yang mentransfer
gugusan asetaldehid
* reaksi transketolase, dimana TPP berperan sebagai
koenzim yang mirip pada reaksi dekarboksilasi
oksidatif, yakni mentransfer gugusan glikoaldehid
* reaksi dekarboksilasi oksidatif dari asam ketoglutarat
menjadi suksinil koenzim A dan CO2

Defisiensi vitamin B1:


- defisiensi yang berat dapat berakibat:
1. gangguan pertumbuhan pada hewan muda

2. polineuritis yang ada pada manusia dapat disertai


perubahan kardiovaskuler dan edema. Gejala utama
pada manusia dapat dibagi 3:
a. gejala susunan saraf = dry beri-beri
b. gejala edema = wet beri-beri
c. gejala jantung = acute pernicious beri-beri
Ketiga gejala tersebut di atas dapat bercampur
(mixed beri-beri) yang sering disertai defisiensi
vitamin Bc yang lainnya
3. gangguan saluran cerna, misal: turunnya nafsu
makan, gangguan pencernaan dan obstipasi
4. kurangnya TPP dapat mengakibatkan penumpukan
substrat pada reaksi yang dikatalisanya, misal:
piruvat, gula pentosa dan ketoglutarat

26
12/2/2008

- defisiensi vitamin B1 dapat terjadi pada:


1. masukan diet yang kurang
2. gangguan pencernaan / kerusakan organ
3. akibat pemberian ikan mentah yang mengandung
enzim tiaminase

Sumber vitamin B1:


- terdapat pada hampir semua tumbuhan dan semua
jaringan hewan yang dimakan
- didapati berlimpah pada padi-padian yang tidak terlalu
dibersihkan kulit arinya, hati dan daging
- makanan tertentu yang diperkaya vitamin B1: tepung-
tepungan, mentega, jagung dan makaroni

Kebutuhan vitamin B1:


- manusia dewasa: rata-rata 0,5 mg / 1000 kal
- kebutuhan tergantung:
* umur: anak-anak > dewasa
* aktivitas: makin besar kebutuhan kalori, makin besar
pula kebutuhan akan vitamin B1
* besarnya tubuh: makin besar tubuh, kebutuhan
vitamin B1 semakin besar pula
* kehamilan dan laktasi: kebutuhan >
* diet lemak dan protein mengurangi kebutuhan tiamin;
diet karbohidrat meningkatkan kebutuhan tiamin
* pada keadaan demam: kebutuhan meningkat

27
12/2/2008

2. Riboflavin (B2)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan kristal berwarna kuning orange yang larut
dalam air dan berfluorescensi kuning kehijauan
- tidak mudah teroksidasi
- stabil pada pemanasan dan asam, tetapi peka terhadap
sinar UV
- terdiri dari struktur “heterotricyclic” yang terikat pada
ribitol
- di alam didapati sebagai pigmen bebas riboflavin fosfat
atau sebagai penyusun flavoprotein

Metabolisme vitamin B2:


- setelah diabsorbsi (dalam mukosa usus dengan
dikatalisa enzim flavokinase) riboflavin mengalami
fosforilasi menjadi: riboflavin fosfat atau riboflavin
mononukleotida yang kemudian akan diabsorbsi lebih
lanjut
- fosforilasi riboflavin dilakukan enzim flavokinase yang
aktifitasnya dapat dihambat oleh klorpromazin (CPZ)
- walaupun penimbunan relatif terbatas, riboflavin didapati
dalam hati dan ginjal dalam jumlah yang lebih banyak
- riboflavin adalah komponen dari koenzim:
1. FMN (Flavin Mono Nukleotida): yang dibentuk dengan
reaksi fosforilasi riboflavin dan memerlukan ATP
2. FAD (Flavin Di Nukleotida): yang dibentuk dari FMN
ditambah bagian AMP dari molekul ATP lain

28
12/2/2008

- Diekskresi melalui faeces (terutama) dan melalui urine.


Bila masukan riboflavin berlebih, maka akan lebih
banyak yang diekskresi melalui urine sehingga tidak
terjadi keracunan riboflavin
- diekskresi terutama dalam bentuk bebas dan sebagian
kecil dalam bentuk esterfosfat
- riboflavin bebas tidak dapat melewati placenta, tetapi
pada hewan yang hamil estrogen menginduksi
pembentukan protein pengemban riboflavin dan akan
mentransport riboflavin menembus placenta, masuk
peredaran darah bayi

Fungsi vitamin B2:


- FMN dan FAD beperan sebagai gugus prostetik enzim-
enzim-enzim oksidasi-reduksi pada rantai respirasi dari
metabolisme sel, yang disebut flavoenzim atau
flavoprotein dan berfungsi dalam transport elektron
- Flavoprotein yang mengandung satu atau lebih logam
sebagai kofaktor tambahan disebut metaloflavoprotein
- sangat diperlukan pada metabolisme protein
- FAD merupakan bentuk yang lebih aktif dalam reaksi-
reaksi yang berkaitan dengan asam-asam amino, asam
lemak dan karbohidrat
- dalam siklus katalitik, flavoprotein akan direduksi secara
reversibel menghasilkan FMNH2 dan FADH2

29
12/2/2008

Defisiensi vitamin B2:


- penyakit khusus karena defisiensi vitamin B2 jarang
ditemukan, tetapi pada pellagra yang disebabkan
kekurangan niacin biasanya juga terdapat kekurangan
riboflavin
- pada manusia defisiensi vitamin B2 dapat menyebabkan:
* fisura pada sudut mulut (cheilosis), pada lipatan
telinga dan hidung
* lidah bengkak dan merah (glossitis)
* perlukaan-perlukaan kulit
* vaskularisasi kornea, fotofobi, mata kering dan merah
- dapat terjadi pada:
* diet yang terlalu banyak karbohidrat dan kekurangan
protein (misal: susu, telur dan kekurangan sumber
nabati lainnya)

* gangguan GIT tau penyakit kronis yang menyebabkan


nafsu makan menurun
* penyembuhan luka, misal: luka operasi, luka bakar
dan trauma
* masa pertumbuhan, bumil dan buteki

Sumber vitamin B2:


- susu, daging, hati, ginjal, jantung, ikan dan telur, buah-
buahan
- vitamin B2 dapat disintesa semua tumbuhan dan banyak
mikroorganisme, tetapi tidak dapat disintesa oleh
hewan tingkat tinggi

Kebutuhan vitamin B2:


- pada anak-anak dan dewasa: 0,4 – 1,8 mg/hr

30
12/2/2008

3. Asam Pantotenat (B3)


Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan suatu amida dari asam pantoat dan ß alanin
- berupa kristal putih
- larut dalam air sehingga tidak terjadi intoksikasi
- stabil dalam larutan netral
- stabil terhadap pemanasan basah, oksidasi dan reduksi,
tetapi mudah rusak oleh pemanasan kering pada media
asam dan basa

Metabolisme vitamin B3:


- vitamin B3 dapat diabsorbsi dengan mudah dalam usus
dan selanjutnya akan mengalami: fosforilasi oleh ATP,
penambahan sistein, dekarboksilasi adenilasi dengan
ATP dan fosforilasi lagi dengan ATP pada bagian ribosa
sehingga asam pantotenat akan menjadi koenzim A

- koenzim A ini mempunyai gugus adenin di satu ujung


dan gugus thiol di ujung lainnya

Fungsi vitamin B3:


- asam pantotenat merupakan bagian dari koenzim A
- gugus thiol dari koenzim A berfungsi sebagai pembawa
(carrier) dari gugus asil pada reduksi-oksidasi dan
sintesa asam lemak, reaksi asetilasi dan pada proses
dekarboksilasi oksidatif dimana TPP juga ikut berperan
- dalam fungsinya, koenzim A akan menjadi asil koenzim A
yang selanjutnya akan berperan dalam berbagai jalur
metabolisme dalam tubuh (metabolisme karbohidrat,
lemak, protein), misal:
* aktivasi asam asetat yang diperoleh dari karbohidrat,
lemak dan asam amino untuk masuk ke dalam siklus
Krebs

31
12/2/2008

* aktivasi asam lemak untuk lipogenesis, untuk oksidasi


lemak dan untuk penyediaan energi
* aktivasi asam amino untuk berbagai reaksi sintesis
* aktivasi asetat sebagai precursor cholesterol
* untuk pembentukan hormon steroid, yang berkaitan
erat dengan kholesterol maupun asam asetat aktif
* aktivasi asam asetat untuk berkombinasi dengan obat
sulfonamid sehingga mudah diekskresi

Defisiensi vitamin B3:


- gejalanya (pada manusia):
* sakit kepala, mudah lelah, depresi mental
* gangguan kardiovaskular dan pencernaan
* parestesia / anestesia

- pada hewan menyebabkan:


* gangguan pertumbuhan dan reproduksi
* rambut / bulu menjadi abu-abu, spectacled eye
* gangguan kulit, mukosa dan kornea
- biasanya terjadi bersama dengan defisiensi vitamin Bc
lainnya

Sumber vitamin B3:


- hati, telur, ginjal, susu, mentega, kacang-kacangan, padi-
padian, kentang dan ragi
- dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, sekam gandum

Kebutuhan vitamin B3:


- ± 10 mg/hr

32
12/2/2008

4. Niasin (B5) = Pellagra Preventive (PP) Factor


Sifat fisik dan kimiawi:
- niasin ami adalah amida dari niasin
- niasin adalah nama umum dari asam nikotinat yang
mudah berubah menjadi nikotin amida ( merupakan
turunan piridin), yaitu komponen tak beracun dari
alkaloid nikotin tembakau yang toksik
- berupa kristal putih berbentuk jarum
- larut dalam air dan stabil terhadap panas

Metabolisme vitamin B5:


- asam nikotinat diabsorbsi di usus halus sebagai
nikotinat

- dalam sitosol sel, nikotinat mengalami fosforilasi


menjadi NMN (Nikotinat Mono Nukleotida), yang
selanjutnya mengalami adenilasi oleh ATP dan
penambahan gugus amida dari glutamin membentuk
koenzim NAD+ (Nikotin amida Adenin Dinukleotida).
NAD+ dapat mengalami fosforilasi menjadi NADP+
(Nikotin amida Adenin Dinukleotida Phosphat) yang
juga merupakan koenzim
- Niasin juga dapat disintesa dari asam amino triptofan di
hati dan ginjal, yang prosesnya memerlukan piridoksal
fosfat (suatu bentuk koenzim aktif dari piridoksin). Dari
60 mg triptofan dapat dihasilkan 1 mg niasin
- Niasin diekskresi melalui urine sebagian besar sebagai
turunan N-metil nikotin amida

33
12/2/2008

Fungsi vitamin B5:


- NAD+ dan NADP+ berperan sebagai koenzim pada reaksi
oksidasi-reduksi, yaitu pada transfer elektron
(hidrogen), yang erat berkaitan dengan fungsi FMN,
FAD dan enzim dehidrogenase

Defisiensi vitamin B5:


- dapat menyebabkan Pellagra (dermatitis), gangguan
saraf, lidah kemerahan, diare dan kemunduran mental
- pellagra dapat pula disebabkan karena defisiensi
triptofan dan vitamin B6

Hipervitaminosis B5:
- hipervitaminosis asam nikotinat (bukan niasin amida)
dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, gangguan
GIT dan penurunan kholesterol darah (mekanisme?)

- pemberian niasin sampai dengan 2 g/kgBB pada


umumnya tidak beracun

Sumber vitamin B5:


- daging, hati, ikan, telur, tumbuh-tumbuhan yang
mengandung asam nikotinat (gandum, ragi, kulit ari
beras dan kacang-kacangan) merupakan sumber niasin
yang baik
- buah dan sayuran hanya sedikit mengandung niasin
- sebagian besar hewan dan tumbuhan dapat mensintesa
niasin dari triptofan (tetapi pada jagung kandungan
triptofan rendah niasin juga rendah)

Kebutuhan vitamin B5:


- anak-anak : 5 – 16 mg/hr
- dewasa : 12 – 20 mg/hr
- bumil & buteki :>
- dipengaruhi oleh jumlah protein (AA triptofan dalam diet)

34
12/2/2008

5. Piridoksin (B6)
Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan turunan piridin, yang terdiri dari 3 bentuk
yang erat berkaitan:
1. piridoksin
2. piridoksal (bentuk aldehid)
3. piridoksamin (bentuk amin)
- ketiga bentuk ini sama aktifnya sebagai prazat piridoksal
fosfat
- larut dalam air dan alkohol, sedikit larut dalam pelarut
lemak
- peka terhadap sinar UV dan alkali
- piridoksin tahan pemanasan, tetapi piridoksal dan
piridoksamin tidak

Metabolisme vitamin B6:


- mudah diabsorbsi usus dan didapati pada semua
jaringan tubuh
- dalam sitoplasma ketiganya mengalami fosforilasi
menjadi ester fosfat oleh enzim piridoksal kinase
menjadi piridoksin fosfat, piridoksal fosfat dan
piridoksamin fosfat
- piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat merupakan
bentuk yang lebih poten dan aktif sebagai koenzim
dalam metabolisme tubuh
- piridoksal fosfat merupakan metabolit utama yang ada
dalam plasma, sedangkan bentuk metabolit utama yang
diekskresi melalui urine adalah asam piridoksat

35
12/2/2008

Fungsi vitamin B6:


- piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat dalam
metabolisme protein berperan aktif sebagai koenzim
pada reaksi:
* transaminasi dan dekarboksilasi AA pada berbagai
metabolisme intermedier melalui pembentukan basa
Schiff’s. Dengan serangkaian perpindahan elektron,
piridoksal fosfat dapat berubah menjadi piridoksamin
fosfat dalam pembentukan asam keton. Selanjutnya
dari piridoksamin fosfat + asam keton akan berubah
menjadi piridoksal fosfat dengan memindahkan gugus
amino ke asam keton untuk melengkapi siklus
transaminasi
* deaminasi, misal memindahkan gugus amino dari
serin dan treonin

- piridoksal fosfat diperlukan pada:


* sintesa niasin dari AA triptofan
* transport aktif dalam absorbsi AA masuk sel
* sintesa hemoglobin, yaitu penggabungan AA ke heme
- piridoksin juga berperan pada reaksi transulfurasi, yaitu
transfer sulfur dari metionin ke AA serin membentuk
sistein

Defisiensi vitamin B6:


- jarang terjadi
- dapat terjadi pada:
* penyakit TBC dengan pemberian obat INH jangka
panjang dengan disertai masukan piridoksin kurang,
karena INH dengan piridoksal akan membentuk
piridoksal hidrason yang cepat diekskresi sehingga
terjadi defisiensi piridoksin

36
12/2/2008

* pellagra, mengingat sintesa niasin dari triptofan


memerlukan piridoksal fosfat
* bayi, karena pada pemanasan susu dapat terjadi
kerusakan piridoksal dan piridoksamin. Terjadi gejala
muntah, diare, pembesaran perut dan kejang
* orang dewasa dan bumil sulit diketahui. Dapat terjadi
penurunan Hb dan SDP / lekosit

Hipervitaminosis B6:
- dosis piridoksin 1 – 2 g/hr dapat meracuni saraf

Sumber vitamin B6:


- kuning telur, daging, ikan, susu, hati
- kacang-kacangan, padi-padian, gandum, kubis

- bakteri usus juga memproduksi piridoksin, tetapi belum


ditentukan seberapa jauh dapat digunakan tubuh

Kebutuhan vitamin B6:


- pada orang dewasa yang makan protein ± 100 g/hr,
pemberian piridoksin diperkirakan cukup 2 mg/hr
- anak-anak : 0,3 – 1,2 mg/hr
- bumil & buteki : 2,5 mg/hr

37
12/2/2008

6. Biotin (B7) = vitamin H


Sifat fisik dan kimiawi:
- adalah turunan imidasol
- berupa kristal berbentuk jarum panjang yang larut dalam
air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam eter dan
khloroform
- stabil terhadap panas

Metabolisme vitamin B7:


- dalam makanan biotin terdapat dalam bentuk bebas dan
terikat
- dalam bentuk terikat, biotin mudah dipecah oleh enzim
proteolitic
- biotin diabsorbsi di ileum

- pengambilan biotin oleh tubuh dari berbagai bahan


makanan dapat berbeda-beda, misal:
* biotin dari jagung dan kacang kedele dapat diambil
seluruhnya
* biotin dari gandum hampir tidak dapat diambil
- sebagian besar biotin yang diabsorbsi berasal dari
sintesa flora usus maka biotin yang diekskresi melalui
urine dan faeces 3 – 6x lebih banyak daripada biotin
yang dimakan

Fungsi vitamin B7:


- sebagai koenzim N karboksi biotinil lisin, yaitu
komponen spesifik dari sub unit multi enzim yang
mengkatalisa reaksi karboksilasi, misal pada:

38
12/2/2008

* enzim piruvat karboksilase


* asetil ko A karboksilase
* propionil ko A karboksilase
* β metil krotonil ko A karboksilase
- juga berperan sebagai koenzim pada proses deaminasi
gugus amino dari asam amino tertentu, misal: asam
aspartat, serin dan treonin

Defisiensi vitamin B7:


- dapat terjadi karena:
* pemberian obat-obatan antibiotika yang membunuh
flora usus
* pemberian putih telur yang berlebihan. Putih telur
mengandung avidin (yaitu protein yang labil terhadap
panas, yang dapat mengikat erat biotin sehingga
biotin tidak dapat diabsorbsi)

- akibat defisiensi vitamin B7:


* dermatitis
* gangguan pertumbuhan
* botak
* otot kehilanga kontrol

Sumber vitamin B7:


- bakteri usus (terutama), hati, ginjal, susu, ragi, kuning
telur dan tomat

Kebutuhan vitamin B7:


- dewasa : 150 – 300 µg/hr

39
12/2/2008

7. As. Folat (B9) = Folacin = As. Pteroil Glutamat (PGA) =


Vitamin M
Sifat fisik dan kimiawi:
- berasal dari kata folium (bahasa Yunani) = daun
- terdiri dari:
* cincin heterobisiklik pteridin
* asam glutamat
* para amino asam bensoat (PABA)
- merupakan kristal kuning yang sedikit larut air dan tidak
larut dalam pelarut lemak
- stabil pada pemanasan dalam suasana netral dan alkali

Metabolisme vitamin B9:


- sel hewan tidak dapat mensintesa PABA atau
menggabungkan asam glutamat pada asam pteroat
sehingga selalu dibutuhkan asam folat dalam dietnya

- dalam tumbuh-tumbuhan, asam folat terdapat dalam


bentuk poliglutamat yang mengandung 3 s/d 7 gugusan
glutamat. Bentuk ini sukar diabsorbsi
- setelah mengalami hidrolisa di usus oleh enzim khusus
(folil poliglutamat hidrolase) asam folat diserap dalam
bentuk pteroil mono glutamat dan sebagian besar akan
direduksi menjadi tetra hidrofolat (H4 folat) yang
prosesnya perlu enzim dihidrofolat reduktase dan
NADPH. Selanjutnya mengalami metilasi menjadi N5
metil H4 folat. Reduksi dan metilasi ini terjadi dalam sel
usus
- pada manusia normal, setelah pemberian per oral asam
folat dalam bentuk apa pun, akan terjadi kenaikan
konsentrasi N5 metil H4 folat dalam plasma. Dalam
plasma hampir 2/3 asam folat terikat protein

40
12/2/2008

- asam folinat (N5 formil H4 folat) merupakan bentuk H4


folat yang stabil dan dapat diberikan per oral atau
parenteral. Asam folinat ini merupakan bentuk asam
folat tereduksi, yang tidak memerlukan bantuan folat
reduktase untuk berfungsi sebagai pembawa karbon
tunggal. Tetapi dalam usus, sebelum diabsorbsi,
sebagian besar gugusan formil akan diganti menjadi
gugusan metil
- dalam hati, sebagian besar asam folat terdapat dalam
bentuk konjugasi dengan penta glutamil
- pada waktu folat disaring glomerulus ginjal, hanya
sebagian kecil yang direabsorbsi oleh tubulus ginjal
- asam folat diekskresi melalui urine dan empedu

Fungsi vitamin B9:


- berfungsi sebagai molekul pembawa untuk C tunggal (a
carrier molecul for single carbon), dimana dalam
fungsinya ini asam folat akan direduksi menjadi tetra
hidrofolat (H4 folat) oleh enzim dihidrofolat reduktase
yang prosesnya membutuhkan NADPH (sebagai donor
H) dan vitamin C. Sebagai sumber ‘single carbon’
adalah gugusan metil, metilen, metenil, formil atau
formimino. Peranan enzim dihidrofolat reduktase dapat
dihambat oleh trimetoprim dan ametopterin
(methotrexat) yang merupakan obat infeksi dan obat
kanker. Trimetoprim merupakan penghambat selektif
enzim dihidrofolat reduktase pada bakteri gram – dan
hanya sedikit menghambat enzim tersebut pada
mamalia

41
12/2/2008

- ametopterin (methotrexat) dapat menghambat enzim


dihidrofolat reduktase pada bakteri maupun mamalia
- serin merupakan sumber utama C tunggal bagi H4 folat,
dimana setelah memberikan gugus hidroksi metilennya
kepada H4 folat akan dihasilkan N5 N10 metilen H4 folat
dan glisin
- N5 N10 metilen H4 folat mempunyai peran sentral dalam
metabolisme, yaitu:
* dapat direduksi menjadi N5 metil H4 folat yang
berperan dalam fungsi kobalamin, yaitu sebagai
donor metil pada homosistein
* dapat mengalami dehidrogenasi menjadi N5 N10
metenil H4 folat yang berfungsi menyediakan karbon
pada posisi 8 purin

* purin merupakan komponen nucleoprotein. N5 N10


metenil H4 folat dapat berisomerasi menjadi N10 formil
H4 folat (berfungsi menyediakan karbon pada posisi 2
cincin purin) atau N5 formil H4 folat = asam folinat.
Asam folinat juga dapat dibentuk dari H4 folat yang
menerima gugus formimino dari asam formimino
glutamat, menjadi N5 formimino H4 folat. Setelah
mengalami deaminasi, N5 formimino H4 folat akan
menjadi N5 N10 metenil H4 folat dan selanjutnya
berisomerasi menjadi asam folinat. Asam formimino
glutamat (Figlu) merupakan hasil pemecahan AA
histidin. Pada defisiensi folat, figlu akan tertimbun bila
diberikan histidin per oral

42
12/2/2008

* menyediakan gugus metil pada deoksi uridilat untuk


membentuk timidilat, yaitu prazat yang diperlukan
untuk sintesa DNA. Dalam proses ini perubahan
metilen menjadi metil adalah proses reduksi yang
disertai oksidasi H4 folat sehingga dihasilkan
dihidrofolat (H2 folat)
* menyediakan gugus hidroksi metilen untuk glisin
sehingga dihasilkan reaksi sebaliknya, jadi terbentuk
kembali serin dan H4 folat
- juga berperan sebagai molekul pembawa C tunggal pada
pembentukan heme dari hemoglobin

Defisiensi vitamin B9:


- menyebabkan anemi megaloblastik, glositis dan
gangguan GIT

- karena masukan yang kurang adekuat, absorbsi yang


terganggu dan metabolisme yang abnormal
- pemberian asam folat pada anemi pernisiosa (karena
defisiensi vitamin B12) dapat menyembuhkan aneminya
tetapi tidak menyembuhkan gejala neurologisnya.
Karena eratnya hubungan metabolisme kobalamin (B12)
dan asam folat (B9) pada anemia megaloblastik, maka
defisiensi kedua vitamin ini sukar dibedakan dari gejala
kliniknya
- pemberian asam folat 300 – 500 µg/hr pada anemi karena
defisiensi asam folat akan memberi respon hematologi
yang baik, tetapi dosis ini belum memberi respon pada
defisiensi vitamin B12

43
12/2/2008

Sumber vitamin B9:


- tumbuh-tumbuhan / sayuran ( sumber utama), ragi, hati
dan ginjal
- sumber lainnya: daging, gandum, umbi-umbian, tomat,
pisang, nasi dan jagung

Kebutuhan vitamin B9:


- dewasa : 400 µg/hr
- bumil & buteki :>
- anak-anak : tergantung umur dan BB

8. Kobalamin (B12) = Vitamin Pernicious Anemi = Faktor


Ekstrinsik dari Castle
Sifat fisik dan kimiawi:
- terdiri dari:
* cincin tetra pirol dari porfirin dengan ion cobalt di
tengahnya
* 5,6 dimetil benzimidazol
* ribosa
* fosfat
- disebut:
* vitamin B12 a (siano kobalamin) bila pada kobalt
terdapat sianida
* vitamin B12 b (aquoko balamin = hidrokso kobalamin)
bila pada kobalt terdapat hidroksil
* vitamin B12 c (nitrito kobalamin) bila pada kobalt
terdapat nitrit

44
12/2/2008

- vitamin B12 b dan B12 c akan berubah menjadi vitamin B12 a


bila ada sianida
- sianokobalamin merupakan bentuk yang stabil terhadap
panas dan larut dalam air
- berupa kristal yang tidak punya rasa dan bau

Metabolisme vitamin B12:


- diabsorbsi di ileum dengan bantuan faktor intrinsik
Castle (suatu glikoprotein yang disekresi oleh sel
parietal mukosa lambung) yang tidak dirusak oleh
enzim pankreas. Protein R yang berasal dari kelenjar
ludah dan lambung merupakan protein yang dapat
mengikat kobalamin pada pH asam lebih erat daripada
ikatan faktor intrinsik Castle (sayangnya protein R
dapat dirusak enzim pankreas)

- setelah melewati mukosa ileum, faktor intrinsik Castle


dilepas dan vitamin B12 dipindahkan ke protein
transport plasma, yaitu transkobalamin II
- transkobalamin I yang terdapat pada plasma dan hati
juga protein transport untuk kobalamin, namun lebih
merupakan bentuk efektif simpanan kobalamin di hati
- kobalamin disekresi pada empedu dan ikut pada
sirkulasi enterohepatik. Bila sirkulasi enterohepatik
terganggu, maka kebutuhan kobalamin meningkat
- dalam sirkulasi, kobalamin terutama terdapat dalam
bentuk metil kobalamin dan sedikit hidroksokobalamin
- dalam hati, 70% dari kobalamin terdapat dalam bentuk 5
deoksi adenosil kobalamin; 3% sebagai metil kobalamin
dan sisanya hidroksokobalamin

45
12/2/2008

- kompleks transkobalamin II akan melepaskan kobalamin


pada jaringan, masuk ke dalam sel dan terdapat dalam
sitosol sel dalam bentuk hidroksokobalamin, yang
selanjutnya dapat berubah menjadi metil kobalamin
atau kobalt mengalami reduksi di mitokondria menjadi 5
deoksi adenosil kobalamin

Fungsi vitamin B12:


- sebagai koenzim:
* pada metilasi homosistein menjadi metionin (di
sitoplasma), dimana metil kobalamin sebagai koenzim
dan N5 metil H4 folat sebagai sumber metil
* pada isomerasi (metil-malonil ko A menjadi suksinil ko
A), dimana L metil-malonil ko A mutase sebagai enzim
dan 5 deoksi adenosil kobalamin sebagai koenzim

- berperan pada hematopoiesis, yaitu kobalamin berperan


tidak langsung pada pembentukan sel-sel darah melalui
aktivasi koenzim asam folat
- pada hewan: mempercepat pertumbuhan

Defisiensi vitamin B12:


- karena malabsorbsi atau pelepasan kobalamin pada
jaringan terganggu
- menyebabkan:
* penumpukan N5 metil H4 folat sehingga sekunder akan
terjadi anemi megaloblastik karena akibat gangguan
metilasi homosistein. N5 metil H4 folat tidak dapat
diubah menjadi H4 folat

46
12/2/2008

* homosistinuria dan metil malonil aciduria, sehingga


terjadi defisiensi sekunder dari defisiensi metionin
dapat terjadi gejala neurologis
* bila terjadi defisiensi faktor intrinsik dari Castle,
kobalamin tidak dapat diserap sehingga terjadi anemi
pernisiosa

Sumber vitamin B12:


- hati, susu, daging, telur, ikan, tiram
- kobalamin juga disintesa bakteri. Pada hati hewan dan
hasil sintesa bakteri, kobalamin terdapat dalam bentuk
metil kobalamin
- tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kobalamin

Kebutuhan vitamin B12:


- dewasa : 3 µg/hr
- bumil & buteki : 4 µg/hr

47
12/2/2008

B. Asam Askorbat = Vitamin C


Sifat fisik dan kimiawi:
- merupakan derivat monosakarida yang mempunyai
gugus enediol dan mempunyai 2 rumus bangun yang
erat, yaitu sebagai asam askorbat dan dehidro asam
askorbat. Dehidro asam askorbat terjadi karena
oksidasi spontan dari udara. Keduanya merupakan
bentuk aktif yang terdapat dalam cairan tubuh
- merupakan kristal putih tidak berbau yang larut dalam air
(tetapi kurang stabil), tidak larut dalam lemak
- stabil dalam larutan dan penyimpanan dingin, peka
terhadap pemanasan dan oksidasi (terutama bila ada
Cu, maka vitamin C adalah pereduksi yang kuat)

Metabolisme vitamin C:
- mudah diabsorbsi di usus. Pada manusia tidak dikenal
keracunan vitamin C tetapi vitamin C dapat diubah
menjadi oksalat. Garam kalsium oksalat tidak larut
sehingga dapat terbentuk batu ginjal maupun batu
kandung kencing
- pada jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan terdapat
konsentrasi vitamin C yang besar dibandingkan
konsentrasi vitamin larut dalam air lainnya
- vitamin C tidak disimpan dalam jaringan tertentu, tetapi
didistribusikan di seluruh jaringan tubuh, walaupun
pada jaringan-jaringan tertentu (kelenjar adrenal, otak,
ginjal, hati, pankreas, timus dan limpa) kadar vitamin C
lebih tinggi
- ekskresi dalam urine dalam bentuk asam askorbat
(terutama), asam dehidroaskorbat dan asam oksalat

48
12/2/2008

Fungsi vitamin C:
- pembentukan jaringan kolagen, jaringan ikat, dinding
kapiler, dinding kapiler maupun matrix tulang
- metabolisme tirosin, fenilamin, asam folat, kholesterol
- absorbsi besi, pembentukan dan pemotongan Hb
- anti oksidant
- anti stress
Berkaitan dengan fungsi tersebut di atas, maka vitamin C
sangat diperlukan pada:
- penyembuhan luka: sesudah operasi, luka bakar, dsb
- keadaan panas dan infeksi (dosis tinggi: mencegah
common cold)
- reaksi stress (misal: patah tulang, sakit berat, shock)
- periode pertumbuhan

Defisiensi vitamin C:
- disebabkan karena masukan yang kurang
- terjadi gangguan pembentukan jaringan kolagen dan
dinding kapiler sehingga mudah terjadi pendarahan dan
anemi
- bentuk simpanan vitamin C tidak dapat cepat
dikosongkan dari tubuh, sehingga 3 – 4 bulan keadaan
makanan tanpa vitamin C baru terjadi scurvy (scorbut)
Kadar vitamin C dalam urine, darah dan makanan dapat
diperiksa dengan cat sodium 2,6 dikhlorofenol
indofenol
Normal kadar vitamin C dalam plasma: 0.6 – 2,5 mg/100ml

49
12/2/2008

Sumber vitamin C:
- terutama adalah buah-buahan (jeruk, tomat, dll) dan
sayuran segar berdaun hijau
- asam askorbat dapat disintesa pada berbagai tumbuh-
tumbuhan dan hampir semua hewan, kecuali primata
dan marmot yang diduga kekurangan enzim untuk
merubah asam L gulonat menjadi asam askorbat. Oleh
karena itu, primata dan marmot perlu asam askorbat
dari makanan

Kebutuhan vitamin C:
- dewasa : 45 mg/hr
- anak-anak : 35 mg/hr
- bumil & buteki : 60 mg/hr

FAKTOR NUTRISI ESENSIAL LAINNYA


Beberapa faktor nutrisi esensial ini bukan vitamin yang
sebenarnya, tetapi dalam aktivitasnya berkaitan dengan
vitamin (umumnya dengan vitamin Bc), maka disebut
pseudo vitamin
A. Kholin
- bagian dari lesitin, yang merupakan komponen dari
membran sel
- diperoleh dari hidrolisa asetil kholin
- diperlukan untuk aktivitas urat saraf
- defisiensi kholin dapat menyebabkan perdarahan pada
mata dan ginjal serta perlemakan hati
- sumber: daging, telur, mentega, padi-padian, kacang
kacangan

50
12/2/2008

B. Inositol
- adalah senyawa heksa hidro sikloheksan
- yang terpenting: mioinositol
- terdapat pada jaringan otot, jaringan mata dan
eritrosit
- defisiensi: gangguan pertumbuhan badan dan rambut
- sumber: tumbuh-tumbuhan (sayur-sayuran, ragi, susu,
kacang-kacangan)
- asam phytat yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan
merupakan ester heksa fosfat dari inositol
- asam phytat + calcium calcium phytat yang tidak
larut sehingga menurunkan absorbsi calcium dan
dapat menyebabkan Ricketsia

C. PABA (Para Amino Bensoic Acid)


- merupakan bagian dari molekul asam folat, jadi
penting untuk sintesa asam folat
- karena struktunya mirip/sama, PABA dapat memblokir
efek obat sulfanilamid
- mencegah rambut dan bulu jadi putih (pada hewan
percobaan)
- sumber: hati, ragi, gandum, kulit ari beras

D. Bioflavonoid = vitamin Q
- adalah citrin yang bahan aktifnya adalah hesperidin
- flavanon, flavon dan flavonol merupakan bahan-bahan
dengan aktivitas bioflavonoid
- berperan pada pemeliharaan permeabilitas dan
kerapuhan pembuluh darah, maka disebut vitamin P
(permeabilitas)

51
12/2/2008

- mencegah destruksi oksidatif asam askorbat dan


melalui inilah secara tidak langsung bioflavonoid
memelihara permeabilitas kapiler
- sumber: buah-buahan, bunga-bungaan, tumbuh-
tumbuhan lainnya

E. Asam Lipoat
- merupakan asam lemak yang mengandung S
- diperlukan pada metabolisme karbohidrat, yaitu pada
dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan asam α
ketoglutarat, sebagai koenzim atau bagian koenzim
yang disebut LTPP (Lipo Thiamin Pyro Phosphate)
- juga disebut POF (Pyruvate Oxidation Factor)
- terdapat pada jaringan-jaringan aktif
- sumber utama: hati dan ragi

52

Anda mungkin juga menyukai