Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA

NOMOR 05 TAHUN 2002


TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KOTA PALANGKA RAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PALANGKA RAYA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Otonomi


Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah,
perlu melaksanakan penataan Organisasi Perangkat
Daerah Kota Palangka Raya;
b. bahwa Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 13 Tahun 2000 tidak sesuai lagi dengan
kebutuhan dan beban tugas, oleh sebab itu Peraturan
Daerah Kota Palangka Raya yang dimaksud perlu
ditinjau lagi;
c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud
pada huruf (b) perlu menetapkan Peraturan Daerah
Kota Palangka Raya tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Kota Palangka Raya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965 tentang


Pembentukan Kotapraja Palangka Raya (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2753);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3839);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 72, Tambahan Negara Republik Indonesia
Nomor 3848);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat
dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84
Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 165);
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA PALANGKA RAYA
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA


TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA KERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT KOTA PALANGKA RAYA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu
berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat
Daerah Otonom yang lain serta Badan Eksekutif Daerah;
3. Walikota adalah Walikota Palangka Raya;
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya;
5. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat adalah
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota
Palangka Raya yang selanjutnya disingkat badan Kesbang Linmas;
6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan
Masyarakat dan Ketertiban Umum Kota Palangka Raya;
7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil
yang melaksanakan tugas khusus sesuai dengan keahlian dan
kebutuhan.
8. Ketua Kelompok Jabatan Fungsional adalah Pimpinan Kelompok
Jabatan Fungsional Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Kota Palangka Raya.

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2

(1)Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan


Masyarakat terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Sekretaris terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program
3. Bidang Hubungan Antar Lembaga terdiri dari:
1. Sub Bidang Hubungan dengan Lembaga Legislatif, Partai
Politik dan Lembaga Pemilu.
2. Sub Bidang Hubungan dengan Organisasi Masyarakat, Profesi
dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
4. Bidang Integrasi Bangsa terdiri dari:
1. Sub Bidang Pembauran Bangsa.
2. Sub Bidang Wawasan Kebangsaan
5. Bidang Pengkajian masalah Strategis dan
Perlindungan Masyarakat terdiri dari:
1. Sub Bidang Pengkajian Masalah Politik dan Ekonomi.
2. Sub Bidang Pengkajian Masalah Ideologi dan Sosial Budaya.
3. Sub Bidang Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban Umum.
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)Bagan Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat Kota Palangka Raya sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 3

(1) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota


Palangka Raya adalah unsur Pelaksana Teknis Pemerintah Kota
Palangka Raya di bidang Kesatuan bangsa, Perlindungan
Masyarakat dan Ketertiban Umum.
(2)Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota
Palangka Raya dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan dibantu
oleh Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, dan Kepala Sub Bidang,
yang bertanggung jawab kepada Walikota Palangka Raya melalui
Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua
Tugas Pokok
Pasal 4

Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat mempunyai


tugas melaksanakan Pembinaan, Pemberdayaan, Koordinasi dalam
Urusan Rumah Tangga Kota Palangka Raya di Bidang Kesatuan Bangsa,
Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban Umum meliputi ideology,
Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 5

Untuk melaksanakan tugas-tugas sebagaiman dimaksud Pasal 4,


Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat mempunyai
fungsi sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan, mengatur, memberikan monitoring
dan melakukan pembinaan terhadap kegiatan-kegiatan di bidang
Sosial Kemasyarakatan dan Ketertiban Umum;
b. Mengadakan kerjasama dan konsultasi dengan semua Aparatur
Pemerintah dalam rangka membina dan memelihara Stabilitas
Politik, serta mengikuti dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di
bidang Politik;
c. Menyusun bahan pertimbangan Legalitas dan Perijinan;
d. Memfasilitasi masyarakat dalam bentuk Satuan-Satuan
Perlindungan Masyarakt untuk mencegah dan menangkal akibat-
akibat dari berbagai gangguan serta akibat bencan alam dan/atau
akibat bencana lainnya;
e. Mengkoordinasi penyusunan program dan kegiatan operasional
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dalam
rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta
membantu penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Walikota
Palangka Raya;
f. Membantu kelancaran dan kelanjutan roda Pemerintahan di segala
bidang serta memelihara kelanjutan kesejahteraan masyarakat
dalam rangka mempertinggi daya bela dan daya tahan rakyat untuk
Ketahanan Nasional;
g. Melaksanakan pengawasan, pengamanan, dan penertiban kegiatan
Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan serta Lembaga
Swadaya Masyarakat;
h. Melaksanakan tugas-tugas Kesekretariatan, Kepegawaian, Rumah
Tangga, dan Keuangan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat.

Bagian Keempat
Kewenangan
Pasal 6

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,


Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat mempunyai
kewenangan sebagai berikut:
a. Menggali potensi masyarakat serta mengkoordinir instansi terkait
dalam rangka pelaksanaan Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban
Umum;
b. Menjalin komunikasi, memberdayakan dan memfasilitasi dengan
semua Tokoh Agama, Masyarakat, Adat, Cendikiawan, Pakar Politik,
Lembaga Swadaya Masyarakat agar memiliki kepedulian yang tinggi
atas kelangsungan Pembangunan yang berwawasan Kebangsaan;
c. Memberdayakan Infra dan Sufra Struktur Politik dalam rangka
memelihara Stabilitas Politik;
d. Memberdayakan Sumber Daya Manusia sesuai tugas dan fungsinya
dalam rangka Pencegahan, penegakan, dan penertiban atas
kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Peraturan
Perundang-undangan dan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya
yang berlaku.

Bagian Kelima
Tugas Kepala Badan
Pasal 7

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat bertugas


membina, mengkoordinasikan, merencanakan, menetapkan Program
Kerja, Tata Kerja, dan mengembangkan semua kegiatan dalam lingkup
tugasnya, serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok
Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas tersebut Pasal 7, Kepala Badan mempunyai


fungsi:
1. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Kesatuan Bangsa,
Perlindungan Masyarakat, dan Ketertiban Umum;
2. Penyusunan program dan fasilitas di bidang Kesatuan Bangsa,
Perlindungan Masyarakat, dan Ketertiban Umum;
3. Pelaksanaan pengamanan, ketentraman, ketertiban dan
pengawasan Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya;
4. Pengawasan pelaksanaan tugas Kesatuan Tugas, Perlindungan
masyarakat, dan Ketertiban Umum;
5. Pemeliharaan Stabilitas Politik dan Ketentraman Masyarakat;
6. Evaluasi pelaksanaan tugas Kesatuan Bangsa, Perlindungan
masyarakat, dan Ketertiban Umum.

Bagian Keenam
Sekretariat
Pasal 9
Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota
Palangka Raya mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan
penyusunan program kerja dan pelayanan administrasi, keuangan,
kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga dan
hubungan masyarakat Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat.

Pasal 10

Untuk melaksanakan tugas tersebut pasal 9 Sekretariat mempunyai


fungsi:
1. Mengkoordinasikan rencana penyusunan program kegiatan Badan
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.
2. Melaksanakan urusan keuangan.
3. Melaksanakan urusan kepegawaian.
4. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan.

Paragraf 1
Sub Bagian Umum
Pasal 11

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha,


rumah tangga, pengelolaan perlengkapan, kearsipan, perencanaan,
pengumpulan data, pelaporan, dokumentasi dan urusan kepegawaian.

Pasal 12

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 11, Sub Bagian


Umum mempunyai fungsi:
1. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan.
2. Mengelola urusan rumah tangga dan perlengkapan.
3. Mengelola urusan kearsipan dan dokumentasi.
4. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dalam pelaksanaan
program pembinaan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat,
dan Ketertiban Umum.
5. Melaksanakan urusan kepegawaian.
6. Menyusun laporan kegiatan.

Paragraf 2
Sub Bagian Keuangan
Pasal 13

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi


keuangan, menyusun rencana anggaran belanja rutin, pembangunan
dan penatausahaan keuangan.
Pasal 14
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 13, Sub Bagian
Keuangan mempunyai fungsi:
1. Menyusun rencana anggaran belanja rutin dan pembangunan.
2. Menyelenggarakan administrasi keuangan.
3. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan keuangan.
4. Melaksanakan bimbingan kepada bendaharawan rutin,
bendaharawan gaji, dan bendaharawan proyek.
5. Menyusun rencana kebutuhan barang unit (RKBU) dan rencana
tahunan barang unit (RTBU).

Paragraf 3
Sub Bagian Program
Pasal 15

Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,


menyiapkan perencanaan dan program, pengumpulan data,
penyusunan rencana kebutuhan, pembinaan dan peningkatan sumber
daya manusia serta organisasi dan tata laksana.

Pasal 16

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam pasal 15, Sub Bagian


Program mempunyai fungsi:
1. Mengumpulkan bahan/data yang berhubungan dengan kegiatan
bidang kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat, dan ketertiban
umum.
2. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan fasilitasi pelaksanaan
program pembinaan kesatuan bangsa, perlindungan masyarakat,
dan ketertiban umum.
3. Melaksanakan urusan organisasi dsan ketatalaksanaan.
4. Menyiapkan administrasi pendidikan dan pelatihan.
5. Membuat program kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat.

Bagian Ketujuh
Bidang Hubungan Antar Lembaga
Pasal 17

Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas menyiapkan


bahan kebijakan fasilitasi hubungan dengan Lembaga Legislatif, Infra
Struktur, maupun Supra Struktur Politik dan Komisi Pemilihan Umum.

Pasal 18
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 17, Bidang Hubungan
Antar Lembaga mempunyai fungsi:
1. Menghimpun dan Menganalisa data dan informasi yang berkaitan
dengan hubungan organisasi masyarakat, organisasi profesi dan
lembaga sosial masyarakat.
2. Menyiapkan bahan dan menghimpun data dan informasi yang
berkaitan dengan hubungan lembaga penyelenggara pemilihan
umum dan partai politik.
3. Pendataan, pemantauan, monitoring kegiatan organisasi
masyarakat, organisasi profesi dan lembaga sosial masyarakat dan
partai politik di daerah.

Paragraf 1
Sub Bidang
Hubungan dengan Lembaga Legislatif, Partai Politik dan Lembaga
Pemilu
Pasal 19

Sub Bidang Hubungan dengan Lembaga Legislatif, Partai Politik dan


Lembaga Pemilu mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
hubungan dengan lembaga legislatif, penyelenggara pemilu fasilitasi
hubungan dengan partai politik.

Pasal 20

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 19, Sub Bidang


Hubungan dengan Lembaga Legislatif, Partai Politik dan Lembaga
Pemilu mempunyai fungsi:
1. Penyiapan dan menghimpun data yang berkaitan dengan kegiatan
hubungan dengan lembaga legislatif.
2. Penyiapan bahan laporan hasil pelaksanaan kegiatan berhubungan
dengan lembaga legislatif.
3. Pelaksanaan kegiatan mendampingi dan monitor kunjungan kerja
DPRD.
4. Pelaksanaan kegiatan dan penyiapan bahan data pendukung
penyelenggaraan pemilihan umum.
5. Pelaksanaan proses administrasi penggantian antar waktu anggota
DPRD.
6. Pemeliharaan dokumentasi hasil-hasil pemilu.
7. Pemantauan dan memonitor kegiatan partai politik dan
memfasilitasi penyelesaian kasus-kasus penyelenggaraan pemilu.

Paragraf 2
Sub Bidang Hubungan Organisasi Masyarakat, Profesi dan LSM
Pasal 21
Sub Bidang Organisasi Masyarakat, Profesi dan LSM mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, fasilitasi kegiatan
dengan organisasi masyarakat, Profesi dan lembaga sosial masyarakat.

Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 21, Sub Bidang


Hubungan Organisasi Masyarakat, Profesi dan LSM mempunyai fungsi:
1. Mengumpulkan bahan, data yang berkaitan dengan kegiatan
Organisasi Masyarakat, Profesi dan LSM.
2. Memfasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan Organisasi
Masyarakat, Profesi dan LSM.
3. Melaksanakan kegiatan melalui komunikasi dan pendataan serta
pemantauan kegiatan Organisasi Masyarakat, Profesi dan LSM.

Bagian Kedelapan
Bidang Integrasi Bangsa
Pasal 23

Bidang Integrasi Bangsa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


perumusan kebijakan, fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembauran,
demokratisasi, wawasan kebangsaan, serta pemberdayaan Badan
Koordinasi Pembinaan Kesatuan Bangsa (BAKOM PKB).

Pasal 24

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 23, Sub BIdang


Integrasi Bangsa mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan pelaksanaan pembauran bangsa.
2. Penyiapan bahan evaluasi dan memfasilitasi kebijakan kesatuan
bangsa.
3. Penyiapan bahan dan memfasilitasi kebijakan wawasan kebangsaan
dan BAKOM PKB.
4. Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pembauran bangsa dan
wawasan kebangsaan.

Paragraf 1
Sub Bidang Pembauran Bangsa
Pasal 25

Sub Bidang Pembauran Bangsa mempunyai tugas menyiapkan bahan-


bahan dalam rangka mediasi dan fasilitasi pelaksanaan Pembauran
Bangsa, asimilasi antar suku bangsa dan kehidupan beragama serta
ketahanan ideologi.

Pasal 26
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 25, Sub Bidang
Pembauran Bangsa mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan-bahan kegiatan pembauran bangsa dan asimilasi
antar suku bangsa.
2. Pengumpulan bahan-bahan, data kegiatan kerukunan hidup umat
beragama, bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait dalam
rangka perwujudan pembauran bangsa.
3. Penyiapan dan analisa bahan-bahan kebijakan ketahanan ideologi
dan sosial budaya.
4. Menyusun laporan pelaksanaan kebijakan pembauran bangsa,
asimilasi antar suku, dan kerukunan hidup beragama.

Paragraf 2
Sub Bidang Wawasan Kebangsaan
Pasal 27

Sub Bidang Wawasan Kebangsaan mempunyai tugas menyiapkan


bahan-bahan kebijakan dalam rangka memfasilitasi pelaksanaan
pemantapan wawasan kebangsaan, bekerja sama dengan instansi
pemerintah terkait dan lembaga masyarakat untuk mewujudkan
kesatuan bangsa.

Pasal 28

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 27, Sub Bidang


Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan kebijakan pemantapan wawasan kebangsaan.
2. Penyiapan bahan rumusan kebijakan antar lembaga dan instansi
terkait dalam rangka terwujudnya wawasan kebangsaan.
3. Evaluasi pelaksanaan kebijakan pada Sub Bidang Wawasan
Kebangsaan.
4. Penyusunan Lapora.

Bagian Kesembilan
Bidang Pengkajian Masalah Strategis dan Perlindungan Masyarakat
Pasal 29

Bidang Pengkajian Masalah Strategis dan Perlindungan Masyarakat


mempunyai yugas menyelenggarakan penyiapan bahan koordinasi
dengan instansi terkait dalam menghimpun dan melakukan pendataan
dalam rangka pelaksanaan pengkajian masalah-masalah strategis di
Daerah, perlindungan masyarakat dan ketertiban umum dalam bidang
Ideologi, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya dalam upaya ikut serta
menciptakan stabilitas politik, keamanan dan ketertiban masyarakat,
serta membantu penegakan Pengatuaran daerah.
Pasal 30

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 29, Bidang Pengkajian


Masalah Strategis dan Ketertiban Umum Daerah mempunyai fungsi:
Penyiapan bahan koordinasi dalam perumusan kebijakan terhadap
pengkajian masalah-masalah yang strategis di Daerah di bidang
Ideologis, Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya serta penyiapan,
perumusan dan pengkajian kebijakan pelaksanaan
pembinaan/pelatihan satuan perlindungan masyarakat dalam
menghadapi bencana yang meliputi rehabilitasi, Relokasi, dan
Rekonstruksi akibat bencana

Paragraf 1
Sub Bidang Pengkajian Masalah Politik dan Ekonomi
Pasal 31

Sub Bidang Pengkajian Masalah Politik dan Ekonomi mempunyai tugas


menyiapkan bahan koordinasi dengan Aparat Keamanan, serta
Dinas/Instansi terkait dalam rangka pelaksanaan pengkajian masalah-
masalah Strategis di bidang Politik dan Ekonomi untuk menciptakan
Stabilitas Politik dan keamanan di Daerah.

Pasal 32

Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 31, Sub Bidang


Pengkajian Masalah Politik dan Ekonomi mempunyai fungsi:
1. Melaksanakan Koordinasi dengan unsur Aparat Keamanan dan
Dinas/Instansi terkait dalam rangka menciptakan Stabilitas Politik di
Daerah;
2. Mempersiapkan bahan pertemuan Badan Koordinasi Daerah
(BAKORINDA).
3. Pengawasan Eks Tahanan/Napi G.30.S/PKI dan Organisasi terlarang
lainnya.
4. Memamtau dan melaporkan fluktuasi harga sembilan bahan pokok
dan kebutuhan pokok masyarakat lainnya.
5. Pelaporan hasil evaluasi kegiatan.

Paragraf 2
Sub Bidang Pengkajian Masalah Ideologi dan Sosial Budaya
Pasal 33

Sub Bidang Pengkajian Masalah Ideologi dan Sosial Budaya mempunyai


tugas menyiapkan bahan dalam menyusun pedoman/petunjuk
pelaksanaan operasi pengawasan di Bidang Ideologi dan Sosial
Budaya, SARA serta pemantauan/pendataan Warga Negara Asing dan
Tenaga Kerja Asing.

Pasal 34

Untuk melaksanakan tugas pada Pasal 33, Sub Bidang Pengkajian


Masalah Ideologi dan Sosial Budaya mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan dan penganalisaan data teknis yang menjurus
kemungkinan terjadinya konflik antar Suku, Ras dan Antar Golongan
(SARA) di Daerah;
2. Penyiapan bahan-bahan Pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan
pengawasan Warga Negara Asing dan Tenaga Kerja Asing yang
berada maupun yang keluar masuk wilayah Pemerintah Kota
Palangka Raya;
3. Memantau dan Memonitor kegiatan aliran-aliran kepercayaan dan
keagamaan yang dilarang berdasarkan keputusan Pejabat yang
berwenang;
4. Memonitor dan mengawasi beredarnya obat terlarang, buku-buku
terlarang dan kaset, VCD porno, VCD/kaset bajakan yang dilarang
oleh Pemerintah.

Paragraf 3
Sub Bidang Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban Umum
Pasal 35

Sub Bidang Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban Umum


mempunyai tugas melaksanakan Penyiapan, perumusan dan
pengkajian fasilitasi pelaksanaan perlindungan masyarakat, Pembinaan
Ketertiban Umum dan kesiagaan menghadapi bencana serta
pengerahan satuan Perlindungan Masayarakat dalam Rehabilitasi,
Relokasi dan Rekonstruksi akibat terjadinya bencana.

Pasal 36

Untuk melaksanakan tugas tersebut Pasal 35, Bidang Perlindungan


Masyarakat dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan, mensistimatisasi data dan informasi yang
berkaitan dengan kesiagaan menghadapi bencana;
2. Penyusunan program Kesiagaan dalam menghadapi bencana;
3. Pengerahan dan pelatihan sumber daya manusia Satuan
Perlindungan Masyarakat dan Ketertiban Umum;
4. Penyiapan Bahan-bahan rehabilitasi, relokasi dan rekonstruksi
akibat bencana.
5. Menyusun Program kebikasanaan kesiagaan menghadapi bencana;
6. Pengumpulan bahan-bahan mengenai metode pelatihan Satuan
Perlindungan Masyarakat dalam penanggulangan gangguan
ketertiban masyarakat;
7. Perumusan jenis-jenis Pelatihan Satuan Perlindungan Masyarakat,
bekerjasama dengan instansi terkait.
8. Penyusunan laporan.

Bagian Kesepuluh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 37

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas


khusus sesuai keahlian dan kebutuhan

Pasal 38

(1)Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada Pasal 37 terdiri dari


sejumlah tenaga, dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya;
(2)Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh
seorang tenaga fungsional yang senior yang ditunjuk oleh Walikota
atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah dan Bertanggung
Jawab kepada Kepala Dinas;
(3)Jumlah Jabatan dan Tenaga Fungsional tersebut pada ayat (1) Pasal
ini, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(4)Pembinaan terhadapo Tenaga Fungsional dilakukan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
TATA KERJA
Pasal 39

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Kepala Sekretariat,


Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan Kepala Sub Bagian wajib
menerapkan Prinsip Koordinasi, Integrasi, dan sinkronisasi secara
vertikal dan horizontal sesuai dengan biadng tugasnya masing-masing.

Pasal 40

(1)Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang dan Kepala Sub Bagian di
Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya
masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi
pelaksanaan tugas bawahannya.
(2)Setiap laporan yang diterima pimpinan dari bawahannya, diolah dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta
untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.

Pasal 41

Para Kepala Bidang menyampaikan laporan pada waktunya kepada


kepala Badan melalui Sekretariat.

Pasal 42

Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan disampaikan


pula kepada Satuan Organisasi yang terkait yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.

BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 43

(1) Kepala Badan, Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang, dan Kepala Sub
Bagian di Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Kota Palangka Raya diangkat dan diberhentikan oleh
Walikota atas usul Sekretaris Daerah berdasarkan pertimbangan
badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kota
Palangka Raya.
(2) Pembinaan Kepegawaian di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat dilakukan oleh Walikota dan Badan
Kepegawaian Negara sesuai batas kewenangan masing-masing.

Pasal 44

Jenjang Jabatan dan Kepangkatan serta Susunan Kepegawaian di


Lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
diatur lebih lanjut sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan
yang berlaku.

BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 45

Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan tugas Badan


Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat yang dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Palangka Raya.

BAB VII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 46

(1)Uraian Tugas yang secara rinci akan ditetapkan kemudian dengan


Keputusan Walikota.
(2)Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan
Walikota.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 47

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang


mengatur hal yang sama dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 48

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam
Lembaran Daerah Kota Palangka Raya.

Disahkan di Palangka Raya


Pada tanggal 28 Februari 2002

WALIKOTA PALANGKA RAYA,

cap/ttd
Diundangkan di Palangka Raya
Pada tanggal 28 Februari 2002 SALUNDIK GOHONG

SEKRETARIS DAERAH KOTA PALANGKA


RAYA

cap/ttd

MARTOYO

LEMBARAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA


TAHUN 2002 NOMOR : 05

Anda mungkin juga menyukai